BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan distributor yang bergerak
dibidang penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit Tea yang mana pada akhir periode akuntansi
(bulan) melakukan proses penggajian kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai
pertanggung jawaban kepada pimpinan perusahaan. Proses pencatatan dan perhitungan gaji yang
diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga menyebabkan proses gaji sering
terlambat. Oleh sebab itu perusahaan ini sebenarnya membutuhkan suatu sistem perhitungan gaji
yang cepat dan akurat sehingga proses kerja bagian personalia dan kasir menjadi lebih efisien.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah seringnya
proses pembayaran gaji karyawan yang terlambat, hal ini diakibatkan oleh penyusunan laporan
penggajian masih manual sehingga lambat dan tidak efisien, serta menyulitkan pihak keuangan yaitu
bagian penggajian untuk membayar gaji karyawan.
Karena keterbatasan waktu dan mengingat banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah ini adalah
mengenai apa penyebab perusahaaan mengalami keterlambatan dalam memberikan gaji
karyawannya.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah memberikan masukan kepada perusahaan PT. Surya
Lagang Ostentasi Medan sehingga membantu pihak perusahaan untuk menyusun laporan penggajian
menjadi cepat dan lebih efisien.
1. Bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi PT. Surya Lagang Ostentasi agar dapat segera terselesaikan laporan gaji dapat
disajikan tepat waktu dan akurat.
2. Bagi penulis
Sebagai wahana dalam meningkatkan kemampuan, dan juga sebagai penyelesaian tugas akhir
semester.
BAB II
PEMBAHASAN
Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
yang mempunyai jenjang jabatan seperti manajer. Penggajian dapat diartikan sebagai
proses pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau
jasa yang telah dilakukan. Jadi Sistem penggajian atau kepegawaian adalah sistem yang
mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian pelaporan kepegawaian. (Mulyadi, 2001,
377).Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat,
menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan dan menyajikan informasi
kebutuhan pegawai kepada manajamen. Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak,
potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan persyaratan-persyaratan
kepegawaian lainnya. Pemrosesan penggajian merupakan satu kegiatan yang peka terhadap
hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memadai.
Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan
perusahaan. Sering sekali gaji dan upah dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh
kebanyakan masyarakat. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan karena gaji dan upah
sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya. Pada kenyataannya
kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan.Perusahaan manufaktur, pembayaran kepada
karyawan biasanya dibagi menjadi 2 golongan yaitu gaji dan upah. Gaji umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap
perbulan, sedangkan upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan
produk yang dihasilkan oleh karyawan.
Menurut undang-undang tenaga kerja no 13 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1 berisikan Upah
adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa
yang telah atau akan dilakukan. Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional,
memberikan definisi upah sebagai sebagai berikut upah ialah suatu penerimaan sebagai
suatu kerja berfungsi sebagai suatu jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi
kemanusiaan dan produktifitas yang dinyatakan dalam nilai atau bentuk yang ditetapkan
menurut suatu persetujuan Undang-Undang dan peraturan yang dibayarkan atas dasar suatu
perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima kerja.Selanjutnya pengertian gaji
dan upah menurut Hadi Purwono adalah sebagai berikut: Gaji (salary) biasanya dikatakan
upah (wages) yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, dan tata usaha pegawai kantor
atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih tinggi dari pada pembayaran kepada
pekerja upahan. Upah adalah pembayaran kepada karyawan atau pekerja yang dibayar
menurut lamanya jam kerja dan diberikan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai
jaminan untuk dipekerjakan secara terus-menerus. (Hadi Purwono, 2003, 2). Dari definisi
Gaji dan upah di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan pengganti jasa bagi
tenaga-tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan melalui
perhitungan masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan atau tahunan.
Sedangkan upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit
produksi.Dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri
Keuangan tentang PPh pasal 21 tahun 2003, ada dijelaskan mengenai tingkat upah yang
diterima karyawan.
PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan distributor yang bergerak di
bidang penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit Teayang mana pada akhir periode akuntansi
(bulan) melakukan proses penggajian kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai
pertanggung jawaban kepada pimpinan perusahaan. Perusahaan ini beralamat di Jalan KL. Yos Sudarso
Km 6.9 Medan.
Seperti pada perusahaan dagang lainnya PT. Surya Lagang Ostentasi Medan juga adalah salah
satu perusahaan yang membeli dan menjual barang dagangnya dengan tujuan untuk mencapai laba
(profit) penjualan yang semaksimum mungkin. Oleh sebab itu dalam melakukan kegiatan
operasionalnya perusahaan ini juga mempunyai sistem pembelian dan penjualan.
2. KASUS
Adapun sumber masalah ini penulis mengetahui dari karyawan, dimana karwayan tersebut
adalah teman saya, dia bekerja sebagai karyawan biasa (buruh) dimana dia telah bekerja pada PT.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah seringnya
proses pembayaran gaji karyawan yang terlambat. Hal tersebut sering terjadi pada perusahaan,
sehingga membuat para karyawan merasa bingung dengan keadaaan ini. Hal tersebut membuat
timbul pemikiran karyawan bahwa perusahaaan sedang rugi atau mau bangkrut.
Biasanya perusahaan memberikan gaji kepada karyawan akhir bulan, yaitu melalui staf
keuangan. Jadi mereka ini yang berurusan dengan gaji. Akan tetapi setiap keterlambatan pembayaran
gaji mereka selalu tidak mau ambil pusing. Apabila karyawan menanyakan kepada staf keuangan maka
Intinya dari permasalahan pada PT. Surya Lagang Ostentasi adalah seringnya proses
3. Tanggapan
Setelah saya mengetahui masalah ini, sebenarnya karyawan tidak mengetetahui bahwa
perhitungan gaji yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga hal menyebabkan
proses gaji sering terlambat. Hak yang membuat pihak keuangan yaitu bagian penggajian untuk
Menurut saya kejadian ini telah merugikan perusahaan terutama karyawan. Akibat
permasalahan ini kinerja dari karyawan juga akan terganggu, demikian juga produktivitas perusahaan
perusahaan harus mengeluarkan kas yang besar, akan tetapi hal itu menunjang proses pembayaran
1. Kesimpulan
Setelah dianalisa dan dievaluasi keadaan perusahaan dan membandingkan dengan teori,
maka pada bab ini akan diambil kesimpulan dan saran yang mungkin berguna bagi pihak
perusahaan. Beberapa kesimpulan yang diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Sistem penggajian manual yang digunakan oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan
kurang efektif, efisien dan akurat dalam hal perhitungan gaji dan penyajian laporan
gaji.
2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
3 komentar:
1.
mkalahx bgusm,
Balas
Balasan
1.
PAK BUDIMAN DI MALANG15 Oktober 2016 16.24
saya sangat berterima kasih banyak MBAH RAWA GUMPALA atas bantuan
pesugihan dana ghaib nya kini kehidupan kami sekeluarga sudah jauh
lebih baik dari sebelumnya,ternyata apa yang tertulis didalam blok MBAH
RAWA GUMPALA itu semuanya benar benar terbukti dan saya adalah salah
satunya orang yang sudah membuktikannya sendiri,usaha yang dulunya
bangkrut kini alhamdulillah sekaran sudah mulai bangkit lagi itu semua
berkat bantuan beliau,saya tidak pernah menyangka kalau saya sudah
bisa sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan
kebaikan MBAH,,bagi anda yang ingin dibantu sama MBAH RAWA GUMPALA
silahkan hubungi MBAH di 085 316 106 111 insya allah beliau akan
membantu anda dengan senang hati,pesugihan ini tanpa resiko apapun
dan untuk lebih jelasnya buka saja blok mbahPESUGIHAN DANA GHAIB
TANPA TUMBAL
Balas
2.
