Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PASAR MODAL

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan banyak
kenikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah bank dan lembaga keuangan
lainnya ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah
satu syarat penilaian mata kuliah bank dan lembaga keuangan lainnya. Yang meliputi nilai tugas, nilai
individu, dan nilai keaktifan.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya
lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.
Yang semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan masyarakat dalam
perkembangan perbankan di Negara indonesia.
Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya akan menyatu dalam
satu makalah kami. Sehingga tidak ada perombakan total dari buku aslinya.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan
makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala
kekurangannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada AA.Kurnawan,S.Sos.M.Si sebagai pengajar mata kuliah bankdan
lembaga keuangan lainnya yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.tidak lupa pula
kepada rekan – rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Penyusun

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1. Latar Belakang................................................................................. 4
2. RumusanMasalah............................................................................. 4
3. Tujuan.............................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................... 5
A. Pengertian Pasar Modal.................................................................... 5
B. Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia....................................... 5
C. Manfaat Pasar Modal....................................................................... 7
D. Lembaga – Lembaga Yang Terlibat dalam Pasar Modal................. 7
E. Proses Penawaran Umum (Go Public)........................................... 11
F. Proses Pencatatan Efek Di Bursa Efek Jakarta.............................. 17
G. Produk – Produk Di Pasar Modal.................................................. 20
H. Strategi Di Pasar Modal................................................................. 21
BAB III : Penutup................................................................................................ 22
Daftar Pustaka....................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai segala
sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah transaksi
produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang
terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.Dimulai dengan adanya
perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan
satu-satunya bursa efek di Indonesia.Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu
para investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?
2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?
3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para investor dan perusahaan
untuk bertransaksi?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia


2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di Indonesia
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di pasar modal

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL


Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan
merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang
terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.Pengertian bursa efek
(stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek
adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat
pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti
utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak
yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu
jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuransi,
dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,
pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market).Pasar uang berkaitan dengan instrument
keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan merupakan pasar yang
abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek
seperti sertifikat deposito, commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU).

B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA


Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad
ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal
Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat
Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun
1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia
yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda
mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber
dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut
terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi
dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar
midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan
bernamaVerreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai
perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan
milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia Belanda. Bursa Batavia dihentikan
pada perang dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan
aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti
pada perang dunia kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan
melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak perseroan sebesar 10%-20%
selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI
yang membeli saham melalui pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain,
pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk
pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar modal antara lain Pakto 27
tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987
yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:
a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
b. Diperkenalkan Bursa Paralel.
c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang sebelumnya
dipungut oleh Bapepam.
d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
e. Saham boleh dierbitkan atas unjuk.
f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak
dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta.
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
C. MANFAAT PASAR MODAL

1. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
2. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada
meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi
pemenangobligasi
3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)


Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal
adalah :
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat
umum.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
1) Bursa efek
2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
3) Reksa dana
4) Perusahaan efek dan perorangan
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek


Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar dan
jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas
administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek,
penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses
evaluasi.
3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).

b. Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya.
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan

c. Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat
dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin
usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan
pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

d. Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar
dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
e. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
f. Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali
aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal lembaga
sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang diterima
olehnya sebagai jaminan.
3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang harus
dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

b. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta
bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten
tidak memenuhi kewajibannya.

c. Agen Pembayar (Paying Agent)


Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali
setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam
pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
a. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga berfungsi untuk
menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan harga serta memelihara
likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa
efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada investor.

c. Perusahaan Efek
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat menjalankan saru atau
beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek (underwriter) , peranraa pedagang efek,
manajer investasi atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek


Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa
melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi,
emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund)


Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang pada
umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer
investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat sebagai bukti
keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana.

E. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)

Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.
Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai go public. Go public dapat menjadi strategi untuk
mendapatkan dana dalam jumlah besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan
ekspansi, memperbaiki struktur permodalan, dan investasi. Dengan adanya proses penawaraan
umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak keuntungan. Keuntungan yang dapat
diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
a. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa melalui termin-termin.
b. Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go public juga menjadi
relatif murah.
c. Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk
melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
d. Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hal ini tentu saja juga
menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas di
pasar modal.
e. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media promosi yang
sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat diperoleh oleh perusahaan karena
penyertaan karena penyertaan masyarakat biasanya tidak akan memengaruhi kebijakan
manajemen.

Penawaran Umum
Sebelum Emisi
Emisi
Sesudah Emisi
Inter Perusahaan
BAPEPAM
Pasar Primer
Pasar Sekunder
Pelaporan
1. Rencana go public
2. RUPS
3. Penunjukan
Underwriter
Profesi Penunjang
Lembaga Penunjang
4. Mempersiapkan dokumen
5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin emisi
6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek
7. Tanda tangan perjanjian
8. Public Expose
1. Emiten menyampaikan pendaftaran
2. Expose terbatas di Bapepam
3. Tanggapan
Kelengkapan dokumen
Kejalasan informasi
Keterbukaan (hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen)
4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari
5. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif
1. Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual
2. Penjatahan kepada pemodal
3. Penyerahan efek kepada pemodal
1. Emiten mencatatkan efeknya di bursa
2. Perdagangan Efek di bursa
1. Laporan Berkala
2. Laporan kejadian penting dan relevan
Gambar 1 Proses Penawaran Umum di Pasar Modal
Meski proses untuk go public ini relatif mudah, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh
pihak emiten agar proses untuk go public ini dapat berjalan lancar sesuai dengan perencanaan.
Perencanaan tersebut meliputi perencanaan internal dan eksternal. Perencanaan internal
dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan pemegang saham dan manajemen. Perencanaan
eksternal dilakukan dengan menjalin kerja dengan lembaga-lembaga penunjang dan Bapepam.
1. Persiapan dalam Rangka Penawaran Umum
a. Menajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go public.
b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang saham dan
peruanahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu menyiapkan
kelengkapan dokumen :
1) Penjamin emisi (under writer) untuk menjamin dan membantu emiten dalam proses emisi.
2) Profesi penunjang :
 Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan emiten
untuk dua tahun terakhir.
 Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
 Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar
(sound value) dari aktiva tetap.
 Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membat akta perjanjian-perjanjian
dalam rangka penewaran umum dan juga noulen-notulen rapat.
3) Lembaga penunjang :
 Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan pemegang oblogasi (unuk emisi
obligasi).
 Penanggung (guarantor).
 Biro Administrasi Efek (BAE).
4) Tempat penitipan Harta atau kusodian (custodian).
d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek di mana efeknya akan dicatatkan.
f. Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi.
g. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat utang, terlebih dahulu harus
memperoleh peringkat dari Lembaga Peringkat Efek.
h. Menyampaikan pernyataan pedaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada BAPEPAM,
sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.

2. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum


Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat tahap berikut:
a. Tahap persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan
menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk
meminta persetujuan paa pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah
mendapatkan persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta
lembaga dan profesi penunjang pasr yaitu:
 Penjamin emisi (underwiter). Merupakan pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten
dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain:
menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus dan memberikan penjaminan
atas penerbitan.
 Akuntan publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan
keuang calon emiten.
 Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar
dari akviwa tetap tersebut.
 Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
 Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam
rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emien menyampaikan
pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal hingga BAPEPAM menyatakan Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif.

c. Tahap Penawaran Saham


Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham
kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual
yang telah ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula
bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham dilepas ke
pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluuh investor berjumlah
150 juta saham. Jika invstor tidak mendapatkan sham pada pasar perdana, maka investor tersebut
dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di bursa efek.

d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek


Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di bursa
efek, di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ).

