Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

REKSADANA
Diajukan Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal
Dosen Pengampu : Mardiyani, S.Pd, MM

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Cantika Desi Adistiane (119020159)


2. Luky Afriliyana (119020558)
3. Sobri Dwi Ariyo (119020206)
4. Rizka Anisa Rosada (119020474)

Kelas : Konsentrasi Keuangan B

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI (UGJ)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul
yang dibahas pada makalah kali ini mengenai “REKSADANA”

Makalah Reksadana disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pasar Modal
di Universitas Swadaya Gunung Jati. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca yang dengan setia memberi masukan yang sangat berharga
bagi terciptanya makalah ini.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena sebagai manusia biasa kita tidak lepas dari kesalahan, maka dari itu kami mohon
dukungan dari berbagai pihak demi kebaikan kedepannya.

Demikianlah makalah ini kami buat, atas perhatian dan kesempatannya untuk membaca
kami ucapkan terima kasih.

Cirebon, 25 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
1. Pengertian Reksadana......................................................................................................3
2. Sejarah Singkat Reksadana di Indonesia........................................................................4
3. Proses Investasi pada Reksadana....................................................................................6
4. Keuntungan dan Risiko Reksadana bagi Pemodal.......................................................10
5. Jenis Reksadana..............................................................................................................12
a. Dilihat dari Segi Bentuk Hukum................................................................................12
b. Dilihat dari Portofolio Investasi.................................................................................20
c. Dilihat dari tujuan investasi.......................................................................................21
6. Mekanisme Kegiatan Reksadana...................................................................................21
BAB III....................................................................................................................................... 24
PENUTUP.................................................................................................................................. 24
A. Kesimpulan......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Modal merupakan kebutuhan utama dalam dunia bisnis. Semakin hari banyak modal yang
dibutuhkan semakin meningkat. Dilihat dari peningkatan volume permintaan modal. Hal ini
menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan akan kegiatan produksi dan konsumsi.
Sehingga untuk memudahkan produsen dan masyarakat mendapatkan modal, pemerintah
bersama dengan lembaga ekonomi lainnya membentuk kegiatan pasar modal (Jogiyanto,
2010).

Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan langkah untuk memanfaatkan


Peluang Arus Modal yang cenderung mencari keuntungan di pasar yang memiliki risiko
terendah dan return tertinggi, apalagi seiring berkembangnya bisnis kita, tentunya kita
membutuhkan sumber daya pembiayaan dalam jumlah besar dan memiliki cost of fund yang
rendah. Karena itu kegiatan pasar modal harus didukung oleh alternatif pembiayaan lain yang
lebih murah, sehingga perusahaan yang cenderung memiliki kemampuan memanfaatkannya.

Reksadana (mutual fund) adalah suatu institusi jasa keuangan yang menerima uang dari
para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio yang
terdiversifikasi pada efek/sekuritas. Undang-undang nomer 8 tahun 1995 tentang pasar
modal, pasal 1 ayat 27 mendefinisikan bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya di investasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.

Tujuan reksa dana adalah untuk mendapatkan hasil investasi atau return yang tinggi.
Dalam pencapaian tujuan tersebut, reksa dana tidak terlepas dari pengaruh kinerja dalam
pelaksanaan kegiatannya untuk mencapai return yang tinSggi. Return dari reksa dana dikenal
dengan nama nilai aktiva bersih (NAB) yang merupakan kunci untuk menilai kinerja reksa

1
dana. Sharpe Ratio yang dikemukakan oleh Wiliam Sharpe digunakan untuk menilai kinerja
reksa dana dengan menggunakan Nilai Aktiva Bersih.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian reksadana?
2. Bagaimana sejarah reksadana di indonesia?
3. Bagaimana Proses investasi pada reksadana?
4. Apa itu keuntungan dan resiko reksadana bagi pemodal?
5. Apa saja jenis reksadana?
6. Bagaimana mekanisme kegiatan reksadana?

1.3 Tujuan Penulisan


2. Mengetahui arti reksadana
3. Mengetahui sejarah singkat reksadana di indonesia
4. Untuk mengetahui proses investasi pada reksadana
5. Mengetahui Keuntungan dan resiko reksadana bagi pemodal
6. Mengetahui jenis reksadana
7. Mengetahui mekanisme kegiatan reksadana

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Reksadana
Perkembangan pasar modal nasional menawarkan perkembangan instrumen
keuangan, sehingga memberikan ruang diversifikasi dalam investasi. Satu diantara sekian
banyak instrumen alternatif investasi adalah Reksadana, yang merupakan salah satu
alternatif investasi disamping deposito, obligasi atau saham.

Kata “Reksadana” sering juga disebut ”mutual fund” memiliki makna ’saling
menguntungkan’. Reksadana juga sering disebut dengan istilah ’danareksa’. Danareksa
adalah suatu perusahaan investasi dengan nama ’PT.Danareksa’ yang merupakan BUMN
dibawah departemen keuangan. PT.Danareksa banyak menerbitkan instrumen investasi
yang salah satunya adalah Reksadana.

