Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

KOMUNIKASI MELALUI LAPORAN

OLEH :
1. Jembres G. Dodi (2010030098)
2. Shintia Taneo (1910030021)
3. Maria Claudia B. Kuta (1910030024)
4. Mariani Alexiana Santi Pare (2110030099)
5. Aprilia S.E. Gae Lomi (1910030034)
6. Maya Nur Amalia (2277700148)
7. Agusta f.nefia djue (2010030226)
8. NN ST Serieen ANR Dewi Annisa Fatie ( 2277700186)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas izin,
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul “Komunikasi Melalui Laporan” ini disusun dengan
tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis. Melalui
makalah ini, kami berharap agar kami sebagai penulis dan pembaca mampu
mengenal lebih jauh mengenai Komunikasi Melalui Laporan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini. Demikian, makalah ini kami buat
dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini, sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Kupang, 24 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang………………………………………………………1
1.2Rumusan masalah...............................................................................2
1.3Tujuan penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Laporan Singkat..........................................................3
2.2 Membuat laporan singkat.................................................................3
2.3 Perencanaan laporan singkat............................................................4
2.4 Penentuan struktur dasar..................................................................5
2.5 Pengorganisasian laporan singkat....................................................5
2.6 Mendefinisikan masalah..................................................................6
2.7 Kerangka untuk analisis ..................................................................7
2.8 Menyusun rencana kerja..................................................................8
2.9 Melakukan peneitian........................................................................8
2.10 Analisis data...................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang
Dalam dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara perusahaan yang
satudengan yang lainnya atau antara seseorang dengan orang lainnya.
Persaingan itu baikdalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam
meraih prestasi. Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap
dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak tertindasoleh pihak yang lain.
Oleh karena itu, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik,maka
perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan/ laporan bisnis.
Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam
menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari
laporan bisnis yang dibuat.Dengan laporan bisnis yang dibuat juga
dapat digunakan dalam pengambilankeputusan dalam suatu perusahaan/
bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang manajer
telah mempunyai patokan/ ukuran dalam menjalankan perusahaan/
bisnis. Maka dari itu laporan bisnis sangat diperlukan dalam
suatu perusahaan/ bisnis.
2.1Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan atau
3.1informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang
4.1positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi
adalah persepsi
5.1dan apresiasi.
6.1Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi
masalah
7.1kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang semakin
beragam, melainkan
8.1juga karena skala bisnis sudah menjadi problem yang sangat luas.
Sejumlah ahli

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana karakteristik laporan singkat
2. Bagaimana laporan bisnis yang baik
3. Bagaimana perencanaan laporan singkat
4. Bagaimana penentuan struktur dasar
5. Bagaimana pengorganisasian laporan singkat
6. Bagaimana cara mendefinisikan masalah
7. Bagaimana kerangka untuk analisis
8. Bagaimana kerangka pembuka dan rencana kerja
9. Bagaimana cara melakukan penelitian
10. Bagaimana cara analisis data

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui karakteristik laporan singkat
2. Untuk mengetahui laporan bisnis yang baik
3. Untuk mengetahui perencanaan laporan singkat
4. Untuk mengetahui penentuan struktur dasar
5. Untuk mengetahui pengorganisasian laporan singkat
6. Untuk mengetahui cara mendefinisikan masalah
7. Untuk mengetahui kerangka untuk analisis
8. Untuk menyusun kerangka pembuka dan rencana kerja
9. Untuk mengetahui cara melakukan penelitian
10.Untuk mengetahui cara analisis data
BAB II
PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK LAPORAN SINGKAT

Kebanyakan laporan singkat (short/brief reports) hanya mencakup materi yang


relatif sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu
sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua
halaman.
Salah satu contoh laporan singkat dalam format memo dapat dilihat pada
Peraga 20.1. Secara umum, laporan singkat dalam dunia bisnis jarang
dilengkapi dengan preliminaryparts (seperti lembar halaman judul, surat
pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau abstrak) karena hanya terdiri atas satu
atau dua lembar halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat lebih
menekankan pada tubuh (body) laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan,
bahasan, dan bagian penutup.
Di samping itu, laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen/unsur
penting dalam suatu laporan formal, antara lain
 Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama
atau kedua.
 Grafik untuk lebih menekankan penulisan.
 Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
 Format memo atau surat.

MEMBUAT LAPORAN BISNIS YANG BAIK


Dalam dunia bisnis, penyusunan laporan bisnis bukanlah hal yang baru dan
sudah menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan setiap waktu, baik secara
periodik maupun insidental. Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi
sangat diperlukan untuk berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun
eksternal organisasi. Beberapa laporan diperlukan sebagai dokumentasi yang
bersifat permanen (tetap); sementara yang lainnya diperlukan untuk
memecahkan masalah atau sekedar menjawab suatu pertanyaan.
Adakalanya suatu laporan mengalir dari pucuk pimpinan ke bawahan sebagai
pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan yang telah
dilaksanakan oleh suatu organisasi. Namun, adakalanya suatu laporan mengalir
dari bawahan ke pucuk pimpinan sebagai alat untuk memantau kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang ada
dalam suatu organisasi.
Laporan bisnis merupakan alat manajemen yang sangat penting dalam suatu
organisasi. Karena keterbatasan waktu, sering kali staf manajemen mengalami
kesulitan dalam melakukan pemantauan atas berbagai kegiatan yang ada dalam
unit-unit organisasi. Di samping itu, mereka juga tidak memiliki latar belakang
khusus yang diperlukan baik untuk melakukan penelitian maupun evaluasi
terhadap hal-hal tertentu.
Pada umumnya, apabila orang-orang atau pelaku bisnis berbicara tentang
laporan, mereka berpikir bahwa laporan yang dibuat adalah laporan tertulis
yang secara objektif mengomunikasikan berbagai informasi penting tentang
beberapa aspek bisnis. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa laporan
bisnis dapat pula disampaikan dalam bentuk lisan.
Tujuan mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas
mungkin. Katakan kepada para pembaca Anda apa yang mereka perlu ketahui,
tidak lebih dan tidak kurang, dan Anda menyajikan informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Meskipun suatu laporan memiliki
berbagai variasi atau jenis, paling tidak laporan bisnis yang baik mencakup tiga
hal, yaitu (1) informasinya akurat, (2) isinya menunjukkan pertimbangan
penulis yang baik, dan (3) format, gaya, dan organisasinya sesuai dengan
kebutuhan pembaca.

Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah
bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Informasi yang tidak mengandung
kebenaran, tidak akurat, atau tidak lengkap, akan pada kemunduran,
kemerosotan, atau bahkan semakin memudarnya reputasi suatu organisasi di
hadapan masyarakat pada umumnya. Sayangnya, menyampaikan suatu
kebenaran bukanlah hal yang mudah. Beberapa hal berikut ini akan dapat
membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi.
a. Menjelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret
Lebih baik mengatakan bahwa "Penjualan produk telah meningkat dari
Rp50.000.000,00 menjadi Rp125.000.000,00 dalam 4 bulan terakhir",
daripada "Penjualan produk telah meningkat dengan tajam." Cobalah
untuk lebih spesifik dalam menyebutkan suatu perkembangan bisnis.
b. Melaporkan semua fakta yang relevan
Semua fakta yang relevan, baik itu yang mendukung teori Anda maupun
yang bertentangan dengan teori Anda, sudah seharusnya dicantumkan
dalam suatu laporan. Pembaca Anda akan merasa disesatkan oleh laporan
yang Anda buat, jika Anda malu-malu atau mencoba menutup-nutupi
berita yang tidak baik atau yang kurang menyenangkan.
c. Menempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif
Jika Anda mengatakan kepada pembaca, "Nilai saham telah menjadi dua
kali lipat dalam tiga minggu." Dalam hal ini, Anda hanya memberikan
suatu gambaran perkembangan nilai saham secara parsial. Mereka akan
mempunyai pemahaman yang lebih baik jika Anda mengatakan "Nilai
saham telah menjadi dua kali lipat dalam tiga minggu, dari Rp250,00
menjadi Rp500,00 per saham."
d. Memberikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat
Anda tidak akan dapat mengharapkan pembaca Anda untuk memahami
kesimpulan yang Anda buat, kecuali Anda dapat memberikan bukti-bukti
pendukungnya. Jangan buat pernyataan seperti "Kita harus melakukan
restrukturisasi terhadap berbagai unit- unit kegiatan yang ada saat ini."
Dalam hal ini pembaca tidak mau tahu, kecuali Anda memberikan bukti-
bukti pendukung secukupnya terhadap kesimpulan yang telah Anda buat.
e. Menyajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan
Anda
Anda perlu melakukan pengecekan terhadap fakta yang Anda temukan
dari sumber- sumber yang dapat dipercaya kebenarannya. Di samping itu,
juga hindari data yang dapat mengaburkan kesimpulan yang Anda buat.
Jika Anda membuat suatu kesimpulan, yakinkan bahwa Anda mempunyai
bukti-bukti yang valid sebagai pendukung kesimpulan Anda, dan hindari
penggambaran suatu kesimpulan bila Anda memiliki pengalaman yang
sangat terbatas atau latar belakang profesi yang tidak memadai.
f. Menjaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan
Meskipun Anda memiliki perasaan emosional yang kuat terhadap suatu
laporan, cobalah untuk tetap menjaga perasaan tersebut terhadap
pemilihan kata-kata. Sebagai contoh, "Pembangunan pabrik tahu di
pemukiman umum adalah suatu ide yang gila." Mungkin akan lebih baik,
jika pernyataan tersebut diperbaiki menjadi, "Pembangunan pabrik tahu
dipemukiman umum adalah suatu kebijakan yang tidak pada tempatnya
karena bau limbah ampas tahu dapat mengganggu pernafasan masyarakat
sekitarnya."

Keputusan yang Baik


Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak internal saja, tetapi
juga pihak eksternal organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen
resmi yang dibaca oleh masyarakat luas, sudah sepantasnya untuk tetap menjaga
etika bisnis. Hindari kata- kata atau pendapat yang dapat menyinggung,
menyerang, menjelek-jelekkan Anda atau lawan bisnis. Di lain pihak, pembaca
akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut
ini.
 Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
 Melihat fakta-fakta yang tersedia.
 Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
 Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas
mereka menjadi lebih mudah.

Apa pun jenis laporan yang Anda buat, usahakan untuk tetap menjaga perasaan
suka maupun tidak suka dalam pikiran pembaca. Karena Anda membuat
keputusan tentang isi, kebutuhan pembaca Anda menjadi perhatian utama, dan
Anda harus mengambil keputusan terbaik demi memenuhi kebutuhan mereka.

Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif


Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format
surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal.
Dalam kaitannya dengan penentuan format dan gaya pembuatannya, beberapa
pertanyaan berikut dapat Anda gunakan sebagai alat bantu menentukan pilihan
Anda.
a. Siapa yang Berinisiatif Membuat Laporan?
Laporan sukarela disusun atas dasar inisiatif Anda sendiri, sehingga perlu
lebih rinci dan perlu mendapat dukungan; sedangkan laporan otoritas
disusun atas permintaan orang lain. Dalam menulis laporan sukarela, Anda
perlu memberikan lebih banyak latar belakang mengenai suatu subjek dan
menjelaskan maksud Anda secara lebih hati-hati. Sedangkan laporan
otoritas lebih banyak menekankan pada subjek bahasan atau substansi
laporan yang menjadi tugas pihak lain yang memiliki otoritas atas suatu
proyek.
b. Apa Subjek yang akan Dimasukkan ke Dalam Laporan?
Subjek dari suatu laporan bisnis akan berpengaruh terhadap perbendaharaan
kata maupun format penulisannya. Sebagai contoh, laporan audit (audit
reports) yang dibuat oleh seorang akuntan dalam melakukan pemeriksaan
laporan keuangan suatu perusahaan umumnya lebih banyak berisi tabel
maupun angka-angka.
Laporan audit tentu saja berbeda dengan laporan dari suatu lembaga resmi
yang menangani masalah hak paten, yang lebih banyak menyangkut istilah-
istilah hukum. Jika penulis maupun pembaca familier dengan subjek suatu
laporan, penulis tidak perlu lagi mendefinisikan atau menjelaskan konsep-
konsep dasar istilah yang ada dalam subjek tersebut.
c. Kapan suatu Laporan Dibuat?
Kapan suatu laporan dibuat sangat tergantung pada jenis laporannya, apakah
laporan rutin atau laporan khusus. Laporan rutin dibuat atas dasar waktu,
apakah harian, bulanan, kuartalan, semesteran, atau tahunan. Laporan
khusus dibuat manakala dalam suatu organisasi terjadi situasi tertentu yang
tidak bersifat rutin, seperti kondisi penjualan produk di pasar yang menurun
secara drastis setelah munculnya produk sintetis atau pemalsuan produk.
d. Ke Mana Laporan akan Dikirim?
Suatu laporan dapat digunakan untuk kepentingan internal maupun eksternal
organisasi. Umumnya, laporan internal organisasi dibuat dalam format
memo dan jumlah halamannya tidak lebih dari sepuluh halaman. Di lain
pihak, laporan eksternal ditulis dalam format surat, jika jumlah halamannya
tidak lebih dari lima halaman atau dalam format manuskrip jika lebih dari
lima halaman.
e. Mengapa suatu Laporan Dibuat?
Untuk laporan informasional isinya memfokuskan pada fakta-fakta yang ada
dalam suatu organisasi; sedangkan laporan analitis mencakup analisis,
penafsiran, kesimpulan, dan rekomendasi. Laporan informasional disusun
atas dasar sub-subtopik; sementara laporan analitis umumnya disusun untuk
menyoroti poin-poin yang ada dalam kesimpulan, rekomendasi, atau alasan-
alasan penting yang perlu dikemukakan dalam suatu laporan.
f. Bagaimana Sikap Pembaca?
Bila pembaca setuju terhadap isi suatu laporan, materi yang disajikan
menggunakan urutan langsung (direct order), yang dimulai dengan ide-ide
pokok (hasil temuan, kesimpulan, dan rekomendasi). Namun, jika pembaca
mungkin berkeberatan terhadap isi laporan, materi penyajiannya
menggunakan urutan tidak langsung (indirect order), yang dimulai dengan
hal-hal yang rinci menuju ke ide pokok.

PERENCANAAN LAPORAN SINGKAT


Perencanaan dalam penulisan laporan bisnis memiliki arti yang sangat penting
bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Perencanaan yang disiapkan dengan
baik pasti akan menghasilkan laporan yang juga baik.
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain pembaca, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing
elemen/unsur akan mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta organisasi
suatu laporan.

Penentuan Format dan Panjang Laporan


Jika Anda sedang mempersiapkan suatu laporan status secara berkala, Anda
dapat mengikuti pola standar yang memungkinkan pembaca untuk
membandingkan hasil dari satu laporan dengan laporan lainnya. Umumnya,
dalam berbicara Anda kurang memiliki fleksibilitas terhadap format dan
panjangnya suatu laporan. Oleh karena itu, keputusan Anda sebaiknya
didasarkan pada kebutuhan pembaca.
Pembaca sebaiknya tahu tujuan penulisan laporan sehingga mereka dapat
menentukan apa yang ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang
diajukan, dan format penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan
informasi ini, penulis dapat dengan mudah memilih format laporan di antara
empat pilihan berikut ini.
a. Preprinted
Sebuah laporan yang dirancang dalam format cetakan di mana pihak yang
berkepentingan cukup mengisi atau melengkapi formulir yang sudah
disiapkan dalam format tercetak Formulir ini banyak digunakan di lembaga
atau instansi perbankan, seperti pada saat penarikan atau penyetoran uang di
bank. Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, mungkin lima atau
kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin. Jika
diminta untuk membuat laporan otoritas, Anda dapat menggunakan format
preprinted tersebut.
b. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima
atau kurang. dan ditujukan kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut
mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul, catatan kaki,
tabel, dan gambar.
c. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat (kurang dari sepuluh
halaman) yang digunakan untuk kepentingan pihak luar suatu organisasi.
Memo mencakup beberapa hal berikut: tanggal kapan memo itu ditulis,
kepada siapa memo dikirim, dari siapa, dan subjek atau hal apa memo
tersebut akan disampaikan kepada pihak lain.
d. Manuskrip
Laporan yang memiliki beberapa halaman sampai ratusan halaman
memerlukan suatu pendekatan formal. Karena panjangnya, format
manuskrip memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks
(prefatoryparts) maupun setelah teks (supplementaryparts).

Panjangnya laporan yang Anda buat sangat bergantung pada subjek dan tujuan
Anda, dan juga dipengaruhi oleh hubungan Anda dengan pembaca. Jika laporan
tersebut relatif asing, skeptis, materinya nonrutin, atau kontroversial, Anda
harus menjelaskan poin-poin Anda secara lebih rinci. Jika istilah-istilah yang
Anda gunakan cukup familier bagi pembaca, para pembaca setuju dengan Anda,
atau jika informasi tersebut bersifat rutin dan tidak kompleks, Anda dapat
membuat suatu laporan dengan ringkas dan jelas. Pada umumnya, laporan
singkat jauh lebih umum dalam dunia bisnis daripada laporan panjang.