FBS Indonesia – FBS ASIAN adalah salah satu Group Broker Forex Trading FBS
Markets Inc
yang ada di ASIA dimana kami adalah online support partner fbs perwakilan yang
sah dipercayakan oleh perusahaan FBS untuk melayani semua klien fbs
di asia serta fbs yang ada di indonesia.
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak lagi
yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com.
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009
Balas
Beranda
Mengenai Saya
yos andry
Orang-orang yang sukses hidup dengan lengkap. Mereka bahagia dan penuh rasa syukur dan
cinta terhadap segala sesuatu dalam kehidupan mereka. Mereka sudah menemukan tujuan
hidup mereka dan menunaikan misi mereka di dunia ini dengan baik, sehingga dunia ini
menjadi tempat yang lebih baik dari pada ketika mereka belum datang. Dunia menjadi
lebih baik karena orang-orang yang sukses ini selalu melihat potensi terbaik dalam diri
semua manusia di sekitar mereka, dan mereka selalu memberikan yang terbaik pula yang
mereka punya kepada dunia. ~
Lihat profil lengkapku
Flixuno's Blog
Flixuno
6 years ago
Advertisements
Abstrak
Adapun masalah yang dihadapi pada PT. Andesen Jaya Plastik di mana terdapatnya
kekurangan persediaan (Out of Stock) atau kelebihan (Over of Stock)bahan baku, bila
kekurangan bahan baku menimbulkan terhambatnya proses produksi bahkan terhenti
sehingga proses produksi tidak dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan sebelumnya sehingga produk terlambat untuk dikirimkan ke customer.
Sedangkan kelebihan bahan baku akan menimbulkan biaya persediaan yang besar dan
kualitas bahan baku akan menurun (hampir kadarluwasa) bila disimpan dalam waktu
yang lama, mengurangi mutu produk yang dihasilkan dan telah kadarluwasa tidak dapat
digunakan untuk produksi. Dan diketahui bahwa perusahaan masih memiliki beberapa
kelemahan dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya, yaitu tidak adanya analisis
mengenai rencana kebutuhan bahan baku, belum adanya kebijakan mengenai
pengadaaan sejumlah persediaan tambahan untuk dijadikan sebagai persediaan
pengaman, serta belum terencananya jadwal untuk melaksanakan pemesanan ulang
bahan baku. Selain itu masih terdapat dalam aktifitas aliran dokumen antara tiap-tiap
transaksi belum terintegrasi antara bagian purchasing dan bagian warehouse.
Maka perlu adanya solusi untuk mengatasi kesulitan di dalam persediaan dan
mengontrol jumlah persediaan di mana perusahaan melakukan analisa kebutuhan bahan
baku yang akan digunakan dalam proses produksi, sehingga jumlah bahan baku
terkendali, tidak terlebih dan tidak kurang. Dalam melakukan pembelian bahan baku
perusahaan sebaiknya mempertimbangkan efisiensi biaya persediaan, selain itu
perusahaan sebaiknya mengadakan persediaan pengaman dan menetapkan jadwal dalam
melakukan pemesanan kembali bahan baku yang akan digunakan dalam menunjang
proses produksi agar tetap berjalan dengan lancar.Untuk mempercepat proses operasi
perusahaan maka perlu perancangan suatu sistem informasi yang saling terintegrasi
dengan bagian-bagian lain, sehingga dapat menghasilkan informasi yang digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak manajemen untuk memecahkan
masalah serta melakukan perbaikan atas kelemahan sistem yang sedang berjalan.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi
semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal
mungkin dengan tanpa mengurangi kualitas yang dapat bertahan. Salah satu cara
menekan biaya produksi dengan menekan total biaya persediaan bahan baku yang
seminimum mungkin, baik dalam biaya pesanan, pemyimpanan, kehilangan, dan
kerusakan bahan baku.
Di perusahaan manufaktur, salah satu bagian atau divisi yang penting adalah persediaan.
