Anda di halaman 1dari 22

MODAL VENTURA SYARIAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH”

DosenPengampu :

Siti Sunaida S. H. I.,S.Pd.,MM.

DisusunOleh :

Kelompok 11

1. Muhamad Sulthon Fauzi (12405193048)


2. Dita Rizqi Marliana (12405193067)
3. Hasna Al Fairuz Nazihah ( 12405193074)
4. Anggi Indriyanti (12405193083)
SEMESTER 2

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 1B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

MEI 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang
berjudul “Hukum Muzaroah, Musaqah dan Kafalah” ini bisa selesai pada waktunya.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Dengan
penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT dan tercatat sebagai amal
shalih. Akhirnya, makalah ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan
adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif dengan perbaikan.

Semoga makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT. Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tulungagung, 04 MEI 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................iv

PENDAHULUAN......................................................................................................................iv

A. Latar Belakang..............................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................iv
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................v
BAB II........................................................................................................................................1

PEMBAHASAN........................................................................................................................1

A. Pengertian .....................................................................................................................1
B. Sejarah dan Dasar Hukum.............................................................................................2
C. Karakteristik Mekanisme dan Tujuan............................................................................3
1. Karakteristik Modal Ventura...................................................................................3
2. Badan Hukum, Perizinan, dan Struktur Perusahaan Modal Ventura Syariah..........5
3. Kegiatan Usaha Perusahaan Modal Ventura Syariah..............................................6
4. Tujuan dan Batasan dalam Penyelenggara Usaha
Perusahaan Modal Ventura Syariah .......................................................................6
D. Jenis Pembiayaan Modal Ventura Syariah.....................................................................12
1. Berdasarkan Cara pemberian Bantuan....................................................................12
2. Berdasarkan Cara penghimpunan Dana..................................................................12
3. Berdasarkan Kepemilikan.......................................................................................12
E. Pola Pembiayaan Modal Ventura..................................................................................13
F. Analisis Penilaian Pembiayaan Modal Ventura.............................................................14
BAB III......................................................................................................................................16

PENUTUP..................................................................................................................................16

A. Kesimpulan....................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sebagai seorang muslim, kita harus mematuhi apa yang telah diperintahkan sesuai

syariat dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. apa yang perlu kita ketahui dan

apa yang tidak perlu kita ketahui. Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari pasti

kita tidak terlepas dengan uang. Semua orang menginginkan uang, bahkan yang lebih

banyak. Maka dari itu perlu kita ketahui, para usahawan, pebisnis akan sering

membicarakan tentang aset atau kekayaan dan mereka akan menginvestasikan

kekayaan mereka. Tetapi kekayaan itu haruslah digunakan untuk hal-hal yang

bermanfaat bagi dirinya dan kehidupan orang lain. Seperti halnya yang akan dibahas

dalam makal ini yaitu Modal Ventura Syariah. Mereka para pebisnis atau usahawan,

akan mengelola kekayaan mereka dengan cara mendirikan suatu usaha yang biasa

kenal “PMV atau PMVS” (perusahaan Modal Ventura atau Syariah), yang nantinya

itu akan bermanfaat bagi orang-orang yang memerlukan modal untuk perusahaannya

atau usaha awal yang akan dirintisnya. Maka dari itu dalam makalah ini akan

dijelaskan dari awal sampai akhir, mulai dari pengertian, sejarah dan dasar hukumnya,

karakteristik, mekanisme dan tujuannya, jenis-jenis pembiayaan modal ventura, pola

pembiayaannya serta analisis penilaian pembiayaan modal ventura.

2. .Rumusan Masalah

1.Apakah yang dimaksud dengan Modal Ventura dan Modal Ventura Syariah?

2.Bagaimana Sejarah dan Dasar Hukum Modal Ventura dan Modal Ventura Syariah?

3.Bagaimana Karakteristik, Mekanisme dan Tujuan Modal Ventura?

4.Apa saja jenis pembiayaan Modal Ventura?

5.Bagaimana pola pembiayaan dan analisis pembiayaan Modal Ventura?

iv
3. .Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui arti dari Modal Ventura dan Modal Ventura Syariah

