Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KOMUNIKASI MELALUI LAPORAN

DI SUSUN OLEH :

JESISCA TUNTA (19304139)


1.
2. ANASTASIA SAMEHE (19304156)
3. NIKITA FANESA ENGKOL (19304155)
4. GABRIEL MARTHIN (19304166)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
KELAS E
SEMESTER 4
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………….. ii

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………. iii

BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………… 1

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….. 1

BAB 2. ISI ……………………………………………………………………………………………….. 2

2.1 Penulisan Laporan Bisnis ……………………………………………………………… 2

2.2 Penulisan Laporan Singkat …………………………………………………………… 16

2.3 Penulisan Laporan Formal ……………………………………………………………. 20

BAB 3. PENUTUP ……………………………………………………………………………………. 30

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 30

3.2 Saran …………………………………………………………………………………………. 30

DAFTAR PUSAKA ………………………………………………………………………………….. 31


KATA PENGANTAR

Kami panjatkan pujih dan sykur kehadirat tuhan yang maha esa atas Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi
Bisnis.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang
telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Komunikasi Bisnis, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas negeri manado jurusan akuntasi. kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembaga-lembaga organisasi untuk semua jenis, baik bisnis, pemerintah, jasa, dan sosial dihadapkan
dengan berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.untuk
semua organisasi, mulai dari manajemen level bawahmanajemen tingkat menengah, hingga manajemen
puncak semuanya memerlukan berbagai macam informasi yang sangat diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut akan menghasilkan suatu laporan.
Laporan-laporan ini seperti laporan bisnis, laporan singkat, dan laporan formal.

Berbagai macam bentuk laporan bisnis sangat diperlukan berbagai oleh suatu perusahaan agar kegiatan
operasional dapat berjalan dengan efektif. Penggolongan laporan bisnis dapat dilakukan atas dasar
fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan
pertemuan. Mereka yang memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain pelatih
manajemen, akuntan, ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau peneliti. Oleh karena itu,
sangat penting untuk mengetahui penulisan laporan bisnis yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah

Apa arti penting dan penggolongan laporan bisnis?

Apa saja persiapan penulisan laporan bisnis?

Bagaimana susunan tubuh organisasi laporan bisnis?

Apa saja karakteristik dan pengorganisasian laporan singkat?

Bagaimana cara mendefisinikan masalah?


1.3 Tujuan

Mengetahui arti penting dan penggolongan laporan bisnis

Mengetahui bagaimana persiapan penulisan laporan bisnis

Mengetahui susunan tubuh organisasi laporan bisnis

Mengetahui karakteristik dan pengorganisasian laporan singkat

Mengetahui bagaimana cara mendefisinikan masalah

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Penulisan Laporan Bisnis

1.A. Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis

1. Pengertian Laporan Bisnis

Herta A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya “Effective Busines Communications ”
memberikan definisi tentang laporan bisnis (busines report) sebagai suatu laporan yang memiliki sifat
netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seorang atau
lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty dalam bukunya “Business
Communications” mendefinisikan laporan (bisnis) sebagai suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun
teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu
institusi/lembaga ke lembaga yang lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan
masalah.
Laporan memerlukan perhatian yang lebih dalam pengorganisasian, alat bantu visual, dan teknik-teknik
lain yang memungkinkan suatu laporan dapat dan mudah dibaca. Laporan juga dapat memberikan
manfaat dan tujuan suatu penyajian laporan yang akurat, informasi yang logis dan tidak emosional.
Suatu laporan mungkin dapat kedua-duanya, baik tertulis atau lisan.

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai
keperluan antara lain:

Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan.

Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan


perusahaan.

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan.

Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik keperluan internal maupun eksternal.

Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas
isu-isu tertentu.

Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru.

2. Penggolongan Laporan Bisnis

Laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam berbagai cara penggolongan baik menurut fungsi, subjek,
formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan perternuan.
Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini.

a. Menurut Fungsinya

Menurut fungsinya, suatu laporan dapat dibedakan apakah untuk memberi informasi atau untuk
analisis. Suatu laporan yang bersifat memberi informasi (informational report) menyajikan fakta-fakta
dan rangkuman-tanpa melakukan analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain untuk laporan
informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports), Laporan Sementara (interm reports),
dan Laporan Thwulan (quarterly Reports).
Laporan analitikal (analitycal report) menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsirkannya,
kemudian mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi. Laporan analitikal mungkin diberi label,
misalnya laporan rekomendasi (recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi
(justification reports).

b. Menurut Subjeknya

Menurut subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan pada departemen mana suatu laporan
itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntAnsi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit,
laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi,
laporan personalia, laporan statistik, dan laporan-laporan teknik.

c. Menurut Formalitasnya

Menurut formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau
nonformal. Laporan formal sering disebut juga dengan istilah laporan panjang (long reports); sedangkan
laporan nonformal sering disebut juga dengan istilah laporan singliat (short reports). Laporan formal
umumnya panjang-lebih dari 10 halaman-dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian,
pengertian panjang lebih dari 10 halaman dan “panjang ” atau “pendek ’ adalah bervariasi, tergantung
pada situasi dan kondisi yang ada.

Laporan formal mencakup:

Body text : pendahuluan, isi, penutup.

Prefatory parts : sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan, persetujuan,pengiriman,


penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, daftar tabel.

