Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN INVESTASI PADA REKSADANA SYARIAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi Syariah

Dosen Pengampu: Arsyil Azwar Senja, L.C., M.E.I.

Oleh :

1. Alvina Roudhotul Jannah (63040190159)


2. Manisa Gida Rona A (63040190161)
3. Nur Sa’ida (63040190172)

KELAS 6A

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Manajemen Investasi
Syariah.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah


membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Sumber-sumber yang sudah memberikan
informasi untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, yaitu Bapak Arsyil Azwar Senja, L.C., M.E.I.
Kami harap makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk pembelajaran dan referensi.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak akan kami terbuka dengan penuh
keterbukaan dan senang hati demi sempurnanya makalah ini. Karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT dan kesalahan itu datangnya dari manusia. Akhirnya kami hanya dapat
berharap agar makalah ini bisa berguna bagi semua pihak. Aamiin.

Salatiga, 11 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

A. Pengertian Investasi Reksadana Syariah....................................................................................3

B. Dasar Hukum Reksadana Islam.................................................................................................4

C. Prinsip Investasi Reksadana Syariah..........................................................................................5

D. Jenis-jenis Reksadana Syariah...................................................................................................6

E. Manfaat Reksdana Syariah........................................................................................................8

F. Risiko Investasi Reksadana........................................................................................................9

G. Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia......................................................................10

BAB III................................................................................................................................................13

PENUTUPAN.....................................................................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................................................13

B. Saran........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah
cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana
yang mereka miliki. Masyarakat yang semakin paham akan pasar keuangan, akan
semakin pandai dalam menilai dan mengendalikan risiko investasi yang mereka
lakukan. Semakin modern peradaban ekonomi suatu masyarakat, semakin besar peran
pasar modal dibanding peran bank komersial dalam memobilisasi dana ke sektor
produktif. Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menanam
modal atau harta yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Secara lebih praktis,
investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan dimasa
yang akan datang. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bila investasi
merupakan suatu kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia atau yang sering disebut dengan istilah homo economicus.

Reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi dengan penempatan bentuk
investasi yang cukup baik. Reksa dana adalah bentuk investasi kolektif yang
memungkinkan bagi investor yang memiliki tujuan investasi sejenis untuk
mengumpulkan dananya agar dapat diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang
dikelola menajer investasi. Melalui reksa dana, modal dari para investor dihimpun
untuk selanjutnya dialokasikan dalam bentuk efek oleh manajer investasi. Reksa dana
dapat dikategorikan sebagai sarana investasi tidak langsung, karena investor
memberikan dana investasinya kepada manajer investasi sebagai pihak yang
mengelola investasi berbentuk portofolio dan kemudian di investasikan ke dalam
pasar modal dan pasar uang. Manajer investasi sebagai pihak yang mengelola dana
harus mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan dalam mengelola
masalah administrasinya manajer investasi dibantu oleh bank custodian. Pesatnya
perkembangan reksadana baik konvensional maupun syariah, tidak terlepas dari
kehadiran Undang-Undang tentang Pasar Modal Indonesia (No. 8 tahun 1995) berisi

1
116 pasalnya yang diberlakukan pada awal tahun 1996 dan juga telah diluncurkannya
Pasar Modal Syariah tanggal 5 Mei 2000 oleh Bapepam yang bekerja sama dengan
Dewan Syariah Nasional (DSN), yang diawasi langsung oleh Dewan Pengawas
Syariah (DPS).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan investasi reksadana syariah?
2. Apa saja dasar hukum investasi reksadana syariah?
3. Apa saja prinsip yang terdapat pada investasi reksadana syariah?
4. Apa saja jenis jenis investasi reksadana syariah?
5. Apa manfaat dari investasi reksadana syariah?
6. Apa sajakah risiko dalam investasi reksadana syariah?
7. Bagaimana perkembangan investasi reksadana syariah di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu investasi reksadana syariah.
2. Mengetahui hukum investasi reksadana syariah.
3. Mengetahui prinsip investasi reksadana syariah.
4. Mengetahui jenis-jenis investasi reksadana syariah.
5. Mengetahui manfaat dari investasi reksadana syariah.
6. Mengetahui risiko investasi reksadana syariah.
7. Mengetahui perkembangan investasi reksadana syariah di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi Reksadana Syariah