2.Untuk mengetahui Sejarah dan Dasar Hukum Modal Ventura dan Modal Ventura

Syariah

3.Untuk mengetahui Karakteristik, Mekanisme dan Tujuan Modal Ventura

4.Untuk mengetahui Apa saja jenis pembiayaan Modal Ventura

5.Untuk mengetahui pola pembiayaan dan analisis pembiayaan Modal Ventura

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Istilah ventura berasal dari kata venture yang secara bahasa bisa berarti
sesuatu yang mengandung resiko atau dapat juga diartikan sebagi usaha. Dengan
demikian, secara bahasa modal ventura (venture capital) adalah modal yang
ditanamkan pada usaha yang mengandung resiko. Adapun definisi perusahaan modal
ventura menurut koppres No. 61 tahun 1988 adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk
penyertaan model kedalam suatu perusahaan yang menerima bantuan penbiayaan
untuk jangka waktu tertentu.
Y. Sri Susilo, dkk. Menyebutkan pengertian modal ventura menurut beberapa ahli
antara lain :
a. Modal ventura adalah usaha penyedia pembiayaan untuk memungkinkan
pembentukan dan pengembangan usaha-usaha baru diberbagai bidang (Robert White).
b. Modal ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal
yang mengandung risiko, dengan penyedia dana (venture capital company) terutana
mengharapkan capital gain disamping pendapatan bunga atau dividen(Tony lorenz).
c. Model ventura adalah dana yang diinvestasikan pada perusahaan atau individu
yang memiliki risiko tinggi( Clinton Richardson).
Menurut POJK No. 35/POJK.05/2015 perusahaan modal ventura (PMV) adalah badan
usaha yang melakukan kegiatan usaha model ventura, pengelolaan dana ventura,
kegiatan jasa berbasis fee, dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan otoritas jasa
keuangan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa model ventura merupakan
pembiayaan yang memiliki risiko tinggi. Keputusan ini dibuat dengan berbagai
pertimbangan tentunya dan sesuai pula dengan maksud dan tujuan didirikannya
perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha
yang mengandung risiko tinggi, baik dalam hal penyertaan modal maupun dalam
bentuk pinjaman. Modal ventura adalah salah satu sumber pembiayaan yang penting
bagi investasi diri perusahaan yang mempunyai inovasi. Penyertaan nodal ventura
dilakukan dalam bentuk saham atau obligasi konversi, dan tidak untuk melakukan
investasi dalam rangka menerima dividen yang bersifat jangka pendek, tetapi
bersama-sama dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) untuk mengembangkan dan
meningkatkan nilai dari PPU. Akhirnya investasi harus dijual dan modal dibayar
kembali kepada investor.
Embrio pembiayaan modal lahir sejak didirikannya PT Bahana Pembina Usaha
indonesia berdasarkan PP No. 18 Tahun 1973 yang sahamnya dimiliki oleh
pemerintah dengan tujuan:
1.Menumbuhkan dan merangsang pengusaha-pengusaha kecil dan menengah, serta
memberikan berbagai macam bantuan yang diperlukan sengan tetap mengacu pada
kaidah-kaidah berusaha yang sehat.
2. Membantu mengembangkan usaha kecil dan mencegah dengan cara dengan cara:

1
a. Turut serta sebagai penyertaan modal pada perusahaan yang didirikan.
b. Mengidentifikasi proyek dan membantu menyusun feasibility studies
perusahaan.
c. Menyediakan dana dan SDM serta membantu dalam pemasaran.
Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan
pembiayaan berupa pinjaman atau kredit. Sementara modal ventura memberikan
pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsungkedalam perusahaan yang
dibiayainya. Jangka waktu penyertaan saham modal ventura bersifat sementara
dibeberapa negara, jangka waktu pembiayaan modal ventura antara 3-10 tahun. Di
Indonesia sendiri jangka waktu tersebut menurut Keppres No. 61 Tahun 1988 paling
lama 10 tahun harus sudah diinvestasi. Ciri inilah yang membiat modal ventura
berbeda dengan investasi biasa. Penyertaan modal dalam setiap PPU bersifat
sementara dan tidak boleh melebihi jangka wakti 10 tahun dan penarikan kembali
Penyertaan modal (divestasi) oleh PMV dalam segala bentuknya dilaporkan kepada
menteri keuangan selambat-Lambatnya 3 bulan setelah dilaksanakan.
Sedangkan modal ventura syariah adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal dalam satu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Praktik modal
ventura yang dilakukan berdasarkan akad syariah dan bergerak diusaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah diakui. Menurut POJK No. 35/POJK.05/2015,
perusahaan modal ventura syariah adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
usaha modal ventura syariah, pengelolaandana ventura, dan kegiatan usaha lain
dengan persetujuan Otoritas jasa keuangan yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan
prinsip syariah. Secara nasional, perkembangan usaha modal ventura syariah masih
sangat lamban.

B. SEJARAH DAN DASAR HUKUM


Pengembangan modal ventura di Indonesia dimulai sejak 1973 dengan
didirikanya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia(BPUI) yang saat itu status
kelembagaanya termasuk dalam lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya
terutama membiayai pengembangan usaha. PT bank BPUI ini dibentuk berdasarkan
peraturan pemerintah Tahun 1973 bergerak dibidang penyertaan modal. Perusahaan
modal ventura syariah, belakangan juga hadir, meskipun masih dalam hitungan yang
sangat sedikit.
Selanjutnya, perkembangan modal ventura ditinjau dari landasan hukumnya di
Indonesia dapat diurutkan secara kronologis sebagai berikut :
1. Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang lembaga penbiayaan.
2. KMK No. 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember tentang ketentuan dan tata
Cara pelaksanaan lembaga keuangan.
3. Peraturan pemerintah No. 62 Tahun 1992 tentang sektor-sektor usaha perusahaan
pasangan usaha dari perusahaan modal ventura.
4. KMK No. 227/KMM.01/1994 Tanggal 9 Juni 1994 tentang sektor -sektor usaha
perusahaan pasangan usaha dari perusahaan modal ventura.
5. Peraturan pemerintah No. 4 Tahun 1995 tentang pajak penghasilan perusahaan
modal ventura.

2
6. KMK No. 469/KMK.17/1995 Tanggal 3 Oktober 1995 tentang pendirian dan
pembinaan perusahaan modal ventura.
7. Undang-undang No. 7 Tahun 1991 tentang pajak penghasilan.
8. Peraturan pemerintah No. 4 Tahun 1995 tentang pajak penghasilan perusahaan
modal ventura.
Pada era OJK, telah pula diterbitkan 4 peraturan OJK baru terkait perusahaan
modal ventura yaitu :
1. POJK Nomor 34/POJK.05/2015 tentang Perizinan usaha dan kelembagaan
perusahaan modal ventura
2. POJK Nomor 35/POJK.05/2015 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan
modal ventura.
3. POJK Nomor 36/POJK.05/2015 tentang tata kelola perusahaan yang baik bagi
perusahaan modal ventura.
4. POJK Nomor 37/ POJK.05/2015 tentang pemeriksaan langsung perusahaan
modal ventura.
OJK mendorong perusahaan modal ventura untuk mengembangkan industri
kreatif, seperti industri kreatif berbasis online yang mempunyai potensi besar untuk
berkembang. Perusahaan modal ventura juga bisa membantu perusahaan yang tidak
berkembang dan butuh diambil alih dan mendorong sektor ekonomi prioritas secara
energi seperti energi terbarukan, hilirisasi industri, dan pariwisata. Disamping itu,
OJK juga mendorong perusahaan modal ventura untuk mengembangkan pendapat
berbasis biaya(fee based income). Hal ini dilakukan dengan menyediakan jasa
konsultasi bidang administrasi. Ini juga sebagai distributor produk dan investasi yang
dibutuhkan.

