Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUKUM BISNIS

“PASAR MODAL”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Hukum Bisnis

Dosen Pengampu : Hj. Dharliana, SE, SH, MM, MH

Disusun oleh :

Kelompok 6 ( 2K Manajemen )

1. Ananda Grecysia Wulandari 120020367


2. Nanda Wulandari 120020383
3. Anirih 120020397
4. Indah Meidiani 120020384

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
waktu, kesehatan dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Hukum
Bisnis ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini membahas tentang Pasar
Modal.Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkanbeberapa materi yang
sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa memberitambahan pada hal yang terkait dengan
kepentingan masyarakat dalam perkembangan pemasaran dan keuangan di negara Indonesia.
Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnyaakan menyatu
dalam satu makalah kami. Sehingga tidak ada perombakan total dari aslinya.Kami sebagai
penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini,
yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu,kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Dharliana, SE, SH, MM, MH sebagai
dosen pangampu mata kuliah Hukum Bisnis yang telah memberi arahan kami dalampenyusunan
makalah ini, tidak lupa pula kepada rekan - rekan yang telah ikut berpartisipasi.Sehingga makalah
ini selesai tepat pada waktunya.

Cirebon, Januari 2022

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2

BAB 1 ............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5

C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................................... 5

D. Kegunaan Penulisan Makalah .............................................................................................. 5

BAB II ............................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6

A. Pengertian Pasar Modal ....................................................................................................... 6

B. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ............................................................................ 7

C. Manfaat, Fungsi, serta Tujuan Pasar Modal ........................................................................ 9

D. Jenis-Jenis Pasar Modal ..................................................................................................... 12

E. Pelaku Pasar Modal............................................................................................................ 13

F. Instrumen Pasar Modal ...................................................................................................... 16

BAB II .......................................................................................................................................... 18

PENUTUP.................................................................................................................................... 18

A. Kesimpulan........................................................................................................................... 18

B. Saran ..................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 20


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia menyebabkan perubahan yang


signifikan di aneka macam bidang kehidupan. Orang mulai melaksanakan transaksi
ekonomi melalui aneka macam cara, salah satunya adlah dengan menginvestasikan harta
atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibuat untuk mempermudah para investor
mendapatkan asset dan mempermudah perusahaan menjual asset. Kehidupan yang semakin
kompleks akan mendorong aneka macam pihak untuk mencapai segala sesuatu secara
instan, gampang dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah transaksi produk
pasar modal maka dibuat Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu aneka macam pihak
yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai
dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya sampai menghasilkan Bursa Efek
Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa imbas di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan
sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melaksanakan transaksi
ekonomi. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian
nasional,memiliki peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan
perekonomiannasional.Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai
dinamisatoraktivitas perekonomian nasional. Pun demikian, di Indonesia, ternyata pasar
modal masihdidominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada
keseimbanganantara pemodal asing dengan pemodal lokal.Pasar modal Indonesia masih
dianalogikan dengan arena judi, bukan sebagai saranainvestasi.Akibatnya, hal ini
menyebabkan peningkatan fluktuasi dan merugikan investorminoritas.Pasar modal (capital
market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyaikegitan berupa penawaran
dan perdagangan efek.Selain itu juga merupakan lembagaprofesi yang berkaitan dengan
transaksi jual beli efek dan perusahan publik yangberkaitan dengan efek.Dengan demikian
pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual danpembeli modal / dana.
B. Rumusan Masalah

Dari definisi diatas maka rumusan masalahnya adalah


1. Apa pengertian pasar modal ?
2. Bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia ?
3. Apa saja manfaat, fungsi, tujuan, serta peran dari pasar modal ?
4. Apa saja Jenis-jenis Pasar modal ?
5. Siapa saja yang menjadi pelaku dalam pasar modal ?
6. Apa saja instrument pasar modal ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pasar modal.


2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan dari pasar modal di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dan memahami manfaat, fungsi, tujuan serta peran dari pasar modal.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dari pasar modal.
5. Untuk mengetahui siapa saja pelaku dalam pasar modal.
6. Untuk mengetahui serta memahami instrument dari pasar modal.

