“LAPORAN KEUANGAN”
DISUSUN OLEH :
1. YUSRI WIJAYA/19050102077
2. LISNA WATI/19050102075
3. FITRIA WULANDARI/19050102002
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT kerena atas berkah dan rahmat-
Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul “LAPORAN KEUANGAN” .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mengambil materi dari Jurnal-jurnal yang
berkaitan dengan laporan keuangan.
Penulisan dan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini. sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Demikain makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
dalam meningkatkan pemahaman tentang menggunakan akal kita untuk berpikir. Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaannya, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari bimbingan, motivasi, dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak/ibu:
1) Muhammad Imran SE, M.Ak selaku dosen mata kuliah analisis laporan keuangan
institute agama islam negeri (IAIN) yang telah memberikan motivasi dan
bimbingannya dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna
dari suatu unit usaha (perusahaan) sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan. Dalam perusahaan
yang berskala kecil, lebih-lebih perusahaan perorangan dimana pemilik berperan ganda
yaitu sebagai pemilik (owner’s atau investor) juga sebagai pengelola (manager)
perusahaan.
Dalam situasi seperti ini tidak ada masalah bagaimana pemilik (owner’s) harus menyusun
laporan keuangan untuk kepentingan sendiri karena pemilik sekaligus manager
perusahaan mengetahui secara langsung situasi dan kondisi keuangan yang terjadi dalam
perusahaan. Dalam hal ini pemilik dan pengelola adalah orang yang sama sehingga
laporan keuangan yang disusun tidak terlalu mempersyaratkan beberapa persyaratan
tertentu yang tidak dirasa perlu.
Adapun prinsip (standar) dimaksud harus bersifat sistematik, lengkap, netral dan
berterima umum serta dikembangkan berdasarkan pemikiran yang logis, jelas dan
obyektif sesuain dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pelaporan akuntansi keuangan
perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
laporan keuangan menurut Mubarakah (2012:24) adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut. Weston dan Copeland (2000:24) mengemukakan laporan keuangan
melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama
dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa
depan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat melaporkan prestasi historis suatu perusahaan sebagai
alat komunikasi antara data keuangan dengan aktivitas perusahaan yang digunakan
membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
1) Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal
tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
2) Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode
waktu tertentu.
4) Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau laporan arus dana. Laporan Arus Kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas
dan pembayarat kas selama periode waktu tertentu.
5) Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
Laporan keuangan juga bertujuan menunjukkan apa saja yang telah terjadi yang
dilakukan manejemen sehubungan dengan sumber daya yang dipercayakan kepadanya,
agar para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan dalam hal investasi,
penjualan saham atau penggantian manejemen untuk tahap selanjutnya.
“Written communication is best suited when the communicator and the receiver are
beyond oral communication medium. Written communication covers all kinds of subject
matter likenotices, memorandums, reports, financial statements, business letters etc.”
(Komunikasi tertulis paling cocok ketika komunikator dan penerima berada di luar
mulut media komunikasi. Komunikasi tertulis meliputi semua jenis materi pelajaran
seperti pemberitahuan, memorandum, laporan, laporan keuangan, suratsurat bisnis dll.)
Informasi pada laporan keuangan bisa digunakan oleh pengguna sebagai pengganti
ketika pengguna dan pembuat tidak dapat bertemu secara wicara. Informasi dalam
laporan keuangan dapat pula menggambarkan kondisi kinerja perusahaan dalam periode
tertentu sehingga laporan keuangan merupakan bentuk komunikasi tertulis
Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian accounting secara periodik, biasanya telah
mengikuti standar yang ditetapkan oleh standar akuntansi keuangan (SAK) dan berlaku
secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun
demikian, bagi perusahaan publik, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan publik
untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga perkembangan kinerja
perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya (Alma, 2005).
Dalam praktiknya komponen penghasilan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terdiri
dari dua jenis, yaitu antara lain:
Sedangkan, untuk komponen pengeluaran (biaya-biaya) juga terdiri dari dua jenis, yaitu
antara lain:
Laba kotor
Biaya operasi; terdiri dari biaya umum, penjualan, sewa, administrasi, serta
operasi lainnya
Penyusutan (depresiasi)
Pendapatan lainnya
Laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (earning before interest and tax)
Biaya bunga; terdiri dari bunga wesel, bank, hipotek, obligasi, dan bunga
lainnya
Pajak
Laba sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
Dapat diketahui bentuk dari laporan laba rugi, yaitu antara lain:
Single step (bentuk tunggal) gabungan dari jumlah seluruh penghasilan, baik
pokok (operasioanal) maupun diluar pokok (non operasianal) dijadikan satu,
kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga disatukan. Sehingga,
faktor pengurangannya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah
seluruh biaya. Artinya, dalam bentuk laporan laba rugi disusun tanpa
membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha (Fahmi, 2013).