Secara teoritis, modal ventura mempunyai potensi yang besar untuk


memberikan kontribusi dalam pengembangan bisbis, perusahaan kecil yang
mempunyai prospek bagis tetapi tidak mempunyai cukup modal dan tidak memiliki
akses keperbankkan dapat berkembang dengan memperoleh dukungan modal dari
modal ventura. Inovasi baru dalam bidang teknologi dapat lebih mudah terlaksana jika
mendapat dukungan dari modal ventura .

C. KARAKTERISTIK, MEKANISME DAN TUJUAN


1. Karakteristik Modal ventura
Berdassarkan pasal satu butir 2 POJK No. 35/POJK 05/2015 Perusahaan Modal
Ventura (PMV) adalah badan yang melakukan kegiatan usaha modal ventura,
pengelola dana ventura, kegiatan jasa berbasis fee, dan kegiatan usaha lain dengan
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya dalam pasal 2 ayat 1 POJK
No.35/POJK.05/2015, perusahaan modal ventura dalam menjalankan usahanya dapat
melakukan kegiiatan berupa:
 Penyertaan saham (equity participation)
 Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (equasi equity participation)
 Pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan pasangan usaha pada
tahap rintisan awal (start-up) dan/ atau pengembangan usaha dan atau

3
 Pembiayaan usaha produktif
Berdasarkan penjelasan di atas, pembiayaa modal ventura memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dengan jenis pembiayaa lainnya, seperti
perbankan, perusahaan pembiayaan: leasing, factoring dan pembiayaan konsumen.
Karakteristik pembiayaan modal ventura antara lain:

a) Pembiayaan modal ventura merupaka penyertaan modal (quasi equity financing)


b) Modal ventura merupaka pembiayaan yang bersifat risiko tinggi (risk capital)
c) Modal ventura merupakan investasi dengan perspektif jangka panjang (long term
perspective)
d) Pembiayaan modal ventura bersifat investasi aktif ( active invesment)
e) Modal ventura bersifat sementara, yaitu untuk jangka waktu tertentu.
f) Keuntungan yang diharapkan ileh perusahaan modal ventura adalah terutama capital
gain atau apresiasi nilai saham di samping deviden.
g) Tingkat keuntungan yang tinggi.

Di samping itu, bagi perusahaan modal ventura syariah terdapat karakteristik khusus
yaitu terpenuhinya prinsip-prinsip syariah antara lain:
a) Adanya dewan pengawas syariah yang bertugas mengawasi penerapan prinsip-prinsip
syariah
b) Aktivitas usaha yang dijalankan oleh perusahaan modal ventura haruslah sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah dantidak dibenarkan melakukan kegiatan usaha yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain:
 Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
 Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi
konvensional
 Produsen, distributor, serta pedagang makanan minuman yang haram
 Produsen, distributor, dan atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang termasuk
moral dan bersifat mudarat
 Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang
perusahaann kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.

Terkait dengan perusahaan modal ventura syariah, berdasarkan pasal 1 butir POJK
No.35/PJOK.05/2015 disebutkan perisahaan modal ventura syariah dalaha badan
uasaha yang melakukan kegiatan usaha modal ventura syariah syariah, pemgelola
dana ventura, dan kegiatann usaha lain dengan otoritas jasa keuangan yang seluruhnya
dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan usaha perusahaan modal ventura
syariah pada prinsipnya sama dengan perusahaan modal ventura konvensional, yakni
melakukan kegiatan investasi dan atau pelayanan jasa dalam jangka waktu tertentu
untuk pengembangan usaha pasangan usaha. Namun, karakteristik khusus yang
membedakannyabadalah perusahaan modal ventura syariah menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah. Dalam pasal 5 POJK No.35/POJK.05/2015
ditegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan modal ventura syariah
wajib memenuhi prinsip keadilan (‘adl), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan

4
(maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maysir,
riba, zhulm, risywah, dan objek haram.

2.Badan Hukum, Perizinan, dan Struktur Perusahaan Modal Ventura Syariah


Perusahaan Modal Ventura Syariah (PMVS) harus didirikan dalam bentuk
badan usaha perseroan terbtas, koperasi, atau perseroan komanditer.
PMV yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib
membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) yang mempunyai pembukuan terpisah dari
PMV. UUS harus mempunyai modal kerja pada saat pembentukannya paling sedikit
RP 10.000.000.000,00 (sepuluh miliyar rupiah). Modal tersebut harus disisihkan
dalam bentuk deposito berjangka atas nama PMV dan ditempatkan pada salah satu
bank umum syariah indonesia. UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin UUS dari
OJK. Direksi PMV harus mengajukan permohonan pembentukan UUS kepada OJK
dengan dokumen yang disyaratkan dalam POJK No.34/POJK.05/2015.
PMVS dan UUS wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang secara
administrasi melengkapoi data berupa:
 risalah RUPS mengenai pengangkatan DPS
 rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
 fotokopi tanda pengenal berupa kartu tanda penduduk (KTP) atau paspor yang masih
berlaku
 fotokopi nomor pokok wajib pajak (NPWP)
 daftar riwayat hidup yang dilengkapi dengan pas foto berwarna ukuran 4x6 cm
 surat pernyataan yang menyatakan tidak tercatat dalam daftar kredit macet