D. Kegunaan Penulisan Makalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis


2. Untuk menambah referensi pengetahuan serta wawasan tentang pasar modal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal (capital modal) yaitu pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang yaitu dana yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit yaitu suatu daerah dalam pengertian
fisik yang terorganisasi daerah efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.
Pengertian bursa imbas (stock exchange) yaitu suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli imbas yang dilakukan baik secara eksklusif maupun
tidak langsung. Pengertian imbas yaitu setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan
oleh perusahaan, misalnya: surat akreditasi utang, surat berharga komersial (commercial
paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal berdasarkan Kamus Pasar Uang dan Modal yaitu pasar faktual
atau absurd yang mempertemukan pihak yang menunjukkan dan memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar yaitu
perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk
peminat yaitu pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.Pasar modal berbeda dengan
pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan dengan instrument keuangan jangka
pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument
pasar uang biasanya terdiri dari aneka macam jenis surat berharga jangka pendek
menyerupai sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan
Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
B. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada kala ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging
voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli imbas telah berlangsung semenjak
1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa
imbas di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat
sehabis Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang kini diidentikkan sebagai acara
pasar midal sudah semenjak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan
oleh orang-orang Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta ketika ini. Sekitar awal
kala ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-
besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana yaitu dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan
Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk
pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal.
Setelah mengadakan persiapan akibatnya berdiri secara resmi pasar midal di Indonesia
yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan berjulukan
Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan eksklusif memulai perdagangan.
Efek yang dperdagangkan pada ketika itu yaitu saham dan obligasi perusahaan milik
perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dilarang pada
perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini
terhenti pada perang dunia kedua.
Setahun sehabis pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya pada tahun
1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai
mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului dengan diterbitkannya Undang-
undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-
undang No. 15 tahun 1952, sehabis terhenti 12 tahun. Adapun penyelenggarannya
diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari
3 bangk negara dan beberapa makelar imbas lainnya dengan Bank Indonesia sebagai
penasihat. Aktivitas ini semakin meningkat semenjak Bank Industri Negara mengeluarkan
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli obligasi
banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun tubuh hukum. Semua anggota
diperbolehkan melaksanakan transaksi abitrase dengan luar negeri terutama dengan
Amsterdam.
Menjelang simpulan era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di
bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap
Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan menyebabkan
banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin
parah sejalan dengan memburuknya hubungan Republik Indonesia denan Belanda
mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya agresi pengambil-alihan semua
perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86
Tahun 1958. Kemudian disusul dengan isyarat dari Badan Nasonialisasi Perusahaan
Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk
memperdagangkan semua imbas dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia,
termasuk semua imbas yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah
perdagangan imbas di Indonesia.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam), institusi gres di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang
perusahan melaksanakan emisi, pemerintah mengatakan dispensasi atas pajak persetoan
sebesar 10%-20% selama 5 tahun semenjak perusahaan yang bersangkutan go public.
Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan
pajar pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan
atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar
midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah
dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan perjuangan pengembangan
pasar modal mencakup pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain keuntungan tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan menyerupai fee registrasi dan pencatatan di bursa yang
sebelumya dipungut oleh Bapepam.
d. Investor ajaib boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa imbas sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari
semenjak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta.
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini menyebabkan beralihnya fungsi Bapepam
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

C. Manfaat, Fungsi, serta Tujuan Pasar Modal

❖ Manfaat Pasar Modal


Berikut ini manfaat pasar modal bagi emiten dan investor.
- Bagi emiten , pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

- Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
❖ Fungsi Pasar Modal
Hal-hal yang harus dicapai dalam pasar modal ini bisa dilihat dalam fungsi pasar modal
seperti yang ada dibawah ini :
• Berfungsi menciptakan pasar secara terus menerus bagi sekuritas yang sudah
ditawarkan kepadanya masyarakat (sekuritas yang telah dimiliki umum).
• Berfungsi menciptakan harga yang wajar bagi sekuritas yang bersangkutan melalui
mekanisme penawaran dan permintaan.
• Berfungsi membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.
• Berfungsi sebagai sumber dana jangka panjang