Reksadana di Indonesia mulai muncul sekitar tahun 1970-an, yaitu sejak


PT.Danareksa didirikan pada tahun 1977 bersamaan dibuka kembali di bidang instrumen
bursa efek Jakarta. Tujuan didirikan PT.Danareksa adalah untuk meramaikan dan
mengembangkan bidang instrumen pasar modal seta memacu perkembangan Reksadana di
Indonesia. saat itu, produk/instrumen investasi yang diterbitkan adalah ‘setifikat
danareksa’, yang merupakan instrumen sama dengan mutual fund (Reksadana). Sertifikat
danareksa sebagian besar portofolionya ditanamkan pada instrumen surat hutang (obligasi)
dan pasar uang.

Beberapa kali pemerintah berusaha memperkokoh eksistensi reksadana dengan


penerbitan landasan hukum, yaitu diterbitkan UUPM No.8/1995 1 Januari 1996. Saat itu,
sertifikat danareksa harus menyesuaikan diri dengan undang-undang tersebut. Sebagai
respon dari undang-undang tersebut, PT.Danareksa mengeluarkan Reksadana dengan nama
‘melati’, ‘anggrek’, dan ‘mawar’, yang merupakan produk reksadana yang diantisipasi
untuk menggantikan sertifikat danareksa. Dasar hukum mulai kokoh lagi dengan
diundangkannya UUPM No.8/1995 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1996, yang
tercantum pada bab IV tentang Reksadana dari pasal 18 sampai pasal 29.

3
Reksadana (mutual fund) adalah suatu institusi jasa keuangan yang menerima uang
dari para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio yang
terdiversifikasi pada efek/sekuritas.

Di lihat dari asal katanya, reksadana berasal dari kata ‘reksa’ yang berarti ‘jaga’
atau ‘pelihara’ dan kata ‘dana’ yang berarti (kumpulan) uang, sehingga reksadana dapat di
artikan sebagai ‘kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk suatu kepentingan)’.
Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi (fund manager).

Undang-undang nomer 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasal 1 ayat 27 mendefinisikan
bahwa reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat investor untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.

Ada 3 hal yang terkait dari definisi tersebut, yaitu :

1. Adanya dana dari masyarakat investor;

2. Dana tersebut di investasikan dalam portofolio efek;

3. Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para investor,
sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Reksadana di Amerika Serikat dikenal dengan istilah mutual fund, sedangkan di Inggris
dikenal dengan sebutan unit trust, dan di Jepang dikenal dengan istilah investment trust.

2. Sejarah Singkat Reksadana di Indonesia


Reksadana mulai lahir di Indonesia pada tahun 1995 ketika muncul BDNI
Reksadana yang merupakan Reksadana tertutup.Seiring dengan hadirnya Undang-undang
pasar modal 1996, Reksadana mulai tumbuh secara aktif. Landasan hukum dan berbagai
mekanisme seputar Reksadana telah diakomodasi Undang-undang tersebut. Reksadana
yang tumbuh dan berkembang pesat adalah Reksadana terbuka. Jika pada tahun 1995

4
hanya hadir satu Reksadana yang dikelola sebesar Rp356 miliyar, maka pada tahun 1996
tercatat ada 25 reksadana dimana sebanyak 24 merupakan Reksadana terbuka atau
Reksadana yang berupa KIK (kontrak investasi kolektif), dengan total dana yang dikelola
sebesar Rp5,02 triliun.

Reksadana merupakan bagian terpenting dalam perkembangan industri keuangan.


Reksadana merupakan wadah untuk mengelola dana dari masyarakat yang dikelola oleh
para manajer investasi dalam berbagai portofolio investasi.

Jika ditelisik dari sejarah awal munculnya reksadana dapat dilihat dari kehadiran
Reksadana di Amerika. Untuk pertama kali Reksadana di dirikan pada tahun 1924 dengan
nama Massachusetts Investors Trust tepatnya pada tanggal 21 Maret 1924. Kendatipun
produk keuangan baru, perkembangan Reksadana saat itu sangat cepat, yaitu hanya dalam
waktu setahun saja telah memiliki sebanyak 200 investor Reksadana dengan total aset
mencapai US$ 392.000.

Pasar modal mengalami kelesuan sehingga bursa saham jatuh pada tahun 1929.
Melihat fakta seperti itu, kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang tentang surat
berharga 1933 (Securities act of 1933) dan Undang-undang bursa saham 1934 (securities
exchange act of 1934). Pada dasarnya peraturan tersebut, untuk menertibkan stabilitas dan
keamanan investasi dalam reksadana, maka reksadana wajib didaftarkan pada securities
and exchange commission (SEC) yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani surat
berharga dan pasar modal. Selain itu, penerbit Reksadana wajib untuk menyediakan
prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk
surat berharga yang menjadi objek kelolaan, dan informasi mengenai manajer investasi
yang menerbitkan Reksadana.

Securities and exchange commission (SEC) yang terlibat dalam perancangan


undang-undang perusahaan investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-
ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran Reksadana. Proses itu dilakukan
dalam rangka mencari titik temu antara pemerintah dan pelaku pasar (profesi dan investor)
sehingga terjadi perlindungan sebagaimana mestinya. Terlibatnya SEC tersebut memberi
manfaat yang cukup besar yaitu pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham.