PMV yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas wajib memisahkan


UUS menjadi PMVS dengan cara mendirikan badan hukum perseroan terbatas paling
lama 12 (dua belas) bulan setelah nilai aset UUS telah mencapai paling sedikit 50%
(lima puluh persen) dari total aset PMV induknya berdasarkan laporan bulanan
terakhir yang disampaikan kepada OJK. Dalam hal selama proses pemisahan, aset
UUS menurun dan tidak lagi mencapai paling rendah 50% (lima puluh persen) dari
total aset PMV induknya, kondisi ini tidak menghilangkan kewajiban PMV untuk
melakukan pemisahan UUS. PMV yang memiliki UUS dapat memisahkan UUS
sebelum terpenuhinya kondisi di atas dengan memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam peraturan OJK dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dari sisi permodalan, PMVS harus memenuhi peraturan permodalan pada saat
pendirian sebagai berikut:
a. badan hukum perseroan terbatas, memiliki modal disetor paling sedikit
RP20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).
b. Badan hukum koperasi, memiliki modal disetor paling sedikit RP 10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
c. Badan usaha perseroan komanditer, memiliki modal disetor paling sedikit
RP10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Permodalan PMVS harus disetor secara tunai dan penuh dalam bentuk deposito
berjangka atas nama PMV pada salah satu bank umum atau bank umum syariah di
indonesia.

5
PMVS wajib mempunyai struktur organisasi yang dilengkapi dengan
susunan personalia, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, dan prosedur kerja
secara tertulis yang menggambarkan secara jelas paling sedikit fungsi:

a. administrasi dan pembukuan


b. analisis kelayakan usaha modal ventura atau usaha modal ventura syariah
c. manajemen resiko dan pengendalian internal
d. pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan portofolio investasi dan
e. penerapan pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan
terorisme

3. Kegiatan Usaha Perusahaan Modal Ventura Syariah

Penyelenggaraan kegiatan usaha PMVS dan UUS wajib memenuhi prinsip


keadilan (‘adl), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan universalisme
(alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zhulm, risywah, dan objek
haram.

PMVS dan UUS menyelenggarakan usaha modal ventura syariah yang meliputi:

a. investasi terdiri dari:


1) penyertaan saham (equity participation)
2) pembelian sukuk atau obligasi syariah konversi
3) pembelian sukuk atau obligasi yang diterbitkan pasangan usaha pada tiap rintisan
awal (start-up) dan atau pengembangan usaha
4) pembiayaan berdasarka bagi hasil
b. pelayanan jasa
c. kegiatan usaha lain berdasarkan persetujuan OJK. PMVS dan UUS harus mengajukan
permohonan kepada OJKdengan melampirkan dokumen yang berisi uraian paling
sedikit:
1) skema atau mekanisme kegiatan usaha lainnya yang disertai dengan akad yang
akan digunakan.
2) Analsis prospek kerja
3) Contoh perjanjian usaha yang akan digunakan untuk operasional PMVS atau UUS
yang memuat hak dan kewajibanpara pihak sesuai dengan akad yang digunakan.
4. Tujuan dan Batasan dalam Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura
Syariah
PMVS wajib mencantumkan kegiatan usaha dalam anggaran dasarnya. Kegiatan
usaha perusahaan modal ventura syariah ditujukan untuk calon pasangan usaha dan
atau debitur yang memiliki uasaha yang produktif dan atau memiliki ide-ide untuk
pengembangan usaha produktif yang bertujuan untuk:

a) Pengembangan suatu penemuan baru


b) Pengembangan perusahaan atau usahan orang perseorang yang pada tahap awal
usahanya memiliki kesulitan dana
c) Pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

6
d) Membantu perusahaan atau usahan orang perseorang yang pada tahap
pengembangan atau tahap kemunduran usaha
e) Mengambil alih perusahaan atau usaha orang perseorangan yang berada pada tahap
prngrmbangan atau kemunduran usaha
f) Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa
g) Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari
dalam maupun dari luar negeri
h) Membantu pengalihan kepemilikan perusahaan

a. Kegiatan Penyertaan Saham


Pernyertaan saham wajib dilakukan oleh PMVS dalam bentuk penyertaan modal
secara langsung kepada pasangan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan
terbatas untuk jangka waktu tertentu paling lama 10 (sepuluh) tahun.
Setelah jangka waktu berakhir, penyertaan sahamdapat diperpanjang 2 kali dengan
total jangka waktu perpanjangan seluruhnya paling lama 10 (sepuluh) tahun. PMVS
wajib melakukan divestasi sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati
dengan pasangan usaha sesuai dengan ketentuan sehingga PMVS tidak menjadi
pengendali pada pasangan usaha.
Divestasi dapat dilakukan melalui:
1. Penawaran umum melalui pasar modal
2. Menjual kepada PMV, PMVS, dan /atau investor baru melalui penawaran
terbatas (private placement)
3. Menjual kembali kepada pasangan usaha (buyu back)

b. Kegiatan Penyertaan Melalui Sukuk atau Obligasi Syariah Konversi


Penyertaan melalui pembelian obligasi syariah konversi wajib dilakukan oleh
PMVS. Pembelian obligasi syariah konversi dapat berupa pembelian sertifikat
obligasi syariah konversi sebagai bukti kepemilikan obligasi syariah konversi
dan/atau obligasi syariah konversi yang dituangkan dalam perjanjian dengan akta
notariil. Obligasi syariah konversi dapat dikonversi menjadi penyertaan saham
(equity participation) pada saat jatuh tempo untuk suatu jangka waktu tertentu.