• Berfungsi sebagai alat untuk melakukan divestasi


• Berfungsi sebagai Sarana dalam menciptakan tenaga kerja karna bisa mendorong
dan berkembangnya industri pada penciptaan lapangan kerja baru
• Berfungsi sebagai sarana dalam peningkatan produksi, adanya tambahan modal
dari pasar modal membuat produktivitas perusahaan bisa meningkat.
• Berfungsi bisa dijadikan indikator ekonomi suatu negara
• Berfungsi untuk menambah dan memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah

❖ Tujuan Pasar Modal


Dalam pembentukan pasar modal mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut :

• Menghimpun kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan suatu


pertumbuhan ekonomi.
• Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut mempunyai
perusahaan dan ikut menikmati hasilnya (laba).

❖ Peran Pasar Modal

Perkembangan pasar modal di suatu negara bisa diukur dari ukuran pasar modal,
likuiditas, volatilitas, tingkat keterbukaan, dan indikator lainnya. Banyak yang
berpendapat, bahwa perkembangan pasar modal dapat terlihat dari indeks saham
pasarnya.Beberapa ekonomi dunia berpendapat, sebuah negara yang memiliki pasar
modal yang telah berkembang dipastikan cenderung akan memiliki intermediasi
keuangan yang juga berkembang dengan baik. Secara makro, pasar modal berperan
penting dalam kegiatan ekonomi negara. Pasar modal menjadi sarana untuk
mengalokasikan sumber daya ekonomi. Perusahaan yang memerlukan dana bisa
memanfaatkan pasar modal sebagai media mendapatkan dana dengan cara lebih
menguntungkan ketimbang perbankan. Peran pasar modal diantaranya :

• Fasilitas transaksi saham dan surat berharga lain yang diperjualbelikan.


• Memberikan kesempatan kepada masyarakat pemodal (investor) mendapatkan
keuntungan.
• Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan
para pemegang saham melalui kebijakan dividen dan stabilitas harga sekuritas yang
relatif normal.
• Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal,
para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
• Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum mempunyai
kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.
• Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para
investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang
akurat dan dapat dipercaya.
• Memungkinkan aktivitas bisnis memperoleh dana dari pihak lain dalam rangka
memperluas usaha atau ekspansi.
• Memungkinkan aktivitas bisnis untuk menjadi pemisah operasi bisnis dan ekonomi
dari kegiatan keuangan.
• Memungkinkan para pemegang surat berharga mendapatkan likuiditas dengan
menjual surat berharga yang dimiliki kepada pihak lain.
D. Jenis-Jenis Pasar Modal

1. Pasar perdana (primary market)


Pasar perdana adalah pasar dimana efek-efek yang diperdagangkan untuk pertama
kalinya, sebelum dicatatkan di bursa efek. Disini, saham dan efek lainnya untuk
pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter)
melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual
saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Public
Offering) / IPO. Harga saham yang dijual pertama kali ditentukan oleh
perusahaan/emiten dan penjamin emisi yang didasarkan pada analisa fundamental
perusahaan. Hasil penjualan sahamnya akan masuk sebagai modal perusahaan yang
biasanya akan digunakan dalam perluasan bisnis, menambah asset, dan juga membayar
utang.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder merupakan pasar dari efek yang telah dicatatkan di bursa. Dengan
kata lain, pasar sekunder merupakan tempat investor dapat melakukan jual beli efek,
setelah efek ersebut dicatatkan di bursa sebagai kelanjutan dari pasar perdana. Dipasar
ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor kepada investor lainnya. Pada saat
saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah
melakukan transaksi perdagangan di bursa tertentu. Harga saham terbentuk oleh
tawaran jual dan tawaran beli dari para investor, yang di sebut sebagai order driven
market. Hasil penjualan saham biasanya tidak lagi masuk ke perusahaan tetapi masuk
ke para pemegang saham.
3. Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar ketiga disebut juga dengan OTC (Over The Counter) adalah sarana transaski
jual-beli efek antara anggota bursa(market maker) serta investor dan harga dibentuk
oleh market maker. Investor dapat memilih market maker dengan harga terbaik. Para
market maker ini akan saling bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu
jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker.
4. Pasar Keempat (Fourth Market)

Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor jual dan investor
beli tanpa perantara efek. Pasar keempat hanya dilaksaakan oleh para investor besar
karena dapat menghemat biaya transaksi daripada jika dilakukan di pasar sekunder
karena dapat menghemat biaya.