3. Persyaratan Pencatatan Saham di BEJ


a. Papan Utama
No. Kriteria
1. Telah memenuhi persyarat umum pencatatan saham.
2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core
business) yang sama minimal 36 buln berturut-turut.
3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan
ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan
Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh
pendapat Wajar Tanpa Pengcualian (WTP).
4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva
Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 100.000.000.000
(seratus miliar rupiah).
5. Jumlah saham yang dimilikai oleh pemegang saham yang bukan
merupakan Pemegang Saham Pengendali atau Pemegang Saham
Minoritas (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau
perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi
Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam
periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan,
sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau 35%
dari modal disetor (mana yang lebih kecil).
6. Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemenang
saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek,
dengan ketentuan;
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran
umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang
saham setelah penawaran umum perdana.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan
publik, maka jumlah peegang saham tersebut adalah jumlah
pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain,
maka jumlah pemegang saham tersebut dihitung berdasarkan rata-
rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.
b. Papan Pengembagan
No. Kriteria
1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham.
2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core
business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.
3. Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup
minial 12 bulan bulan dan Laporan Keuagan Auditan interim
terakir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar anpa Pengecualian
(WTP).
4. Memiliki Akiva Berwujud Bersih (net itangible asset) minimal Rp
5.000.000 (lima miliar rupiah).
5. Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan
keuntugan atau beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib:
 Selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat
sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berdasarkan
proyeksi keuangan yang akan diumumkan di bursa.
 Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang yang
sesuai dengan sifanya usahanya memerlukan waku yang cukup
lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur,
perkebuban tanaman keras, konsensi Hak Pengelolaan Hutan
(HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau bidang usaha lain
yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka berdasrkan
proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tersebut selambat-
lambatnya pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah
memperoleh laba usaha dan laba bersih.
6. Jumalah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan
merupakan pemegang saham pengendali (minority shareholders)
setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di
bursa efek lain atau bagi perusahaan publik yang belum tercatat di
bursa efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum
permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 (lima
puluh juta) saham tau 35% dari modal disetor (mana yang lebih
kecil).

7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemenang


saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek,
dengan ketentuan;
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran
umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang
saham setelah penawaran umum perdana.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan
publik, maka jumlah peegang saham tersebut adalah jumlah
pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain,
maka jumlah pemegang saham tersebut dihitung berdasarkan rata-
rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.
8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian
emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full
commiment).
F. PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA

Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh Bapepam dan emiten
bersama dengan penjamin emisi telah melakukan penawaran umum, maka:
a. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan ketentuan pencatatan efek di
BEJ;
b. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;
c. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan pencatatan;
d. Emiten membayar biaya pencatatan;
e. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;
f. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.
1. Persyaratan Pencatatan Saham
a. Pernyataan pendaftaran emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;
b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat Wajar Tanpa
Kualifikasi (WTK-unqualified opinion) untuk tahun buku terakhir;
c. Minimal jumlah saham yang dicatatkan 1 juta perlembar;
d. Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal (1 pemodal memiliki sekurang-kurangnya 500
saham);
e. Wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh (company
listing), sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan asing (maksimal 49% dari jumlah
saham yang tercatat di bursa);
f. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun; pengertian berdiri : telah berdiri pada
suatu tahun buku apabila Anggaran Dasarnya telah memperoleh pengesahan dari Departemen
Kehakiman.

2. Pengertian Beroperasi

a. Perusahaan dianggap telah beroperasi apabila memenuhi salah satu pengertian berikut ini:
Telah memperoleh izin/persetujuan tetap dari BKPM,
Telah memperoleh izin operasional dari Departemen Teknis,
Secara akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional,
Secara ekonomis telah memperoleh pendapatan/biaya yang berhubungan dengan operasi pokok.
b. Dalam dua tahun buku terakhir memperoleh laba bersih dari kegiatan operasional;
c. Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp 20 miliar, modal sendiri Rp 7,5 miliar, dan modal
disetor Rp 2 miliar;
d. Kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum sekurang-kurangnya Rp 4
miliar;
e. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

3. Persyaratan Pencatatan Obligasi

a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;


b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat Wajar Tanpa
Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir;
c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp 25 miliar;
d. Rentang waktu efektif dengan permohonan pencatatan tidak lebih dari 6 (enam) bulan dan sisa
jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun;
e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi tahun terakhir;
g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.
4. Persyaratan Pencatatan Reksa Dana
a. Reksadana tersebut telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan;
b. Pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;
c. Nilai nominal saham reksa dana yang ditawarkan minimal Rp 10 miliar;
d. Jumlah pemegang saham orang/badan minimal 200 pemodal (1 pemodal minimal memiliki 500
saham);
e. Direksi dan manajer investasi memiliki reputasi baik.

