Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS MANAJEMEN RISIKO HUKUM DAN REGULASI

PERUSAHAAN KALBE

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Risk Management

OLEH

YUNITA SRI MULYANI (2140400026)

DOSEN PENGAMPU

Dr. Budi Gautama Siregar, S.Pd., M.M

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDIMPUAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas kehadirannya. Beliau memberikan
kami rahmat dan bimbingan untuk menyelesaikan studi ilmiah tentang “Studi Kasus
Manajemen Risiko Hukum dan Regulasi Pada Perusahaan Kalbe” Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
terciptanya kajian ilmiah ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih mempunyai
kekurangan, baik dalam desain penyajian maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati kami menerima saran dan kritik dari pembaca demi
penyempurnaan karya ilmiah ini.Semoga karya ilmiah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Padangsidimpuan, Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
B. PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
1. Pengertian Risiko Hukum dan Regulasi ....................................................................... 2
2. Kasus Manajemen Risiko Hukum dan Regulasi Perusahaan Kalbe ........................ 3
3. Identifikasi Risiko............................................................................................................ 3
4. Pengukuran Risiko .......................................................................................................... 4
5. Mitigasi Risiko ................................................................................................................. 5
6. Penilaian Risiko................................................................................................................ 5
7. Pengendalian Risiko ........................................................................................................ 6
C. PENUTUP ...................................................................................................... 6
1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. iii

ii
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perusahaan Kalbe, sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, beroperasi
dalam lingkungan yang dinamis dan penuh tantangan. Industri kesehatan yang cepat
berubah, bersama dengan peraturan hukum dan regulasi yang kompleks, membuat
Perusahaan Kalbe harus menjalankan operasionalnya dengan cermat. Pada suatu hari,
Divisi Hukum Perushaan Kalbe mendapatkan kabar bahwa peraturan terkait persetujuan
produk farmasi akan mengalami perubahan. Perubahan ini memiliki potensi dampak
besar terhadap proses produksi dan pemasaran mereka.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian risiko hukum dan regulasi dalam konteks manajemen risiko?
b. Apa saja kasus-kasus konkret manajemen risiko hukum dan regulasi yang dihadapi
oleh Perusahaan Kalbe?
c. Bagaimana identifikasi risiko hukum dan regulasi dapat membantu Perusahaan Kalbe
menghadapi perubahan peraturan industri kesehatan?
d. Bagaimana pengukuran risiko dapat membantu Perusahaan Kalbe mengantisipasi
dampak finansial dan melindungi nilai kekayaan intelektualnya?
e. Apa strategi mitigasi risiko yang efektif yang telah diterapkan oleh Perusahaan Kalbe
dalam menghadapi risiko hukum dan regulasi?

3. Tujuan Penulisan
a. Memahami konsep dan pengertian manajemen risiko hukum dan regulasi.
b. Menganalisis kasus-kasus konkret manajemen risiko hukum dan regulasi yang
dihadapi oleh Perusahaan Kalbe.
c. Menilai efektivitas strategi identifikasi risiko dalam menghadapi perubahan peraturan
industri kesehatan.
d. Mengevaluasi dampak pengukuran risiko terhadap keberlanjutan operasional dan
kekayaan intelektual Perusahaan Kalbe.
e. Menarik pelajaran dari strategi mitigasi risiko yang telah diterapkan oleh Perusahaan
Kalbe untuk dijadikan pedoman dalam industri kesehatan dan regulasi yang
kompleks.

1
2

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Risiko Hukum dan Regulasi
Manajemen risiko hukum adalah pendekatan yang penting dalam mengelola risiko
yang terkait dengan aspek hukum dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam konteks
bisnis, organisasi, dan sektor publik, risiko hukum dapat muncul dalam berbagai bentuk,
termasuk pelanggaran peraturan, gugatan hukum, sanksi, atau kerugian finansial akibat
ketidakpatuhan terhadap hukum yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi entitas untuk
memiliki strategi yang efektif dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko
hukum yang ada.