E. Pelaku Pasar Modal

1. Pengawas Pasar Modal

Pengawas pasar modal memiliki peran dalam mengawasi dan mengatur seluruh
kegiatan yang berlangsung dalam pasar uang. Struktur lembaga ini terletak di bawah
Kementerian Keuangan. Sehingga dalam menjalankan tugasnya, pengawas pasar
modal akan banyak melakukan koordinasi bersama Kementerian Keuangan.Dahulu,
pengawas pasar modal di Indonesia bernama Bapepam-LK. Namun saat ini telah
berganti menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai pelaku pasar modal di
Indonesia, OJK berwenang dalam memproduksi, merumuskan, melaksanakan, dan
mengawasi berbagai kebijakan mengenai kegiatan transaksi keuangan di pasar modal
dan lembaga keuangan lainnya.
Tugas umum badan pengawas pasar modal di Indonesia meliputi:
• Penyusunan peraturan dalam pasar modal
• Menerapkan peraturan di bidang pasar modal
• Pihak yang berwenang memberikan izin suatu lembaga atau instrumen serta
perusahaan emiten di pasar modal.
• Menyelesaikan ajuan keberatan oleh Pihak dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, LKP
dan LPP
• Membuat kebijakan akuntansi di bidang pasar modal
• Menjamin keamanan berjalannya aktivitas pasar modal.
2. Penyelenggara Pasar Modal

Penyelenggara pasar modal merupakan lembaga yang menyediakan aktivitas


pasar modal dengan membuat dan mengaturnya dalam sebuah regulasi. Di Indonesia,
penyelenggara pasar modal yaitu menteri keuangan. Oleh sebab itu, menteri keuangan
memiliki posisi tertinggi dalam struktur anggota pasar modal di Indonesia.

3. Perusahaan Emiten
Pelaku pasar modal di Indonesia tak kalah penting yaitu perusahaan emiten.
Lembaga ini sebagai pemilik saham dan surat berharga untuk diperjualbelikan dalam
bursa efek. Perusahaan publik yang telah memenuhi syarat dapat bergabung dalam
pasar modal untuk menjual sebagian surat efek atas perusahaan tersebut. Emiten
membuka efek atau surat berharga kepada masyarakat umum dalam rangka
mendapatkan suntikan modal untuk mengembangkan dan meluaskan ekspansi
bisnisnya. Sehingga keuntungan perusahaan mampu meningkat.

4. Investor/Pemilik Modal
Investor atau pemilik modal merupakan para pelaku pasar modal yang utama sebab
mereka aktif beraktivitas di bursa efek. Seorang investor akan menginvestasikan
sejumlah uangnya pada instrumen investasi di pasar modal untuk memperoleh laba atau
profit nantinya. Mereka akan melakukan kegiatan jual beli efek atau surat berharga
demi meraih keuntungan.

5. Penjamin Emisi

Penjamin emisi adalah pihak yang bertugas dalam melakukan kontrak perjanjian
bersama perusahaan emiten dalam rangka melakukan penawaran atau membeli sisa
efek tidak terjual. Dalam hal ini, penjamin emisi berfungsi dalam menjamin
keberlangsungan kegiatan emiten di bursa efek.
6. Pialang
Pialang atau broker merupakan pihak yang bertugas dalam menghubungkan antara
penjual dan pembeli saham di pasar modal. Berbagai macam pialang tersedia, tidak
hanya dari individu saja. Perusahaan juga bisa menjadi pihak pialang. Namun perlu
diperhatikan bahwa seorang pialang harus melalui ujian kelulusan WPPE (Wakil
Perantara Pedagang Efek) dan dibuktikan dengan sertifikasi CFA (Certified Financial
Analyst).
7. Manajer Investasi

Tidak hanya berperan dalam reksadana saja, manajer investasi juga termasuk
sebagai pelaku pasar modal. Tugas manajer investasi adalah mengelola dana dari
masyarakat dalam berbagai portofolio efek agar menghasilkan keuntungan. Pihak
manajer investasi harus memiliki kapasitas ilmu dan keterampilan di bidang investasi
dan pasar modal. Karena tanggung jawabnya yang besar dalam membawa uang
investor.