5. Persyaratan Pencatatan Waran


a. Waran harus diterbitkan oleh emiten yang sahamnya telah tercatat di bursa;
b. Pernyataan pendaftaran atas waran telah dinyatakan efektif;
c. Setiap waran harus memberikan hak kepada pemegang waran untuk membeli minimal satu
saham atau kelipatannya;
d. Waran yang dinyatakan memiliki masa berlaku minimal 3 tahun dan pelaksanaan hak (konversi)
minimal 6 bulan setelah waran diterbitkan;
e. Harga pelaksanaan hak (konversi) atas waran maksimal 125% dari harga saham terakhir pada
hari saat diputuskannya penerbitan waran oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) emiten;
f. Perjanjian penerbitan waran memuat ketentuan tentang:
 Perlakuan untuk waran yang tidak dikonversi sampai jatuh tempo;
 Perlindungan pemegang waran dari dilusi karena turunnya harga saham akibat keputusan
perusahaan.
g. Harga pelaksanaan waran tidak menyimpang dari yang ditetapkan dalam perjanjian penerbit
waran;
h. Sertifikat waran diterbitkan atas nama.

6. Kewajiban Pelaporan Emiten


Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka emiten sebagai
perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin maupun laporan lain jika ada
kejadian penting kepada Bapepam dan BEJ. Seluruh laporan yang disampaikan oleh emiten
kepada bursa, yaitu laporan adanya kejadian penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa
kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan
informasi. Masyarakat dapat memperoleh langsung informasi tersebut ataupun melalui
perusahaan piutang. Hal ini penting karena sebagai pemodal, terutama pemodal pubik tidak
memiliki akses informasi langsung kepada emiten. Untuk mengetahui kinerja perusahaan,
pemodal sangat bergantung pada informasi tersebut. Oleh karena itu kewajiban pelaporan
dimaksudkan untuk membantu penyebaran informasi agar dapat sampai secara tepat waktu dan
tepat guna kepada pemodal.
G. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL

1. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya
menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi.
2. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.

3. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya
disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa.

4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman.

5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan.

6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten.

H. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL

Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping akan memperoleh
keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian. Strategi dasar investor yang akan
meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa
mengikuti prinsip “Keep your alpha high and your beta low”. Prinsip ini berarti bahwa investor
akan selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan keuntungan yang akan diperoleh.
Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor untuk
menganalisis berbagai jenis saham kemudian memilih beberapa saham sesuai dengan
kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Oleh karena itu,
bermain di pasar modal tidak memberikan jaminan untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih
lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di bursa akan
sangat mungkin pula investor mengalami capital loss.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang,
yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan
asuranssi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah
pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal
1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue

Manfaat Pasar Modal


1. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
6. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
7. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
8. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
9. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
10. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

2. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
4. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada
meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
5. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi
pemenang obligasi
6. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko
Semakin berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru yang
menggunakan prinsip syariah.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh
informasi mengenaiPasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu
kami dalam pembuatan makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas
perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Salemba Empat
http://www.google.com/pasar modal
http://www.google.com/pasar modal syaria
KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu
dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal...............................................................
B. Manfaat Pasar Modal..............................................................................................
C. Sejarah Pasar Modal................................................................................................
D. Mekanisme Pasar Modal..........................................................................................
E. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia...............................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

MAKALAH
PASAR MODAL DAN PERKEMBANGANNYA
OLEH :
NAMA KELOMPOK
 M. WIRA SANDI
 MURTINI
 NILHAM WATI
 NURUL IZZATI
 OLI AGLITA
 RESA NOVIANA SARI
 RIZKA RAHMAN

