Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HUKUM ASURANSI SYARI’AH

ANSURANSI DENGAN INVESTASI SYARIAH

DISUSUN OLEH:

Abid Mujahid BIG

Nurul Izki

Nurul Wahidah

Safriana

DOSEN PENGAMPU :

Bustanul Alia, M.E

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TEUNGKU CHIK PANTE KULU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

‫السالم عليكم ورحمةهللا وبركا ته‬

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan penyusunan makalah pada masa yang akan datang.

Banda Aceh, 16 Mei 2023

Penyusun Makalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsp Investasi Syari’ah...................................................................................2


B. Kombinasi Asuransi dan Investasi Syari’ah......................................................4
C. Manfaat Kombinasi Asuransi dan Investasi Syari’ah........................................5
D. Produk Asuransi dengan Investasi Syari’ah......................................................6
E. Peran Lembaga Keuangan Syari’ah dalam Asuransi dengan Investasi Syari’ah
...........................................................................................................................7
F. Regulasi dan Pengawasan Asuransi Investasi Syari’ah.....................................8
G. Tantangan dan Peluang di Masa Depan.............................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri asuransi dengan investasi syariah memiliki peran yang signifikan dalam
menyediakan perlindungan asuransi dan kesempatan investasi yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah yang melarang riba, gharar, dan maysir menjadi dasar
dalam pengelolaan dana investasi syariah. Dalam konteks Indonesia, pertumbuhan industri
keuangan syariah telah mengalami perkembangan pesat, termasuk dalam sektor asuransi
dengan investasi syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip-prinsip investasi syariah yang mendasari asuransi dengan investasi
syariah?
2. Bagaimana kombinasi asuransi dengan investasi syariah dapat memberikan manfaat
bagi nasabah?
3. Apa peran lembaga keuangan syariah dalam pengembangan asuransi dengan investasi
syariah?
4. Bagaimana regulasi dan pengawasan terhadap asuransi dengan investasi syariah
dilakukan di Indonesia?
5. Apa tantangan dan peluang yang dihadapi industri asuransi dengan investasi syariah
di masa depan?
6. Bagaimana keberhasilan implementasi asuransi dengan investasi syariah dapat diukur
melalui studi kasus?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan prinsip-prinsip investasi syariah yang menjadi dasar dalam asuransi
dengan investasi syariah.
2. Menganalisis kombinasi asuransi dengan investasi syariah dan manfaat yang
diberikannya kepada nasabah.
3. Memahami peran lembaga keuangan syariah dalam pengembangan dan pengelolaan
asuransi dengan investasi syariah.
4. Membahas regulasi dan pengawasan yang diterapkan terhadap asuransi dengan
investasi syariah di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Investasi Syari’ah


Investasi syariah adalah bentuk investasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah
Islam. Prinsip investasi syariah bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan investasi
dilakukan sesuai dengan hukum dan etika Islam. Berikut ini adalah beberapa prinsip investasi
syariah yang umum diterapkan:

1. Larangan Riba (Bunga)


Prinsip ini melarang segala bentuk transaksi yang melibatkan pembayaran atau
penerimaan bunga. Investasi syariah menghindari instrumen keuangan yang memberikan
penghasilan dari bunga, seperti deposito berbunga atau obligasi konvensional.

2. Larangan Maisir (Spekulasi)


Prinsip ini melarang praktik spekulasi atau perjudian dalam investasi. Investasi
syariah mendorong investasi yang berdasarkan pada analisis fundamental dan potensi
bisnis yang baik, bukan sekadar spekulasi atau peruntungan semata.

3. Larangan Gharar (Ketidakpastian)


Prinsip ini melarang investasi yang mengandung unsur ketidakpastian atau spekulatif
yang berlebihan. Investasi syariah mengutamakan transparansi, kejelasan, dan kepastian
dalam kontrak investasi.

4. Larangan Haram (Terlarang)


Prinsip ini melarang investasi pada sektor atau produk yang diharamkan dalam agama
Islam, seperti alkohol, perjudian, atau produk-produk yang melanggar etika Islam.

5. Prinsip Keberlanjutan (Sustainability)


Investasi syariah mendorong investasi yang berkelanjutan, yaitu investasi yang tidak
merusak lingkungan, tidak melanggar hak asasi manusia, dan mempertimbangkan aspek
sosial serta lingkungan.