5
Diperkirakan telah ada sekitar 270 Reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US$
hingga akhir tahun 1960.

Index pertama kali Reksadana mulai diperkenalkan oleh John Bogle dengan nama
first index investment trust pada tahun 1976, yang sekarang dikenal dengan nama vanguard
500 index fund yang merupakan Reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai
100 triliun US$. Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika
adalah adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual) retirement
account-IRA, yang menambahkan ketentuan kedalam internal revenue code(peraturan
perpajakan di Amerika) yang mengijinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah
memiliki nprogram pensiun perusahaan) untuk mnyisihkan sebesar 4000 US$ setahun.

3. Proses Investasi pada Reksadana


Proses investasi oleh investor ke dalam berbagai diversifikasi instrumen keuangan
kelompokkan ke dalam dua cara, yaitu: (1) investasi secara langsung, yaitu dengan
menghubungi bank atau pialang (broker) untuk bertransaksi langsung ke dalam deposito,
sertifikat Bank Indonesia (SBI) obligasi, dan saham; dan (2) ask the expert melalui
reksadana, yaitu dengan memanfaatkan jasa Manajer Investasi, suatu perusahaan dengan
izin Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), yang secara profesional akan menyediakan
jasa pengelolaan portofolio investasi bagi nasabah.

Untuk cara pertama, investor dapat secara langsung lewat kemampuannya


memanfaatkan dana yang dimiliki untuk berinvestasi ke dalam berbagai instrumen
keuangan, baik di Pasar Uang maupun di Pasar Modal. Jika pemilik dana berinvestasi
sendiri ke dalam berbagai instrumen keuangan terdapat beberapa persyaratan yang perlu
dimiliki, khususnya investasi obligasi dan saham, antara lain:

a. Pengetahuan dan kemampuan menganalisis masing-masing jenis instrumen (efek)


investasi, serta menganalisis perusahaan penerbit (emiten)
b. Kemampuan menganalisis kondisi makro-ekonomi yang dapat mempengaruhi
kinerja masing-masing instrumen

6
c. Memiliki akses terhadap sumber-sumber investasi, seperti informasi bursa untuk
memantau harga-harga instrumen serta berita-berita yang berkaitan dengan kondisi
pasar investasi
d. Menguasai manajemen portofolio investasi untuk mengelola suatu portofolio
investasi yang terdiversifikasi
e. Dana yang rekatif besar untuk dapat melakukan diversifikasi
f. Akses terhadap jasa pialang (broker) serta jasa penitipan dan administrasi investasi
(bank kustodian).

Sementara, kendala yang sering dihadapi oleh investor biasanya maliputi


keterbatasan pengetahuan, informasi, waktu, dan tidak adanya insentif pajak untuk
instrumen tertentu jika kita berinvestasi secara langsung. Jika demikian adanya,
Reksadana menjadi solusi untuk mengatasi kondisi di atas.

Secara sederhana, proses pembentukan reksadana terdapat beberapa tahap:

1. Manajer investasi dan Bank custodian membuat perjanjian bersama yang disebut
kontrak investasi kolektif (KIK). Kontrak tersebut mengatur tugas dan kewajiban
masing-masing pihak.

Pedoman Perjanjian antara manajer investasi dan Bank custodian untuk suatu
reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) diatur secara terperinci dalam peraturan
Bapepam Nomor IV.B.1. Hal-hal pokok yang harus dimuat dalam kontrak tersebut antara
lain:

a. Informasi mengenai manajer investasi dan bank custodian


b. Rencana diversifikasi;
c. Batasan investasi;
d. Alokasi biaya;
e. Hak pemegang unit, termasuk kebijakan pembagian hasil;
f. Kewajiban manajer investasi
g. Kewajiban Bank Kustodian

Dalam kontrak harus pula dicantumkan kewajiban manajer investasi, yang antara lain
memuat:

7
1) Kewajiban untuk melaksanakan tugas dengan itikad baik, penuh tanggungjawab,
semata-mata untuk kepentingan reksadana, melakukan pengelolaan portofolio
sesuai prospectus, dan melakukan investasi sesuai kontrak.
2) Melakukan pembukuan, pemisahan kekayaan nasabah dari kekayaan manajer
investasi, dan pemenuhan kewajiban pelaporan.
3) Menetapkan tata cara penjualan dan pembelian kembali, termasuk memastikan
bahwa dana yang diterima sudah harus masuk ke dalam rekening bank Kustodian
tidak lebih dari dua hari sejak diterimanya dana tersebut.
4) Menetapkan tata cara pemutusan kontrak, penunjukan Bank Kustodian pengganti
sebelum penghentian.
5) Menghitung nilai pasar wajar portofolio setiap hari.
6) Menanggung biaya pembubaran reksadana.