PENENTUAN STRUKTUR DASAR


Selain memutuskan format dan panjangnya suatu laporan, Anda juga harus
memutuskan struktur dasar laporan Anda. Ada tiga masalah yang muncul dalam
menentukan struktur dasar, yaitu:
 Informasi apa yang seharusnya dimasukkan? Apakah semua data akan
dimasukkan atau Anda ingin mengeliminasi beberapa data?
 Pendekatan psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu?
Apakah Anda menggunakan direct order atau indirect order?
 Metode apa yang akan Anda gunakan agar materinya jelas dan
meyakinkan? Apakah Anda menggunakan pengorganisasian suatu topik
atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, lokasi, atau kategori?
Atau apakah Anda mengorganisasi ide Anda menurut argumen yang
logis?

PENGORGANISASIAN LAPORAN SINGKAT


Dalam bagian berikut ini, Anda akan melihat bagaimana orang-orang dalam
berbagai situasi mengembangkan suatu argumentasi. Kuncinya adalah apakah
maksud atau tujuan suatu laporan untuk memberikan informasi atau analisis
penting. Selanjutnya, Anda dapat memilih suatu rencana organisasional yang
sesuai dengan topik dan tujuan Anda.
Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasional
Laporan informasional mempunyai satu tujuan dasar, yaitu menjelaskan sesuatu
dengan istilah yang tegas. Laporan informasional yang banyak digunakan dalam
dunia bisnis mencakup laporan pemantauan (monitoring) dan operasi
pengendalian, pernyataan prosedur dan kebijakan, laporan aktivitas personal,
dan laporan dokumentasi kerja klien.
Dalam menulis laporan informasional, Anda tidak perlu terlalu khawatir
terhadap reaksi pembaca. Pembaca akan menanggapi materi Anda secara tidak
emosional sehingga Anda dapat menyampaikan laporan secara langsung. Apa
yang Anda khawatirkan dengan laporan informasional adalah pemahaman atau
pengertian pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat, sehingga
pembaca akan memahami dengan tepat apa yang Anda maksud dan dapat
menggunakan informasi dalam cara yang praktis.
Beberapa laporan informasional, terutama untuk pembuat peraturan pemerintah
dan yang disusun dalam bentuk belum tercetak, diorganisasikan sesuai dengan
instruksi orang- orang yang meminta informasi. Di samping itu, banyak juga
usulan yang menggunakan format seperti: pernyataan masalah, latar belakang,
cakupan kerja, keterbatasan sumber dan metode, jadwal kerja, kualifikasi
personel, fasilitas, antisipasi biaya, dan hasil yang diharapkan.
Laporan informasional terdiri atas suatu laporan periodik (berkala) dan laporan
aktivitas personal dalam suatu konferensi.

a. Laporan Periodik (Berkala)


Laporan periodik adalah laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi
dalam suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuannya
adalah untuk memberikan gambaran bagaimana sesuatu berjalan sehingga
manajer dapat mengikuti perkembangan dan dapat melakukan koreksi
bilamana perlu.
Laporan periodik biasanya ditulis dalam format memo. Pada bagian
pendahuluan, materi bahasannya sebaiknya ditulis cukup singkat dan
menyeluruh (komprehensif). Laporan periodik harus mengikuti format dan
organisasi umum yang sama dari periode ke periode. Kebanyakan laporan
ini disusun berdasarkan urutan berikut ini.
 Peninjauan atas Tanggung Jawab Rutin. Dalam beberapa kasus,
peninjauan lebih memfokuskan pada hasil statistik atau keuangan.
Namun dalam kasus lain, peninjauan terhadap suatu kasus dapat
dijelaskan dengan membuat laporan singkat berdasarkan format memo.
Di sini yang terpenting adalah poin penting apa saja yang perlu
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan proyek
tersebut, terutama yang terkait dengan kegiatan operasi rutin pada suatu
proyek.
 Diskusi/Pembahasan Proyek Khusus. Suatu deskripsi dari proyek baru
atau proyek khusus yang telah dikerjakan selama periode pelaporan.
Dalam hal ini, berbagai aspek dapat didiskusikan berkaitan dengan
kelayakan suatu proyek, seperti aspek legalitas (hukum), pemasaran
(marketing), keuangan (financial), produksi, dan lingkungan.
 Rencana Periode yang Akan Datang. Suatu jadwal kegiatan yang
direncanakan untuk periode pelaporan yang akan datang. Dalam hal ini,
perlu dipersiapkan perencanaan awal proyek (penyusunan proposal
proyek), pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta bagaimana
persiapan pelaporannya.
 Analisis Masalah/Problem. Meskipun sering kali termasuk ke dalam
telaah kegiatan rutin atau kegiatan khusus, analisis masalah kadang-
kadang ditempatkan pada bagian terpisah untuk menarik perhatian
terhadap hal-hal yang mungkin memerlukan intervensi tingkat tinggi.
Hal yang paling penting dalam menulis laporan periodik adalah berlaku
jujur tentang masalah dan cara penanganannya. Dalam kenyataannya, kabar
buruk mungkin lebih penting daripada good news, karena masalah
memerlukan suatu tindakan atau aksi, sedangkan good news sering tidak
memerlukan aksi.
b. Laporan Aktivitas Personal (Individu)
Laporan aktivitas personal berisi deskripsi individual terhadap apa yang
terjadi selama suatu konferensi, konvensi, atau dalam perjalanan. Laporan
ini dimaksudkan untuk menginformasikan kepada manajemen tentang setiap
informasi penting atau keputusan yang diambil.
Laporan-laporan aktivitas personal sering kali ditulis dalam format memo.
Di samping memerlukan lebih banyak pendahuluan daripada laporan
periodik, laporan aktivitas personal sering disusun secara kronologis dan
beberapa di antaranya disusun atas dasar topik-topik yang menggambarkan
minat pembaca.