6. Prinsip Kepemilikan Aset Riil

2
Investasi syariah lebih cenderung berinvestasi dalam aset riil yang memberikan
manfaat nyata, seperti properti, industri, atau perusahaan yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
7. Prinsip Pembagian Risiko dan Keuntungan
Investasi syariah menganut prinsip pembagian risiko dan keuntungan antara investor
dan pengelola dana. Investasi yang adil dan transparan diutamakan, di mana keuntungan
dan kerugian dibagi secara proporsional.

8. Prinsip Etika dan Tanggung Jawab Sosial


Investasi syariah menganut prinsip etika yang tinggi dan mempertimbangkan
tanggung jawab sosial. Prinsip ini mengharuskan investor untuk mempertimbangkan
dampak investasi mereka terhadap masyarakat, lingkungan, dan keadilan sosial.

9. Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas


Investasi syariah mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
investasi. Prinsip ini menekankan pentingnya pengungkapan informasi yang jelas dan
akurat kepada investor untuk memungkinkan pengambilan keputusan investasi yang
cerdas.

10. Prinsip Diversifikasi


Prinsip diversifikasi digunakan dalam investasi syariah untuk mengurangi risiko dan
memaksimalkan potensi keuntungan. Investasi syariah mendorong investor untuk
mendiversifikasi portofolio investasi mereka dengan memilih berbagai instrumen dan
sektor yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

11. Prinsip Kepastian Hukum


Investasi syariah menekankan pentingnya kepastian hukum dalam pelaksanaan
investasi. Prinsip ini melibatkan pemenuhan persyaratan hukum Islam dalam kontrak
investasi, perlindungan hukum bagi investor, dan penyelesaian sengketa dengan cara yang
sesuai dengan hukum syariah.

12. Prinsip Penilaian Moral dan Etis

3
Investasi syariah menganut prinsip penilaian moral dan etis dalam memilih instrumen
investasi. Prinsip ini melibatkan penilaian terhadap kegiatan bisnis dan perusahaan yang
sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, integritas, dan keberlanjutan.

13. Prinsip Pembagian Keuntungan dan Kerugian


Prinsip ini mendasarkan investasi syariah pada prinsip berbagi keuntungan dan
kerugian antara investor dan pengelola dana. Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan
dalam pembagian hasil investasi dan menghindari praktik yang memberikan keuntungan
yang tidak adil.1

B. Kombinasi Asuransi dan Investasi Syariah


Kombinasi asuransi dan investasi syariah merupakan konsep yang menggabungkan
manfaat perlindungan asuransi dengan potensi pertumbuhan investasi syariah. Dalam konsep
ini, premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi tidak hanya digunakan untuk mendapatkan
perlindungan risiko, tetapi juga diinvestasikan secara syariah untuk memperoleh keuntungan.
Prinsip dasar dalam kombinasi asuransi dan investasi syariah adalah adanya
pembagian risiko dan keuntungan antara peserta asuransi dan perusahaan asuransi syariah.
Peserta asuransi berkontribusi dengan membayar premi sebagai bentuk partisipasi investasi,
sedangkan perusahaan asuransi syariah bertanggung jawab dalam mengelola dana investasi
tersebut.
Melalui investasi syariah, dana yang terkumpul dari premi peserta asuransi dapat
dialokasikan pada instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti
saham syariah, obligasi syariah, properti, atau instrumen keuangan lainnya yang tidak
melanggar hukum Islam. Dalam hal ini, potensi keuntungan investasi dapat diperoleh seiring
dengan pertumbuhan nilai investasi tersebut.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kombinasi asuransi dan investasi syariah juga
memiliki risiko tersendiri. Seperti investasi pada umumnya, nilai investasi dapat mengalami
fluktuasi dan ada risiko kerugian. Oleh karena itu, perusahaan asuransi syariah bertanggung
jawab untuk melakukan manajemen risiko yang baik dan memberikan informasi yang jelas
serta transparan kepada peserta asuransi.2
C. Manfaat Kombinasi Asuransi dan Investasi Syariah
1
Abdullah, M. (2013). Prinsip-Prinsip Investasi Syariah: Teori dan Aplikasi. Erlangga, hlm. 67.
2
Suharto, E., & Purnamasari, V. (2018). Prinsip Investasi Syariah dalam Menjalankan Bisnis. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Islam, 6(1), halaman 58.

4
1. Perlindungan Finansial
Kombinasi asuransi dan investasi syariah memberikan perlindungan finansial bagi
peserta asuransi dalam menghadapi risiko-risiko tak terduga, seperti kehilangan
pendapatan akibat sakit atau cacat, kematian, atau kerugian properti. Peserta asuransi
dapat mengklaim manfaat perlindungan sesuai dengan polis asuransi yang dimiliki.

2. Potensi Pertumbuhan Keuangan


Selain perlindungan asuransi, kombinasi ini juga memberikan potensi pertumbuhan
keuangan jangka panjang. Dana investasi yang dialokasikan dalam instrumen syariah
dapat tumbuh seiring dengan kinerja investasi yang baik. Hal ini memungkinkan peserta
asuransi untuk memperoleh keuntungan tambahan dari investasi mereka.

3. Pilihan Investasi yang Syariah


Kombinasi asuransi dan investasi syariah memberikan opsi investasi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah. Peserta asuransi memiliki kesempatan untuk berinvestasi
dalam instrumen syariah yang dianggap halal dan sesuai dengan keyakinan agama
mereka.

4. Diversifikasi Portofolio
Investasi dalam kombinasi asuransi dan investasi syariah memungkinkan peserta
asuransi untuk mendiversifikasi portofolio investasi mereka. Dengan mengalokasikan
dana pada berbagai instrumen syariah, peserta asuransi dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan potensi keuntungan.

5. Keberlanjutan dan Etika


Kombinasi asuransi dan investasi syariah juga mencerminkan prinsip keberlanjutan
dan etika dalam investasi. Dalam prakteknya, perusahaan asuransi syariah cenderung
memilih investasi yang ramah lingkungan, sosial, dan mengikuti standar etika yang diakui
oleh Islam.
Pada akhirnya, kombinasi asuransi dan investasi syariah dapat memberikan manfaat
ganda bagi peserta asuransi. Selain perlindungan finansial, peserta asuransi juga memiliki
kesempatan untuk memperoleh pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
D. Produk Asuransi dengan Investasi Syariah

5
Produk asuransi dengan investasi syariah merupakan jenis produk asuransi yang
memadukan manfaat perlindungan asuransi dengan potensi pertumbuhan investasi yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam produk ini, premi yang dibayarkan oleh nasabah
tidak hanya digunakan untuk membayar premi asuransi, tetapi juga dialokasikan ke dalam
instrumen investasi syariah.
Pada umumnya, produk asuransi dengan investasi syariah menawarkan dua komponen utama,
yaitu:

1. Komponen Perlindungan Asuransi


Produk ini memberikan perlindungan finansial terhadap risiko-risiko yang dijamin
dalam polis asuransi, seperti risiko kematian, cacat tetap, penyakit kritis, atau kecelakaan.
Jika terjadi klaim sesuai dengan ketentuan polis, nasabah akan memperoleh manfaat
perlindungan yang telah ditetapkan.

2. Komponen Investasi Syariah


Komponen ini melibatkan pengalokasian dana premi asuransi ke dalam instrumen
investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti saham syariah, sukuk, atau
reksa dana syariah. Tujuan dari komponen investasi ini adalah untuk memberikan potensi
pertumbuhan nilai investasi yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.

Manfaat bagi nasabah dari produk asuransi dengan investasi syariah antara lain:
1. Perlindungan risiko finansial dengan didukung potensi pertumbuhan investasi.
2. Kesempatan untuk berinvestasi dalam instrumen syariah yang sesuai dengan
keyakinan agama.
3. Diversifikasi portofolio investasi melalui alokasi dana ke instrumen syariah yang
berbeda.
4. Potensi memperoleh keuntungan investasi yang dapat meningkatkan nilai investasi
nasabah.
Namun, penting bagi nasabah untuk memahami risiko yang terkait dengan produk
asuransi dengan investasi syariah, seperti fluktuasi nilai investasi, risiko pasar, dan risiko
likuiditas.3

3
Saefullah, A., & Hartono, U. (2019). Investasi Syariah: Prinsip, Produk, dan Implementasi di
Indonesia. Ghalia Indonesia, halaman 92.

6
E. Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Asuransi dengan Investasi Syariah
Lembaga Keuangan Syariah memainkan peran penting dalam pengembangan dan
pelaksanaan produk asuransi dengan investasi syariah. Dalam konteks ini, lembaga keuangan
syariah dapat berperan sebagai penyedia produk asuransi syariah, pengelola dana investasi
syariah, serta pihak yang memberikan layanan konsultasi dan pengawasan terkait asuransi
dengan investasi syariah.
Berikut adalah beberapa peran penting lembaga keuangan syariah dalam asuransi dengan
investasi syariah:

1. Penyedia Produk Asuransi Syariah


Lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah atau perusahaan asuransi syariah,
berperan sebagai penyedia produk asuransi syariah yang menggabungkan aspek
perlindungan asuransi dan komponen investasi syariah. Mereka mengembangkan dan
menawarkan produk asuransi syariah dengan berbagai variasi dan manfaat sesuai dengan
kebutuhan nasabah.