Sementara itu, Bank Kustodian memiliki tanggung jawab antara lain sebagai berikut :

1. Melakukan pembukuan, pemisahan kekayaan, catatan terpisah untuk setiap


pemegang unit penyertaan, melakukan pencatatan untuk setiap transaksi, dan
melakukan pelaporan.
2. Menghitung nilai asset bersih setiap hari.
3. Melakukan penyelesaian transaksi.
4. Melakukan pembebanan biaya-biaya.
5. Kewajiban melakukan ganti rugi bila melakukan kelalaian.
6. Penyertaan modal dalam reksadana KIK dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Ikut serta sebagai sponsor dalam penanaman dana awal. Setiap pihak
dapat ikut menjadi sponsor dengan ketentuan bahwa dana yang disetor
tidak boleh melebihi 2,5% dari nilai kontrak dan tidak boleh dicairkan
sekurang-kurangnya satu tahun sejak pernyataan pendaftaran dinyatakan
efektif.
b. Membeli unit penyertaan setiap saat dari manajer investasi atau agen yang
ditunjuk. Harga pembelian tentu saja ditetapkan berdasarkan nilai asset
bersih per unit pada saat pembelian dilakukan, ditambah dengan biaya

8
pembelian (pada umumnya antara 1%-2% dari nilai pembelian).
Pembelian unit penyertaan dapat dilakukan oleh setiap investor sepanjang
tidak melebihi 1% dari total unit penyertaan yang ditetapkan dalam
kontrak.
2. Reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif ditawarkan kepada investor.
Investor berinvestasi di reksadana dengan cara melakukan pemindahan uang ke
rekening reksadana yang terdaftar di Bank Kustodian. Selanjutnya investor
tersebut akan mendapat unit penyertaan sebagai satuan kepemilikan reksadana.
3. Dana investor lalu dikelola oleh manajer investasi ke instrumen saham, obligasi
dan pasar uang.

Efek Pasar Uang

T/D SBI
Kumpulan Investor
Manajer Investasi Mengelola
investasi

Efek Utang
REKSADANA Kontrak
investasi Obligasi
kolektif

Mengelola Efek Saham


Administrasi &
Penyelesaian
Transaksi Saham
Unit
penyertaan
Bank kustodian

Figure 1Proses Investasi Reksadana

Gambar tersebut mengilustrasikan proses investasi jika menggunakan (mempercayakan)


Reksadana sebagai pihak yang mengelola dana dalam berbagai portofolio. Reksadana, didalamnya
adalah kumpulan Manajer Investasi yang mengelola dana dari investor yang mempercayakan

9
dananya untuk diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen investasi, baik di Pasar Uang maupun di
Pasar Modal.
Proses investasi diawali dana dari beberapa investor diserahkan (dipercayakan) kepada
Reksadana. Reksadana lewat Manajer Investasi (MI) mengelola dana yang terkumpul dari para
investor yang mempercayakan dananya selanjutnya diinvestasikan keberbagai instrumen investasi
(portofolio), termasuk dengan melalui Kontrak Investasi Kolektif, baik di Pasar Uang maupun di
Pasar Modal.

4. Keuntungan dan Risiko Reksadana bagi Pemodal


Berinvestasi di reksadana memberikan keuntungan, termasuk bagi mereka yang memiliki
dana sedikit dan tidak banyak mengetahui tentang investasi di instrumen keuangan. Beberapa
keuntungan tersebut, antara lain:
1. Dikelola oleh Ahlinya
Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi yang telah berpengalaman di dunia
Pasar Modal. Manajer Investasi memiliki kemampuan untuk memaksimalkan hasil
investasi melalui analisis yang mendalam atas keadaan ekonomi dan pasar,
pemilihan strategi investasi, dan pemilihan aset yang sesuai
2. Sarana Investasi yang Praktis dan Fleksibel
Dengan berinvestasi di Reksadana, investor (surplus fund) cukup menyetorkan
dana dan biarkanlah manajer investasi yang meyusun investasi. Investor cukup
memonitor hasil investasi melalui NAB/unit yang diterbitkan setiap hari.
3. Investasi yang Terjangkau
Dengan Reksadana, siapa saja dimungkinkan untuk dapat berinvestasi. Cukup
dengan dana awal Rp. 1.000.000, investor sudah dapat merasakan investasi di
Pasar Modal.
4. Risiko yang Lebih Minimal
Dengan besarnya dana yang ada di Reksadana, maka akses untuk melakukan
diversifikasi investasi semakin besar.
5. Terjaganya Likuiditas
Investor dapat mencairkan kembali investasi setiap hari bursa, yaitu hari kerja yang
telah ditetapkan sesuai kalender Bursa Efek Indonesia.
6. Transparasi dalam Berinvestasi
Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada nasabahnya risiko-risiko yang
dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada investor.

10
7. Reksadana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di Pasar Modal,
karena yang menentukan portofolio efek atau saham-saham yang baik adalah
Manajer Investasi.
8. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada reksadana dimana dana tersebut
dikelola oleh manajer investasi professional, maka investor tidak perlu repot-repot
untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada
manajer investasi.