Supplemental parts : lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah, indeks.

Laporan informal biasanya hanya mencakup body text. Namun demikian, beberapa laporan informal
mungkin mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.
Menurut Keasliannya

Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau sukarela; juga apakah
publik atau swasta. Laporan otoritas (authorized reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar
permintaan atau mendapat kuasa dari orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary reports)
adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri. Laporan swasta (private reports) adalah
suatu laporan yang dibuat perusahaan-perusahaan swasta. Laporan publik (public reports) adalah suatu
laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pernerintah, termasuk sekolahsekolah, rumah sakit-rumah
sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiaya oleh negara.

Menurut Frekuensinya

Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara. berkala atau khusus.
Laporan berkala (periodic reports) dapat dikeluarkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran,
atau tahunan. Yang termasuk laporan berkala antara lain laporan bursa saharn setiap jam, laporan
penjualan tiap hari, laporan biaya tiap seminggu, laporan produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite
tiap kuartar, dan laporan anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap suatu
informasi muncul. Laporan khusus (special reports) mencakup suatu situasi atau kejadian yang unik
(khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu perusahaan.

Menurut Jenisnya

Menurut jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan.
Jenlis laporan dapat bersifat informal (laporan singkat/short reports) maupun formal (laporan
panjang/long reports). Laporan informal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan
cetak. Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.

1) Laporan Memorandum

Laporan memorandum (memorandum reports) merupakan suatu laporan yang menggunakan format
memo yaitu kepada, dari, subjek, dan tanggal.

2) Laporan Surat

Laporan surat (letter reports) merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala
surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan, dan bagian referensi.
3) Laporan dalam bentuk cetakan

Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.

4) Laporan Formal

Laporan formal (formal reports) biasanya lebih panjang daripada laporan informal. Laporan formal
sering juga disebut dengan laporan panjang (long reports).

Menurut Kegiatan Proyek

Dalam melaksanakan suatu proyek, terdapat figa jenis laporan, yaitu laporan pendahutuan (preliminary
reports), laporan perkembangan, (progress reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan
pendahuluan mencakup bagaimana suatu proyek disiapkan, hasil yang diharapkan, dan bagaimana
melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, setelah proyek berlangsung, perlu disusun laporan
perkembangan secara berkala. Pada saat proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.

Menurut Pelaksanaan Pertemuan

Berdasarkan pelaksanaan pertemuan, laporan bisnis dapat dibedakan ke dalam agenda (agenda),
resolusi (resolutions), notulen (minutes), dan laporan perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu
dokumen yang ditulis sebelum suatu Perternuan berlangsung. la mencakup jadwal pelaksanaan, dan
topik yang akan dibahas dalam pertemuan. Hal ini akan membantu peserta dalam mempersiapkan
pertemuan. Resolusi adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus
dalam suatu pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu perternuan yang telah berlangsung.
la mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan adalah suatu
laporan resmi yang cakupan bahasannya lebih luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi
penting.

B. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis

Persiapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu nya dengan membuat laporan.
Adapun persiapan yang diperlukan sebelum menulis laporan yang mencakup paling tidak 4 tahapan
sebagai berikut:
1. Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup

2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan

3. Menentukan Ide atau Gagasan

4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan

5. Menganalisis dan Menafsirkan Data

6. Mengorganisasi Data dan Mernpersiapkan Outline Akhir

Setelah Anda menyelesaikan 6 tahap persiapan, langkah berikutnya adalah adalah membuat bagian
pokok laporan bisnis yang mencakup pendahuluan, teks (text), dan penutup.

C. Bagian Pokok Laporan Bisnis

Pendahuluan

Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

Pemberi Kuasa adalah orang yang merninta laporan.

Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan kepada pernbaca apa saja yang akan dibahas dalam
laporan bisnis.

Masalah biasanya didefinisikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan
bisnis dinyatakan.

Maksudpenulisan laporan bisnis harus nampak dalam. bagian. pendahuluan. Elemen tersebut
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain:
tujuan, misi, strategi, atau sasaran.

Ruang Lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk sebuah laporan
bisnis.

Metodologi mengacu pada metode pengumpulan informasi. Anda dapat memperoleh data dengan
membaca bahan-bahan di perpustakaan atau melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
Sumber-sumber primer atau sekunder, yang meliputi antara lain: publikasi (majalah, jurnal, surat kabar),
catatan perusahaan, surat, memo, hasil wawancara, karyawan, dan sebagainya. Jika Anda menulis
laporan tentang pengalaman. bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yang Anda tulis dalam. suatu
laporan bisnis adalah merupakan sumber.

Latar Belakang dari situasi yang sedang diteliti kadangkala dimasukkan, jika pembaca perlu latar
belakang informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap
suatu pokok bahasan.

Definisi Istilah perlu dicantumkan jika Anda menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran.
Anda harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang Anda maksudkan.

Keterbatasan misalnya dalam hal. dana, waktu, asisten peneliti, atau data yang tersedia. Seorang penulis
tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan. yang ada sebelurn melakukan
penelitian lebih lanjut.

Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu di laporkan di dalam suatu laporan bisnis,
misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin setengah pakai, restrukturisasi karyawan,
pemberian uang pesangon, menambah perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardwar~),
membangun kantor perwakilan, dan sebagainya. Karena pembaca membaca secara rinci dalam laporan,
ia tahu bagaimana fakta yang ada berpengaruh terhadap keputusan yang telah diambil.

Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut, dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf
dengan atau tanpa judul “Pendahuluan ”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.

2. Teks

Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi teks (laporan). Dalam. bagian ini, Anda membahas
dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian. ini dapat membantu
Anda mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup
temuan fakta yang penting dan relevan dan membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan
dengan maksud penulisan laporan bisnis tersebut.
3. Penutup

Bagian penutup berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh mengambil kesimpulan, atau
memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular harus didasarkan pada isi teksnya dan tidak
memasukkan bahan-bahan yan baru, yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada
bagian penutup, Informational Report disebut rangkuman dan Analytical Report disebu kesimpulan,
rekomendasi, atau kesimpulan dan rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi j udul rencana tindakan
atau proposisi.

Rangkuman

Berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi poin-poin yang penting,
kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian.

Kesimpulan

Kesimpulan berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi penulis.

Rekomendasi

Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah
dibuat.

Rencana Tindakan

Pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-
orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.

Proposisi

Digunakan dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yang tegas, tuntutan yang
didasarkan pada suatu laporan atau artikel.
D. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis

Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis yaitu cara deduktif (langsung)
dan induktif (tak langsung). Berikut pengertiannya :

Cara Deduktif

Kata deduktif (deductive) atau langsung (direct), berard menggambarkan laporan dari belakang ke
depan atau, menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci
dijelaskan.

Dalam suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunakan cara deduktif karena ia
memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih
rinci. jika bagian akhir tidak diungkapkan pada awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan
melewati atau mengabaikan bahasan yang rinci agar dapat segera mengetahui bagian akhir
(terminalsection) laporan baru kemudian, kembali lagi ke bagian awal. Secara umum, Anda dapat
menggunakan cara deduktif, jika pembaca Anda memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Eksekutif yang sibuk.

2) Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera.

3) Ingin mengetahui good news atau informasi netral.

4) Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika kesimpulan dan
rekomendasi dicantumkan pada awal laporan.

5) Ingin mengetahui pandangan penulis dengan segera.

6) Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduktif


Cara Induktif

Cara induktif berbeda cara penyajiannya dengan cara deduktif. Dengan cara induktif Anda menjelaskan
fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Anda
menyajikan fakta-fakta serta bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum sampai pada bagian kesimpulan
atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, jika pembaca Anda memiliki karakteristik
sebagai berikut:

1) Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan
rekomendasinya.

2) Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).

3) Mungkin merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya.

4) Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.

5) Lebih menyukai laporan disusun dengan cara induktif

Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis

Salah satu tugas yang cukup rumit dalam membuat laporan bisnis adalah memutuskan cara terbaik
untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus
membuat keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda dapat mengembangkan teks dengan cara-
cara berikut ini :

a) Membuat Topik-topik atau Kriteria

b) Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian

c) Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat

d) Menjelaskan suatu proses atau prosedur

e) Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet

f) Menyusun urutan tingkatjami & tritas

g) Menyusun sumber-sumberyang digunakan

h) Pemecahan Masalah
Metode Outline

Setelah Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh dan teks laporan, Anda akan mengatur judul
(headings) dan subjudul (subheadings) dalam suatu outline. Suatu outline yang baik, khususnya untuk
laporan yang panjangnya dua halaman atau lebih, outline merupakan alat yang paling penting dan
hemat waktu. Ia akan menjadi penuntun Anda dalam menyusun laporan. Dalam suatu laporan panj ang
(laporan formal), ia j uga akan menj adi daftar isi laporan Anda.

Sebelum Anda menulis laporan, outline membantu Anda untuk melihat hubungan antara topik,
membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan keseluruhan di dalam suatu susunan yang
logis, dan menghilangkan tumpang tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul dan subjudul,
terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, dan paralelisme dalam judul.

Jenis-jenis judul

Di dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4 judul, yaitu: (1) judul topik
(topic headings), (2) judul kalimat lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif
(imperative sentence headings), dan (4) judul variant (variant headings). judul topik merupakan judul
yang paling familiar atau umum. Mereka terdiri atas kata tunggal (kata benda), beberapa kata, atau
frase singkat. judul kalimat lengkap selalu mencakup subjek dan predikat. judul kalimat imperatif
(seperti perintah) dimulai dengan suatu kata kerja dan tidak memiliki subjek. Judul variant biasanya
dimulai dengan participle.

Berikut ini adalah contoh jenis-jenis judul:

Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan

Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah
Penting

Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan

Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan


Judul yang baik seharusnya jelas dan menunjukkan subjek yang akan dijelaskannya. Di samping itu,
apabila sebuah kata dipilih sebagai judul topik, maka usahakan ia tidak menunjukkan pada suatu
pengertian yang terlalu luas.

Format Outline

Untuk outline singkat/pendek (short outlines) (hanya tiga atau empat judul dan subjudul), Anda
mungkin lebih baik memilih format yang sederhana (simple). Sedangkan untuk outline yang panjang,
Anda dapat menggunakan salah satu dari ketiga cara yang tersedia.

Kombinasi angka-huruf (numerical-letter combination) adalah yang paling populer dalam dunia bisnis
dan sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system) lebih banyak digunakan dalam laporan sains dan
teknik. Kombinasi huruf-angka lebih banyak digunakan oleh mereka yang senang dengan huruf-huruf
sebelurn sampai pada judul utamanya.

Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal yaitu:

1) Tempatkan ide-ide yang paling penting pada tingkatan tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan,


subjek, dan pembaca.

2) Sedapat mungkin cobalah untuk menjaga keseimbangan masingmasing bagian.

3) Jika Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda mempunyai dua subjudul, misalnya A. 1 dan A.2.

4) Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk
subjudul.

5) Tidak pernah menggunakan judul Laporan sebagai bagian judul.

Paralelisme dalam judul

Semua judul harus paralel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap bagian outline. Ini berarti
bahwa mereka harus mempunyai bentuk gramatikal yang sama, seperti merupakan kata benda, frase,
atau kalimat. Sebagai contoh, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan sebagai 1, 11, 111,
IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, 3 di bawah ILA; I dan 2 di bawah ILB; a dan b dibawah II.B.2 dan
seterusnya.

2.2 Penulisan Laporan Singkat


A . Karakteristik Laporan Singkat

Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit bagi pencapaian
komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri
atas satu atau dua halaman. Secara umum, laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan
preliminary parts(seperti lembar halaman judul, surat pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau
abstrak) karena hanya terdiri atas satu atau dua halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat lebih
menekankan pada tubuh (body) suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan
bagian penutup.

Selain itu, laporan singkat mungkin saja mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan
formal, antara lain :

Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.

Grafik untuk lebih menekankan penulisan.

Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.

Format memo atau surat.

B. Membuat Laporan Bisnis yang Baik

Laporan bisnis yang dibuat oleh suatu organisasi sangat diperlukan untuk berkomunikasi baik dengan
pihak intern maupun ekstern organisasi. Beberapa laporan diperlukan sebagai dokumentasi yang
bersifat permanen (tetap); sementara yang lainnya diperlukan untuk memecahkan masalah atau
sekedar menjawab suatu pertanyaan. Adakalanya suatu laporan mengalir dari pimpinan ke bawahan
sebagai pertanggungjawaban terhadap berbagai keputusan atau kebijakan yang telah dilaksanakan oleh
suatu organisasi. Tetapi, adakalanya suatu laporan mengalir dari bawahan ke pimpinan sebagai alat
untuk memantau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit atau departemen-departemen yang
ada dalam suatu organisasi
Tujuan mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin. Katakan kepada
para pembaca apa yang perlu mereka ketahui, tidak lebih dan tidak kurang, dan sajikan suatu informasi
yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.

Ada tiga hal yang harus ada dalam suatu laporan bisnis :

Akurat

Hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan
suatu kebenaran. Informasi yang tidak mengandung kebenaran, tidak akurat, atau tidak lengkap, akan
berakibat pada kemunduran, kemerosotan, atau bahkan semakin memudarnya reputasi suatu organisasi
di hadapan masyarakat pada umumnya.

Beberapa hal berikut ini akan dapat membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :

Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.

Laporkan semua fakta yang relevan.

Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.

Berilah bukti-bukti terhadap kesimpulan yang dibuat.

Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan.

Jaga bias pribadi dalam suatu laporan

Keputusan yang Baik


Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern
organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen resmi yang dibaca oleh masyarakat luas, sudah
sepantasnya untuk tetap menjaga etika bisnis.

Di lain pihak, pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :

1. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.

2. Melihat fakta-fakta yang tersedia.

3. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.

4. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

5. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih
mudah.

Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif

Sebelum menulis, kita harus memutuskan akan menggunakan format surat yang seperti apa serta gaya
penulisan yang bagaimana. Dalam hal ini, ajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri :

1. Siapa yang Berinisiatif Membuat Laporan?

2. Apa Subjek yang akan Dimasukkan ke Dalam Laporan?

3. Kapan suatu Laporan Dibuat?

4. Ke mana Laporan akan Dikirim?

5. Mengapa suatu Laporan Dibuat?

6. Bagaimana Sikap Pembaca?

c. Perencanaan Laporan Singkat


Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
audiens, tujuan, dan subjek laporan. Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang,
gaya, serta organisasi suatu laporan.

Ada beberapa format laporan yang dapat dipilih oleh penulis, antara lain :

Preprinted

Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong. Kebanyakan
laporan preprintedrelatif pendek, sekitar lima atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan
informasi rutin. Contohnya adalah laporan otoritas.

Surat

Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan
kepada pihak luar organisasi. Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan
judul, catatan kaki, table, dan gambar.

Memo

Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihak intern suatu
organisasi. Memo mencakup beberapa hal berkut : tanggal, kepada, dari, dan subjek.

Manuskrip

Laporan ini terdirk atas beberapa halaman sampai ratusan halaman yang memerlukan pendekatan
formal. Karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks
(prefatory parts) maupun setelah teks (supplementary parts).

D. Penentuan Struktur Dasar


Selain memutuskan format dan panjang suatu laporan, hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah
penentuan struktur dasar. Ada tiga masalah yang biasanya muncul dalam menentukan struktur dasar,
yaitu :

Informasi apa yang seharusnya dimasukkan? Apakah semua data akan dimasukkan atau akan
mengeliminasi beberapa data?

Pendekatan psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah menggunakan direct order
atau indirect order?

Metode apa yang akan digunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Apakah akan menggunakan
pengorganisasian suatu topik atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, lokasi, atau kategori?
Atau apakah akan mengorganisasi ide menurut suatu argument yang logis?