Reksadana berasal dari dua kosakata, reksa yang berarti jaga/peliharaan dan
dana yang berati kumlulan uang. Dengan demikian, reksadana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.1 Dalam Fatwa
DSN MUI No: 20/DSN-MUI/XI/2000 disebutkan bahwa reksadana syariah adalah
reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariat islam, baik dalam
bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (sahab al-mal/rabb al-mal) dengan
manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal, maupun antara manajer investasi
sebagai wakil sahab al-mal dengan pengguna investasi.2

Pengertian lain reksadana syariah adalah reksadana yang pengelolaan dan


kebijakan investasinya mengacu pada syariat islam. Oleh karena itu, kehadiran reksa
dana syariah bisa menghi ndarkan umat Islam dari pelanggaran terhadap syariat
Islam, karena reksa dana dalam operasionalnya menggunakan prinsip- prinsip syariat.
Di samping itu, reksa dana syariah hadir sebagai salah satu model dalamrangka
mengantisipasi pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Reksadana tidak akan
menginvestasikan dananya dan obligasi dari perusahaan yang pengolaannya atau
produknya bertentangan dengan syari’at Islam, misalnya industri peternakan babi,
jasa keuangan yang melibatkan riba dalam operasionalnya dan bisnis yang
mengandung maksiat.Selanjutnya, reksadana syariah merupakan lembaga
intermediasi yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana untuk di
investasikan.3

Secara internasional, perkembangan reksadana syariah di mulai dengan


lahirnya Equity Fund Syariah pertama kali dengan bentuk the Amanah funds yang
diterbitkan oleh Nort American Islamic Trust pada tahun 1986 kemudian dibentuk
pula FTSE Internasional diikuti dengan Finance Corperation Index dibentuk oleh IFC-
World Bank bersama ANZ bank yang kemudian menjadi Benchmark untuk islamic
1
Muhammad, Kejikan Fiska Dan Moneter Dalam Ekonomi Islam (Jakarta: Salemba empat, 2002).
2
Tim Penulis Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Edisi Kedua (Jakarta:
PT. Intermasa, 2003).
3
Fitriana Andriani, “Investasi Reksadana Syariah Di Indonesia,” AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan
dan Perbankan Syariah Vol. 2 (2020).

3
leasing funds, kemudian dibentuk pula Dow jones islamic market Indek (DJIMI)
kemudian malaysia menerbitkan malaysia global suumkok (MGS ) sebesar US 100
Juta yang diterbitkan di Bahrain Stock Exchange semua ini mendorong
berkembangnya reksadana syariah secara global. Reksadana syariah pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1995 oleh National Bank Saudi Arabia dengan nama Global
Trade Equity dengan kapitalisasi modal 150 juta. Kemudian, lahirnya Undang undang
No 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak
diterbitkan reksadana perseroan oleh PT-BDNI reksadana pada 1995 kemudian pada
12 Juni 1997 BAPEPAM mengeluarkan peraturan tentang reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK). ditunangkan dalam akta no 24 tanggal 12 juni 1997
yang dibuat dihadadapn notaris Djedjem Wijaya SH di Jakarta anatar PT danareksa
Funds Management sebagai manager investasi dengan citibank N.A Jakarta sebagai
bank kustodian. PT danareksa Funds Management sebagai manajer investasi didirikan
pada tanggal 1 juli 1992 yang kemudian dilegitimasi oleh Menteri Kehakiman RI
dengan Surat Keputusan No C2/7283.HT.92. Peraturan ini memberi peluang lahirnya
reksadana berbentuk syariah yang untuk pertama kali dilaksanakan pada 1998 oleh PT
dimana pada waktu itu PT Reksadana mengeluarkan produk berprinsip syari’ah
berjenis danareksa campuran yang dinamakan danareksa syariah berimbang.4

B. Dasar Hukum Reksadana Islam


Pada prinsipnya, setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama
tidak bertentangan dengan Islam, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh nazhab
Hambali dan para fuqahah lainnya yaitu : “Prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-
syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh
Islam atau bertentangan dengan nash syariah.” Allah SWT memerintahkan orang-
orang yang beriman agar memenuhi akad yang mereka lakukan seperti dalam Al-
Qur’an surat al-Maidah ayat 1. Dasar hukum reksadana syariah adalah diatur dalam
peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.04/2015 tentang penerbitan dan
persyaratan reksadana syariah. Sementara berdasarkan Fatwa Dewan Syariah
Nasional No. 20/DSN-MUI/IV/2001, disebutkan bahwa hukum reksadana syariah
adalah mubah (diperbolehkan).