Tujuan utama dari manajemen risiko hukum adalah untuk mengurangi risiko hukum
menjadi tingkat yang dapat diterima. Dengan melakukan hal ini, entitas dapat melindungi
reputasi mereka, menjaga keberlanjutan operasional, dan meraih keberhasilan jangka
panjang. Melalui penerapan manajemen risiko hukum yang efektif, entitas dapat
mengantisipasi potensi masalah hukum, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan
menghadapi risiko hukum dengan strategi yang matang.1

Potensi permasalahan hukum yang akan terjadi tidak dapat diperkirakan sejak dini
karena dapat terjadi secara seketika dan dapat terjadi akibat penyaluran kredit ataupun
kegiatan jasa pelayanan bank yang memerlukan penyelesaian permasalahan, perselisihan
ataupun sengketa tersebut lewat jalur litigasi apabila proses musyawarah ataupun mediasi
antara kedua pihak tidak berhasil atau gagal. Aspek hukum ini juga sangat erat kaitannya
dengan pelaksanaan kegiatan operasional bank, baik dari sisi perkreditan, pengumpulan
dana nasabah (funding) maupun transaksi jasa perbankan, karena merupakan kegiatan
bisnis bank yang tidak lepas dari aspek hukum, bahkan mengandung aspek hukum.
Adanya hal-hal yang terkait dengan aspek hukum ini tentu akan mengandung risiko
hukum.2

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat litigasi atau kerentanan hukum.
Contohnya termasuk kurangnya undang-undang atau peraturan yang mendukung atau
melemahkan kontrak, ketidakpatuhan terhadap ketentuan hukum dalam kontrak, dan
persyaratan hipotek yang tidak memadai.

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat perselisihan hukum atau kelemahan
hukum.Risiko ini timbul antara lain karena kurangnya peraturan hukum pendukung atau
1Hermin Nainggolan et al., Manajemen Risiko (Pradina Pustaka, 2023), hlm. 74-75.
2Andika Persada Putera., Hukum Perbankan: Analisis Mengenai Prinsip, Produk, Risiko Dan Manajemen Risiko Dalam
Perbankan (Scopindo Media Pustaka, 2020), hlm. 137.
3

lemahnya kesepakatan seperti kegagalan memenuhi persyaratan kontrak yang sah atau
pengikatan jaminan yang tidak lengkap.3

Salah satu risiko yang menyulitkan perusahaan adalah risiko regulasi. Regulasi adalah
sebuah tindakan dalam penekanan organisasi yang menghasilkan hukum dan bermanfaat
dalam melindungi konsumen, pekerja, serta lingkungan. Masyarakat memiliki pandangan
yang berbeda terhadap sektor komersial tertentu. Ketika opini publik berubah dan
kerangka regulasi telah dikembangkan dan dimodifikasi, maka sulit untuk memastikan
bahwa perusahaan telah mematuhi regulasi dan telah memelihara hubungan kerja yang
sudah terjalin baik dengan regulator.4

Risiko regulasi adalah risiko yang ditimbulkan oleh penyimpang- an hasil karena
perusahaan tidak mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Sumber risiko regulasi
adalah risiko legal, perubahan peraturan, risiko kepatuhan.5

2. Kasus Manajemen Risiko Hukum dan Regulasi Perusahaan Kalbe


Di sebuah kantor pusat yang megah di Jakarta, Perusahaan Kalbe, sebuah perusahaan
farmasi terkemuka, tengah berusaha menjalankan operasionalnya dengan cermat.
Perusahaan ini tidak hanya harus menghadapi dinamika industri kesehatan yang cepat
berubah, tetapi juga berbagai peraturan hukum dan regulasi yang kompleks.

Pada suatu hari, Divisi Hukum Perusahaan Kalbe mendapatkan kabar bahwa
pemerintah akan merubah peraturan terkait persetujuan produk farmasi. Perubahan ini
dapat berdampak besar pada proses produksi dan pemasaran mereka.

3. Identifikasi Risiko
a. Perubahan Peraturan Hukum Dan Regulasi Terkait Industri Kesehatan
Perusahaan Kalbe mengidentifikasi bahwa perubahan peraturan dalam industri
kesehatan dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya. Misalnya, perubahan aturan
terkait persetujuan produk, standar klinis, atau pembatasan iklan.

3 “Konsep Penerapan Manajemen Risiko Hukum (Legal Risk) Pada Lembaga Keuangan Dan Perbankan Syariah Di
Indonesia | Jurnal Ilmiah Hospitality,” November 16, 2023, hlm. 1., https://stp-mataram.e-
journal.id/JIH/article/view/1610.
4 Dhita Morita Ikasari et al., Manajemen Risiko Agroindustri: Teori dan Aplikasinya (Universitas Brawijaya Press, 2021).
5 Soeseno Bong, Manajemen Risiko, Krisis, Dan Bencana Untuk Industri Pariwisata Yang Berkelanjutan (Gramedia pustaka

utama, 2019).
4

b. Risiko klaim atau pengakuan dari pihak luar terkait merek, paten, dan kekayaan
intelektual
Perusahaan menyadari bahwa risiko klaim atau pengakuan terkait merek dagang,
paten, dan kekayaan intelektual harus dikelola dengan baik untuk menghindari
potensi tuntutan hukum dan dampak finansial yang signifikan.

c. Konsekuensi hukum dari perjanjian dengan pihak ketiga


Perusahaan mengidentifikasi bahwa perjanjian dengan pihak ketiga dapat
membawa risiko hukum jika tidak dielola dengan baik. Ini mencakup risiko
pelanggaran kontrak, sengketa, atau kerugian finansial akibat ketidakpatuhan
terhadap klausul perjanjian.

d. Perbedaan hukum dan peraturan dalam kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri
Perusahaan Kalbe mengidentifikasi bahwa ekspor atau ekspansi ke luar negeri
dapat membawa risiko hukum dan regulasi tambahan. Perbedaan hukum setiap
negara, termasuk aturan perdagangan internasional, harus dipahami dan diatasi.

4. Pengukuran Risiko
a. Mengukur dampak finansial dari perubahan peraturan terhadap operasional
Perusahaan
Perusahaan Kalbe menghitung potensi biaya yang terkait dengan penyesuaian
operasional sebagai akibat dari perubahan peraturan.

b. Menilai nilai kekayaan intelektual dan risiko klaim atau pengakuan


Perusahaan mengevaluasi nilai kekayaan intelektualnya dan mengukur risiko
klaim atau pengakuan dengan mempertimbangkan nilai merek, paten, dan hak
cipta.

c. Evaluasi potensi konsekuensi hukum dari perjanjian dengan pihak ketiga


Perusahaan Kalbe menentukan dampak finansial dan reputasional dari
pelanggaran perjanjian dengan pihak ketiga.
5

d. Mengukur risiko kepatuhan terhadap hukum dan regulasi setiap negara dalam
kegiatan ekspor
Perusahaan mengidentifikasi dan mengukur risiko kepatuhan terhadap
hukum dan regulasi setiap negara yang menjadi tujuan ekspor atau ekspansi.
5. Mitigasi Risiko
a. Membentuk tim hukum internal untuk terus memantau perubahan hukum dan
regulasi
Perusahaan Kalbe membentuk tim hukum internal yang bertugas untuk
memantau perubahan hukum dan regulasi serta memberikan saran yang relevan
kepada manajemen.

b. Melakukan audit reguler terhadap perjanjian dengan pihak ketiga


Perusahaan melakukan audit reguler untuk memastikan kepatuhan terhadap
perjanjian dan mengidentifikasi potensi risiko hukum yang dapat dihindari.

c. Mengimplementasikan sistem manajemen hak kekayaan intelektual


Perusahaan Kalbe mengadopsi sistem yang mengelola dan melindungi hak
kekayaan intelektualnya, termasuk merek dagang, paten, dan hak cipta.

d. Melibatkan ahli hukum setiap kali ada kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri
Perusahaan memastikan keterlibatan ahli hukum yang mengerti hukum lokal
setiap kali terlibat dalam kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri.