Pengorganisasian Laporan Analitis


Tujuan laporan analitis berbeda dengan laporan informasional. Tujuan utama
laporan informasional adalah untuk mendidik pembaca, sedangkan laporan
analitis dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat
menerima suatu kesimpulan atau rekomendasi. Hal yang termasuk ke dalam
laporan analitis antara lain laporan justifikasi, usulan klien, dan laporan
troubleshooting. Dalam laporan analitis, informasi memainkan peranan yang
sangat penting.
Laporan analitis umumnya ditulis untuk memberikan tanggapan terhadap
kemunculan kondisi-kondisi tertentu yang terjadi dalam suatu organisasi.
Laporan tersebut dirancang untuk memberikan pedoman atau penuntun kepada
pembaca terhadap suatu keputusan.
Apa pun jenis laporan analitis yang Anda tulis, Anda harus menyusun ide-ide
yang memungkinkan pembaca yakin terhadap pemikiran Anda tersebut.
Pemilihan terhadap suatu pendekatan khusus harus didasarkan pada perkiraan
Anda atas reaksi pembaca. Jika reaksi pembaca setuju terhadap ide-ide Anda,
pendekatan langsung akan lebih tepat bagi Anda. Sebaliknya, bila reaksi
pembaca adalah tidak sependapat atau tidak setuju dengan ide-ide Anda,
pendekatan tidak langsung akan lebih cocok bagi Anda. Dalam pendekatan
langsung. Anda menggunakan kesimpulan dan rekomendasi sebagai titik
tolaknya. Sedangkan dalam pendekatan tidak langsung. Anda mengarahkan
pembaca pada suatu kesimpulan dan rekomendasi.
a. Laporan Justifikasi
Laporan justifikasi (justification reports) adalah usulan internal yang
digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak agar
menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu. Bila pembaca ingin
mengetahui tindakan apa yang perlu diambil, Anda dapat menggunakan
rekomendasi sebagai poin utamanya.
b. Usulan Bisnis Baru di Luar Klien
Usulan untuk pihak di luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk,
atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah di luar klien.
Pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan langsung, namun
pengorganisasiannya melalui pernyataan masalah yang selanjutnya diikuti
dengan cara pemecahan masalah.
c. Laporan Troubleshooting
Kapan pun suatu masalah muncul, Anda harus melakukan investigasi dan
mencari pemecahannya. Laporan troubleshooting (troubleshooting reports)
adalah dokumen yang berorientasi pada keputusan yang disusun untuk
kepentingan manajemen puncak. Bila ingin agar pembaca Anda
berkonsentrasi dan mudah memahami ide-ide Anda, Anda perlu
memberikan suatu argumen yang logis dalam laporan yang Anda buat.
Poin utama dalam kerangka Anda harus berkaitan dengan alasan-alasan
yang mendasari kesimpulan dan rekomendasi. Masing-masing alasan itu
perlu didukung dengan bukti-bukti yang telah Anda temukan selama
melakukan analisis.

Pengorganisasian suatu laporan analitis dengan sederetan alasan yang secara


keseluruhan mendukung kesimpulan atau rekomendasi Anda adalah pendekatan
yang bersifat alami (natural). Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan
pendekatan alami, dan pembaca cenderung untuk menerima ide yang
disampaikan melalui pengumpulan bukti-bukti tersebut.
Namun, tidak semua masalah dapat diatasi dengan rencana organisasional
tersebut. Beberapa laporan analitis disusun melalui keputusan antara yang pro
dan kontra. Laporan analitis juga dapat disusun dengan membandingkan
alternatif dari serangkaian kriteria yang ada. Hal yang terpenting adalah bahwa
Anda memilih struktur yang sesuai dengan proses yang Anda gunakan untuk
memecahkan masalah. Tujuannya adalah untuk memfokuskan perhatian
pembaca Anda pada kesimpulan dan rekomendasi secara rasional.

MENDEFINISIKAN MASALAH
Dalam menulis suatu laporan, baik itu laporan informal maupun analitis, tahap
pertama adalah mendefinisikan masalah. Kita harus memutuskan informasi apa
yan kita perlukan untuk dapat menyelesaikan suatu laporan. Contohnya, anda
akan melakukan penelitian tentang peredaran obat-obat terlarang. Dalam hal ini,
anda perlu menggali berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan peredaran
obat-obatan terlarang, seperti apa yang melatarbelakangiorang kecanduan obat
terlarang, di mana memperoleh obat-obat terlarang, bagaimana penyaluran obat-
obat tersebut,dan sebagainya. Jawaban yang di dapat dari pertanyaan tersebut
akan membantu anda dalam melakukan investigasi terhadap isi laporan yang
anda buat.
Pertanyaan yang tepat
Sering kali, suatu masalah yang didefinisikan untuk anda telah diterapkan oleh
orang-orang yang memiliki otoritas terhadap suatu laporan. Bila hal ini terjadi,
anda perlu mempertanyakan apa tujuan laporan tersebut dibuat, sebelum kita
melakukan investigasi lebih jauh. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan dapat
membantu kita dalam melakukan investigasi/penelitian.
 Apa yang perlu ditentukan?
 Mengapa masalah tersebut penting?
 Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
 Di mana munculnya suatu masalah?
 Kapan masalah itu muncul?
 Bagaimana situasinya?
Mengembangkan pertanyaan tujuan
Dalam pertanyaan-pertanyaan pembuka, kita harus mengembangkan pernyataan
tertulis secara jelas terhadap tujuan suatu laporan. Selanjutnya, kita harus
melakukan cek ulang atas pernyataan tersebut dengan orang yang memiliki
otoritas. Dalam mengembangkan suatu pernyataan tujuan, kita dapat
menggunakan satu di antara tiga cara berikut ini.
 Menggunakan kalimat infinif
 Menggunakan pertanyaan
 Menggunakan suatu pertanyaan deklaratif.
Pernyataan tujuan laporan harus dibuat sejelas mungkin dan hindari
memasukkan informasi yang tidak relevan.