c. Kegiatan Pembiayaan Usaha Produktif


Kegiatan pembiayaan dapat dilakukan dalam bentuk:
1) Pembiayaan penerusan (channeling)
Pembiayaan penerusan dapat dilakukan dengan ketentuan risiko yang timbul
dari kegiatan pembiayaan penerusan (channeling) menjadi tanggung jawab
pemilik dana, dan penerima dana hanya bertindak sebagai pengelola dan
memperoleh imbalan jasa (fee) dari pemilik dana tersebut.
2) Pembiayaan bersama (joint financing)
Dalam pembiayaan bersama (joint financing) risiko yang timbul dari
pembiayaan bersama menjadi beban masing-masing pihak secra proporsional
dan wajib dicantumkan dalam perjanjian tertulius antar kedua belah pihak.
PMVS wajib melakukan mitigasi risikoo tasa kegiatan pembiayaan usaha
produktif yang dapat dilakukan dengan cara:

7
1. Mengalihkan risiko pembiayaan melalui mekanisme asuransi kredit atau
penjamin kredit
2. Mengalihkan risiko atas barang dari objek jaminan melalui asuransi
3. Melakukan pengikatan jaminan atsa objek jaminan

d. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil


Dalam bentuk kerja sama pembiayaan penerusan yang dilakukan dengan sesuai
prinsip syariah. Kerja sama penerusan wajib dilakukan dengan akad wakalah bil
ujrah. Dalam hal PMVS dan UUS bertindak sebagai pihak yang menyalurkan
(pengelola/wakil) PMVS hanya bertindak sebagai pengelola dan memperoleh
imbalan (ujrah) dari pengelolaan dana tersebut. Risiko yang timbul dari kerja sama
penerusan (channeling) menjadi tanggung jawab pihak penyedia
dana/modal/barang.

e. Perjanjian Kegiatan Usaha


Seluruh perjanjian kegiatan usaha antara PMVS, damn/atau UUS dengan pasangan
usaha dan atau debitur wajib dibuat secara tertulis.
Perjanjian kegiatan usaha paling sedikit:
1) Jenis kegiatan usaha
2) Nomor dan tanggal perjanjian
3) Identitas para pihak
4) Jumlah penyertaan dan/atau pembiayaan
5) Jangka waktu penyertaan dan/atau pembiayaan
6) Tingkat pengembalian biaya (jika ada)
7) Objek jaminan (jika ada)
8) Rincian biaya yang terkait dengan penyertaan/pembiayaan yang diberikan
paling sedikit memuat:
a. Biaya survei (jika ada)
b. Biaya provisi (jika ada)
c. Biaya notaris (jika ada)
d. Biaya pengikatan jaminan (jika ada)
9) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak
10) Ketentuan mengenai denda (jika ada)
11) Mekanisme apabila terjadi perselisihan dan pemilihan tempat penyelisihan
perselisihan
f. Tingkat kesehatan PMS
PMVS wajibb setiap waktu memennuhi persyaratan tingkat kesehatan
keungan dengan kondisi minimum sehat meliputi: kualitas aset produktif; dan
rentabilitas yang diatur dalam surat edaran OJK. Dari sisi ekuitas, maka untuk PMVS
yang berbentuk badan usaha perseroan terbatas wajib memiliki ekuitas paling sedikit
RP20.000.000.000,0 (dua puluh miliar rupiah). Koperasi wajib memiliki ekuitas
paling sedikit RP10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau perseroan
komanditer wajib memiliki ekuitas paling sedikit RP10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah).

g. Sumber Pendanaan

8
Sumber pendanaan PMVS, dan/atau UUS dapat dapat berasal dari dana
ventura, pinjaman, sekuritisasi aset sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal, penerbitan medium term notes, penerbitan
obligasi; pinjaman atau pendanaan subordinasi, penerbitan saham, wakaf, dan/atau
hibah.

h. Pendanaan
PMVS atau UUS dapat melakukan kegiatan Pendanaan dilakukan dengan
ketentuan menggunakan akad yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
dengan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Pinjaman atau pendanaan subordinasi yang diterima PMVS memenuhi
ketentuan berjangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun,dalam hal terjadi
likuidasi, hak tagih berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada, dan
dituangkan dalam bentuk perjanjian akta notariil antara PMV dengan PMVS
dengan memberi pinjaman.
2. PMVS wajib memenuhi ketentuan gearing ratio paling rendah 0 (nol) dan paling
tinggi 10 (sepuluh) kali. Gearing ratio merupakan perbandingan antara jumlah
punjaman atau pendanaan dengan penjumlahan ekuitas dan peminjaman atau
pendanaan subordinasi.
3. Pinjaman atau pendanaan subordinasi yang dapat diperhitungkan dalam
perhitungan gearing ratio sebagaimana, paling tinggi 50% ( lima puluh persen)
dari modal modal disetor.
4. Persyaratan pengelola PMVS sebagai pengelola dana ventura, PMVS dan/atau
UUS yang akan mengelola dana ventura harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
 Memiliki ekuitas paling sedikit: bagi bagi PMVS yang berbentuk badan
hukum perseroan terbatas, badan hukum koperasi, badan usaha perseroan
komanditer dan bagi UUS nominalnya sama yaitu sebesar
RP5.000.000.000,00.
 Memiliki sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dibidang
pengelolaan dibidang investasi;
 Mengajukan permohonan ke OJK dan harus melampirkan dokumen yang
berisi uraian yang paling sedikit mengenai akta pendirian PMVS, struktur
organisasi, rencana perjanjian pembentukan dana ventura, daftar sumber
daya manusia yang melakukan pengelolaan dana ventura.