Berinvestasi di Reksadana juga terdapat risiko-risiko yang mungkin saja terjadi. Risiko-risiko
yang ada dalam berinvestasi di Reksadana, antara lain:
a. Risiko berkurangnya jumlah unit penyertaan
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksadana tersebut. Risiko ini
merupakan risiko utama dalam berinvestasi di Reksadana. Berkurangnya Jumlah Unit
Penyertaan pada sebuah Reksadana terjadi karena adanya fluktuasi dari harga aset-aset
pada Reksadana tersebut. Untuk efek saham, fluktuasi harga terjadi sesuai dengan
mekanisme pasar yang terjadi di Bursa Efeknya. Untuk efek utang, harganya
cenderung naik pada saat tingkat bunga turun, dan sebaliknya, harganya akan
cenderung turun pada saat tingkat bunga naik. Untuk instrumen pasar uang,
fluktuasinya mengikuti tingkat suku bunga yang ada. Selain itu, kondisi ekonomi dan
politik juga dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi harga. Semua kebijakan politik
dan hukum yang berkaitan dengan usaha dapat memengaruhi harga suatu saham.
b. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang timbul pada efek utang dan instrumen pasar uang
karena penerbit utang-utang tersebut tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya
dalam membayar utangnya, atau yang disebut dengan wanprestasi. Hal ini akan
memengaruhi aset Reksadana sehingga hasil investasi akan berkurang.
c. Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi jika sebagian
besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit unit yang
dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas
penjualan kembali tersebut.
d. Risiko wanprestasi

11
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi
atau membayar lebih rendah dari nilai petanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana,
pialang, Bank Kustodian, agen pembayaran atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aset Bersih) reksadana.

5. Jenis Reksadana
a. Dilihat dari Segi Bentuk Hukum
Berdasarkan bentuk badan hukum yang mendasari operasionalnya, Reksadana dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Reksadana berbentuk perseroan

2. Reksadana berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif)

Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten (Reksadana menerbitkan saham


sehingga disebut emiten) yang melakukan kegiatan usaha dengan menghimpun dana dari
masyarakat dengan cara menjual saham, dan selanjutnya dana yang telah terkumpul dari
penjualan saham tersebut diinvestasikan (reinvestment) pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di Pasar Modal maupun pasar uang.

Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah instrumen penghimpun dana


dengar penerbitan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana
tersebut diinvestasikan pada bagian jenis yang diperdagangkan di Pasar Modal dan pasar
uang. Dengan demikian jelas perbedaannya, jika Reksadana berbentuk perseroan
menghimpun dana melalui penjualan saham, sedangkan Reksadana Kontrak Investsi
Kolektif (KIK) menghimpun dana melalui penjualan unit penyertaan. Unit Penyertaan
adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam
portofolio investasi kolektif.

1. Reksadana Berbentuk Perseroan (Corporate Type)

Dalam bentuk reksadana ini, perusahaan penerbit reksadana menghimpun dana


dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan
pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang.

12
Reksadana yang berbentuk perseroan mengumpulkan dana dari masyarakat
dengan cara menerbitkan saham yang dapat diperjual-belikan oleh masyarakat pemodal.
Sebagaimana dijelaskan UUPM No. 8/1995 Pasal 21 bahwa pengelola Reksadana baik
berbentuk perseroan maupun Kontrak Investai Kolektif dilakukan oleh Manajer Investasi
atas dasar kontrak. Sementra kontrak pengelolaan Reksadana berbentuk perseroan dibuat
oleh direksi dengan Manajer Investasi. Kontrak pengelolaan Reksadana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif dibuat oleh Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

Sebagai pihak yang mengelola dana dari investor atas dasar kepercayaan, maka
Reksadana dilarang melakukan:

1. Menerima dan/atau memberikan pinjaman secara langsung.


2. Membeli saham atau Unit Penyertaan Reksadana lainaya.
3. Pembatasan investasi Reksadana diatur lebih lanjut oleh Bapepam (sekarang
OjK).

Reksadana bentuk perseroan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT).


b. Pengelolaan kekayaan reksadana didasarakan pada kontrak antara Direksi Perushaan
dengan manajer investasi yang ditunjuk.
c. Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi
dengan Bank Kustodian.

Berdasarkan sifat proses jual beli saham, maka reksadana yang berbentuk perseroan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Reksadana Bersifat Terbuka (Open-End Fund)

2. Reksadana Bersifat Tertutup (Closed-End Fund)

Reksadana terbuka adalah Reksadana yang dapat menawarkan dan membeli kembali
sahamsahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.
Reksadana tipe ini memiliki karakter antara lain:

13
a) Reksadana Dapat mengeluarkan/menjual saham /unit penyertaan secara terus
menerus, sepanjang ada pemodal yang mau membelinya.
b) Saham Reksadana tidak perlu dicatatkan di Bursa Efek.
c) Investor dapat membeli kembali saham/unit penyertaan Reksadana yang
dimilikinya kepada Reksadana yang bersangkutan.
d) Harga jual/beli saham/unit penyertaan Reksadana berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
(Net Assel Value) pada hari yang bersangkutan.

Reksadana tertutup adalah Reksadana yang dapa! menawarkan saham kepada masyarakat
pemodal tetapi dapat dibeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada
masyarakal pemodal. Proses jual beli-saham hanya dapat dilakukan di Bursa Efek tempat
saham Reksadana tersebut tercatat. Reksadana tertutup memiliki karakter antara lain:

1. Tidak diperbolehkan membeli kembali saham-saham yang lelah dijual kepada


Investor, atau investor tidak dapat menjual kembali saham Reksadana yang
dimilikinya kepada Reksadana yang bersangkutan.
2. Saham Reksadana dapat di catatkan di Bursa Efek.
3. Jual beli Keksadana di lakukan di Bursa Efek.