E. Pengorganisasian Laporan Singkat

Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasional

Laporan informasional memiliki satu tujuan dasar, yaitu menjelaskan sesuatu dengan istilah yang tegas.
Dalam menulis laporan informasional, kita tidak perlu terlalu khawatir terhadap reaksi pembaca.
Pembaca akan menanggapi materi secara tidak emosional sehingga kita dapat menyampaikan laporan
secara langsung. Yang seharusnya kita perhatikan adalah pemahaman atau pengertian pembaca.
Informasi harus disajikan secara logis dan akurat sehingga pembaca akan mengerti dengan tepat apa
yang dimaksud dan dapat menggunakan informasi dalam cara yang praktis.

Laporan informasional terdiri atas suatu laporan periodik (berkala) dan laporan aktivitas personal dalam
suatu konferensi.

a) Laporan Periodik (Berkala)


Laporan periodik adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu
departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuan laporan periodik ialah untuk memberikan suatu
gambaran bagaimana sesuatu berjalan sehingga manajer dapat mengikuti perkembangan dan dapat
melakukan koreksi jika perlu.

Kebanyakan laporan disusun berdasarkan urutan berikut :

1) Peninjauan atas Tanggung Jawab Rutin

2) Diskusi / Pembahasan Proyek Khusus

3) Rencana Periode yang akan Datang

4) Analisis Masalah / Problem

b) Laporan Aktivitas Personal (Individu)

Laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang terjadi selama suatu
konferensi, konvensi, atau dalam perjalanan. Tujuan laporan ini untuk menginformasikan kepada
manajemen terhadap setiap informasi penting atau keputusan yang muncul.

Pengorganisasian Laporan Analitikal

Berbeda dengan laporan informasional yaitu untuk mendidik pembaca, laporan analitikal dirancang
untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu kesimpulan atau rekomendasi.

Contoh-contoh laporan analitikal ialah sebagai berikut :


Laporan Justifikasi

Ialah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak untuk
menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.

Usulan Bisnis Baru di Luar Klien

Usulan untuk pihak di luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau proyek yang diterima
oleh bisnis atau pemerintah di luar klien.

Laporan Troubleshooting

Laporan trobleshooting(troubleshooting reports) adalah dokumen yang berorientasi kepada keputusan


yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak. Jika kita ingin agar pembaca berkonsentrasi dan
mudah memahami ide-ide yang kita buat, maka kita perlu memberikan suatu argumen yang logis dalam
laporan.

Namun, tidak semua masalah dapat diatasi dengan rencana organisasional. Beberapa laporan analitikal
disusun melalui keputusan antara yang pro dan kontra. Laporan analitikal juga dapat disusun dengan
membandingkan beberapa alternatif dari serangkaian kriteria yang ada. Yang terpenting adalah bahwa
kita memilih suatu struktur yang sesuai dengan proses yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah. Tujuannya adalah untuk memfokuskan perhatian pembaca atas kesimpulan dan rekomendasi
secara rasional.

2.3 PENULISAN LAPORAN FORMAL


Laporan panjang sering disebut dengan laporan formal (formal report). Salah satu yang membedakan
dengan laporan singkat (laporan informal)bukan saja terlihat dari banyak sedikitnya halaman, tetapi
bentuk atau format laporan itu sendiri. Secara umum, jumlah halaman laporan formal lebih banyak
daripada jumlah halaman laporan singkat. Oleh karena itu, perencanaan dalam menyusun sesuatu
laporan formal sangat penting.

Dalam membuat perencanaan formal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain
mendefinisikan masalah, membuat kerangka (outline)untuk melakukan analisis, menyusun rencana
kerja, melakuikan penelitian (riset), dan menganalisis data. Poin-poin penting tersebut akan dijelaskan
secara lebih rinci berikut ini.

MENDEFINISIKAN MASALAH

Dalam menulis suatu laporan, baik itu laporan informasional atau laporan analitikal, tahap pertama
adalah mendefinisikan masalah. Anda harus memutuskan informasi apa yang Anda perlukan untuk
menyelesaikan suatu laporan. Sebagai contoh, Anda akan melakukan penelitian tentang peredaran obat-
obaat terlarang. Dalam hal ini, Anda perlu menggali berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan
peredaran obat-obatan terlarang, seperti apa yang melatarbelakangi orang kecanduan obat-obatan
terlarang, di mana memperoleh obat-obatan terlarang, bagaimana cara penyaluran obat-obatan
tersebut, dan sebagainya. Jawaban atas pertanyaan tersebut akan membantu Anda dalam melakukan
investigasi terhadap isi laporan yang Anda buat.

Pertanyaan yang Tepat

Sering kali,suatu masalah yang didefinisikan untukm Anda telah ditetapkan oleh orang-orang yang
memiliki otoritas terhadap suatu laporan . Bila hal ini terjadi, Anda perlu mempertanyakan apa tujuan
laporan tersebut dibuat, sebelum Anda melakukan investigasi lebih jauh. Pertanyaan-pertanyaan berikut
ini akan dapat membantu Anda dalam melakukan investigasi/penelitian.

1) Apa yang perlu ditentukan?

2) Mengapa masalah tersebut penting?


3) Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?

4) Di mana munculnya suatu masalah?