KERANGKA UNTUK ANALISIS


Penelitian juga memerlukan kerangka (outline) untuk keperluan analisis karena
memungkinkan Anda memecahkan masalah, seperti kerangka laporan
memungkinkan Anda menulis dengan cara yang sistematis. Akan tetapi,
membuat kerangka untuk penelitian tentu akan berbeda dengan cara membuat
kerangka laporan. Kerangka penelitian berisi langkah-langkah pemecahan
masalah, sedangkan kerangka laporan berisi alternatif pemecahan masalah.
Mengembangkan Struktur yang Logis
Anda harus dapat mengembangkan struktur penelitian yang logis dan mudah
dipahami sesuai dengan subjek penelitiannya. Mulailah dengan melihat tujuan
penelitian Anda secara menyeluruh untuk menentukan apakah Anda akan
menggunakan kerangka (outline) informasional, analitis, atau gabungan
keduanya.
Jika tujuan umum Anda adalah memberikan informasi yang akan ditafsirkan
orang lain, kerangka informasional lebih sesuai diterapkan meskipun beberapa
bagian dari penelitian Anda perlu dianalisis untuk menekankan fakta-fakta yang
penting. Jika tujuan penelitian Anda adalah mengajukan suatu kesimpulan dan
rekomendasi, Anda dapat menggunakan kerangka analitis.
a. Tugas Informasional.
Suatu studi yang mengarah kepada laporan faktual dengan sedikit analisis
atau penafsiran umumnya dikelompokkan atas dasar sub-subtopik. Sub-
subtopik tersebut dapat disusundalam berbagai cara.
Urutan Tingkat Kepentingan. Misalnya, saat menelaah lima kelompok
produk, Anda dapat mengorganisasi studi Anda dengan membuat
peringkat penjualan setiap kelompok produk, mulai dari kelompok
produk yang menghasilkan pendapatan paling besar hingga paling kecil.
Secara Berurutan. Jika sedang melakukan suatu proses penelitian, Anda
menyajikan informasi selangkah demi selangkah, mulai dari
langkah/tahap 1, 2, 3, dan seterusnya.
Secara Kronologis. Ketika melakukan suatu investigasi atas serangkaian
peristiwa, Anda mengorganisasi peristiwa-peristiwa tersebut menurut
urutan kejadian atau peristiwa terjadinya, seperti peristiwa yang terjadi
bulan Januari, Februari, Maret, dan seterusnya.
Menurut Ruang Tempatnya. Jika Anda sedang mempelajari suatu objek
secara fisik, Anda dapat mempelajarinya dari kiri ke kanan, dari atas ke
bawah, atau dari luar ke dalam, dan seterusnya.
Menurut Geografis. Jika lokasi merupakan faktor yang penting dalam
studi Anda,maka gunakanlah geografis sebagai dasar úntuk menyusun
sub-sub topik, seperti daerah Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surakarta,
dan sebagainya.
Menurut Kategori.Jika Anda diminta untuk menelaah beberapa aspek
penting dari suatu objek, perhatikan satu kategori seperti penjualan, laba,
biaya, atau investasi.
Metode-metode tersebut blasa digunakan dalam menyusun laporan
pemantauan atau laporan pengendalian, prosedur dan kebijiakan, serta
laporan perkembangan sementara.
b. Tugas Analitis
Laporan yang berisi analisis, kesimpulan, dan rekomendasi umumnya
dikategorikan dengan metode pemecahan masalah (problem-
solvingmethod).Hipotesis merupakan Suatu pendekatan struktural yang
paling umum. Bila masalahnya adalah menemukan Penyebabnya,
mempredilksi hasil, atau mencari pemecahan suatu masalah, salah satu cara
untuk mengatasinya adalah memformulasikan penjelasan hlpotesis.
Misalnya, masalah Anda adalah menentukan mengapa perusahaan Anda
mengalami kesulitan dalam mencari sekretaris yang terampil. Anda akan
melakukan factoring terhadap masalah tersebut dengan melakukan spekulasi
tentang alasan-alasannya; selanjutnya Anda akan mengumpulkan berbagai
informasi untuk mengonfirmasikan alasan masing-masing. Mengapa
perusahaan mengalami kesulitan memperoleh sekretaris yang terampil :
1. Gaji Terlalu Rendah
A. Apakah perusahaan membayar gaji sekretaris terlalu rendah?
B. Apakah perusahaan lain membayar gaji sekretaris lebih tinggi?
C. Apakah pembayaran gaji yang tinggi mempengaruhi pemilihan
pekerjaan sekretaris?
2. Lokasi Perusahaan Kurang Baik
A. Apakah lokasi perusahaan mudah dijangkau dengan transportasi
umum?
B. Apakah lokasi perusahaan cukup menarik!
C. Apakah biaya hidup di sekitar lokasi perusahaan dapat terjangkau!
D. Bagaimana dengan kriminalitas di sekitar lokasi perusahaan?
3. Tersedianya Sekretaris yang Terampil Semakin Menurun
A. Berapa jumlah sekretaris yang tersedia lima tahun yang lalu dan
sekarang?
B. Berapa permintaan sekretaris lima tahun yang lalu dan sekarang?
Masalahnya adalah mengevaluasi bagaimana berbagai alternatif yang ada
dapat memenuhi kriteria Anda. Cara yang umum untuk membagi-bagi
analisis Anda ke dalam sub-sub adalah dengan memfokuskan pada kriteria
yang tersedia. Misalnya, jika Anda ingin memutuskan di mana lokasi
terbaik untuk membuka dealer kendaraan bermotor, Anda dapat melakukan
investigasi sebagai berikut. Di mana kita harus membangun dealer baru?
1. Biaya Konstruksi
A. Lokasi Jakarta
B. Lokasi Yogyakarta
C. Lokasi Surakarta
2. Tersedianya Tenaga Kerja
A. Lokasi Jakarta
B. Lokasi Yogyakarta
C. Lokasi Surakarta
3. Fasilitas Transportasi
A. Lokasi Jakarta
B. Lokasi Yogyakarta
C. Lokasi Surakarta
Cara lain yang dapat digunakan adalah melakukan identifikasi alternatif
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, kemudian menganalisis bagaimana
masing-masing alternatif tersebut dapat memenuhi kriteria Anda.
Aturan Pembagian
Membagi sesuatu secara fisik adalah relatif mudah dibandingkan membagi
suatu ide yang tak nampak secara fisik. Bagaimana Anda dapat membagi ide-
ide Anda dengan baik? Berikut ini adalah beberapa aturan singkat mengenai
pembagian suatu ide ke dalam beberapa komponen :
a. Memilih Prinsip-prinsip Dasar Pembagian Secara Benar.
Misalnya, Anda ingin membagi masalah-masalah produksi ke dalam dua
kelompok, yaitu masalah yang timbul karena kesalahan manusia dan
masalah yang timbul karena kegagalan mesin, bukannya masalah yang
muncul bila mesin dimatikan dan mesin dihidupkan.
b. Gunakan Satu Kategori/Prinsip Setiap Kali Membagi Laporan ke Dalam
Sub-topik.
Jika Anda berpindah dari satu basis ke basis lain, Anda melakukan
klasifikasi campuran yang tentu saja akan membingungkan analisis Anda.
Misalnya, Anda membagi studi Anda tentang pemasaran pasta gigi menurut
flouride dan nonflouride. Kemudian Anda menambahkan satu kategori,
seperti pasta gigi flouride di Surakarta. Penambahan kategori yang baru ini
tentu akan mengganggu Anda dalam melakukan analisis. Kecuali setelah
Anda melakukan pembahasan antara pasta gigi yang menggunakan fluoride
dan pasta gigi yang tidak menggunakan fluoride, Anda mungkin ingin
melihat penjualan pasta gigi atas dasar lokasi geografis atau kelompok
sosial ekonomi.
c. Setiap Pembagian Kelompok Harus Terpisah dan Berbeda
Pembagian/pengelompokan penduduk dapat didasarkan pada jenis kelamin,
usia, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Setiap pembagian harus
dipisahkan dari pembagian yang lain. Anda dapat mengelompokkan
penduduk ke dalam kelompok laki-laki dan wanita, tetapi tidak ke dalam
kelompok laki-laki, wanita, dan remaja.
d. Teliti dalam Melakukan Pendaftaran Semua Komponen
Dalam melakukan pendaftaran suatu komponen hendaknya dilakukan
dengan cara yang teliti dan seksama, jangan sampai suatu komponen yang
penting terlewatkan dari pencatatan.
Jika Anda mengikuti aturan tersebut, investigasi Anda akan logis, sistematis,
dan lengkap.

