Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah MANAJEMEN INVESTASI
SYARIAH
DISUSUN OLEH :
SURNITA PEBRIANA. M
NIM. 2010402040
Penulis dapat menyelesaikan makalah singkat ini sebagai tugas mata kuliah
“INVESTASI PADA ASURANSI SYARIAH”, dengan segala puji syukur kehadirat
Allah SWT Yang Maha Kuasa. cahaya bagi individu yang sedang dalam kesuraman
rahmatan li'alamin.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
para pembicara pembimbing yang telah mengarahkan kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah singkat ini yang masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari segi penulisan maupun berbagai blunder yang terkandung di dalamnya. makalah
ini, untuk itu kami sangat membutuhkan analisis. akhir kata, penulis berterima kasih
kepada para pembaca dan menyertakan saran mereka untuk perbaikan makalah di masa
mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................ i
KESIMPULAN ..................................................................................... 6
ii
INVESTASI PADA ASURANSI SYARIAH
A. ASURANSI SYARI’AH
1. Pengertian Asuransi Syariah
(Muhammad Syakir Sula, 1996: 1). Dengan menyalurkan dana
tabarru, sumbangan dana ibadah, dan sumbangan yang ditujukan untuk
menanggung resiko, maka gotong royong ini dilakukan atas dasar gotong
royong antar individu.
Sementara itu, dalam fatwanya tentang pedoman umum premi
(asuransi) syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) memberikan definisi premi (asuransi) syariah: Asuransi
syariah, disebut juga ta'min. , takaful, dan tadhamun, adalah upaya
melindungi dan membantu sejumlah orang atau pihak dengan melakukan
investasi pada aset atau tabarru', yang memberikan pola timbal balik
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perjanjian) yang sesuai
syariah.
2. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah
a. Prinsip usaha dan penyerahan;
b. Prinsip bantuan;
c. asas tanggung jawab bersama;
d. Prinsip saling melindungi dari berbagai tantangan;
e. Prinsip saling melindungi muncul dari berbagai tantangan;
f. asas itikad baik;
g. Prinsip kepentingan yang dipertanggungkan;
h. Prinsip sebab-akibat umumnya dikuasai;
i. Prinsip kompensasi;
j. Prinsip subrogasi.
3. Produk dan Jasa Asuransi Syariah Berbasis Investasi
1
Asuransi kendaraan, asuransi kebakaran, kompensasi kerja, asuransi
pemuatan kapal, kontribusi pertanggungjawaban teknik, properti,
transportasi, dan sebagainya semuanya ditanggung oleh produk ini.
2. Takaful keluarga, juga dikenal sebagai asuransi jiwa Islami, adalah
produk yang menawarkan jaminan untuk partisipasi jangka panjang
individu atau bisnis, biasanya berlangsung antara 10 dan 40 tahun.
Paket untuk perawatan medis, pendidikan, kecelakaan, pernikahan,
haji dan umrah, investasi lengkap, rencana tabungan, rencana
pensiun, hipotek, dan produk serupa lainnya adalah beberapa
penawarannya.
3. Retakaful Bisnis yang ada di bisnis ini tidak banyak, kebanyakan di
Arab Saudi, Bahama, Malaysia, dan Sudan. Perusahaan yang
melakukan pembukuan dengan klaim tinggi memberikan jaminan
kepada bisnis takaful terhadap berbagai risiko, kerugian, atau
penipisan modal dan cadangan.
2
konvensional; Hak peserta atas tabu surplus dan basis investasi mudhar
rabah membuat perbedaan.
3
produk asuransi, bahkan pengenaan sanksi pidana atau pencabutan
izin usaha.
4
Perusahaan Bumiputera. Selain itu, jika pelanggan memulihkan atau
membayar premi, premi dapat kembali ke keadaan semula sehingga
menyebabkan pelanggan meremehkannya. Selain itu, jika nasabah lalai
memenuhi perjanjian yang telah dibuatnya dengan Perusahaan
Bumiputera Cabang Syariah Sidoarjo, di sinilah persoalan yang
mengarah pada wanprestasi menjadi intinya.
2. Solusi
Permasalahan wanprestasi nasabah asuransi syariah diselesaikan
dengan cara yang sesuai dengan hukum perdata untuk perjanjian asuransi
dan hukum Islam untuk penyelesaian wanprestasi, sedangkan hukum
Islam untuk penyelesaian wanprestasi sejalan dengan pasal 25 polis
asuransi jiwa syariah.
Penanggung tidak menuntut ganti rugi apapun dari tertanggung
atas wanprestasi yang dilakukan oleh tertanggung berupa tunggakan
pembayaran asuransi atau pemutusan kontrak sebelum jangka waktu
perjanjian berakhir. Penyelesaian kasus default diputuskan dengan cara
musyawarah.
Sementara itu, Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No. 21/DSN-
MUI/X/2001 Pasal 11 Ayat 2: Praktek Bumiputera Syariah Cabang
Sidoarjo dan syarat-syarat akad iuran asuransi syariah dan wanprestasi
penyelesaian cakupan pendidikan syariah biaya pelanggan sinkron.
5
KESIMPULAN
Proteksi syariah adalah standar pengaturan sesuai syariat Islam antara lembaga
asuransi atau organisasi reasuransi yang menggunakan perkumpulan yang berbeda,
dalam bertoleransi dengan tulus dan mengawasi keuangan anggota melalui kegiatan
usaha yang diselenggarakan secara bersamaan dengan menggunakan syariah.
Perlindungan Islam memiliki beberapa standar dan lebih jauh lagi beberapa
macam item. Sesuai undang-undang, OJK resmi menggantikan Bank Indonesia sebagai
bank sentral yang membidangi pengawasan perbankan dan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang membidangi pengawasan jasa
keuangan non-perbankan. Otoritas Jasa Keuangan harus mampu mengembangkan
kebijakan pengaturan dan pengawasan terkait perasuransian yang memungkinkan
industri tersebut tumbuh dan bersaing dengan negara maju dalam hal premi
perasuransian.
6
DAFTAR PUSTAKA
Suratman, S., & Junaidi, M. (2019). Sistem Pengawasan Asuransi Syariah Dalam
Kajian Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Jurnal
Usm Law Review, 2(1), 63. https://doi.org/10.26623/julr.v2i1.2259