6. Penilaian Risiko
a. Membuat matriks risiko untuk menilai tingkat keparahan dan probabilitas setiap
risiko
Perusahaan Kalbe membuat matriks risiko yang membantu dalam menilai risiko
secara holistik, mempertimbangkan keparahan dan probabilitas masing-masing
risiko.

b. Menilai dampak potensial terhadap reputasi perusahaan dari klaim atau pengakuan
Perusahaan mengevaluasi dampak potensial terhadap reputasi dan mereknya dari
klaim atau pengakuan yang mungkin muncul.

c. Menilai risiko kepatuhan dan konsekuensi hukum dari perjanjian dengan pihak ketiga
Perusahaan Kalbe melakukan penilaian mendalam terhadap risiko kepatuhan dan
potensi konsekuensi hukum dari perjanjian dengan pihak ketiga.
6

d. Melakukan analisis risiko untuk setiap negara tujuan ekspor atau ekspansi
Perusahaan melakukan analisis risiko khusus untuk setiap negara tujuan ekspor
atau ekspansi, mempertimbangkan perbedaan hukum dan regulasi.

7. Pengendalian Risiko
a. Mengimplementasikan prosedur pemeriksaan legal yang ketat dalam pembuatan
perjanjian
Perusahaan Kalbe menerapkan prosedur pemeriksaan legal yang ketat untuk
memastikan bahwa setiap perjanjian mematuhi standar hukum yang berlaku.

b. Menyusun pedoman kepatuhan internal dan melibatkan tim kepatuhan


Perusahaan menyusun pedoman kepatuhan internal dan melibatkan tim
kepatuhan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan sesuai dengan hukum dan
regulasi yang berlaku.

c. Melakukan pelatihan terkait hukum dan regulasi bagi karyawan yang terlibat dalam
perjanjian
Perusahaan Kalbe memberikan pelatihan terkait hukum dan regulasi kepada
karyawan yang terlibat dalam pembuatan, peninjauan, dan pelaksanaan perjanjian.

d. Membuat sistem peringatan dini untuk perubahan hukum yang dapat mempengaruhi
Perusahaan
Perusahaan membangun sistem peringatan dini yang memantau perubahan
hukum dan regulasi sehingga perusahaan dapat merespon dengan cepat.

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam menjalankan operasionalnya, Perusahaan Kalbe tidak hanya menghadapi
tekanan dinamika industri kesehatan yang cepat berubah, tetapi juga risiko hukum dan
regulasi yang kompleks. Melalui pendekatan manajemen risiko yang terstruktur,
perusahaan ini dapat mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan mengendalikan risiko-
risiko tersebut. Penerapan strategi mitigasi risiko yang efektif memungkinkan Perusahaan
Kalbe untuk terus bertumbuh dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis,
sambil melindungi kepentingan hukum dan reputasinya. Dengan demikian, manajemen
risiko hukum dan regulasi menjadi kunci bagi keberlanjutan dan kesuksesan Perusahaan
Kalbe.
DAFTAR PUSTAKA
Ikasari, Dhita Morita, Imam Santoso, Retno Astuti, Riska Septifani, and Tiyas Widya Armanda.
Manajemen Risiko Agroindustri: Teori dan Aplikasinya. Universitas Brawijaya Press, 2021.
“KONSEP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO HUKUM (LEGAL RISK) PADA
LEMBAGA KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA | Jurnal
Ilmiah Hospitality,” November 16, 2023. https://stp-mataram.e-
journal.id/JIH/article/view/1610.
M.Hum, Dr Andika Persada Putera, S. H. HUKUM PERBANKAN: Analisis Mengenai Prinsip,
Produk, Risiko Dan Manajemen Risiko Dalam Perbankan. Scopindo Media Pustaka, 2020.
M.M, Dr Drs Soeseno Bong. MANAJEMEN RISIKO, KRISIS, DAN BENCANA UNTUK
INDUSTRI PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN. Gramedia pustaka utama,
2019.
Nainggolan, Hermin, Agung Yoga Asmoro, Anggi Anggraeni Kusumoningtyas, Bima
Hermastho, Abdullah Hehamahua, Sukemi Kadiman, Devi Hardianti Rukmana, et al.
Manajemen Risiko. Pradina Pustaka, 2023.

iii

Anda mungkin juga menyukai