Aqad (perjanjian) mencakup: janjiprasetia hamba kepada Allah dan


Perjanjianyang dibuat oleh manusia dalam pergaulansesamanya. Syarat-syarat yang
4
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012).

4
berlaku dalamsebuah akad, adalah syarat-syarat yangditentukan sendiri oleh kaum
muslim, selamatidak melanggar ajaran Islam. RasulullahSAW memberi batasan
tersebut dalam hadis :

“Perdamaian itu boleh antara orang-orang Islam kecuali peramaian


yangmengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Orang Islam wajib
memenuhi syarat-syarat yang mereka disepakati kecuali syarat yang mengharamkan
yang halal atau menghalalkan yang haram.”(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmizy
dariAmru bin ‘Auf). Dalam reksa danakonvensional berisi akad muamalah
yangdibolehkan dalam Islam yaitu jual beli danbagi hasil mudharabah/musyarakah).

C. Prinsip Investasi Reksadana Syariah


Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung resiko tinggi karena
berhadapan dengan unsur ketidakpastian dengandemikian perolehan kembaliannya
tidak pasti dan tidak tetap, investasi berbeda dengan membungakan uang karena
membungakan uang adalah kegiaatan usaha yag kurang mengandung resiko karena
perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. Investasi modal
yang sebaik baiknya menurut Al-Quran adalah tujuan dari semua aktivitas ma nusia
hendaknya diniatkan untuk ibtigha’i-mardhatillah (mengharapan keridhaan Allah)
dalam ungkapan lain investasi terbaik itu adalah jika invetasi tersebut ditujukan hanya
untuk mencari ridha Allah dalam menempuh kehidupan di dunia ini. Adapun prinsip
prinsip Islam dalam investasi reksadana syariah yang harus dipatuhi oleh setiap
investor adalah :

1. Tidak mencari rezeki pada hal hal yang haram, baik dari segi zatnya
maupun cara mendapakannya, serta tidak menggunakannya untuk hal hal
yang haram
2. Tidak mendhalimi dan tidak didhalimi
3. Keadilan pendistribusian dan kemakmuran
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha
5. Tidak ada unsur riba, maysir, (perjudian/spekulasi) dan gharar.5

Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama


tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh
mazhab hambali dan para fukaha lainnya yaitu : prinsip dasar dalam transaksi dan
5
Siti Khalijah, “Reksadana Syariah,” AL-INTAJ Vol. 03 (2017).

5
syarat syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh ditiadakan, selama tidak dilarang
oleh syariah atau betentangan dengan nash syariah. Syariah dapat menerima usaha
semacam reksadana sepanjang tidak bertentangan dengan dasar dasar syariat dan
dapat disamakan hukumnya (diqiyaskan) dengan syarat syarat yang tidak
bertentangan dengan syariat.6

D. Jenis-jenis Reksadana Syariah


1. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang melakukan investasi
sekurangkurangnya 80% dari dana kelolaan dalam bentuik efek yang bersifat
hutang, 20% pada instrumen lainnya. Orientasi investasi dari reksa dana jenis ini
pada instrumen yang berupa surat hutang berjangka menengah dan panjang,
termasuk juga pada obligasi pemerintah (goverment bonds) serata obligasi swasta
(corporate bonds).
2. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang hanya melakukan investasi
pada sekuritas atau efek jangka pendek di pasar uang. Secara umum, instrumen
atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi: deposito, SBI, atau commercial
paper serta hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Risiko
yang ditanggung pada reksa dana ini tergolong kecil, di lain pihak potensi
keuntungan juga terbatas. Hasil investasi reksa dana pasar uang umumnya sangat
mirip dengan tingkat bunga deposito,
3. Reksa Dana Saham (Equity Funds)
Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang memfokuskan pada
pertumbuhan. Reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari
aktiva daftar efek berbentuk equitas atau saham. Efek saham umumnya
memberikan hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan
harga-harga saham, dan juga memberikan hasil berupa deviden, begitu juga risiko
yang dimiliki oleh jenis reksa dana ini dianggap yang paling tinggi. Untuk jangka
waktu yang lebih panjang, Reksa dana ini dapat memberikan return yang tinggi
atau maksimal.
4. Reksa Dana Campuran (Mixed Funds/Balance Funds/ discretionary Funds)