MENYUSUN RENCANA KERJA


Setelah mendefinisikan masalah dan membuat kerangka, selanjutnya kita perlu
menetapkan suatu rencana kerja yang didasarkan pada kerangka pembuka
(Pendahuluan). Jika susunan rencana ditujukan untuk kepentingan pribadi maka
rencana tersebut relative informal yakni berisi daftar sederhana mengenai
langkah-langkah perencanaan, estimasi urutan waktu, serta sejumlah sumber
informasi yang digunakan. Namun jika melakukan studi formal, rencana kerja
akan lebih rinci karena hal itu akan memberikan petunjuk prestasi atas sejumlah
tugas pekerjaan yang telah dilakukan. Jika usulan diterima maka proposal
memerlukan rencana kerja secara rinci sebagai dasar kontrak.
Suatu rencana kerja formal umumnya mencakuo hal berikut.
 Permasalahan yang dihadapi.
 Maksud dan scope (ruang lingkup) investigasi.
 Pembahasan atas urutan tugas (sumber informasi, observasi atau
eksperimen, dan batasan waktu, uang, atau data yang tersedia)
 Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang
diperlukan (siapa yang bertanggung jawab, kapan akan dilakukan, dan
berapa biaya investigasi).
MELAKUKAN PENELITIAN
Ada beberapa cara dalam melakukan penelitian, antara lain:
Sumber - sumber primer
a. Dokumen
Dokumen bisnis yang terdapat dalam data primer antara lain laporan
penjualan, neraca,laba rugi, kebijakan - kebijakan, korespondensi dengan
pelanggan dan pemasok serta kontrak.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk untuk
memperoleh sumber data primer dalam dunia bisnis.
c. Survei
Survei dapat dilakukan dengan cara turun ke lapangan dan melakukan
wawancara secara langsung dengan narasumber.
Sumber - sumber sekunder
a. Hemat waktu
Mencari informasi melalui internet dapat menghemat waktu bila
dibandingkan dengan cara manual.
b. Ketelitian
Para peneliti memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap
informasi yang diperoleh dari internet karena kutipan penting tidak akan
lewat dari proses pencariannya.
c. Relevansi
Peneliti yang berpengalaman dalam mencari informasi melalui internet
dapat memisahkan secara selektif konsep dan istilah penting untuk
mengidentifikasi kutipan atau artikel yang mempunyai relevansi tinggi
terhadap apa yang ditanyakan oleh para peneliti.

d. Efektivitas biaya
Berkurangnya waktu pencarian dan meningkatnya relevansi bahan dalam
suatu proses dapat menghasilkan prosedur efektivitas biaya yang tinggi.