Persediaan ini perlu dikontrol secara teratur dan periodik, mulai dari bahan baku, bahan
setengah jadi, sampai barang jadi. Di samping itu masih ada perhitungan jumlah barang
baku yang rusak atau kadarluwarsa, cacat, di return atau dikembalikan karena kualitas
yang tidak baik atau rusak. Persediaan bahan baku harus dapat memenuhi kebutuhan
rencana produksi, karena jika persediaan bahan baku tidak dapat dipenuhi, maka akan
menghambat proses produksi. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan
konsumen dapat merugikan perusahaan. Sedangkan jika persediaan bahan baku
berlebihan dapat meningkatkan biaya penyimpanan, kerusakan, dan kehilangan bahan
baku.
PT. Andesen Jaya Plastik merupakan perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jl.
Prepedan 3 No. 36 RT/RW. 011/007, Tegal Alur – Cengkareng dengan NPWP
02.305.340.8-085.000. PT. Andesen Jaya Plastik dalam kegiatan operasional sehari-hari
menerima standard dan job order, tetapi job order lebih banyak permintaannya
daripada standard order. Hal ini dikarenakan customer lebih suka melakukan
customisasi dengan mendesain sendiri motif produk yang diinginkan.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, PT. Andesen Jaya Plastik menangani job order,
bukan standard order. Artinya PT. Andesen Jaya Plastik baru mulai memproduksi jika
ada pesanan daricustomer. Pesanan customer terdiri dari 2 jenis : design khusus dan
standar. Jika design standar, customer menggunakan motif design yang dimiliki PT.
Andesen Jaya Plastik. Jika design khusus,customer menggunakan motif desain
dari customer sendiri yang biasanya disesuaikan dengan keinginan customer. Untuk hal
ini biasa ditangani oleh kepala desain.
Manajer penjualan menerima purchase order rangkap 1 dari customer lewat fax,
kemudian purchase order tersebut difotokopi sekali : rangkap 2 untuk ppic. Kemudian
ppic akan menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan dan membuat notes untuk
meminta pengeluaran bahan baku yang diperlukan untuk produksi melalui manajer
produksi, lalu manajer produksi memberikan notes tersebut ke kepala stok baku.
Kepala stok baku akan mengecek persediaan bahan baku, jika stok bahan baku ada,
maka kepala stok baku akan mencatat jumlah bahan baku pada notesdan mengirim
bahan baku ke pabrik untuk diproduksi, jika stok bahan baku tidak ada, maka kepala
stok baku akan memberikan notes ke ppic, lalu ppic memberikan notes bahan baku yang
akan dibeli ke manajer pembelian, kemudian manajer pembelian akan
membuat purchase order untuk bahan baku yang diperlukan untuk dipesan kesupplier.
2 minggu kemudian, bahan baku dikirim dari supplier disertai dengan surat
jalansupplier. Kemudian bahan baku akan dicek kelengkapannya berdasarkan surat
jalan supplier oleh kepala stok baku. Jika sudah sesuai, maka kepala stok baku akan
mencatat pada notes dan memasukkan bahan baku ke gudang disertai surat jalan
supplier. Jika bahan baku yang diterima tidak sesuai, maka manajer pembelian akan
membuat surat komplain dan bahan baku dikembalikan ke supplier.
Seperti dibahas sebelumnya, proses produksi pada PT. Andesen Jaya Plastik dilakukan
berdasarkan pesanan yang diterima perusahaan dari customer sehingga persediaan bahan
baku harus disesuaikan dengan pesanan yang diterima dari customer. Selama ini
pemesanan bahan baku hanya berdasarkan pada pengalaman pemakaian bahan baku
yang lalu di mana ketika membeli bahan baku tersebut berdasarkan total jumlah
keperluan bahan baku bulan yang sama tahun sebelumnya.