i. Pembentukan Dana Ventura


Pembentukan dana ventura dilakukan antara PMVS dengan bank kustodian
berdasarkan kontrak investasi bersama. Jumlah investor dana ventura paling banyak
25 (dua puluh lima) pihak. PMVS, dan/atau UUS harus memenuhi jumlah nilai dana
kelolaan minimum untuk setiap dana ventura yang dibentuk. Jumlah nilai dana
kelolaan minimum ditetapkan sebesar RP1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
PMVS dan/atau wajib melakukan penyertaan sesuai dengan ketentuan mengenai
batas minimum penyertaan pada setiap dana ventura yang dikelola.
1. Batas minimum penyertaan pada setiap dana ventura yang dikelola ditetapkan
sebesar 10% (sepuluh persen)

9
2. Dana ventura wajib mencantukan PMVS dan nama yang sesuai dengan tujuan
investasi tersebut

j. Perjanjian Pembentukan Dana Ventura


Perjanjian pembentukan dana ventura dibuat dengan akta notariil. Perjanjian
pembentukan dana ventura wajib memuat palung sedikit:
1. Identitas PMV atau PMVS dengan bank kustodian yang terlibat dalam
perjanjian
2. Tugas dan tanggung jawab PMV atau PMVS
3. Tugas dan tanggung jawab bank kustodian
4. Hak-hak investor
5. Tujuan investasi, kebijakan investasi, biaya-biaya, dan gambaran resiko
investasi
6. Penyelesaian perselisihan/sengketa antar para pihak
7. Ketentuan pengakhiran perjanjian

k. Kewajiban, Larangan, Tugas PMVS dan Bank Kustodian


Dalam mengelola dana ventura PMVS wajib:
1. Memiliki iktikad baik dan penuh tanggung jawab dalam mengelola dana sebaik
mungkin untuk kepentingan investor
2. Menyimpan dan memelihara semua pembukuan dan catatan penting yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan pengeolaan dana
3. Memisahkan pembukuan dan catatan tersebut dari pembukuan dan catatan
sebagai PMV atau PMVS yang mengelola dana ventura
4. Menyampaikan informasi kepada investor tentang gambaran resiko investasi
secara jelas
5. Melakukan penetapan nilai pasar wajar dari nilai penyertaan dan/atau
pembiayaan kepada pasangan usaha dan/atau debitur dan menyampaikannya
segera kepada bank kustodian setiap tiga bulan sekali
6. Melakukan penetapan nilai pasar wajar dari nilai penyertaan dan/atau
pembiayaan kepada pasangan usaha dan/atau debitur secara konsisten untuk
menghitung dan menetapkan nilai aset bersih
7. Menerapkan prinsip mengenalkan nasabah sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku
Bank kustodian dilarang memiliki afiliasi dengan PMVS yang mengelola dana
ventura. Bank kustodian memiliki tugas:
1. Memberikan jasa penitipan kolektif dan kustodian berhubungan dengan aset
dana ventura
2. Melakukan perhitungan nialai aset bersih dana ventura setiap tiga bulan
sekali
3. Membayar biaya-baiay yang berkaitan dengan dana ventura atau perintah
PMV atau PMVS yang mengelola dana ventura
4. Menyimpan dan memelihara catatan secara terpisah yang menunjukkan
semua perubahan data investor.

10
l. Wali amanat
Dalam rangka melakukan pemantauan investasi pada obligasi konversidan,
PMVS atau UUS yang mengelola dana ventura dapat menunjuk wali amanat yang
terdaftar di OJK untuk mewakili kepentingan dana ventura sebagai pemegang obligasi
konversi untuk mengawasi pelaksanaan perjanjian penerbitan obligasi konversi oleh
pasangan usaha. Wali amanat dilarang mempunyai hubungan utang piutang dengan
pasangan usaha dalam jumlah lebih dari 25% dari nilai obligasi konversi pasangan
usaha.

Penempatan Dana Ventura

PMVS dan/atau USS wajib menyalurkan dana ventura dalam bentuk usaha
modal ventura syariah kepada pasangan usaha yang tidak tercatat di bursa efek.
Penempatan dana milik invvestor bersifat sementara. Penempatan dana ventura pada
pembiayaan usaha produktif bagi PMV ditetapkan paling tinggi 20% dari nilai aset
bersih dana ventura. Penempatan dana ventura pada pembiayaan usaha produktif bagi
PMV atau pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil bagi PMVS dan/atau UUS
ditetapkan paling tinggi 20% dari nilai aset bersih dana ventura.

m. Usaha modal ventura bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi
PMVS wajib memiliki kegiatan usaha modal ventura atau usaha modal
ventura syariah pada pasangan usaha dan /atau debitur yang termasuk kategori usaha
mikro, kecil, menengah, dan koperasi paling sedikit 5% dari total kegiatan usaha.
Bagi PMVS yang melakukan kegiatan usaha pada pasangan usaha dan /atau debitur
yang termasuk kategori usaha mikro, kecil, dan menengah paling sedikit 40% dari
total kegiatan usaha, ketentuan mengenai gearing ratio tidak berlaku.

n. Larangan bagi PMVS


PMVS dan UUS dilarang :

1. Menarik dana secara langsung dari masyarakat berbentuk giro, tabungan dan/atau
bentuk lainnya yang disamakan dengan itu;
2. Memberikan jaminan dalam segala bentuknya atas pemenuhan kewajiban pihak
lain;
3. Menerbitkan surat sanggup bayar (promisorry note), kecuali sebagai jaminan atas
utang kepada bank yang menjadi krediturnya;
4. Melakukan tindakan yang menyebabkan atau memaksa lembaga keuangan lainnya
yang berada dibawah pengawasan OJK melanggar peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
5. Melakukan tindakan yang menyebabkan atau memaksa lembaga keuangan lainnya
yang berada dibawah pengawasan OJK menghindari peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

11
D. Jenis Pembiayaan Modal Ventura

1. Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan


a.) Pendekatan satu tingkat ( single tier approach )
Pembiayaan modal ventura, terbagi menjadi dua fungsi, yaitu sebagai pemberi
bantuan pembiayaan ( fund company ) dan juga sebagai pemberi bantuan manajemen
atau pengelola dana ( management company ). Maksudnya, pihak yang terkait terdiri
dari perusahaan modal dan perusahaan pasangan usaha. Dalam hal ini, modal ventura
dibentuk dan langsung dikelola oleh manajemen perusahaan modal ventura itu
sendiri.
b.) Pendekatan dua tingkat ( two tier approach )
Pasangan perusahaan usaha memungkinkan untuk menerima bantuan
pembiayaan dan bantuan manajemen dari perusahaan modal venture yang berbeda.
Maksudnya, pihak-pihak yang terkait meliputi tiga pihak, yaitu perusahaan modal
ventura yang memberikan bantuan manajemen, dan perusahaan pasangan usaha.
Dalam hal ini, modal ventura dibentuk, kemudian pengelolaannya diserahkan kepada
perusahaan manajemen investasi yang memang memiliki kelebihan di bidang ini.

2. Berdasarkan Cara Penghimpunan Dana


a.) Leverage venture capital
Artinya modal ventura yang bersumber dari suatu perusahaan modal ventura
dengan sebagian besar penghimpuman dananya dalam bentuk pinjaman dari berbagai
pihak. Pengertian ini, bukan berarti tidak mempunyai modal sendiri, modal tetap ada
tetapu dalam proporsi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan pinjamannya.
Dana penghimpunan inilah yang digunakan oleh perusahaan pasangan usaha untuk
melakukan kegiatan usahanya.
b.) Equity venture capital
Artinya modal ventura bersumber dari suatu perusahaan modal ventura dengan
sebagian besar penghimpunan dananya dalam bentuk modal sendiri dalam berbagai
bentuk. Maksudnya, pinjaman dari pihak lain ada, tetapi dalam proporsi yang relatif
jauh lebih kecil dibandingkan dengan modal sendirinya.

3. Berdasarkan Kepemilikan
a.) Private " venture-capital " company
Perusahaan yang belum go public atau belum menjual sahamnya melalui bursa
efek.
b.) Public " venture-capital " company
Perusahaan yang telah go public atau telah menjual sahamnya melalui bursa.
c.) Bank affiliate " venture-capital " company
Perusahaan yang didirikan oleh bank-bank yang mengalami surplus dana atau
mempunyai misi khusus. Biasanya perusahaan ini adalah suatu anak perusahaan dari
bank yang mendirikannya dan memiliki manajemen yang terpisah dari perusahaan
induknya.
d.) Conglomerate " Venture-Capital " Company

12
Artinya perusahaan yang didirikan atau dimiliki oleh sejumlah perusahaan
besar. Perusahaan jenis ini banyak terdapat di negara industri dan kepemilikannya
bisa saja terdiri dari dua atau lebih perusahaan besar.
Pembiayaan modal ventura berbeda dengan kegiatan pembiayaan melalui
sektor perbankan (debt financing), modal ventura tidak menentukan besarnya return
yang akan diperoleh sehingga perusahaan yang dibiayai ( perusahaan pasangan
usaha ), tidak memiliki kewajiban pembayaran keuntungan secara tetap kepada
perusahaan modal ventura sebagaimana bank. Keuntungan yang diharapkan terutama
dalam capital gain. Jaminan bukan suatu faktor mutlak, akan tetapi pembiayaan
diberikan atas dasar perhitungan dan pertimbangan kemampuan pengelolaan dan
perspektif atas kegiatan usaha perusahaan pasangan usaha. Oleh karena itu,
keberhasilan modal ventura dipengaruhi oleh keberhasilan pasangan usahanya.
Jenis pembiayaannya bersesuaian dengan prinsip-prinsip syariah :
1. Penyertaan Modal Langsung ( Equity Financing )
Artinya, penyertaan modal PMV pada perusahaan pasangan dengan cara
mengambil bagian sejumlah tertentu saham perusahaan pasangan usaha (PPU). Pola
pembiayaan ini disebut dengan pembiayaan langsung ( equity financing ) karena
pembiayaannya berupa saham, maka PPU harus berbentuk badan hukum perseroan
terbatas (PT).
2. Penyertaan Modal Tak Langsung ( Semi Equity Financing )
Penyertaan modal ini tidak langsung dilakukam dengan membeli obligasi
konversi ( convertible bond ) yang diterbitkan oleh PPU. Periode pembiayaan
memiliki pendapatan tetap dalam bentuk bunga, apabila kinerja semakin baik maka
nilai perusahaan yang dibiayai semakin baik, maka PMV akan menggunakan hak
konversinya ( call option ). Syaratnya adalah PPU harus sudah berbentuk PT, atau
akan menjadi PT bersamaan dengan masuknya modal ventura sebagai pemodal.
3. Pembiayaan Bagi Hasil
Pola pembiayaan bagi hasil ini merupakan instrumen pembiayaan yang
dimodifikasi untuk menjembatani kendala pembiayaan bagi badan usaha yang
belum berbadan hukum, terutama usaha kecil. Jenis pembiayaan bagi hasil
(profit and loss sharing) adalah jenis pembiayaan yang sangan dikenal dalam
syariah. Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan berdasarkan akad musyarakah
atau mudharabah.