5) Kapan masalah itu muncul?

Mengembangkan Pernyataan Tujuan

Dalam pertanyaan-pertanyaan terbuka, Anda harus mengembangkan suatu pernyataan tertulis secara
jelas terhadap tujuan suaru laporan. Selanjutnya, Anda perlu melakukan cek ulang atas pernyataan
tersebut dengan orang yange memiliki otoritas. Dalam mengembangkan suatu pernyataan tujuan, Anda
dapat menggunakan satu di antara tiga cara berikut ini.

1) Menggunakan kalimat infinitive.

2) Menggunakan pertanyaan.

3) Menggunakan suatu pernyataan deklaratif.

Pernyataan tujuan laporan harus dibuat sejelas mungkin dan hindari memasukkan informasi yang tidak
relevan.

B. KERANGKA UNTUK ANALISIS

Setelah mendefinisikan masalah dan menentukan tujuan penelitian, selanjutnya sudah dapat memulai
melakukan suatu penelitian. Untuk mengorganisasikan suatu penelitian, perlu dilakukan
mengelompokkan masalah kedalam serangkaian khusus atau yang lebih sering disebut dengan factoring.
Dalam penelitian juga memerlukan kerangka (outline) untuk keperluan analisis karena memungkinkan
untuk memecahkan masalah. Tetapi dalam membuat kerangka untuk penelitian tentu akan berbeda
dengan cara memebuat kerangka laporan. Kerangka laporan berisi alternative pemecahan masalah.

1. Mengembangkan Struktur yang Logis

Anda harus dapat mengembangkan struktur penelitian yang logis dan mudah dipahami sesuai dengan
subjek penelitiannya. Mulailah dengan melihat tujuan penelitian Anda secara akan menyeluruh untuk
menentukan apakah Anda akan menggunakan kerangka (outline) informasional, analitikal, atau
gabungan keduanya.

Jika tujuan umum Anda adalah untuk memberikan informasi yang akan ditafsirkan orang lain, kerangka
informasional lebih sesuai diterapkan meskipun beberapa bagian dari penelitian Anda perlu dianalisis
untuk menekankan fakta-fakta yang penting. Jika tujuan penelitian Anda adalah mengajukan suatu
kesimpulan dan rekomendasi, Anda dapat menggunakan kerangka analitikal.

a. Tugas Informasional

Suatu studi yang mengarah kepada laporan factual dengan sedikit analisis atau penafsiran umumnya
dikelompokkan atas dasar sub-subtopik. Sub-subtopik tersebut dapat disusun dalam berbagai cara.

Urutan Tingkat kepentingan

Secara berurutan

Secara Kronologis

Menurut Ruang Tempatnya

Menurut Geografis

Menurut Kategori

Tugas Analitikal

Laporan yang berisi analisis, kesimpulan, dan rekomendasi umunya dikategorikan dengan metode
pemecahan masalah (problem-solving method). Hipotesis merupakan suatu pendekatan struktural yang
paling umum. Bila masalahnya adalah untuk menemukan penyebabnya, memprediksi hasil, atau
mencari pemecahan suatu masalah, salah satu cara untuk mengatsainya adalah mengformulasikan
penjelasan hipotesis. Misalnya, masalah Anda adalah menentukan mengapa perusahaan Anda
mengalami kesulitan dalam mencari sekretaris yang terampil. Anda akan melakukan factoring terhadap
masalah tersebut dengan melakukan spekulasi tentang alasan-alasannya. Selanjutnya Anda akan
mengumpulkan berbagai informasi untuk mengonfirmasikan alasan masing-masing.

2. Aturan Pembagian

Membagi sesuatu secara fisik adalah relative mudah dibandingkan dngan membagi sesuatu yang tak
Nampak secara fisik. Berikut adalah beberapa aturan singkat mengenai pembagian suatu id eke dalam
beberapa komponen.

Memilih Prinsip-prinsip Dasar Pembagian Secara Benar.

Gunakan Satu Kategori/Prinsip Setiap Kali Membagi Laporan ke Dalam Sub-subtopik.

Setiap Pembagian Kelompok Harus Terpisah dan Berbeda.

Teliti dalam Melakukan Pendaftaran Semua Komponen.

3. Menyusun Kerangka Pembuka

Anda dapat menggunakan format kerangka untuk menyajikan ide-ide Anda. Mungkin dalam hati Anda
bertanya, jika beberapa catatan dalam sebuah kertas sudah cukup, mengapa repot-repot harus
menggunakan format kerangka? Mungkin kerangka memang tidak diperlukan jika Anda sekedar menulis
laporan singkat yang bersifat informal seperti memo, tetapi untuk penulisan laporan panjang, kerangkan
akan sangat berguna. Kerangka pembuka (preliminary outline) memberikan kemudahan dalam
melakukan investigasi. Kerangka sangat diperlukan, jika

a. Anda merupakan salah satu di antara beberapa orang yang melakukan suatu tugas.

b. Investigasi Anda akan semakin luas dan akan mencakup banyak sumber dan jenis datanya.

c. Anda tahu dari pengalaman masa lalu bahwa orang yang meminta untuk melakukan studi (riset)
akan melakukan revisi terhadap tugas selama kegiatan investigasi Anda.
Secara umum ada dua system pembuatan kerangka (outlining), yaitu system alfanumeris dan system
decimal. Kedua-duanya dapat diterima, tetapi beberapa perusahaan lebih senang menggunakan salah
satu system yang lebih disukainya. Anda harus menulis suatu captionpada setiap level kerangka Anda
dalam gramatikal yang sama. Dengan kata lain, jika uraian I menggunakan kata kerja, uraian II, III, dan IV
juga harus menggunakan kata kerja.