Jika dilakukan suatu analisis atas kebijakan tersebut, dapat ditemukan adanya
kelemahan, yaitu perusahaan melakukan proses produksinya berdasarkan pada pesanan
yang diterimanya, sedangkan penyediaan bahan baku berdasarkan data penjualan
sebelumnya, padahal penjualan tahun berjalan belum tentu sama dengan penjualan tahun
lalu.
Cara peramalan ini tidak tepat karena perusahaan mengalami tingkat penjualan ynag
bervariasi, sehingga pada bulan-bulan tertentu pesanan akan mengalami penurunan
sehingga terjadi pesanan yang naik turun sepanjang spekulasi siklus tahunan perusahaan.
Sehingga jika pesanan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan pesanan
tahun yang lalu, perusahaan akan mengalami masalah kekurangan bahan baku (Out of
Stock). Dan sebaliknya, jika pesanan yang diterima mengalami penurunan dibandingkan
dengan pesanan tahun yang lalu, perusahaan akan mengalami masalah kelebihan bahan
baku (Over of Stock).
Bila kelebihan bahan baku akan menimbulkan biaya persediaan yang besar dan kualitas
bahan baku akan menurun bila disimpan dalam waktu yang lama, sedangkan bila
kekurangan bahan baku akan menyebabkan terhambatnya proses produksi bahkan
terhenti sehingga proses produksi tidak dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan sebelumnya. Jika hal ini sering terjadi maka akan memungkinkan
customer untuk berpaling ke pesaing perusahaan lainnya. Apabila perusahaan
mengadakan kekurangan bahan baku dengan segera, hal inipun dapat menambah biaya
karena pada umumnya pesanan secara mendadak akan lebih mahal dibandingkan dengan
pesanan yang normal, akibatnya keuntungan perusahaan akan menurun.
Namun selama ini, selain dari jumlah bahan baku yang dipesan, perusahaan tidak
membeli persediaan tambahan untuk dijadikan persediaan cadangan, dan perusahaan
tidak menetapkan jadwal dalam melakukan pemesanan kembali. Persediaan tambahan
hanya berasal dari sisa bahan dari produksi sebelumnya yang masih memenuhi standar
untuk dipakai dalam proses produksi.
Jika dilakukan suatu analisis, dapat ditemukan adanya dua kelemahan, kelemahan yang
pertama yaitu tidak adanya persediaan pengaman. Karena tidak adanya persediaan
pengaman, maka untuk menangani masalah kekurangan bahan baku yang kemungkinan
terjadi selama masa produksi, perusahaan harus melakukan pemesanan kembali. Dengan
adanya pemesanan kembali tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra
berupa biaya pemesanan, dan akibatnya biaya persediaan akan bertambah sehingga
keuntungan perusahaan juga berkurang.
Kelemahan yang kedua adalah tidak adanya perencanaan dalam melakukan pemesanan
kembali. Bila pemesanan dilakukan terlambat akan memungkinkan terjadinya suatu saat
di mana perusahaan mengalami kehabisan stok persediaan bahan baku. Jika keadaan
tersebut tidak secepatnya diantisipasi dengan pembelian ekstra, yang otomatis akan
memperbesar biaya persediaan, akan menyebabkan terhambatnya proses produksi.
Dalam jangka panjang, proses produksi yang sering mengalami hambatan juga akan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Data bahan baku hanya dicatat manual dengan menggunakan notes baik penerimaan dan
pengeluaran bahan baku. Karena tidak dilakukan perhitungan secara otomatis
(penambahan atau pengurangan jumlah bahan baku), maka pencatatan tersebut sering
tidak sesuai dengan jumlah barang baku asli di gudang.
Selama ini tidak ada yang mengawasi stok bahan baku langsung di lapangan, ketika ada
permintaan bahan baku keluar dari manajer produksi barulah dilakukan pencatatan
jumlah bahan baku keluar dan begitu pula ketika bahan baku datang dari supplier.
Begitu pula dengan pengeluaran bahan baku oleh manajer produksi yang tidak dihitung
berdasarkan standar bahan baku yang sudah ditentukan oleh perusahaan, manajer
produksi hanya meminta bahan baku lewar notesberdasarkan perkiraan yang seringkali
melebihi jumlah kebutuhan sehingga terjadi pemborosan pemakaian bahan baku di
pabrik.
PT. Andesen Jaya Plastik merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan makan
dari melamin. Data yang dikemukakan di sini merupakan data penjualan produk mulai
dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2009. Berikut ini penjualan produk :
Satuan : unit
Februari 396.000
Maret 338.400
April 313.200
Mei 324.000
Juni 349.200
Juli 374.400
Agustus 342.000
September 316.800
Oktober 270.000
November 306.000
Desember 381.600
Februari 324.000
Maret 306.000
April 252.000
Mei 270.000
Juni 313.200
Juli 331.200
Agustus 316.800
September 306.000
Oktober 234.000
November 334.800
Desember 392.340
Februari 360.000
Maret 324.000
April 315.000
Mei 331.200
Juni 331.200
Juli 342.000
Agustus 288.000
September 280.800
Oktober 306.000
November 331.200
Desember 345.600
Dari data pesanan produk peralatan makan pada tahun 2006-2008, yang diambil dari
tabel penjualan produk di atas, maka dengan metode least square peramalan pesanan
yang diterima perusahaan dapat dihitung sebagai berikut :
Bulan Januari
Tahun Y X X2 XY
2008 396.000 0 0 0
1.242.000 0 2 – 18.000
Bulan Februari
Tahun Y X X2 XY
2008 324.000 0 0 0
1.080.000 0 2 -36.000
Bulan Maret
Tahun Y X X2 XY
2008 306.000 0 0 0
968.400 0 2 -14.400
Bulan April
Tahun Y X X2 XY
2008 252.000 0 0 0
880.200 0 2 1.800
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
Bulan Mei
Tahun Y X X2 XY
2008 270.000 0 0 0
925.200 0 2 7.200
Bulan Juni
Tahun Y X X2 XY
2008 313.200 0 0 0
993.600 0 2 -18.000
Bulan Juli
Tahun Y X X2 XY
1.047.600 0 2 -32.400
Bulan Agustus
Tahun Y X X2 XY
2008 316.800 0 0 0
946.800 0 2 -54.000
Bulan September
Tahun Y X X2 XY
2008 306.000 0 0 0
903.600 0 2 -36.000
Tahun Y X X2 XY
2008 234.000 0 0 0
810.000 0 2 36.000
Bulan November
Tahun Y X X2 XY
2008 334.800 0 0 0
972.000 0 2 25.200
Bulan Desember
Tahun Y X X2 XY
2008 392.340 0 0 0
1.119.540 0 2 -36.000
Atas dasar perhitungan dengan menggunakan metode least square di atas, dapat
diketahui peramalan pesanan yang diterima perusahaan untuk bulan Januari – Desember
2010 adalah sebagai berikut:
1 Januari 396.000
2 Februari 324.000
3 Maret 308.400
4 April 295.200
5 Mei 315.600
6 Juni 313.200
7 Juli 316.800
8 Agustus 261.600
9 September 265.200
10 Oktober 306.000
11 November 349.200
12 Desember 337.180
Dari peramalan pesanan yang akan diterima pada tahun 2010, dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk
menunjang rencana produksi perusahaan.
Perlu adanya penilaian kebijakan pengelolaan persediaan bahan baku dalam mencapai
efisiensi dalam pengadaannya serta untuk mengetahui sejauh mana efisiensi biaya dapat
dilakukan. Salah satu alternatif pemecahan masalah pada perusahaan yaitu
menggunakan metode EOQ dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya.