E. Pola Pembiayaan Modal Ventura


Pola pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan modal ventura antara lain:

1. Pembiayaan langsung yaitu PMV membiayai langsung PPU yang sudah/akan


berbentuk badan hukum.
2. Pembiayaan langsung dengan franchise,pola pembiayaan ini hampir sama dengan
pola pembiayaan langsung,bedanya dalam hal pengawasan yang dilakukan oleh
PMV/jasa profesional dapat dialihkan kepada franchisor.
3. Inti-plasma,yaitu pola dimana perusahaan inti membina beberapa perusahaan plasma
dalam suatu wadah usaha.
4. Pola payung,yaitu bentuk pembiayaan yang diberikan kepada suatu perusahaan yang
dimiliki oleh beberapa orang.

13
F. Analisis Penilaian Pembiayaan Modal Ventura
Proses awal pembiayaan modal ventura dimulai dengan melakukan penilaian
terhadap kegiatan usaha calon PPU yang akan dibiayai.Proses penilaian terhadap calon
PPU tersebut pada dasarnya merupakan penilaian terhadap semua aspek usaha calon PPU
untuk menentukan apakah layak atau tidak untuk dibiayai.Penelitian mengenai kondisi
usaha calon PPU tersebut dilakukan oleh Venture Capital Account.Kemudian untuk
memutuskan apakah suatu permohonan pembiayaan disetujui diputuskan oleh venture
capital committee.

Proses penilaian pembiayaan modal ventura dimulai dari tahapan prosedur sebagai
berikut:

1.Tahap evealuasi/negosiasi awal,yang meliputi kegiatan:

a. evaluasi terhadap permohonan pembiayaan

b.kondisi persaingan pasangan usaha

c.proyeksi pasar

d.kondisi tim pengelola

e.kemungkinan penggunaan sumber pembiayaan lain

f.potensi tingkat keuntungan

g.jumlah pembiayaan yang dibutuhkan

h.jangka waktu pembiayaan

2. Tahap pemeriksaan dan evaluasi lanjutan (Due Diligence),meliputi pemeriksaan,


penelitian, dan evaluasi secara mendalam terhadap:

a.rencana usaha

b.kemampuan manajemen

c.keunikan barang/jasa yang di produksi

d.teknologi yang digunakan

e.kondisi pasar

f.asumsi yang digunakan

g.strategi pemasaran,proyeksi keuangan dan strategi pengembangan produk

14
h.informasi dari pihak pihak yang terkait dengan calon PPU( misalnya dengan pihak
pemasok,pelanggan,bankir,dan sebagainya)

3. Tahap negosiasi dan penyelasaian akhir,meliputi:

a.perumusan hasil penelitian atau pemeriksaan atau evaluasi

b.rekapitulasi mengenai posisi dan jumlah aset atau kewajiban, prospek usaha, dan
perkiraan return yang diharapkan.

c.perumusan mengenai bentuk dan struktur pembiayaan yang diperlukan, dan jenis
instrumen pembiayaan( saham biasa, obligasi konversi atau bagi hasil)

d.penyiapan dokumen perjanjian modal ventura dan dokumen lainnya

4. Tahap Pemantauan(monitoring), meliputi:

a.pemantauan perkembangan PPU

b.evaluasi perkembangan PPU

5. Tahap Divestasi,meliputi kegiatan:

a.mempertimbangkan atau mempersiapkan divestasi

b.melaksanakan divestasi melalui:

1)Buy Back

2)Penawaran saham melalui pasar global

3)Pemberian kredit atau pinjaman dari bank

4)Dijual kepada perusahaan lain ( tunai atau saham)

5)PPU di Likuidasi

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah ventura berasal dari kata venture yang secara bahasa bisa berarti
sesuatu yang mengandung resiko atau dapat juga diartikan sebagi usaha. dapat
dipahami bahwa model ventura merupakan pembiayaan yang memiliki risiko tinggi.
Sedangkan modal ventura syariah adalah bisnis pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal dalam satu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah.
Pengembangan modal ventura di Indonesia dimulai sejak 1973 dengan
didirikanya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia(BPUI) yang saat itu status
kelembagaanya termasuk dalam lembaga keuangan bukan bank yang kegiatannya
terutama membiayai pengembangan usaha. PT bank BPUI ini dibentuk berdasarkan
peraturan pemerintah Tahun 1973 bergerak dibidang penyertaan modal.
Karakteristik pembiayaan modal ventura antara lain:

Pembiayaan modal ventura merupaka penyertaan modal (quasi equity financing)

1. Modal ventura merupaka pembiayaan yang bersifat risiko tinggi (risk capital)
2. Modal ventura merupakan investasi dengan perspektif jangka panjang (long
term perspective)
3. Pembiayaan modal ventura bersifat investasi aktif ( active invesment)
4. Modal ventura bersifat sementara, yaitu untuk jangka waktu tertentu.
5. Keuntungan yang diharapkan ileh perusahaan modal ventura adalah terutama
capital gain atau apresiasi nilai saham di samping deviden.
6. Tingkat keuntungan yang tinggi.
PMV yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib
membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) yang mempunyai pembukuan terpisah dari
PMV. UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin UUS dari OJK. Direksi PMV
harus mengajukan permohonan pembentukan UUS kepada OJK dengan dokumen
yang disyaratkan dalam POJK No.34/POJK.05/2015.

B. SARAN

Bagi para pembaca jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih
jauh maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku yang
berkaitan dengan judul “Bank & Lembaga Keuangan Syariah ” atau judul buku yang
lain. Dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Soemitra, Andri. 2017. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Depok:PT Kharisma Putra
Utama

17

Anda mungkin juga menyukai