1. Reksadana Bersifat Terbuka (Open-End Investment Company)


Reksadana Terbuka berbentuk perseroan (open-end investment company) merupakan
Perseroan Terbatas yang didirikan dengan maksud dan tujuan usaha tunggal yaitu
Reksadana dan harus tunduk pada UU Perseroan Terbatas No. 1/1995 serta UU Pasal
Modal No. 8/1995 beserta semua peraturan pelaksanaannya.
Reksadana ini melakukan penghimpunan dana dengan menerbitkan saham yang
ditawarkan secara langsung kepada masyarakat pemodal, sebagaimana uitour dalani
UUPT pasal 42 ayat (2) dinyatakan bahwa "saham yang tanpa nilai nominal tidak dapat
dikeluarkan" Sedangkan dalam UUPM pasal 28 ayat (1) menyatakan bahwa "saham
Reksadana terbuka yang berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal”. Jadi di sini
yang berlaku adalah saham Reksadana terbuka yang berbentuk perseroan harus
menerbitkan saham tanpa nilai nominal.

14
Reksadana yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari
investor sampai sejumlah modal yang sudah dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat
menjual saham/unit penyertaannya setiap saat apabila diinginkan. Manajer investasi
reksadana, melalui Bank Kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per
saham/unit pada saat tersebut.
Reksadana terbuka bersedia membeli kembali unit penyertaan sesuai dengan nilai
aktiva bersih (NAB) pada saat itu. Disebut terbuka, karena tipe Reksadana ini membuka
kesempatan bagi investor baru yang akan melakukan investasi setiap saat dengan
membeli Unit-unit penyertaan Reksadana Demikian pula jika investor ingin menarik
kembali investasinya, maka Manajer investasi bersedia membeli kembali unit penvertaan
tersebut sesuai dengan nilai aktiva bersih (NAB) yang ditetapkan pada hari itu.
Nilai aktiva bersih (NAB) Reksadana terbuka merupakan harga beli dan sekaligus
harga jual bagi investor. Unit penyertaan Reksadana terbuka tidak dicatatkan pada Bursa
Elek sebagaimana halnya dengan Reksadana tertutup, karena pada prinsipnya investor
dapat menjual atau membeli langsung unit penverlaan pada Reksadana bersangkulan
berdasarkan milai aktiva bersih (NAB).
Perusahaan Reksadana terbuka tidak mendaftarkan efeknya di Bursa Efek, namun
Reksadana tipe ini dapat terus menerus menerbitkan saham dengan batasan seluruhnya
tidak melebihi modal dasar. Bagi pemegang saham Reksadana terbuka apabila ingin
menjual sahamnya (ingin melepaskan investasi dari Reksadana bersangkutan), dilakukan
dengan menjual kembali kepada perseroan Reksadana bersangkutan sesuai dengan harga
Net Asset Value (NAV) yang berlaku. Saat pendirian perusahaan Reksadana perseroan
bersifal terbuka harus menempatkan dan menyetor penuh modal paling sedikit 1% dari
modal dasar. Proses pembelian kembali saham Reksadana berbentuk perseroan ini dan
pengalihannya lebih lanjut dapat tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat (3) UUPM No. 8/1995.

Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi Reksadana terbuka berbentuk


perseroan, antara lain:
a. Perusahaan Reksadana

15
Merupakan perseroan terbatas yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK
(sekarang OjK) yang akan mengelola dan bertanggungjawab atas dana para
pemegang saham Reksadana.
b. Manajer Investasi
Merupakan perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK (sekarang
O]K) sebagai Manajer Investasi dan minimum ada pegawainya yang telah
memperoleh izin profesi dan Bapepam-LK sebagai wakil Manajer Investasi.
c. Agen Penjualan
Merupakan agen penjualan yang melaksanakan penjualan secara langsung kepada
masyarakat pemodal melalui cabang-cabangnya atau sub-agensi lainnya. lewat agen
pembelian in transaksi jual-beli berlangsung dengan investor terjadi di sini, dan dapat
meminta prospektus penawaran umum saham Reksadana agen penjualan Agen
penjualan biasanya dirangkan oleh Manajer Investasi.
d. Kustodian
Merupakan institusi yang berfungsi untuk' menyimpan dan mengamankan
dokumenefek (surat berharga) serta aset lainnya dari dana yang dihimpun Reksadana.
Kustodian melaksanakan perintah dari Manajer Investasi (MI) dalam transaksi jual-
beli efek dalam hal pengedaran dan pemasukan dana serta penyimpanan efek hasil
pembelian yang dilakukan oleh Manager Investasi.
e. Transfer Agent
Fungsi dari transfer agent adalah melaksanakan registrasi dan pencatatan permintaan
para pemegang saham Reksadana mengenai pembelian dan penebusan serta membuat
daftar para pemegang saham. Untuk kasus di Indonesia dipercayakan kepada
Kustodian.

2. Reksadana Bersifat Tertutup (Closed-End Investment Company)


Reksadana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada
investor. Artinya, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada
manajer investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, hal ini harus
dilakukan melalui bursa efek tempat saham reksadana tersebut dicatatkan.