2. Pengelolaan Dana Investasi Syariah


Lembaga keuangan syariah juga bertanggung jawab dalam mengelola dana investasi
yang dialokasikan dari premi asuransi. Mereka melakukan investasi dana tersebut ke
dalam instrumen investasi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti
saham syariah, sukuk, atau reksa dana syariah. Pengelolaan dana investasi yang baik
menjadi kunci dalam mencapai potensi pertumbuhan investasi yang optimal.

3. Layanan Konsultasi dan Pengawasan


Lembaga keuangan syariah menyediakan layanan konsultasi kepada nasabah terkait
produk asuransi dengan investasi syariah. Mereka memberikan informasi yang jelas dan
transparan mengenai produk tersebut, serta memberikan nasihat terkait strategi investasi
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, lembaga keuangan syariah juga
bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap produk
asuransi dengan investasi syariah yang mereka tawarkan.4

F. Regulasi dan Pengawasan Asuransi dengan Investasi Syariah


4
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2021). Standar Asuransi Syariah Indonesia. OJK Publishing,
halaman 45.

7
Regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap asuransi dengan investasi syariah
diperlukan untuk melindungi kepentingan nasabah dan menjaga integritas industri ini.
Berbagai lembaga pengawas dan otoritas keuangan memiliki peran penting dalam
mengeluarkan regulasi, memantau, dan mengawasi aktivitas asuransi dengan investasi
syariah.
Berikut adalah beberapa poin yang terkait dengan regulasi dan pengawasan asuransi dengan
investasi syariah:

1. Standar Regulasi
Otoritas keuangan, seperti bank sentral atau otoritas jasa keuangan, mengeluarkan
standar regulasi yang mengatur asuransi dengan investasi syariah. Regulasi ini mencakup
ketentuan tentang prinsip-prinsip syariah yang harus dipatuhi, persyaratan modal,
mekanisme pengelolaan dana investasi, pengungkapan informasi, dan perlindungan
konsumen.

2. Lembaga Pengawas
Lembaga pengawas atau otoritas keuangan memiliki peran dalam mengawasi dan
memastikan kepatuhan perusahaan asuransi dengan investasi syariah terhadap regulasi
yang berlaku. Mereka melakukan audit, inspeksi, dan evaluasi terhadap perusahaan
asuransi syariah untuk memastikan keberlanjutan operasional dan kepatuhan terhadap
prinsip-prinsip syariah.

3. Mekanisme Pengaduan Konsumen


Terdapat mekanisme yang memungkinkan nasabah untuk mengajukan pengaduan
terkait produk asuransi dengan investasi syariah. Lembaga pengawas atau otoritas
keuangan akan menangani pengaduan tersebut dan menyelesaikannya sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.

4. Transparansi dan Pengungkapan Informasi


Perusahaan asuransi dengan investasi syariah diwajibkan untuk memberikan
informasi yang jelas dan transparan kepada nasabah tentang mekanisme produk,
komponen investasi, biaya-biaya yang terkait, dan manfaat perlindungan yang diberikan.

8
Pengungkapan informasi yang lengkap dan akurat memungkinkan nasabah untuk
membuat keputusan yang tepat terkait investasi syariah.5

G. Tantangan dan Peluang Asuransi dengan Investasi Syariah di Masa Depan


Asuransi dengan investasi syariah memiliki tantangan dan peluang yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi masa depan yang terus berkembang. Beberapa tantangan
mungkin terkait dengan kompleksitas produk, pemahaman konsumen, regulasi, dan
persaingan industri. Namun, ada juga peluang besar untuk pertumbuhan dan inovasi dalam
industri ini.
Berikut adalah beberapa poin yang terkait dengan tantangan dan peluang asuransi dengan
investasi syariah di masa depan:

1. Tantangan dalam Kompleksitas Produk


Produk asuransi dengan investasi syariah cenderung memiliki struktur yang kompleks
karena menggabungkan aspek perlindungan asuransi dan komponen investasi syariah.
Tantangan ini membutuhkan upaya dalam menyederhanakan produk dan menyediakan
informasi yang jelas kepada nasabah agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan
produk tersebut dengan baik.