KELAS : XI – IPS 1

SMAN 1 MASBAGIK
TP. 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit.
Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan sendiri ,disamping
memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Sumber dari luar tidak mungkin
selamanya diandalkan untuk pembangunan. Oleh sebab itu ,perlu ada usaha yang sungguh-
sungguh untuk mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam,yaitu tabungan
masyarakat,tabungan pemerintah ,dan penerimaan devisa.
Untuk mengatasi kelangkaan dana itu banyak Negara yang sedang berkembang terlibat
dengan pinjaman luar negeri. Meskipun disadari tabungan masyarakat di Negara sedang
berkembang masih rendah disbanding dengan Negara-negara maju, tetapi yang lebih penting
dalam era pembangunan ini adalah mengusahakan efektifitas pengerahan tabungan masyarakat
itu kepada sector-sektor yang produktif.
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan
suatu Negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat
menggalang penegerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sector-sektor
produktif. Apabila pengarahan dana masyarakat melalui lembaga-lemabaga keuangan maupun
pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik,maka dana pembangunan yang bersumber dari
luar negeri makin lama makin dikurangi.
B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal ?
B. Apa Saja Manfaat Pasar Modal ?
C. Bagaimana Sejarah Pasar Modal ?
D. Bagaimana Mekanisme Pasar Modal ?
E. Bagaimana Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ?
C. Tujuan
A. Untuk Mengetahui Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal
B. Untuk Mengetahui Manfaat Pasar Modal
C. Untuk Mengetahui Sejarah Pasar Modal
D. Untuk Mengetahui Mekanisme Pasar Modal
E. Untuk Mengetahui Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karateristik Pasar Modal


Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim
jangka panjang,penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama,memungkinkan
investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi(melalui pasar sekunder).
Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lloyd,1976),adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “criteria pasarnya”secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Menurut Marzuki Usman (1989), pasar modal adalah pelengkap di sector keuangan terhadap
dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya
yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal
(investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut emiten (perusahaan yang go public).
Setelah mengetahui pengertian pasar modal,kiranya perlu dikemukakan beberapa klasifikasi
daripada karateristik pasar modal yakni sebagai berikut (Basjiruddin A.Sarida, 1981).
a. Dari sudut pandang para pemakai dana,terdapat berbagai pihak terlibat di dalam kegiatan pasar
modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak-pihak yang membutuhkannya,maka
berbagai instrument menjembatani antara mereka yang membutuhkan dana dengan para
penanam modal (investor).
b. Dari sudut pandang jenis instrument yang ditawarkan melalui pasar modal ,yakni apakah
instrument merupakan utang jangka panjang menengah /panjang atau instrument modal
perusahaan (equity).
c. Dari sudut jatuh temponya instrument yang diperdagangkan di pasar modal. Sebagaimana
diketahui ,tranksaksi surat-surat berharga yang telah jatuh temponya dalam waktu kurang dari
satu tahun dilakukan dalam Pasar Uang (Money Market) atau pasar dana-dana jangka pendek
(short term market).
d. Dari sudut pandang tingkat sentralisasi. Sebagaimana telah diketahui,bahwa ruang lingkup suatu
pasar modal ternyata mencakup permasalahan yang cukup luas dan tersebar.
e. Dari sudut pandang transaksinya ,suatu transaksi pasar modal yang dilakukan oleh para pemodal
dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya terbuka (open market) dan tidak
langsung.
f. Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar perdana (primary
market). Hal tersebut menimbulkan perbedaan antara transaksi pada pasar sekunder atau bursa.
B. Manfaat Pasar Modal
Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik oleh invetor ,emiten pemerintah maupun lembaga
penunjang (PAU-UGM,26-27 Januari 1990).
Manfaat pasar modal bagi emitan yaitu :
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada “convenant”sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan
dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil
6. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan
7. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi
8. Tidak ada bebas financial yang tetap
9. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas
10. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu
11. Profesionalisme dalam manajemen meningkat
Sedangkan menfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut :
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin
pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain.
2. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham yang mencapai capital gain.
3. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham ,mempunyai hak suara dalam RUPO
bila diadakan bagi pemegang obligasi.
4. Dapat dengan mudah mengganti instrument investasi,misal dari saham A ke saham B sehingga
dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi resiko.
5. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument yang mengurangi resiko.
Manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang yaitu :
1. Menuju arah professional didalam memberikan pelayanannya sesuai dengan bidang tugas
masing-masing
2. Sebagai pembentuk harga dalam bursa parallel
3. Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang
4. Likuiditas efek semakin tinggi
Sedangkan manfaat pasar modal bagi pemerintah yaitu :
1. Mendorong laju pembangunan
2. Mendorong investasi
3. Penciptaan lapangan kerja
4. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR)
5. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
C. Sejarah Pasar Modal
Sebenarnya kegiatan pasar modal sudah sejak lama dikenal di Indonesia,yaitu pada saat
zaman penjajahan Belanda. Hal ini terlihat dari didirikannya bursa efek di Batavia yang
diselenggarakan oleh Voor de Effectenhandel pada tanggal 14 Desember 1912,meskipun
diketahui bahwa tujuan awalnya untuk menghimpun dana guna kepentingan mengembangkan
sector perkebunan yang ada di Indonesia.
Perkembangan pasar modal ini cukup pesat,sehingga dibuka juga Bursa Efek Surabaya pada
tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Terjadinya
gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939 ikut mempengaruhi perdagangan efek yang ada di
Indonesia.
Untuk mendorong kegiatan pasar modal,awalnya pemerintah memberikan fasilitas
perpajakan kepada perusahaan-perusahaan yang go public dan investor serta lembaga-lembaga
penunjang yang terkait seperti broker dan dealer,tetapi hal ini tidak berlangsung lama.
D. Mekanisme Pasar Modal
Kegiatan pasar modal dengan lembaga-lembaga perantara emisi dan bursa serta lembaga-
lembaga perantara perdagangan adalah merupakan suatu mekanisme,yang sekaligus digerakkan
mengatur permintaan dan penawaran akan dana,dan pengeluaran dana akan tertuju kepada
secktor-sektor produksi.
Hubungan antara pemilik dana (investor) dan pengelola dana (perusahaan) dalam pasar
modal agak berbeda dengan dalam perbankan. Risiko pemilik dana dalam pasar modal relative
lebih besar,di samping itu jangkauannya lebih luas dibanding dengan perbankan. Sehubungan
dengan hal itu ,para investor dan juga pemerintah berkepentingan untuk menekan risiko tersebut
sekecil mungkin,dengan tidak menghambat mekanisme pasar modal itu sendiri. Cara mengurangi
risiko itu antara lain dengan menggunakan bantuan lembaga-lembaga perantara yang telah diberi
izin oleh pemerintah untuk beroperasi. Dengan adanya lembaga-lembaga perantara
tersebut,maka jarak antara sumber dana (investor) dengan yang butuh dana (perusahaan) menjadi
semakin jauh,sehingga perlu adanya aturan main sebagai berikut:
1. Emiten
Emiten (calon emiten) yaitu badan usaha yang bermaksud mengeluarkan-menawarkan efek
kepada masyarakat,pertama-tama harus menghubungi perantara emisi.
2. Perantara emisi
Yang dimaksud dengan perantara emisi di sini adalah :
a. Penjamin emisi (underwriter)
b. Akuntan public dan
c. Perusahaan penilai (appraisal company)
E. Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar Modal Indonesia telah ada sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 14
Desember 1912 di Batavia, namun perkembangannya mengalami masa pasang – surut akibat
berbagai faktor, mulai dari Perang Dunia I dan II hingga perpindahan kekuasaan dari pemerintah
kolonial kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI). Selanjutnya, pihak Pemerintah RI
melakukan pembentukan ulang Pasar Modal Indonesia melalui Undang-Undang Darurat No. 13
tahun 1951 yang kemudian dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia No.15 tahun
1952.
Dalam 2 dasawarsa selanjutnya, perkembangan Pasar Modal Indonesia mengalami stagnasi
sehubungan dengan dihentikannya kegiatan Pasar Modal sepanjang dekade 1960-an hingga akhir
pertengahan 1970-an. Pada tahun 1977, Pemerintah mengaktifkan kembali Pasar Modal
Indonesia dengan ditandai go public-nya PT Semen Cibinong. Namun, dunia Pasar Modal
Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang
antara lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989 dan
swastanisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992.
Penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal juga semakin
mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory Organization (SRO)
Pasar Modal Indonesia. Sejak itu, BEJ tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian di bidang
teknologi perdagangan, antara lain dengan komputerisasi perdagangan melalui sistem Jakarta
Automated Trading System (JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2000 dan
Remote Trading System pada tahun 2002. Sementara itu, BES mengembangkan pasar obligasi
dan derivatif.
Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan Pasar Modal
Indonesia.Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa, BES digabungkan ke dalam
BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan meningkatkan peran
pasar modal dalam perekonomian Indonesia.Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena
imbas krisis keuangan dunia. IHSG, yang sempat menyentuh titik tertinggi 2.830,26 pada tanggal
9 Januari 2008, terperosok jatuh hingga 1.111,39 pada tanggal 28 Oktober 2008 sebelum ditutup
pada level 1.355,41 pada akhir tahun 2008. Kemerosotan tersebut dipulihkan kembali dengan
pertumbuhan 86,98% pada tahun 2009 dan 46,13% pada tahun 2010.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
[Desember  Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
1912] Pemerintah Hindia Belanda
[1914 –  Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1918]
[1925 –  Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
1942] Efek di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun  Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang
1939] dan Surabaya ditutup
[1942 –  Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952]
[1956]  Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif
[1956 –  Perdagangan di Bursa Efek vakum
1977]
[10 Agustus  Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
1977] dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public
PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara
[1977 –  Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987] 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[1987]  Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia
[1988 –  Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
1990] diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat
[2 Juni  Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
1988] oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember  Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
1988] yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan
beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
[16 Juni  Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
1989] Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli  Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
1992] Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei  Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
1995] sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
[10  Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
November 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan
1995] mulai Januari 1996
[1995]  Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
[2000]  Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
[2002]  BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
[2007]  Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
[02 Maret  Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
2009] Indonesia: JATS-NextG

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan pasar modal tetap dibutuhkan oleh suatu Negara.
2. Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk pemenuhan modal jangka panjang perusahaan.
3. Manfaat pasar modal dirasakan oleh :
· Investor
· Lembaga penunjang
· pemerintah
4. masing-masing instrument pasar modal merupakan alternative investasi yang bisa dipilih
investor dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5. Efisiensi pasar modal menyangkut informasi yang ada di pasar modal dan kepercayaan investor
terhadap informasi tersebut dan hal ini menyangkut kepentingan banyak pihak.
6. Analisis efisiensi pasar modal dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu :
· Bentuk lemah (weak-form)
· Bentuk semu kuat (semistrong-form)
· Bentuk kuat (strong –form)
7. Untuk mengefisienkan pasar modal adalah dengan cara mengembalikan kepercayaan investor
dan informasi yang ada di pasar modal adalah informasi yang sejujur-jujurnya mengenai “isi
perut” emiten,selengkap-lengkapnya,relavan,dan akurat.
8. Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan pasang surut perkembangan ini
tergantung pada banyak factor termasuk factor efisien tidaknya pasar modal tersebut.
9. Indeks harga saham seringkali dipakai sebagai tolak ukur untuk melihat kondisi perekonomian
dan pasar modal.
10. Untuk mengurangi resiko kerugian investor maka investor dapat menggunakan portofolio
investasi.
11. Untuk memilih investasi yang aman dan menguntungkan,investor dapat melakukan analisis
investasi dengan analisis fundamental,teknikal,ekonomi,dan rasio keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

http://pasarmdl.blogspot.com/
http://jendelapasarmodal.blogspot.com/2013/03/pengertian-pasar-modal-dan.html

Anda mungkin juga menyukai