6
Qardhawi Yusuf, 7 Kaidah Fiqh Muamalat (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, n.d.).

6
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasinya dalam
efek ekuitas dan efek hutang yang dalam pengalokasiannya tidak termasuk dalam
kategori tiga jenis reksa dana yang telah disebutkan di atas, tetapi merupakan
perpaduan antara growth stock dan income stock atau lebih dari satu jenis
instrumen dengan komposisi investasi mendekati seimbang. Dengan demikian
terjadi dua tahap diversifikasi, pertama menyebar ke beberapa jenis efek yang
mempunyai sifat berbeda, kedua dalam satu jenis efek disebar ke beberapa macam
lagi.
5. Reksa Dana Indeks
Reksadana indeks adalah jenis reksa dana yang portofolio efeknya terdiri dari
efek yang menjadi bagian dari sekumpulan efek suatu indeks. Peraturan ini
menentukan bahwa manajer investasi reksa dana indeks wajib menginvestasikan
sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih
reksa dana pada sekurang-kurangnya 80%(delapan puluh perseratus) efek yang
menjadi bagian dari sekumpulan efek dari indeks yang menjadi acuan.
6. Reksa Dana Terproteksi
Reksa dana terproteksi (Capital Protected Fund) adalah jenis reksa dana yang
memberikan proteksi atas investasi awala investor melalui mekanisme
pengelolahan portofolionya. Dalam rangka pemberian proteksi atas investasi awal
tersebut, manajer Investasi reksa dana terproteksi akan menginvestasikan sebagian
dana yang dikelolanya pada efek bersifat utang yang termasuk dalam kategori
layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat
jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang di proteksi.
Selanjutnya, ditentukan pula bahwa manajer investasi reksa dana terproteksi dapat
membeli efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa
atau fasilitas internet sebanyakbanyaknya 30% dari Nilai Aktiva Bersih.
7. Reksa Dana dengan Pinjaman (guaranted Fund)
Reksa dana Dengan Penjaminan adalah jenis reksa dana yang memberikan
jaminan bahwa investor sekurang-kurangnya akan menerima sebesar nilai
investasi awal pada saat jatuh tempo sepanjang persyaratannya dipenuhi.
Pemberian jaminan tersebut dilakukan melalui penunjukan penjamin/guarantor
berupa lembaga yang dapat melakukan penjaminan dan telah memperoleh ijin
usaha dari instansi yang berwenang. Manajer investasi reksa dana dengan
penjamin wajib menginvestasikan sekurang- kurangnya 80% ( delapan puluh

7
perseratus ) dari Nilai Aktiva Bersih reksa dana yang dikelolanya pada Efek
bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi ( Invesment Grade ).7

E. Manfaat Reksdana Syariah


Reksa dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah
satu alternatif investasi yang menarik antara lain8:

1. Dikelola oleh manajemen professional


Pengelolaan portofolio suatu reksa dana dilaksanakan oleh Manajer
Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal
pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat
Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu,
sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa
harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
2. Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan),
karena dana atau kekayaan reksa dana diinvestasikan pada berbagai jenis
efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya
tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau
efek secara individu.
3. Transparansi informasi
Reksa dana wajib memberikan informasi atas perkembangan
portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit
Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.
Pengelola reksa dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah
tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor
dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi
harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian,
Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai
7
Sjafruddin and Risna Dewi, “Studi Empirik: Perkembangan Reksadana Syariah Di Indonesia,” Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis Vol. 04 No (2021).
8
Cita Sary Dja’akum, “Reksadana Syariah,” Az Zarqa Vol. 06 No (2014).