2. Pemahaman Konsumen yang Meningkat


Salah satu tantangan yang perlu diatasi adalah pemahaman yang lebih baik dari
konsumen terkait asuransi dengan investasi syariah. Pendidikan dan kampanye yang
efektif tentang prinsip-prinsip syariah dan manfaat produk ini perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk asuransi dengan investasi
syariah.

3. Regulasi yang Mendukung dan Konsisten


Diperlukan regulasi yang jelas dan konsisten yang memfasilitasi pengembangan dan
pelaksanaan asuransi dengan investasi syariah. Regulasi yang baik akan memberikan
kepastian hukum bagi perusahaan asuransi syariah dan memastikan perlindungan
nasabah. Tantangan ini dapat diatasi melalui kerjasama antara regulator, industri, dan
pemangku kepentingan terkait.
5
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2020). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 82/POJK.05/2020
tentang Asuransi Syariah. OJK Publishing, halaman 23.

9
4. Persaingan dan Inovasi
Industri asuransi dengan investasi syariah menghadapi persaingan yang semakin ketat
dengan produk-produk konvensional dan investasi lainnya. Namun, ada peluang besar
untuk inovasi produk, penggunaan teknologi keuangan (fintech), dan pengembangan
strategi pemasaran yang cerdas untuk memperluas pangsa pasar dan memenuhi kebutuhan
nasabah yang semakin beragam.
Peluang untuk pertumbuhan asuransi dengan investasi syariah di masa depan adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan kesadaran dan permintaan dari konsumen yang lebih banyak
memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
2. Pertumbuhan industri keuangan syariah secara keseluruhan yang menciptakan basis
pelanggan yang lebih luas untuk produk asuransi syariah.
3. Potensi pertumbuhan pasar global yang semakin meningkat untuk asuransi syariah
dengan dukungan pemerintah dan perkembangan infrastruktur syariah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi dengan investasi syariah merupakan kombinasi antara perlindungan asuransi
dan investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam konteks industri keuangan
syariah, asuransi dengan investasi syariah memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan perlindungan dan investasi yang sesuai dengan nilai-nilai syariah.

10
Dalam makalah ini, telah dibahas prinsip investasi syariah yang meliputi larangan
riba, gharar, dan maysir. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam pengelolaan dana
investasi syariah yang lebih etis dan berkeadilan.
Kombinasi asuransi dengan investasi syariah memberikan manfaat ganda kepada
nasabah. Selain mendapatkan perlindungan asuransi, nasabah juga dapat memanfaatkan
potensi pertumbuhan investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Produk asuransi dengan
investasi syariah harus didesain dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan prinsip-prinsip
syariah agar dapat diterima oleh masyarakat.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan terkait dengan asuransi dengan
investasi syariah:
1. Peningkatan Pendidikan dan Penyuluhan: Diperlukan upaya yang lebih besar dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip syariah dan manfaat
asuransi dengan investasi syariah. Melalui program pendidikan dan penyuluhan yang
intensif, masyarakat dapat lebih memahami konsep, keuntungan, dan risiko terkait
dengan produk ini.
2. Kolaborasi antara Industri dan Lembaga Pendidikan: Kerjasama antara industri
asuransi syariah dan lembaga pendidikan, seperti universitas atau lembaga pelatihan,
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para profesional di bidang
asuransi dengan investasi syariah. Hal ini akan membantu memperkuat industri dan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengelola produk-
produk ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A. B. (2016). Asas-asas Syariah dalam Investasi Pasar Modal. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, 7(3), 395-408.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2020). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
82/POJK.05/2020 tentang Asuransi Syariah. OJK Publishing.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2021). Standar Asuransi Syariah Indonesia. OJK Publishing.

11
Rizwan, M., & Fakhrunnas, M. (2018). Determinants of Profitability of Takaful Operators in
Indonesia. Al-Iqtishad: Journal of Islamic Economics, 10(1), 1-20.
Saefullah, A., & Hartono, U. (2019). Investasi Syariah: Prinsip, Produk, dan Implementasi di
Indonesia. Ghalia Indonesia.
Suharto, E., & Purnamasari, V. (2018). Prinsip Investasi Syariah dalam Menjalankan Bisnis.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, 6(1), 52-66.

12

Anda mungkin juga menyukai