ANALISIS DATA
Analisis data dapat dilakukan jika penelitian telah dilakukan dan memperoleh
data yang diinginkan. Proses analisis pada dasarnya merupakan suatu pencarian
hubungan di antara fakta- fakta yang telah ditemukan. Sistematika analisis data
ialah melihat data dari berbagai sudut pandang dan keilmuan yang ada, maka
akan menjawab segala pertanyaan dalam suatu rencana kerja ( work plan )
Adapun salah satu cara untuk menganalisis data ialah dengan perhitungan
statistik
Perhitungan Statistik
Kebanyakan data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-
angka. Dengan perhitungan statistik secara sederhana, Anda dapat menghitung
rata-rata (averages), perkembangan (trends), dan korelasi (correlations).
Salah satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam
hal ini, rata- rata dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu mean, median, dan
mode.
Mean dapat diperoleh dengan cara membagi jumlah semua item dalam suatu
kelompok dengan jumlah item dalam kelompok tersebut (Rp63.000.000,00+9=
Rp7.000.000,00). Mean ini sangat bermanfaat untuk membandingkan antara
satu item dengan rata-rata kelompok.
Cara lain untuk menghitung rata-rata adalah median. Median dari sebuah
kelompok adalah nilai yang berada di tengah kelompok tersebut ketika semua
anggota kelompok disusun secara menaik atau menurun berdasarkan nilainya.
Sebagai contoh, apabila terdapat sembilan data, median-nya adalah data yang
kelima (Rp7.500.000,00). Median ini bermanfaat, jika satu atau beberapa data
yang ada bersifat ekstrem (berbeda secara mencolok). Sebagai contoh,
meskipun data tertinggi adalah Rp27.000.000,00, median-nya tetap sebesar
Rp7.500.000,00.
Mode adalah data yang paling sering muncul dalam suatu kelompok. Dalam
contoh terlihat bahwa penghasilan per bulan yang paling sering muncul adalah
Rp8.500.000,00, yang dihasilkan oleh tiga orang. Jika Anda ingin mengetahui
suatu data yang paling sering muncul atau yang biasa terjadi, mode-lah
jawabannya.
Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dapat didasarkan pada suatu kombinasi antara fakta-
fakta yang tersedia, pertimbangan nilai, dan asumsi-asumsi. Oleh karena itu,
sangat jarang pengambilan kesimpulan hanya didasarkan pada penemuan fakta
semata. Meskipun demikian, Anda juga perlu tahu bahwa pengambilan
kesimpulan terhadap suatu kasus dapat mengandung unsur-unsur yang bersifat
subjektif.

Rekomendasi
Kesimpulan berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau
penafsiran terhadap suatu pokok bahasan tertentu, sedangkan rekomendasi
adalah saran yang diberikan untuk melakukan tindakan tertentu.
Suatu laporan bisnis yang efektif akan dimulai dengan mendefinisikan masalah
secara jelas. Setelah masalah dinyatakan secara jelas, Anda dapat menentukan
informasi apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Di samping itu,
Anda juga akan dapat mengembangkan suatu rencana bagaimana memperoleh
informasi tersebut.
Dalam melakukan analisis terhadap suatu masalah, kerangka menjadi sangat
penting artinya. Ada dua jenis kerangka yang digunakan untuk melakukan
analisis terhadap suatu masalah Jika tujuan Anda adalah memberikan suatu
informasi kepada pihak lain, kerangka yang dapat digunakan adalah kerangka
informasional. Namun jika tujuan Anda adalah untuk mengambil kesimpulan
dan memberikan rekomendasi, kerangka yang tepat adalah kerangka analitis.
Dalam melakukan tahapan penelitian, data yang Anda kumpulkan dapat
diperoleh melalui dua sumber, yaitu sumber sekunder dan sumber primer. Pada
umumnya, biaya memperoleh data sekunder lebih murah dibandingkan biaya
memperoleh data primer. Yang termasuk ke dalam sumber-sumber sekunder
antara lain jasa Internet, CD-ROM, buku-buku referensi, jurnal, majalah, hasil
hasil sensus, dan dokumen-dokumen pemerintah. Adapun. sumber-sumber
primer mencakup berbagai informasi sumber pertama yang dapat diperoleh
melalui berbaga dokumen primer, wawancara, observasi, dan eksperimen.
Setelah Anda menyelesaikan penelitian dan melakukan analisis terhadap data
yang Anda kumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah Anda perlu
mengambil suatu kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Saran-saran yang
Anda sampaikan hendaklah paktis dan logis, sehingga memudahkan, pembaca
dalam melakukan suatu tindakan.
KESIMPULAN

Laporan singkat sering disebut juga dengan istilah laporan informal. Laporan singkat atau
laporan informal sering menggunakan bentuk memo atau surat-surat: sedangkan laporan yang
lebih formal disajikan dalam bentuk manuskrip, apabila pembaca dapat menyampaikan ide
atau gagasan dengan cara langsung (direct) yang dimulai dengan ide-ide pokoknya. Apabila
pembaca merupakan orang-orang yang sering bersikap skeptis dan melawan, gunakanlah
pendekatan tidak langsung undirect, dengan menyajikan hasil-hasil temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi pada bagian paling akhir Laporan yang bersifat informasional disusun dengan
menggunakan sub-subtopik; sedangkan laporan, analitis disusun dengan menggunakan
argumentasi secara logis atau kesimpulan, dan rekomendasi.
Suatu laporan bisnis, yang efektif akan dimulai dengan mendefinisikan masalah secara jelas.
Dalam melakukan analisis terhadap suatu masalah, kerangka menjadi sangat penting artinya.
Ada dua jenis kerangka yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap suatu masalah
yaitu kerangka informasional dan kerangka analitis
Dalam melakukan tahapan penelitian, data yang dikumpulkan dapat diperoleh melalui dua
sumber, yaitu sumber sekunder dan sumber primer. Setelah menyelesaikan penelitian dan
melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah
mengambil suatu kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Saran-saran yang disampaikan
hendaklah praktis dan logis, sehingga memudahkan, pembaca dalam melakukan suatu
tindakan.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis: Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai