Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN

“Risiko Hukum ”

Oleh
Kelompok 2
Yusri Wijaya (19050102077)
Sarlinda (19050102078)
Lisratin (19050102081)
Sindi Harlinta (19050102080)
A. Pengertian Risiko Hukum
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18 /POJK.03/2016 Tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dijelaskan pengertian “Risiko
adalah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan
kerugian Bank”.
Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau
kelemahan aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan, seperti tidak
dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.
B. Dasar Risiko Hukum

Pada risiko hukum ini merupakan bukan risiko yang berdiri sendiri
melainkan ada hubungannya dengan risiko pembiayaan.
Sehingga akibat dari adanya risiko hukum ini adalah adanya
pembiayaan kredit macet yang disebabkan oleh lemahnya
perikatan, yakni barang jaminan yang tidak sempurna, sehingga
lembaga akan mengalami kesulitan dalam mengeksekusi barang
jaminan itu jika ada pembiayaan bermasalah.
Penerapan Manajemen Risiko Hukum
Lembaga keuangan dan perbankan syariah terutama Bank syariah memastikan kecukupan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta informasi
manajemen risiko untuk menghindari kemungkinan gugatan hukum.
Dalam kaitan dengan resiko hukum ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Keharusan memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis
b. Keharusan melaksanakan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru
c. Keharusan memiliki satuan kerja yang berfungsi sebagai ‘legal wacth”, tidak saja terhadap
hukum positif tetapi juga terhadap fatwa DSN dan ketentuan-ketentuan lain
d. Keharusan menilai dampak perubahan ketentuan/ peraturan terhadap resiko hukum.
e. Keharusan untuk menerapkan sanksi secara konsisten
f. Keharusan untuk melakukan kajian secara berkala terhadap akad, kontrak, dan
perjanjian-perjanjian bank dengan pihak
DAMPAK RISIKO HUKUM
Dampak yang ditimbulkan dari risiko
bagi bank syariah adalah
pembiayaan bermasalah. Salah
satunya dikarenakan kelemahan
perikatan, yaitu pengikatan agungan
yang tidak sempurnah, akibatnya
bank syariah akan kesulitan untuk
mengeksekusi agunan tersebut
apabila terjadi risiko kredit
(pembiayaan).
KEBIJAKAN PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
 Bank harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan risiko hukum secara
tertulis bank harus memiliki dam myang di sesuaikan dengan strategi usaha bank

 Prosedur untuk mengendalikan risiko hukum tersebut harus di setujui oleh direksi dan
di komunikasikan kepada seluruh jaringan organisasi sehingga prosedur tersebut dapat
diterapkan secara efektif

 Bank harus memiliki dan melaksanakan prosedur analisis aspek hukum terhadap
produk dan aktivitas baru

 Bank harus memiliki satuan kerja atau kelompok petugas yang berfungsi sebagai legal
watch untuk analisis/advis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang
organisasi
T H A N K

Y O U

Anda mungkin juga menyukai