8. Penasihat Investasi
Meskipun tidak berkecimpung langsung dalam kegiatan pasar modal, namun
penasihat investasi tergolong sebagai para pelaku pasar modal. Penasihat investasi
berperan dalam memberikan nasihat terkait pembelian dan penjualan efek. Sehingga
investor bisa mengambil keputusan secara bijak.

9. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga penunjang pasar modal yaitu pihak krusial dalam pasar modal demi
menjaga stabilitas dan kelancaran transaksi dalam pasar. Para pelaku pasar modal
sebagai lembaga penunjang terdiri dari bank kustodian, Biro Administrasi Efek, dan
Wali Amanat. Bank kustodian adalah pihak yang bertugas dalam menerima harta dan
kolektif titipan. Sementara Biro Administrasi Efek adalah fasilitator bagi investor dan
perusahaan emiten dalam aktivitasnya di bursa efek. Terakhir, wali amanat bertugas
sebagai wakil investor dalam transaksi pasar modal.
10. Profesi Penunjang Pasar Modal
Para pelaku pasar modal terdiri dari banyak pihak. Masih ada profesi penunjang
lainnya yang mendukung kegiatan pasar modal. Contoh profesi penunjang pasar modal
antara lain akuntan, notaris, konsultan hukum, dan audit.

F. Instrumen Pasar Modal

1. Saham

Saham memang menjadi instrumen pasar modal yang paling populer di Indonesia
mengingat returnnya yang menggiurkan. Menurut pengertiannya, saham adalah bentuk
kepemilikan dari sebuah perusahaan. Jadi, kalau kamu punya 1 lembar saham dari
perusahaan tertentu, itu artinya kamu merupakan salah satu pemilik dari perusahaan
tersebut. Lebih detailnya, ketika kamu memiliki saham, maka kamu bisa memiliki hak
atas pendapatan perusahaan, hak atas aset dari perusahaan, dan juga kamu berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Surat Utang (Obligasi)

Selain saham yang terdapat di instrumen pasar modal, ternyata surat utang atau
obligasi juga merupakan salah satu instrumen yang bisa diperjualbelikan di pasar
modal. Menurut Bursa Efek Indonesia, obligasi adalah surat utang jangka menengah
panjang yang dapat dipindahtangankan. Obligasi ini sendiri bisa dibagi menjadi dua,
yaitu bersifat utang dan juga sukuk. Selain itu, obligasi berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu.
Kemudian, perusahaan akan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi. Obligasi yang paling terkenal memang obligasi
Pemerintah, seperti ORI, SBR, SR dan ST. Tetapi, perusahaan juga diperbolehkan
untuk menerbitkan obligasi-nya sendiri.
3. Reksa Dana

Siapa disini yang tidak kenal dengan reksa dana? Pasti kamu setidaknya, sudah
sering mendengar reksa dana. Tapi sebenarnya apa sih reksa dana ini? menurut
Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana ini menjadi
salah satu instrumen investasi yang paling banyak digunakan para investor pemula
karena lebih aman dan sudah diatur oleh ahlinya. Modal yang dibutuhkan pun cukup
minim. Bahkan, jika kamu berinvestasi di ONE Mobile, kamu bisa berinvestasi sebesar
Rp 20.000 per hari untuk reksa dana loh. Selain itu, investasi di reksa dana ini, investasi
kamu sudah didiversifikasikan loh.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar modal (capital modal) yaitu pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang yaitu dana yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit yaitu suatu daerah dalam pengertian
fisik yang terorganisasi daerah efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.
Pengertian bursa imbas (stock exchange) yaitu suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli imbas yang dilakukan baik secara eksklusif maupun
tidak langsung.