8
ketetapan yang dibuat masingmasing reksa dana, sehingga memudahkan
investor mengelola kasnya. Reksa dana terbuka wajib membeli kembali
Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah
Karena reksa dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal
dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula
efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah
dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di
bursa.
6. Pelayanan Bagi Pemegang Saham
Reksa dana biasanya menawarkan daya tarik kepada pemegang
sahamnya. Misalnya, dengan menjanjikan untuk melakukan reinvestasi
terhadap dividen dan capital gain secara otomatis yang sebenarnya
diterima oleh nasabah.

F. Risiko Investasi Reksadana


Untuk melakukan investasi reksa dana, investor harus mengenal jenis risiko
yang berpotensi timbul apabila membeli reksa dana, antara lain:
1. Risiko berkurangnya nilai Unit
Penyertaan Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek
(saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio
reksa dana tersebut. Penyebabnya bisa disebabkan oleh banyak hal, di
antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja
emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu,
dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi Manajer Investasi jika
sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption)
atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi akan mengalami
kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
3. Risiko Politik dan Ekonomi
Risiko politik dan ekonomi terjadi akibat perubahan kebijakan
ekonomi politik yang dapat mempengaruhi kinerja bursa dan perusahaan

9
sekaligus. Dengan demikian, harga sekuritas akan terpengaruh dan dapat
mempengaruhi portofolio yang dimiliki reksa dana.
4. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami
penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau
pasar obligasi secara drastis. Risiko pasar terjadi karena nilai sekuritas di
pasar efek memang berfluktuasi sesuai dengan kondisi ekonomi secara
umum. Terjadinya fluktuasi di pasar efek akan berpengaruh langsung pada
nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi koreksi atau pergerakan
negatif.
5. Risiko Inflasi Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya total real
return investasi. Pendapatan yang diterima dari hasil investasi dalam reksa
dana bisa jadi tidak dapat menutup kehilangan karena menurunnya daya
beli (loss of purchasing power).
6. Risiko Nilai Tukar
Risiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri dalam
portofolio yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan memengaruhi nilai
sekuritas yang termasuk foreign invesment setelah dilakukan konversi
dalam mata uang domestik.
7. Risiko Spesifik
Risiko spesifik adalah risiko dari setiap sekuritas yang dimiliki. Risiko
ini dipengaruhi oleh kondisi pasar secara keseluruhan dan setiap sekuritas
mempunyai risiko sendirisendiri. Setiap sekuritas dapat menurun nilainya
jika kinerja perusahaannya sedang tidak bagus, atau karena adanya
kemungkinan mengalami default, tidak dapat membayar kewajibannya.

G. Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia


Di Indonesia, reksadana muncul 103 tahun berselang dari pertama kali
terciptanya reksadana di dunia tahun 1873, yaitu pada saat pemerintah mendirikan PT
Danareksa tahun 1976. Pada waktu itu, PT Danareksa menerbitkan reksadana yang
disebut dengan Sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan
peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan mengenai reksadana
melalui UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Adanya UU tersebut menjadi
momentum berkembangnya reksadana secara efektif di Indonesia.

10
Perkembangan reksadana syariah dari tahun-ketahun terus mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, baik disebabkan oleh telah tersedianya Pasar
Modal Syariah ataupun semakin meningkatnya kesadaran masyarakat muslim untuk
menginvestasikan dananya pada Lembaga Keuangan Syariah seperti pada reksadana
syariah. Per 31 Mei 2011, saat ini baru terdapat 11 SBSN (Surat Berharga Syariah
Negara), Sukuk/Obligasi Syariah (OS) = 30 seri, Unit Penyertaan Kontrak Investasi
Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah 49 unit (baru 7,75 persen dari seluruh
reksa dana yang ada), yang terdiri dari:

1. Reksa dana Saham Syariah 10 unit


2. Reksa dana Campuran Syariah 15 unit
3. Reksa dana Pendapatan tetap Syariah 8 unit
4. Reksa dana Indeks Syariah 1 unit
5. Reksa dana Terproteksi Syariah 3 unit.