Konstruksi paralel ini memungkinkan pembaca untuk melihat bahwa ide-ide berhubungan, sama
pentingnya, dan sama level keumumannya. Ini membuat suatu kerangka sebagai alat yang lebih berguna
untuk menentukan daftar isi serta judul laporan, dan hal tersebut dipertimbangkan sebagai format yang
betul oleh kebanyakan orang yangmenelaah kerangka Anda.

C. MENYUSUN RENCANA KERJA

Setelah Anda mendefinidikan masalah dan memuat kerangka, selanjutnya Anda perlu menetapkan
suatu rencana kerja yang didasarkan pada kerangka pembuka (pendahuluan). Jika Anda menyusun suatu
rencana untuk kepentingan sendiri, rencana tersebut relative informal berisi suatu daftar sederhana
mengenai langkah-langkah perencanaan, estimasi urutan dan waktu, dan sejumlah sumber informasi
yang Anda gunakan.

Jika Anda melakukan studi formal, rencana kerja akan lebih rinci karena hal itu akan memberikan
petunjuk prestasi atas sejumlah tugas pekerjaan yang telah dilakukan. Lebih lanjut, sebuah proposal
(usulan) memerlukan rencana kerja secara rinci sebagai dasar kontrak, jika usulan diterima. Suatu
rencana kerja formal umunya mencakup beberapa hal sebagai berikut.

a) Permasalahan yang dihadapi

b) Maksud dan scopr (ruang lingkup) atas investigasi Anda.

c) Pembahasan atas urutan tugas (sumber informasi,observasi atau eksperimen, dan batasan waktu,
uang, atau data yang tersedia).
d) Telaah atas pekerjaan proyek, jadwal, dan sumber-sumber yang diperlukan (siapa yang
bertanggung jawab, kapan akan dilakukan ,dan berapa biaya investigasi)

D. MELAKUKAN PENELITIAN

Nilai laporan Anda tergantung pada kualitas suatu informasi. Pada saat Anda mengumpulkan informasi,
perhatian Anda untuk pertama kali adalah bagaimana mengorganisasi informasi yang Anda peroleh.
Apabila Anda melakukan penelitian secara berkelompok, Anda harus dapat melakukan koordinasi
dengan anggota lainnya.

Sumber primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli
(tangan pertama) untuk tujuan tertentu. Sedangkan sumber sekunder akan memberikan data yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu. Data sekunder tersebut berasal dari laporan tangan
kedua.

Sumber-sumber Primer

Apabila informasi yang Anda perlukan tidak tersedia dari sumber-sumber sekunder, Anda harus
mengumpulkan dan menafsirkan data dengan melakukan penelitian primer. Anda harus melakukan
penelitian secara langsung ke dalam dunia nyata. Ada 4 cara untuk mengumpulkan data primer, yaitu
memeriksa dokumen-dokumen ,observasi, survey, dan melakukan eksperimen.

a. Dokumen

Dokumen – dokumen bisnis yang termasuk ke dalam data primer antara lain laporan penjualan, neraca,
laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan, korespondensi dengan pelanggan dan pemasok, dan kontrak. Di
samping itu, dokumen-dokumen resmi pemerintah juga termasuk sumber-sumber primer.

b. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk memperoleh sumber
data primer dalam dunia bisnis. Anda mungkin dapat mengunjungi atau mengamati suatu kegiatan yang
tengah berlangsung dalam suatu bisnis

c. Survey

Suatu cara untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan adalah
bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pengalaman atau keahlian yang relevan dengan bidang
keahliannya.Anda dapat melakukan survey dengan menggunakan suatu daftar pertanyaan yang telah
disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan Anda untuk melakukan wawancara. Melakukan
wawancara nampaknya sederhana, tetapi kalau tidak dipersiapkan dengan cermat akan sia-sia saja
hasilnya.

Suatu survey formal memerlukan beberapa keputusan penting yang mencakup antara lain

1. Apakah Anda ingin wawancara tatap-muka, lewat telepon, atau lewat daftar pertanyaan?

2. Berapa jumlah sampek yang akan Anda teliti?

3. Pertanyaan khusus apa yang harus Anda ajukan agar memperoleh suatu gambaran yang valid?

Pengembangan suatu daftar pertanyaan memerlukan keterampilan tertentu. Ada beberapa bentuk
pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk memperoleh informasi dari para responden, antara lain
dengan menggunakan pertanyaan terbuka, ya atau tidak, pilihan, skala, checklist, peringkat, dan isian.

d. Eksperimen

Kegiatan eksperimen (eksperiment) lebih banyak dilakukan untuk bidang-bidang teknis. Hal ini
disebabkan karena suatu eksperimen memerlukan manipulasi factor-faktor yang tercakup di salamnya
secara lebih ekstensif. Di samping itu, biaya yang diperlukan untuk melakkan eksperimen pada umunya
relative mahal dan untuk mengetahui eksperien perlu waktu ng cukup lama.

Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui apakah ada pengaruh terhadap produktivitas kerja antara
pekerja biasa dengan pekerja yang diberi bonus atau insentif atas prestasi kerjanya. Untuk dapat
mengetahui hasilnya, kedua kelompok pekerja tersebut perlu diuji coba dan diteliti secara lebih
mendalam.

Sumber-sumber Skunder

Meskipun penelitian Anda kebanykan menggunakan sumber-sumber primer, pertama kali Anda akan
menelaah informasi yang berasal dari sumber sekunder. Dalam kaitanyya dengan sumber-sumber
sekunder,Davis menyatakan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi dewasa ini, banyak
informasi yang dapat diperoleh melalui Internet (online) mauoun yang tersimpan dalam bentuk CD-ROM
(Compact Disc- Read Only Memory).

Ada bebrapa alas an yang melatarbelakangi mengapa orang menggunakan sumber-sumber sekunder,
yaitu melalui jasa online atau jaringan Internet.

Hemat Waktu

Ketelitian

Relevansi

Efektivitas Biaya

E. ANALISIS DATA

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang Anda inginkan, selanjutnya Anda perlu
melakukan analisis terhadap hasil temuan Anda tersebut. Proses analisis pada dasarnya merupakan
suatu pencarian hubungan di antara fakta-fakta yang telah Anda temukan tersebut. Dengan melihat
data yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sudut pandang, Anda akan dapat menjawab berbagai
pertanyaan yang Anda siapkan dalam suatu rencana kerja (work plan).
Perhitungan Statistik

Kebanyakan data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka. Dengan perhitungan
statistic secara sederhana, Anda dapat menghitung rata-rata (average) , perkembangan(trends), dan
korelasi (correlations).

Salah satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam hal ini, rata-rata dapat
dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitumean, median, dan mode.

Mean dapat diperoleh dengan cara membagi jumlah semua item dalam suatu kelompok dengan jumlah
item dalam kelompok tersebut (Rp63.000.000,00 + 9 = Rp7.000.000,00).Mean ini sangat bermanfaat
untuk membandingkan antara satu item dengan rata-rata kelompok.

Cara lain untuk menghitung rata-rata adalah median. Median dari sebuah kelompok adalah nilai yang
berada di tengah kelompok tersebut ketika semua anggota kelompok disusun secara menaik atau
menurun berdasarkan nilainya. Sebagai contoh, apabila terdapat Sembilan data,median-nya adalah data
yang kelima (Rp7.500.000,00). Median ini bermanfaat, jika satu atau beberapa data yang ada bersifat
ekstrem (berbeda secara mencolok). Sebagai contoh, meskipun data tertinggi adalah
Rp27.000.000,00,median-nya tetap sebesar Rp7.500.000,00.

Mode adalah data yang paling sering muncul dalam sautu kelompok. Dalam contoh terlihat bahwa
penghasilan per bulan yang paling sering muncul adalah Rp8.500.000,00, yang dihasilkan oleh tiga
orang. Jika Anda ingin mengetahui suatu data yang paling sering muncul atau yang biasa terjadi, mode-
lah jawabannya.

Berikut ini adalah contoh sederhana untuk melihat ketiga rata-rata tersebut.

Staf Manajer

Penghasilan per Bulan

Johny

Rp. 3.000.000
Freddie

Rp. 5.000.000

Betty

Rp. 6.000.000

Tessy

Rp. 7.000.000

MEAN

Lucky

Rp. 7.500.000

MEDIAN

Nury

Rp. 8.500.000

Ronny

Rp. 8.500.000

MODE

Shelly

Rp. 8.500.000

Munco

Rp. 9.000.000

Total

Rp. 63.000.000

Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dapat didsarkan pada suatu kombinasi antara fakta-fakta yang tersedia,
pertimbangan nilai, dan asumsi-asumsi. Oleh karena itu, sangat jarang pengambilan kesimpulan hanya
disadarkan pada penemuan fakta semata. Meskipun demikian, Anda juga perlu tahu bahwa
pengambilan kesimpulan terhadap suatu kasus dapat mengandung unsur-unsur yang bersifat subjektif.

Rekomendasi

Kesimpulan berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau penafsiran terhadap suatu
pokok bahaasan tertentu, sedangkan rekomendasi adalah sran yang diberikan untuk melakukan
tindakan tertentu.

Suatu rekomendasi yang baik (good recommendations), paling tidak mencakup tiga criteria yaitu (1)
praktis, (2) dapat diterima oleh pembaca, dan (3) penjelasannya cukiup rinci sehingga pembaca dapat
melakukan suatu tindakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam penulisan ini dapat disimpulkan bahwa penulisan laporan bisnis yang baik dan benar merupakan
hal penting. Karena laporan bisnis digunakan di berbagai perusahaan, instansi dan masyarakat. Laporan
bisnis yang baik mencakup informasi yang akurat, keputusan yang baik, serta format dan gaya penulisan.
Sehingga dengan menuliskan laporan bisnis yang baik dan benar, kita dapat memberikan informasi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah.

3.2 Saran

Dalam penulisan ini penulis memberikan saran yaitu agar kedepannya masyarakat mau mencari
bagaimana penulisan laporan bisnis yang baik dan benar. Agar kedepannya tidak terjadi kesalah
pahaman dalam penyampaian penulisan laporan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Puwanto, Djoko. 2010. Komunikasi Bisnis Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai