Kelas: H
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Teriring ucapan terima kasih kepada Ibu Rinda
Asytuti, Hj., M.Si. juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi
kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran guna perbaikan dan
peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca sangat berharga bagi
kami.Semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi kata reksa dana berasal dari dua kata yaitu “reksa” yang
berartikan jaga atau pelihara dan “dana” berarti uang. Secara sederhana dapat kita simpulkan
bahwa reksa dana adalah kumpulan uang yang di jaga atau dipelihara. Sehingga dalam hal ini
istilah reksa dana didefinisikan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarkaat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.1 Reksadana merupakan terjemahan dari mutual fund. Bagi masyarakat
Indonesia, meskipun reksadana bukan hal baru, tetapi kurang populer, sehingga kurang
menarik bagi investor. Konsep mutual fund sendiri lahir sekitar seratus tahun lalu di London,
Inggris. Di Indonesia, lembaga reksadana dipelopori oleh PT Danareksa, sebuah BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) di bawah kontrol Departemen Keuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana Definisi Reksa Dana Syariah?
2. Bagaimana Sejarah Reksa Dana Syariah?
3. Bagaimana Mekanisme Kerja Reksa Dana Syariah?
4. Bagaimana Kriteria Reksa Dana Syariah.
5. Bagaimana Dasar Hukum Syariah dan Hukum Negara?
6. Bagaimana Perbedaan Reksa Dana Syariah dengan Konvensional?
7. Bagaimana Aplikasi Lapangan Syar Reksa Dana Syariah?
8. Bagaimana Prospek Perkembangan Reksa Dana Syariah?
1
http://karyagen-jar.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html. (diakses pada hari
Minggu, 15 September 2019 pukul 09.00 WIB)
2
Sawidji, Widoatmodjo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: pengetahuan dasar, (Jakarta: PT.
Jurnalindo Aksara Grafika, 1996), cetakan ke-2, hlm. 172-173
1
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi Reksa Dana Syariah.
2. Untuk mengetahui sejarah Reksa Dana Syariah.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja Reksa Dana Syariah.
4. Untuk mengetahui kriteria Reksa Dana Syariah.
5. Untuk mengetahui dasar hukum syariah dan hukum negara.
6. Untuk mengetahui perbedaan Reksa Dana Syariah dengan Konvensional.
7. Untuk mengetahui aplikasi lapangan Reksa Dana Syariah.
8. Untuk mengetahui prospek perkembangan Reksa Dana Syariah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Sejarah Reksa Dana Syariah
Di Indonesia reksadana muncul pada tahun 1977 seiring dengan aktifnya pasar
modal, yang kemudian dilegitimasi lagi dengan lahirnya UU No.8 tahun 1995 tentang
pasar modal. Setelah itu, investasi reksadana semakin hari semakin meningkat dan
tumbuh subur, terutama sejak tahun 1996 di mana pada tahun tersebut oleh Bapepam
dicanangkan sebagai tahun reksadana di Indonesia.
Di Indonesia, reksadana syariah pertama dibentuk dengan nama Danareksa
syariah yang disahkan keberadaannya oleh bapepam pada tanggal 12 juni 1997.
Reksadana syariah merupakan lembaga intermediasi yang membantu surplus unit
melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Salah satu tujuan reksadana
syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin meperoleh
pendapatan investasi dari sumber dan cara yang bersih dan dapat
dipertanggungjawabkan secara agama serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.3
3
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: Kencana,2009) hlm.165-171
4
Pemodal hanya menanggung risiko sebesar dana yang diberikan. Manajer
Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas investasi yang
dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (grossnegligance/tafrith).
Dengan demikian ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh reksadana
sebagaimana telah dikemukakan di atas. Namun secara singkat dapat
dikemukakan bahwa keunggulan dari reksadana adalah sebagai berikut :
1. Dikelola oleh Manajer Investasi yang professioner.
2. Risiko relatif rendah karena terdiversifikasi.
3. Cocok untuk pemodal pemula, yang tidak terlalu menguasai teknik-teknik
portofolio.
4. Cocok untuk investor dengan kemampuan finansial yang tidak terlalu besar.
5. Secara relatif, biaya rendah.
5
d. Membeli saham perusahaan yang masih mencatat hutang ribawi dalam
neracanya diperbolehkan sepanjang hutang tersebut tidak dominan.
e. Pemilik modal mempunyai hak untuk mengakhiri kepemilikannya bila ia
menghendaki kecuali dinyatakan secara tegas didalam kontrak.
6. Deposito,
SBI,Obligasi, 6
Saham, dll.
4. Bank Kustodian
7. Swasta dan
Pemerintah
Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah islam, antara lain.
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
4
Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah, (Bandung: PT Refika Aditama,2008), hlm.87-90
7
3. usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan
minuman haram.
2. Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang yang belum dimiliki (short
selling).
3. insider trading yaitu menyebar luaskan informasi yang menyesatkan atau memakai
informasi orang dalam memperoleh keuntungan transaksi yang dilarang.
4. melakukan transaksi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat utangnya
lebih dominan dari modalnya.
1. investasi hanya pada efek-efek dari perusahaan yang kegiatan usaha utamanya dan
hasil utamanya sesuai dengan pedoman syariah islam.
2. perusahaan yang kegiatan dan hasil utamanya sesuai dengan syariah islam, namun
memiliki anak perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha utamanya tidak sesuai
dengan syariah islam dikategorikan sebagai tidak sesuai dengan syariah islam.
3. perusahaan yang kegiatan dan hasil utamanya sesuai dengan syariah islam, namun
mayoritas sahamnya dimiliki oleh suatu perusahaan yang kegiatan dan hasil
utamanya tidak sesuai dengan syariah islam dikategorikan sebagai tidak sesuai
syariah islam.
4. penempatan jangka pendek pada giro konvensional yang tidak dapat dihindarkan
akan dibersihkan melalui proses cleansing.
5. dalam reksa dana syariah terdapat proses “screening” atau filterisasi atas
instrument investasi berdasakan pedoman syariah dan proses “cleansing” untuk
memebersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan yang haram
menurut pedoman syariah.
8
Terdapat pula beberapa pedoman syariah lainnya dalam reksadana, yaitu:
3. instrument finansial islami, seperti saham, dalam suatu venture atau perusahaan,
dapat diperjualbelikan karena ia mewakili bagian kepemilikan atas aset dari suatu
bisnis.
a. nilai per share dalam suatu bisnis harus didasarkan pada hasil opprasional atas
bisnis yang bersangkutan (fundamental analysis).
d. membeli saham perusahaan yang masih mencatat utang ribawi dalam neracanya
diperbolehkan sepanjang utang tersebut tidak dominan.
9
c. Para investor secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi dalam
reksa dana syariah
d. Investor menaggung risiko yang berkaitan dengan reksa dana syariah
e. Investor berhak untuk sewaktu-waktu menambah atau menarik kembali unit
penyertaanya dalam reksa dana syariah melalui manajer investasi
f. Investor berhak atas bagi hasil investasi sampai dengan ditariknya kembali
unit penyertaan tersebut
g. Investor yang telah memberikan dananya akan mendapatkan jaminan
bahwa seluruh dananya akan disimpan,dijaga, dan diawasi oleh bank
kustodian
h. Investor akan mendapatkan bukti kepemiikan barupa Unit Penyertaan (UP)
Reksa Dana Syariah
2. Hak dan kewajiban manajer investasi dan bank kustodian
a. Manajer investasi berkewajiban untuk melaksanakan investasi bagi
kepentingan investor sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
prospektus
b. Bank kustodian berkewajiban menyimpan, menjaga dan mengawasi dana
investor dan menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit pernyataan
dalam reksa dana syariah untuk setiap hari bursa.
c. Atas pemberian jasa dalam pengelolaan investasi dam penyimpanan dana
kolektif tersebut, Manajer Investasi dan bank kustodian berhak memperoleh
imbal jasa yang di hitung atas persentase tertentu dari nilai NAB reksa dana
syariah.
d. Dalam hal Manajer Investasi dan atau bank kostodian tidak melaksanakan
amanah dari investor sesuai dengan kewenang yang diberikan atau Mnajer
Investor dan atau bank kostodian dianggap lalai, maka Manajer Investasi
dana atau bank kustodian bertanggung jawab atas risiko yang ditimbilkan.