Dengan total NAB RD Syariah Rp 5,775 Triliun (3,68 persen dari seluruh
NAB Reksadana) dengan komposisi:

1. RD syariah campuran Rp 1,076 T


2. RD Syariah Indeks Rp 205,49 M
3. RD Syariah Pendapatan Tetap Rp 465,698 M
4. RD Syariah Saham Rp1,8 T
5. RD Syariah Terproteksi Rp2,227 T.

Emiten syariah yang tercatat di bursa (listing) 213 emiten, Perusahaan


publik syariah 3 emiten, Emiten syariah tidak listing 9 emiten, Total DaftarEfek
Syariah 225 Emiten

Perkembangan reksa dana syariah juga mengalami pertumbuhan yang cukup


baik. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan-LK, reksa dana syariah terus tumbuh
sejak tahun 2003. Sampai dengan semester pertama 2020 ada 284 jumlah emisi
dengan kelolaan NAB Rp 71 triliun, jauh meningkat dibandingkan tahun 2003 yang
masih mencatat NAB Rp 66,9 milyar. Peningkatan jumlah emisi sebanyak 14,29%
dan NAB sebesar 75,11% terjadi mulai akhir tahun 2006 sampai dengan Juli 2007
menunjukkan reksa dana syariah mulai mendapat porsi dalam perkembangan reksa
dana di Indonesia. Tahun 2005 merupakan masa sulit bagi industri reksa dana,

11
penarikan dana secara massal (redemption) yang dipicu oleh naiknya tingkat suku
bunga dan panic selling para investor pada saat itu membuat total NAB menurun
cukup tajam dibandingkan trend beberapa tahun sebelumnya.

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Reksadana berasal dari dua kosakata, reksa yang berarti jaga/peliharaan dan
dana yang berati kumlulan uang. Reksadana syariah adalah reksadana yang
pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat islam. Dasar hukum
reksadana syariah adalah diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

12
19/POJK.04/2015 tentang penerbitan dan persyaratan reksadana syariah. Pada
prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama tidak
bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh mazhab
hambali dan para fukaha lainnya yaitu : prinsip dasar dalam transaksi dan syarat
syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh ditiadakan, selama tidak dilarang oleh
syariah atau betentangan dengan nash syariah.

Jenis reksadana meliputi, Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income


Funds), Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds), Reksa Dana Saham (Equity
Funds), Reksa Dana Campuran (Mixed Funds/Balance Funds/ discretionary Funds),
Reksa Dana Indeks, Reksadana Terproteksi, dan Reksa Dana dengan Pinjaman
(guaranted Fund). Perkembangan reksadana syariah dari tahun-ketahun terus
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, baik disebabkan oleh telah
tersedianya Pasar Modal Syariah ataupun semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat muslim untuk menginvestasikan dananya pada Lembaga Keuangan
Syariah seperti pada reksadana syariah.

B. Saran
Dengan demikian makalah ini kami buat, semoga dapat menjadikan manfaat
bagi para pembaca. Apabila ada kritik dan saran mengenai makalah ini, silahkan
disampaikan. Apabila ada kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Fitriana. “Investasi Reksadana Syariah Di Indonesia.” AT-TIJARAH: Jurnal


Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah Vol. 2 (2020).

Cita Sary Dja’akum. “Reksadana Syariah.” Az Zarqa Vol. 06 No (2014).

Manan, Abdul. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana, 2012.

Muhammad. Kejikan Fiska Dan Moneter Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Salemba empat,
13
2002.

Siti Khalijah. “Reksadana Syariah.” AL-INTAJ Vol. 03 (2017).

Sjafruddin, and Risna Dewi. “Studi Empirik: Perkembangan Reksadana Syariah Di


Indonesia.” Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol. 04 No (2021).

Tim Penulis Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional,
Edisi Kedua. Jakarta: PT. Intermasa, 2003.

Warde Ibrahim. Islamic Finance Keuangan Islam Dalam Ekonomi Global. Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2009.

Yusuf, Qardhawi. 7 Kaidah Fiqh Muamalat. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, n.d.

14

Anda mungkin juga menyukai