Multiple step (bentuk majemuk) pemisahan antara komponen usaha pokok
(operasioanl) dengan diluar pokok (non operasioanl). Terlebih dahulu
dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian
ditambahkan dengan hasil pengurangan pengahsilan diluar pokok dengan
biaya diluar pokok.
Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang ditanam akan
mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus digunakan dalam
menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat,
penggunaan modal untuk kepentingan pemilik perusahaan, atau hal lainnya. Laporan
perubahan modal (ccapital statement) dalam istilah akuntansi merupakan jenis laporan
keuangan yang memberikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan dalam
periode tertentu. Laporan perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukan seberapa
besar perubahan modal yang terjadi dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut
terjadi (Fahmi, 2013).
Ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode
tertentu). Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
adanya kerugian
3) Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan akun aktiva, kewajiban, dan
modal dalam satu periode. Neraca biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk
skontro/horizontal (account form) dalam bentuk vertical/stafel (report form). Nilai modal
pada neraca merupakan nilai yang tercatat pada laporan keungan perubahan modal.
Keseimbangan pada neraca dapat tercapai, karena pada laporan perubahan modal sudah
terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat pada laporan laba rugi. Komponen dalam
neraca, yaitu antara lain:
Aktiva, harta yang dimiliki perusahaan dengan nilai manfaat di masa depan
(future economic benefit). Contohnya seperti truk, mobil kargo, dan mobil
pengangkat barang, untuk perusahaan ekspedisi. Aktiva terdiri dari aktiva lancar
(curret assets) dan aktiva tetap berwujud (tangiable fixed assets).
Kewajiban, terdiri dari utang lancar (curret liabilities) dan utang jangka panjang
(long term liabilities).
Modal, harta kekayaan perusahaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Modal
akan bertambah jika pemilik perusahaan menambahkan investasinya kedalam
perusahaan dan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, modal akan
berkurang jika pemilik perusahaan mengambil dana investasinya (prive) dan
mengalami kerugian. Modal pada perusahaan perseorangan hanya berupa modal
pribadi, sedangkan dalam perusahaan yang tealh go public, modalnya terdiri dari
modal saham, laba ditahan, dan cadangan.
Posisi aktiva pada neraca disajikan pada sisi kanan secara berurutan dari atas ke bawah
untuk neraca yang berbentuk skontro (account form). Sedangkan, untuk neraca yang
berbentuk laporan (report form),, penyusunannya dimulai dari atas secara berurutan ke
bawah (dari yang likuid/lancar).
Posisi kewajiban dan modal disajikan pada sisi kiri. Kewajiban untuk neraca berbentuk
skontro (account form) dimulai dari kewajiban jangka pendek (lancar). Untuk komponen
modal, terdiri dari modal setor, laba ditahan, cadangan laba, hibah atau lainnya. Dala
praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca yang sering digunakan secara umum, yaitu
antara lain:
Bentuk skontro (account form) atau horizontal, neraca yang bentuknya seperti
huruf “T”. bentuk ini dibagi menjadi dua posisi, yaitu sebelah kiri berisi aktiva
dan sebelah kanan berisi kewajiban dan modal.
Bentuk laporan (report form) atau vertical, dalam bentuk ini neraca disusun mulai
dari atas ke bawah, yaitu dari komponen aktiva, kewajiban, dan modal.
Jenis laporan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui perputaran arus dana yang
berada di perusahaan (kas masuk atau keluar). Hal ini supaya perusahaan dapat
mengontrol dana atau kas perusahaan yang dimiliki selama ini. Laporan arus kas atau
cash flow berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arus kas masuk dapat dilihat
dari beberapa sumber, yaitu hasil dari kegiatan operasional dank as yang diperoleh dari
pendanaan atau pinjaman. Sedangkan, arus kas keluar dapat dilihat dari beberapa banyak
beban biaya yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi
pada bisnis lain (Fahmi, 2013).
Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan.
Laporan ini merupakan laporan yang memberikan informasi apabila terdapat laporan
keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Dalam artian bahwa terkadang terdapat
komponen atau nilaai dalam laporan keuangan yang perlu dilakukan agar pihak-pihak
yang berkepentingan tidak salah dalam menafsirkannya.
Para investor (pemegang saham) suatu perusahaan menuntut pihak manajemen untuk
mempertanggung jawabkan pengelolaan investasinya melalui penerbitan laporan
keuangan perusahaan secara periodik.
Dalam keadaan semacam ini persoalannya adalah bagaimana laporan keuangan sebagai
pertanggung jawaban dan media komunikasi harus disusun sehingga informasi dan pesan
yang mesti disampaikan benar-benar memenuhi kriteria kegunaan bagi pihak investor.