16
Reksadana tertutup yang berbentuk perseroan (close-end investment) company,
merupakan perterbatas yang didirikan dengan maksud tujuan usaha adalah Reksadana
dan mendapat izin dari Bapepam (sekarang OJK). Saham Reksadana tertutup harus
diterbitkan dengan nilai nominal. Proses jual-beli saham ini dilakukan di Over-The-
Counter market (OTC) maupun Bursa Efek (lantai bursa), sehingga saham Reksadana
tertutup sama dengan saham perusahaan publik lainnya. Net Assets (NAV) dari saham
Reksadana dihitung paling sedikit seminggu sekali (Robert Ang, 1995).

Disebut Reksadana tertutup, karena jumlah saham yang telah diterbitkan tidak
dapat dibeli kembali kecuali melalui mekanisme Bursa Efek. Untuk itu, saham
Reksadana tertutup harus dicatatkan di Bursa Efek sehingga dapat diperjual-belikan di
Bursa Efek. Indikator harga saham Reksadana tertutup dilihat dari nilai aktiva bersihnya
(NAB), yang mana, nilai aktiva bersih (NAB) per saham Reksadana tertutup tidak
dihitung dan diumumkan kepada masyarakat setiap hari sebagaimana halnya unit
penyertaan Reksadana terbuka, tetapi dihitung dan diumumkan hanya satu kali dalam
satu minggu.

Karakteristik Reksadana tertutup antara lain adalah hanya dapat menjual saham
Reksadana (bukan unit penyertaan sebagaimana istilah dalam Reksadana terbuka) kepada
investor sampai batas jumlah modal dasar yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar
perseroan. Jika Reksadana bermaksud menjual saham melebihi dari modal dasar, maka
Reksadana harus terlebih dahulu mengubah atau meningkatkan jumlah modal dasar yang
ditetapkan dalam anggaran dasarnya (merubah modal dasar).

Bagi investor yang berinvestasi pada Reksadana Tertutup akan memperoleh


keuntungan seperti keuntungan pemegang saham, antara lain

a) Dividen
b) Saham bonus
c) Capital gain

17
Capital gain yang dimaksud di sini berbeda dengan capital gain distribution
(CGD), yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham Reksadana yang
bersangkutan di Bursa Efek. Harga saham Reksadana tertutup di lantai bursa biasanya
lebih kecil atau lebih besar dari NAV persaham. Besarnya perbedaan ini disebut
premium. Jika premiumnya negatif maka disebut diskon (discount).

Tabel berikut menggambarkan perbedaan antara Reksadana Terbuka dan Reksadana Tertutup:

Jenis Bentuk Satuan Penawara Tercatat Transaksi setelah


Investasi n Umum di Bursa Penawaran Umum
Efek?

Tertutup PT Saham Ya Ya Antarinvestor melalui


pialang

Terbuka PT Saham Ya Tidak Investor dengan


PMI/Bank Kustodian

KIK Unit Ya Tidak Investor dengan


Penyertaan PMI/Bank Kustodian

2. Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Corporate Type)

Reksadana bentuk ini merupakan kontrak antara manajer investasi dengan Bank
Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan (UP), di mana manajer investasi
diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

Reksadana yang berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif) memiliki karakter


berbeda dengan Reksadana perseroan baik terbuka maupun tertutup. Reksadana jenis ini
tidak menerbitkan saham, telapi menerbitkan unit penyertaan. Kontrak Investasi Kolektif
(KIK) adalah kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat

18
unit penyertaan, di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio
investasi kolektif, sedang bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
kolektif.

Dasar hukum Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) kontrak yang


dituangkan dalam akta notaris yang melibatkan dua pihak untuk tujuan Reksadana. Pihak
pertama adalah Manajer Investasi (MI) sedangkan pihak kedua adalah pihak kustodian
atau bank kustodian.

Ressariana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) bertujuan untuk menghimpun dana


dari mascarakal yang kemudian dana tersebut diinvestasikan oleh Manajer Investasi
dalam instrumen elek di Pasar Modal (seperti saham, obligasi) maupun di pasar uang
(seperti sertifikat deposito, SBI) Jadi, Reksadana Kontrak Investasi Kolektif merupakan
kontrak antara Manajer Investasi (MI) dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang
Unit Penyertaan, di mana Manejer Investasi (MI) diberi wewenang mengelola portofolio
investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang penitipan kolektif (Robert Ang,
1995).

Bentuk inilah yang lebih popular dan jumlahnya makin bertambah dibandingkan dengan
reksadana yang berbentuk perseroan. Bentuk ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif.


b. Pengelolaan reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.
c. Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilakukan oleh Bank Kustodian
berdasarkan kontrak.

Dana yang terkumpul pada Reksadana Kontrak Investasi kolektif selanjutnya dikelola
oleh Manajer Investasi guna diinvestasikan kembali dalam berbagai instrumen investasi
(portofolio) Sebagai imbalan jasa, Manajer lnvestasi mengenakan biaya yang besarnya
bervariasi, ada yang 1,5%; 1%; 0,5% per tahun dari jumlah dan dalam portofolio tersebut.
Bukti bahwa investor (masyarakat) telah melakukan investasi dalam Reksadana Kontrak
Investasi Kolektif adalah berupa tanda bukti berupa surat konfirmasi dari Bank
Kustodian.