Sebelum menentukan berapa jumlah persediaan bahan baku yang ekonomis, terlebih
dahulu harus ditentukan biaya yang timbul dari persediaan bahan baku tersebut. Jenis
biaya yang relevan untuk menentukan pembelian bahan baku yang ekonomis hanyalah
biaya yang memiliki sifat variabel, sedangkan biaya yang bersifat tetap dianggap tidak
relevan untuk perhitungan EOQ.
Di bawah ini adalah perhitungan total biaya persediaan yang selama ini dilakukan
perusahaan :
Frekuensi pembelian setahun 24 kali
Berdasarkan hasil ramalan penerimaan pesanan di atas, maka dapat ditentukan besarnya
jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan rumus (formula
approach) Economic Order Quantity (EOQ) sebagai berikut :
– S adalah jumlah penjualan atau pemakaian unit per tahun, setelah melakukan forecast,
didapatkan sebesar 3.788.380 unit
– C adalah biaya penyimpanan yang dinyatakan sebagai suatu persentase atas nilai
persediaan, yaitu sebesar 5%
– P adalah harga beli per unit persediaan yang harus dibayar oleh perusahaan, yaitu
sebesar Rp 6.500
= 189.170,87 unit
= 189.170 unit
Dari perhitungan EOQ di atas, dapat diketahui bahwa besarnya pembelian yang
ekonomis adalah sebanyak 189.170 unit.
Setelah kita menghitung total biaya persediaan, baik yang ditetapkan oleh perusahaan
selama ini maupun dengan penerapan metode EOQ, maka dapat diketahui berapa jumlah
biaya yang dapat ditekan bila menggunakan EOQ.
Sehingga pembelian dengan menggunakan metode EOQ adalah pembelian yang efisien
dan meminimumkan biaya persediaan bagi perusahaan.
PT. Andesen Jaya Plastik tidak pernah menyediakan secara khusus persediaan
pengaman, karena tidak adanya persediaan pengaman, maka untuk menangani masalah
kekurangan bahan baku tersebut perusahaan harus melakukan pemesanan ekstra.
Dengan adanya pemesanan ekstra tersebut, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya
ekstra untuk pemesanan.
Dari masalah di atas, usulan perbaikan untuk perusahaan adalah diadakannya persediaan
pengaman. Untuk menghindari terjadinya kekurangan bahan baku pada saat tertentu
maupun saat tenggang waktu (lead time) dalam proses pemesanan berikutnya,
diperlukan adanya persediaan pengaman. Pada saat menentukan besarnya persediaan
pengaman terlebih dahulu harus diperhatikan frekuensi pemesanan yang telah ditentukan
pada saat pernghitungan jumlah pesanan yang ekonomis dengan menggunakan metode
EOQ.
Dari perhitungan EOQ, diketahui frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali, dan untuk
kebutuhan produksi sebesar 189.170 unit. Untuk menentukan besarnya persediaan
pengaman dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Dari perhitungan Safety stock, dapat diketahui bahwa besarnya persediaan pengaman
adalah sebanyak 36.790 unit.
= (10.509,44 x 7) + 36.790,04
= 110.356,12 unit
≈ 110.356 unit
Dari perhitungan reorder point di atas, dapat diketahui bahwa bahan baku harus dipesan
kembali pada saat persediaan di gudang sebesar 110.356 unit.
Dari perhitungan EOQ, safety stock, dan reorder point yang telah dibahas sebelumnya,
dapat digambarkan siklus pemesanan bahan baku sebagai berikut:
Dari siklus di atas, dapat disimpulkan bahwa pemesanan kembali dengan menggunakan
metode EOQ dilakukan 11 hari sejak pemesanan sebelumnya, sehingga perusahaan tidak
akan mengalami kekurangan bahan baku lagi untuk kebutuhan produksinya.