Disinilah arti penting prinsip akuntansi untuk dijadikan dasar atau pedoman penentuan
perlakuan akuntansi (basis of judgement) dalam menyusun maupun menginterprestasikan
laporan keuangan. Prinsip akuntansi sebagai pedoman peringkasan dan pengungkapan
informasi keuangan. Keterpisahan pihak investor dari manajemen menjadikan pihak
investor merupakan pihak luar perusahaan yang hanya menerima laoran keuagan yang
rutin maupun periodik yang telah diaudit oleh akuntan publik. Pihak manajemen tidak
mungkin menyajikan laporan keuangan secara detail atau terinci. Artinya dalam
menyusun laporan keuangan akan terjadi proses peringkasan informasi.
Proses peringkasan ini akan banyak menyangkut teknis yang dapat menimbulkan
penyimpangan dan kesalahan karena berbagai ingormasi menjadi tidak sampai atau
dihilangkan atau tidak lengkap . oleh karena itu, diperlukan prinsip-prinsip akuntansi
untuk menjadi pedoman dalam meringkas dan mengungkapkan (to disclose) informasi
keuangan yang memenuhi kebutuhan invesor atau pihak luar.
4) Prinsip akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan
keuangan dan dapat diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen, investor, pemerintah dan masyarakat umum.
Prinsip akuntansi harus dapat diterima secara umum, artinya berbagai kepentingan dari
beberapa pihak harus dapat diakomodasi, sehingga prinsip akuntansi yang disusun
dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk menyampaikakn informasi keuangan
perusahaan. Melalui laporan keuangan tersebut setiap pihak dapat menerima dan dapat
memahami tujuan umum dan tujuan khusus yang dikandung dalam laporan keuangan
tersebut.
5) Prinsip akuntansi harus juga logis dan dikembangkan atas dasar penalaran yang
jelas sehingga dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan dengan
akuntansi.
Prinsip akuntansi hendaknya dikembangkan atas dasar kerangka acuan konseptual
(kerangka teorietis) tertentu yang didalamnya memuat tujuan pelaporan keuangan dan
kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut harus dipenuhi.
Dengan kata lain prinsip tersebut harus bersifat :
Telah disebutkan sebelumnya bahwa laporan keuangan sebagai media komunikasi akan
efektif apabila pesan yang terkandung didalamnya diartikan sama dengan pesan yang
ditangkap oleh pemakai. Disamping itu, laporan keuangan juga harus memuat pesan
benar-benar dibutuhkan oleh pemakai dan tidak menyesatkan.
Persoalannya adalah siapakah yang menjamin bahwa laporan keuangan benar-benar telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi. Sementara pemakai hanya menerima laporan
keuangan sebagai barang jadi. Disisni arti penting fungsi dan kedudukan akuntan public
karena merupakan pihak ketiga yang bebas menentukan bahwa laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi tersebut.
Jadi prinsip akuntasi mempunyai peranan penting bagi akuntan public karena menjadi
pedoman dalam menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan dengan
sewajarnya.
Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan keuangan pada
kenyataannya selalu saja terdapat kelemahan, dan kelemahan tersebut dianggap
sebagai bentuk keterbatasan informasi yang tersaji dari laporan keuangan
tersebut.Oleh karena itu, bagi pengguna laporan keuangan harus memahami dan
menyadari dengan benar setiap keterbatasan tersebut sebagai sebuah realita yang
tidak bisa dipungkiri, walaupun dalam kenyataannya setiap akuntan selalu berusaha
memberikan informasi yang maksimal, termasuk menempatkan catatan kaki (footness)
sebagai pendukung informasi
Adapun bentuk kelemahan atau keterbatasan dari laporan keuangan ini sebaiknya dapat
dilihat pendapat dari PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) yang di kutip oleh Fahmi,
adalah sebagai berikut:
9) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.
Menurut Kasmir dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan keterbatasan dari laporan
keuangan antara lain:
2) Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk
pihak tertentu saja.
5) Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam
memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara
langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukan kejadian yang
mendekati sebenarnya meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus
terjadi.
Suatu laporan keuangan akuntansi dapat dipercaya bergantung kepada tiga hal, yaitu
sebagai berikut:
a) Dapat diuji, artinya kebenaran informasi harus dapat diuji oleh penguji
independen (bebas) dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
b) Netral, artinya informasi tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-
pihak tertentu, tetapi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat melaporkan prestasi
historis suatu perusahaan sebagai alat komunikasi antara data keuangan dengan aktivitas
perusahaan yang digunakan membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian accounting secara periodik, biasanya telah
mengikuti standar yang ditetapkan oleh standar akuntansi keuangan (SAK) dan berlaku
secara umum. Berikut jenis-jenis laporan pada umunya:
Neraca
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara
langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukan kejadian yang
mendekati sebenarnya meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Septiana, A. (2019). Analisis laporan keuangan konsep dasar dan deskripsi laporan
keuangan (Vol. 96). Duta Media Publishing.
Maruta, H. (2018). Analisis Laporan Keuangan Model Du Pont Sebagai Analisis Yang
Integratif. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah), 2(2), 203-227.