Pasar modal bergerak karena adanya motif ekonomi dari kedua pihak. Emiten
mendapat kemudahan mengumpul dana dari publik untuk kebutuhan dana jangka panjang
dengan biaya yang relatiflebih rendah ketimbang kredit perbankan. Investor sendiri
mendapatkan keuntungan dari return yang dia terima dari investasinya atas instrumen pasar
modal yang dikuasainya. Namun ada satu unsur yang sangat erat kaitannya dengan pasar
modal, yaitu resiko. resiko inilah yang menjadi ketakutan utama dan terbesar investor.
Resiko harus ditangani dengan langkah yang preventif dan preemtif oleh investor. Oleh
karenanya, investor mengembangkan pola pikir spekulatif untuk bermain dengan resiko
tersebut. Infrastruktur pasar modal dapat disebut memadai apabila telah dilengkapi dengan
unsur ± unsur pengawasan ( market surveilance ), Self Regulatory Organization, kliring
penyelesaian, dan penyimpanan yang baik. Terciptanya suatu kerangka hukum yang kokoh
apabila memiliki landasan hukum yang baik yang berupa undang-undang dan peraturan
yang menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang mengatur seluruh aspek
94 kegiatan pada pasar modal itu sendiri serta penegakan hukum yang dapat dipercaya.
Tidak lupa juga pelaku pasar modal itu sendiri harus bersikap profesional. Dikatakan
profesional apabila mereka memiliki kemampuan teknis yang diperlukan dan menunjung
tinggi etika profesinya masing - masing. Peran dari tiga unsur diatas adalah akan
menciptakan suatu sistem perdagangan yang teratur, wajar, efisien, yang gilirannya akan
menghasilkan market confidence dan efisiensi pasar modal itu sendiri. Semua ini berujung
pada tujuan akhir yaitu tercptanya pasar modal yang kompetitif, aman, dan menarik dalam
memenangkan persaingan di pasar global. Pasar modal itu sendiri diatur di dalam
Undangundang pasar modal NO.8 tahun 1995.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah disampaikan diatas maka penulis menyampaikan


beberapa saran yaitu perlu dilakukannya pembaharuan terhadap sistem peraturan
perundang - undangan tentang pasar modal khususnya mengenai short selling. Dimana
dilihat pada negara Amerika Serikat yang telah mengadopsi peraturan Short sell sejak
tahun 1930 dan sampai sekarang telah diperbaharui beberapa kali agar lebih sempurna.

Setiap pihak yang terlibat kegiatan di bidang pasar modal termasuk tentu saja para pelaku
di pasar modal harus mengerti dan memahami serta melaksanakan kode etik dalam pasar modal
guna menciptakan pasar modal yang sehat, bersih dan memiliki daya saing yang tinggi. Keadaan
yang kondusf merupakan dasar bagi semua pihak untuk menghindari terjadinya pelanggaran dan
kejahatan di pasar modal. Dan yang terakhir hendaknya badan pengawas pasar modal dan lembaga
keuangan mampu membangun kerja sama yang lebih baik dengan pihak kepolisian maupun pihak
kejaksaan dalam menangani persoalan - persoalan dalam bidang pasar modal. Perlu adanya
koordinasi yang baik antara kedua belah pihak dimana mempercepat selesainya perkara pidana
pasar modal, karena pada umumnya badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan lebih
banyak memberikan sanksi yang bersifat administratif, dengan adanya sanksi pidana dan proses
penyelesaian sengketa perkara pidana dalam pasar modal yang cepat maka diharapkan dapat
memberikan efek jera terhadap para pelaku maupun pihak ± pihak lain yang terlibat sehingga
kejadian yang sama diharapkan tidak akan terulang lagi. 102 Kemudian para investor baik investor
yang berasal dari dalam negeri maupun investor yang berasal dari luar negeri harus lebih
diperhatikan dan lebih diperjelas perlindungan hukumnya agar para investor merasa aman
menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.academia.edu/39983034/Makalah_pasar_modal
- https://kuliahjurusanilmumanajemen.blogspot.com/2018/08/makalah-pasar-
modal-lengkap.html
- https://www.gurupendidikan.co.id/pasar-modal/
- https://lifepal.co.id/media/peranan-pasar-modal/
- file:///C:/Users/asus/Downloads/BAB%20V.pdf
- https://corfina.id/articles/read/jenis-pasar-modal
- https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/23/pelaku-pasar-modal

Anda mungkin juga menyukai