3. Tugas dan kewajiban manajer investasi
a. Mengelola portofolio investasi sesuai dengan kebijakan investasi yang
tercantum dalam kontrak dan prospektus.
b. Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua dana para calon
pemegang unit penyertaan disampaikan kepada bank kustodian selambat-
lambatnya pada akhir hari kerja betikutnya
c. Melakukan pengembalian dana unit penyertaan
10
d. Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan pengelolaan raksa dana sesuai dengan ketentuan instansi
berwenang.
3.Proses Pengelolaan Reksa Dana Syariah
Oleh karena reksa dana syariah dilandasi oleh prinsip syariah, secara
sederhana proses pengelolaan investasi reksa dana syariah dapat digambarkan sebagia
berikut :
Dewan pengawasan
dedewa Fatwa ulama Komite investasi
syariah Persetujuan atas
efek-efek yang
sesuai dengan
syariah Kebijakan Alokasi
Aset
Tim Investasi
Portofolio
11
melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur nonhalal dari
pendapatan yang diyakini halal (tafriq al-halal min al-haram).
Perhitungan hasil investasi yang dapat diterima oleh reksa dana syariah dan hasil
investasi yang harus dipisahkan dilakukan oleh bank kustodian dan setidak-tidaknya
setiap tiga bulan dilaporkan kepada manajer investasi untuk kemudian disampaikan
kepada para pemodal dan Dewan Syariah Nasional. Hasil investasi yang harus
dipisahkan yang berasal dari nonhalal akan digunakan untuk kemaslahatan umat yang
penggunaanya akan ditentukan kemudian oleh Dewan Syariah Nasional serta
dilaporkan secara transparan.5
Prinsip pada akad harus mengikuti hukum Allah SWT dalam firmanNya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”
5
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah,(Jakarta: Kencana,2009) hlm.171-177
12
“Larangan membunuh diri sendiri bermaksud juga membunuh orang lain, karena
umat merupakan satu kesatuan.”
Manajer menggunakan akad wakalah, menjadi wakil demi kepentingan dan
atas nama investor. Untuk menjaminnya Reksadana Syariah wajib memiliki DPS
sebagai mediator dengan DSN. Reksadana syariah bertindak sebagai mudharib
dalam akad mudharabah ini, namun tidak sebagai mudharib murni karena
reksadana syariah menempatkan kembali dana ke dalam kegiatan emiten melalui
pembelian efek syariah. Oleh karena itu, hubungan ini disebut ikatan Mudharabah
Bertingkat.6
6
Mahfud Irfan, http://mahfudzirfan.blogspot.com/2013/12/makalah-reksadana-syariah.html, (diakses pada
hari Minggu, 15 September 2019 pukul 07.00 WIB)
7
Agus Sholikhin,http://juniskaefendi.blogspot.com/2015/04/makalah-reksadana-syariah.html,(Diakses pada
hari Munggu,15 September 2019 pikul 07.30 WIB)
13
bagi hasil berupa bagi untung (profit sharing) atupun bagi pendapatan (reveneu
sharing). Namun yang masih menimbulkan keraguan (gharar) adalah dalam hal
penyalurannya kepada pengguna investasi, apakah digunakan untuk usaha-usaha yang
bener-bener halal atau tidak. Sementara itu pengelolaan dana oleh manajer investasi
pada Reksa Dana syariah hanya ditunjukan untuk kegiatan-kegiatan usaha pengguna
investasi yang bener-bener halal, karena manajer investasi dari Reksa Dana syariah
mendasarkana pada Islamic Index dan dalam internal Reksa Dana terdapat Sharia
Compliance sebagai badan yang mengawasi ketaatan para manajer investasi terhadap
prinsip-prinsip syariah, atau yang lebihb dikenal dengan Dewan Pengawasan Syariah
(DPS).
Ada beberapa hal yang membedakan antara Reksa Dana Konvensional dan
Reksa Dana Syariah, serta ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan dalam
investasi syariah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kelembagaan
Dalam syariah Islam belum dikenal lembaga badan hukum seperti sekarang.
Tetapi lembaga badan hukum ini sebenarnya mencerminkan kepemilikan saham dari
perusahaan yang secara syariah diakui. Namun demikian, dalam hal Reksa Dana
syariah, keputusan tertinggi dalam hal keabsahan produk adalah Dewan Pengawasan
Syariah (DPS) yang beranggotaan beberapa alim ulama dan ahli ekonomi syariah
yang direkomendasikan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI). Dengan begitu proses didalam akan terus diikuti perkembangannya agar
tidak keluar dari jalur syariah yang menjadi prinsip investasinya.
Dalam Reksa Dana Syariah terdapat beberapa hubungan hukum yang tertuang
di dalam akad/perjanjian yang dibuat antara pihak investor dengan manajer investasi
dan akad/perjanjian yang dibuat antara pihak manajer investasi dengan pengguna
investasi, yang dalam hal ini biasanya adalah pengusaha.
14
100% (seratus persen), semestara dri pihak pengelola hanya memasukan tenaga dann
keahlian yang dimilikinya.
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontak sebesar nisbah yang disepakati diawal, sedangkan apabila
rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian
yang dilakukan oleh pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan kaarena
kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab ata
skerugian tersebut.
Dalam transaksi jual beli, saham-saham dalam Reksa Dana syariah dapat
diperjualbelikan. Saham-saham dalam Reksa Dana syariah merupakan harta (mal)
yang menjadi objek jual beli. Dalam transaksi jual beli saham tidak dijumpai adanya
unsur penipuan (gharar) karena nilai sahamnya jelas. Harga sabam terbentuk dengan
adanya hykum penawaran dan permintaan (supply and demand law). Semua saham
yang dikeluarkan Reksa Dana tercatat dalam administrasi yang rapih dan penyebutan
harga harus dilakukan dengan jelas.
8
Abdul Ghofur Anshori, Aspek Hukum Reksa Dana Syariah, (Bandung: PT Refika Aditama,2008), hlm.54-56
15
G. Aplikasi Lapangan
H. Prospek Perkembangan
Pertama kali dikenal terbit dengan nama Massachusetts Investors Trust yang
diterbitkan tanggal 21 Maret 1924 ini adalah jenis reksa dana yang bisa dibilang
muncul pertama di zaman modern meskipun pada masa-masa awal tahun 1744 yang
didirikan oleh seorang Adriaan van Ketwich.
Pada akhir tahun 2007, secara keseluruhan total aset kelolaan reksa dana di dunia
adalah $26,1 triliun dengan jumlah produk sebanyak 66.350 buah. Sebuah perkembangan
yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan pada saat Massachusetts Investors Trust
diterbitkan yang "hanya" $392.000.
Di Indonesia sendiri perkembangan reksa dana sendiri dimulai pada tahun 1976 yang diawali
dengan munculnya PT.Danareksa. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan reksa dana
yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Setiap hari harga unit Danareksa ini diumumkan
dan didengarkan melalui siaran radio bersamaan dengan harga sembilan bahan pokok.
Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah Reksa Dana tertutup yaitu PT.BDNI Reksa Dana
dengan menawarkan 600 juta saham dengan nilai satu saham Rp 500,- sehingga terkumpul
dana sebesar Rp 300 miliar.9
Dengan berinvestasi di reksa dana, masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa berinvestasi di
pasar modal seperti saham dan obligasi dapat merasakan manfaatnya secara tidak langsung,
sehingga pasar modal di Indonesia semakin likuid.
Sebagai instrumen investasi, reksa dana memiliki kelebihan komparatif dibandingkan produk
perbankan dan non-perbankan pasar modal yang lain.
Sebagai instrumen investasi, reksa dana memiliki kelebihan komparatif dibandingkan produk
perbankan dan non-perbankan pasar modal yang lain. Beberapa hal yang menjadi
keunggulannya antara lain:
9
http://just-for-duty.blogspot.com/2012/04/1.html, (diakses pada hari Minggu, 15 September 2019 pukul 11.00
WIB)
16
1. Mendapatkan keuntungan pembebasan pajak berdasarkan PP No. 6/2002 untuk produk
reksa dana yang berumur kurang dari 5 tahun.
2. Memperoleh return yang berasal dari kupon/bunga obligasi, deviden, dan capital gain
apabila terjadi penjualan kembali unit penyertaan.
4. Akses investasi yang lebih luas sehingga memudahkan dalam alokasi aset.
7. Dikelola secara profesional dan murah karena biaya pengelolaan yang relatif lebih rendah.
8. Mudah, fleksibel dan bebas dari pekerjaan administrasi dan analisa investasi.
10. Dasar hukum terjamin dan diatur secara ketat melalui peraturan Bapepam.
Di tengah kondisi rendahnya suku bunga perbankan, masyarakat berusaha mencari return
yang lebih baik atas dana yang dimiliki dan reksa dana mampu memenuhi hal tersebut.
Dengan berinvestasi di reksa dana, masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa berinvestasi di
pasar modal seperti saham dan obligasi dapat merasakan manfaatnya secara tidak langsung,
sehingga pasar modal di Indonesia semakin likuid. Investor reksa dana juga dapat memilih
reksa dana yang dikehendaki sesuai kebutuhan dan profil risiko mereka masing-masing
karena sebenarnya banyak pilihan jenis reksa dana yang menawarkan tingkat risk and return
tertentu, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham.
Reksa dana di Indonesia juga berpotensi tinggi untuk menarik investor asing untuk
berinvestasi. Akibat krisis, surat berharga di Indonesia seperti saham dan obligasi, yang
menjadi portofolio reksa dana relatif lebih murah daripada nilai intrinsiknya (undervalue) di
pasar internasional, sehingga sangat diminati investor asing.
17
Namun demikian prospek reksa dana di atas belum terbukti berhasil. Berdasarkan fakta di
lapangan, reksa dana belum banyak dipilih sebagai sarana investasi oleh masyarakat
Indonesia. Hal ini terlihat dari kecilnya jumlah investor reksa dana, yaitu hingga akhir 2004
dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia hanya ada 299.063 pemegang saham atau 0,15%
dari jumlah penduduk. Banyak orang Indonesia yang enggan berinvestasi di reksa dana
karena tidak terbiasa dengan produk investasi di luar perbankan (banking minded) dan
cenderung memiliki gaya investasi yang konservatif. Di sinilah diperlukan peran perbankan
sebagai agent of sales.10
10
Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana, editor: Eko B. Supriyanto dan Randy Pangalila, halaman: 16-18.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan
dan prinsip syariat Islam. Baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta
(shahib al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil, maupun antara manajer investasi
sebagai wakil dengan pengguna investasi. Syariah dapat menerima usaha semacam reksadana
sepanjang hal yang tidak bertentangan dengan syariah. Dan setiap syarat yang tidak
bertentangan dengan dasar-dasar syariat dan dapat disamakan hukumnya (di qiyaskan)
dengan syarat-syarat yang sah. Dasar hukumnya iyalah terdapat dalam Al-Qur'an surat al-
Maidah ayat 1. Yang artinya hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu (388).
Di halalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian
itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalh ini masih terdapat
kekurangan terutama dari segi penulisan.Untuk itu penulis menerima kritik dan
saran yang dapat membangun dari pembaca agar lebih baik lagi dalam penulisan
makalah selanjutnya.Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam memahami tentang Asuransi Syariah.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://karyagen-jar.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Sawidji, Widoatmodjo,1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: pengetahuan dasar, Jakarta: PT. Jurnalindo
Aksara Grafika.
Andri Soemitra,2009, Bank & Lembaga Keuangan Syariah,Jakarta: Kencana.
Abdul Ghofur Anshori, 2008,Aspek Hukum Reksa Dana Syariah,Bandung: PT Refika Aditama.
http://mahfudzirfan.blogspot.com/2013/12/makalah-reksadana-syariah.html
http://juniskaefendi.blogspot.com/2015/04/makalah-reksadana-syariah.html
http://just-for-duty.blogspot.com/2012/04/1.html,
Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana, editor: Eko B. Supriyanto dan Randy Pangalila
20