19
Manajer Investasi yang mengelola Reksadana dengan tujuan khusus berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif (KIK) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Merupakan perusahaan efek dengan ijin Manajer Investasi yang berdiri sendiri
dan mempunyar modal disetor sekurang-kurangnya Rp. 25 (dua puluh lima)
milyar;
2. Mempunyai sekurang-kurangnya 1 (satu) orang pegawai yang mempunyai
sertifikat Chartered Financial Analyst (CFA) yang ikut serta secara langsung
dalam pengelolaan Reksadana dengan tujuan khusus berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif tersebut; dan
3. Memiliki Unit Penyertaan Reksadana dengan tujuan khusus berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dikelolanya paling kurang sejumlah 1
(satu) Unit Penvedaan.

b. Dilihat dari Portofolio Investasi

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)


Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang denga jatuh
tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)


Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari asetnya dalam
bentuk efek bersifat utang. Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari
Reksadana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil.

3. Reksadana Saham (Equity Funds)


Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari asetnya dalam
bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya
lebih tinggi dari dua jenis reksadana sebelumnya namun menghasilkan tingkat
pengembalian yang tinggi.

20
4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds)
Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat
utang.

c. Dilihat dari tujuan investasi


1. Growth Funds
Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktifanya
dalam Efek bersifat Ekuitas. Reksadana jenis ini biasanya menginvestasikan
dananya pada saham.
2. Income Funds
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktifanya
dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksadana ini lebih mengutamakan
pendapatan konstan. Alokasi investasinya pada efek utang atau obligasi.
3. Safety Funds
Reksadana ini lebih mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan. Umumnya
mengalokasikan dananya di pasar uang seperti depositoberjangka, sertifikat
deposito dan surat utang jangka pendek.

6. Mekanisme Kegiatan Reksadana

Direksi
Initial fund
minimal 1%
Promotor
(Pendiri) Mengawasi
Mendirikan

Mengelola Manajer
Reksadana (PT)
Investasi
Pemegang Kontrak
Saham

21

Setoran
Tunai Pasar Modal
Underwriter Bank
Figure 2 Mekanisme Kegiatan Reksadana Perseroan

Penjelasan dari skema diatas sebagai berikut :

Dalam mekanisme kegiatan Reksa Dana, Pemegang saham mempercayakan dananya kepada
pihak perusahaan reksadana (PT). Proses pengelolaan dana dilakukan oleh dua pihak yaitu Bank
Kustodian dan Manajer Investasi. Bank kustodian berperan sebagai penyimpan dana serta
administrasi Reksadana, termasuk penerimaan bunga, deviden dan hak lainnya. Sedangkan,
Manajer Investasi bertanggungjawab atas kegiatan investasi yang meliputi analisa pemilihan
jenis investasi, pengambilan keputusan investasi, memonitor pasar investasi dan melakukan
tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor.

Proses Mekanisme :

a. Promotor atau pendiri menaruh uangnya sebesar minimal 1% dari modal yang disetorkan
kepada perusahaan Reksadana (PT), disebut juga sebagai pemegang saham awal.
b. Kemudian, Direksi PT akan melakukan pengajuan izin usaha dan pernyataan pendaftaran
kepada Bapepam, untuk mendapat pernyataan efektif dari Bapepam.
c. PT yang diwakili oleh direksi melakukan kontrak pengelolaan harta PT dengan Manajer
Investasi dan kontrak penyimpanan harta PT dengan Bank Kustodian. Dengan dibuatnya
kontrak tersebut, maka direksi hanya berfungsi sebagai pengawas saja.
d. Setelah melakukan kontrak PT akan melakukan penawaran umum kepada public, dan
investor yang membeli saham PT akan menjadi pemegang saham PT.
e. Pemegang saham PT tersebut yang melakukan pembelian saham PT, membayarkan dana
pembeliannya melalui underwriter (jika ada) atau langsung kepada Bank Kustodian.

22
f. Setelah itu, hasil dari penjualan saham akan dikelola oleh Manajer Investasi dan akan di
Investasikan ke dalam pasar modal maupun pasar uang melalui perantara perdagangan
efek.

OJK Mengawasi

Mengajukan
Efektif pernyataan
pendaftaran
Mengelola
Penjualan terus Broker
Promotor menerus Manajer
Instruksi jual/beli
(Pendiri) Investasi
Kontrak manual:
Menempatkan uang Hak dan kewajiban MI Instruksi Investasi
sebesar 1% Hak dan kewajiban bayar
Kustodian
Pelunasan Hak dan kewajiban
(Redemption) Investor
Bank Pasar Modal
Kustodian Pasar Uang

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tesedia di pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana.

Reksdana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi
dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional , baik BUMN maupun
swasta.

Reksadana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non perbankan yang bertujuan
membantu masyarakat untuk melakukan penjagaan atau perencanaan investasi keuangan untuk jangka
waktu kedepan sebagai bentuk alternatif berinvestasi.

23
24
DAFTAR PUSTAKA

Nor Hadi. 2015. Pasar Modal Edisi 2. Graha Ilmu : Yogyakarta


Tjiptono Darmadji & Hendy M Fachruddin. 2011. Pasar Modal Indonesia Edisi 3. Salemba Empat :
Jakarta

25

Anda mungkin juga menyukai