Dalam memperlancar proses operasi perusahaan sebaiknya terdapat sistem yang saling
terintegrasi antara bagian-bagian yang terkait dalam perusahaan. Untuk bagian gudang
sebaiknya para karyawannya diberikan pemahaman bahwa data-data yang ada pada
mereka sebaiknya dikonfirmasikan kembali dengan pihak-pihak yang terkait. Dan untuk
ketepatan catatan kartu bahan baku dengan catatan persediaan bahan baku di gudang,
maka sebaiknya para karyawan gudang mengecek kembali minimal satu minggu sekali
(stok opname). Untuk bagian purchasing sebaiknya para karyawannya juga diberi
pemahaman bahwa data-data yang ada pada mereka dikonfirmasikan kembali dengan
pihak-pihak yang terkait.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat disimpulkan:
1. Pada PT. Andesen Jaya Plastik, dalam pengadaan bahan bakunya di gudang terdapat
masalah-masalah yang mengakibatkan sering terjadinya kekurangan atau kelebihan
bahan baku. Penyebab sering terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan bahan
baku di gudang sebagai berikut:
– Persediaan yang berjalan di PT. Andesen Jaya Plastik, jumlah bahan baku kimia yang
dipesan hanya berdasarkan pengalaman bahan baku yang lalu. Dan perusahaan tidak
melakukan peramalan terhadap penjualannya sehingga terjadi ketidakjelasan mengenai
rencana produksi dan rencana kebutuhan bahan baku yang dapat dijadikan sebagai
acuan.
– Dari hasil perhitungan biaya persediaan menurut cara yang diterapkan oleh perusahaan
adalah sebesar Rp 62.490.462, sedangkan hasil perhitungan biaya persediaan menurut
EOQ untuk tahun 2010 sebesar Rp 61.440.125. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
maka biaya persediaan menurut cara yang dijalankan perusahaan belum mencapai titik
minimal. Di mana jika perusahaan menerapkan penghitungan biaya persediaan dengan
metode EOQ akan terdapat penghematan sebesar Rp 1.050.337
Dengan demikian maka biaya persediaan menurut kebijakan yang dijalankan oleh
perusahaan pada masa yang lalu masih dapat ditekan lagi sehingga dana yang digunakan
menjadi lebih efisien dan dapat dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih
bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.
– Perusahaan sering mengalami kekurangan persediaan bahan baku, hal ini dikarenakan
perusahaan tidak menyediakan sejumlah persediaan untuk dijadikan sebagai persediaan
pengaman.
2. Dari analisis perencanaan persediaan pada PT. Andesen Jaya Plastik dengan
menggunakan prinsip-prinsip perhitungan persediaan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Dengan adanya persediaan pengaman maka kekurangan bahan baku (Out of Stock)
dapat dihindarkan, sehingga kontinuitas produksi dapat terjamin.
4.2 Saran
Adapun saran yang diharapkan dalam meningkatkan PT. Andesen Jaya Plastik yaitu:
1. Karena bahan baku digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi yang dilakukan
untuk memenuhi permintaan pasar, maka untuk menentukan tingkat kebutuhan bahan
baku yang lebih tepat untuk masa yang akan datang sebaiknya perusahaan menggunakan
peramalan penjualan terlebih dahulu. Dari ramalan penjualan tersebut dapat ditentukan
berapa banyak barang yang harus diproduksi dan kemudian akan dapat diketahui berapa
besarnya bahan baku yang dibutuhkan. Sehingga PT. Andesen Jaya Plastik sebaiknya
tidak menggunakan metode pemesanan bahan yang hanya berdasarkan pengalaman
pemakaian bahan baku yang lalu.
2. Dalam melakukan pembelian bahan baku, sebaiknya PT. Andesen Jaya Plastik
mempertimbangkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan yaitu biaya penyimpanan dan
biaya pemesanan. Biaya tersebut diusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah biaya
yang ditanggung dengan adanya persediaan tersebut adalah minimal. Cara ini dapat
dilakukan dengan analisis EOQ.
4. Sebaiknya para karyawan bagian gudang diberikan pelatihan atau pengenalan metode
peramalan dan EOQ dengan benar.
Advertisements
Flixuno's Blog