Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

B. LatarBelakang

Karyawan memiliki peran penting dalam keberlangsungan aktivitas perusahaan. Kinerja

sumber daya manusia atau karyawan juga akan didukung dengan diterapkannya sistem akuntansi

pada perusahaan. Karyawan dalam memberi kontribusinya kepada perusahaan berhak mendapat

kompensasi sebagai bentuk penghargaan atas hasil kerjanya. Kompensasi yang diterima karyawan

dari perusahaan adalah berupa gaji dan upah. Gaji dan upah termasuk biaya tenaga kerja yang

memerlukan ketelitian dalam penghitungan, pencatatan dan pembayarannya.

Salah satu hak yang dimiliki adalah untuk mendapat kan gaji yang memadai dan sesuai

keahlian. Menurut Mulyadi ( 2014 : 373 ) , gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang di

lakukan oleh karyawan administrasi atau yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang pada

umumnya dibayarkan secara tetap per bulan .

Gaji mempunyai arti penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya gaji

mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga, dan

masyarakat. Tingkat pendapatan absolut karyawan akan menentukan skala kehidupannya, dan

pendapatan relatif mereka Menunjukkan status, martabat, dan harganya. Akibatnya apabila

karyawan memandang gaji yang mereka terima tidak memadai, maka prestasi kerja, semangat, dan

motivasi mereka bisa menurun.

Gaji merupakan salah satu pengeluaran terbesar bagi perusahaan sehingga memerlukan

ketelitian dalam pencatatan, penetapan, penggolongan serta pembayarannya. Banyak

permasalahan yang muncul terkait dengan kegiatan pembayaran gaji, seringkali terjadi

penyalahgunaan oleh pihak tertentu sehingga muncul kecurangan atau Fraud dan penyelewengan

yang akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan sistem
akuntansi penggajian yang baik yang merupakan bagian dari sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan untuk dapat melakukan pengelolahan gaji dan upah secara efektif dan efisien.

Mulyadi (2016: 3), Mengatakan Bahwa Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

yang dibutuhkan oleh manajemen untuk mengendalikan operasional perusahaan.Unsur sistem

akuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta

laporan.

Suatu perusahaan sebaiknya sudah mempunyai sistem penggajian yang baik, karena bila

perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem penggajian yang baik maka akan menyebabkan

terjadinya penyimpangan dalam melaksanakan tugasnya masing - masing. Pencegahan

Kecurangan atau Fraud dapat dilakukan dengan adanya Fungsi pemisahan tugas, fungsi otorisasi

dan fungsi pencatatan. Harus ada sistem otorisasi dan pencatatan penggajian yang baik, adanya

praktek yang sehat, adanya karyawan yang kompeten dalam departemen penggajian.

Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan

gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu: prosedur

pencatatan waktu hadir dan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur

pembayaran gaji dan upah, dan prosedur distribusi biaya gaji dan upah.

Sistem akuntansi penggajian sangatlah berkaitan dengan pengendalian intern perusahaan.

Keberadaan sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu upaya dalam rangka

meningkatkan pengendalian intern perusahaan. Apabila sistem akuntansi penggajian yang dimiliki

perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka pengendalian intern perusahaan tersebut dapat

dilaksanakan dengan baik pula.

Pengendalian internal di dalam perusahaan sangatlah penting karena pada masa

sekarang khususnya dunia bisnis sebuah perusahaan menghadapi banyak ancaman yang dapat

mengganggu tercapai nya tujuan sistem informasi akuntansi dari perusahaan. Agar dapat Sistem.
Penelitian Lain Juga Dilakukan Oleh Andry Prasetya, Moch. Dzulkirom AR, Zahroh Z.A yaitu tentang

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan dalam upaya meningkatkan efektifitas

Pengendalian Intern (Studi Kasus pada PT Selecta Kota Batu). Hasil penelitiannya menunjukan

bahwa terdapat penumpukan tugas pada fungsi personalia pada sistem akuntansi penggajian dan,

pengupahan serta karyawan yang belum sesuai dengan tanggung jawabnya, dimana tingkat

pendidikan tidak sesuai dengan jabatan.

Penelitian juga dilakukan oleh Amiati Puspitasari tentang Analisis Sistem pengajian

Karyawan dan Pengendalian Internl Pada PT. Trimita Tunas Sakti (TTS). Hasil dari penelitian

tersebut meununjukan bahwa sistem yang diterapkan dalam perusahaan telah berjalan dengan

efektif, dengan adanya pencatatan yang terstruktur dan jelas dan pengawasan langsung yang

dilakukan oleh pemilik perusahaan. Manajemen sebaiknya meningkatkan aktivitas pengawasan

terhadap kedisiplinan dari para karyawannya.

Penelitian kali ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian kali ini akan

berfokus pada Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan dan apakah sistem

Informasi Akuntansi yang di terapkan dapat mempengaruhi efektititas pengendalian internal

perusahaan. Subjek yang akan diteliti adalah Karyawan dari Departemen Penggajian di PT Betts

Indonesia.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas melihat pentingnya pengembangan sistem

informasi akuntansi penggajian maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang sistem informasi

akuntansi penggajian dan pengupahan maka penelitian ini berjudul “Analisis Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian Karyawan dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern pada

PT. Betts Indonesia”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, Maka penulis dapat merumuskan Masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pengajian Karyawan pada PT Betts

Indonesia ?

2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan dapat meningkatkan Efektifitas

Pengendalian Intern Pada PT Betts Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian Ini bertujuan Untuk :

1. Untuk Mengetahui bagaimana Penerapan Sistem Informasi Penggajian Karyawan yang

diterapkan pada PT Betts Indonesia

2. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian yang

diterapkan dapat Meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada PT Betts Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak diantaranya:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya

mahasiswa akuntansi yang akan meneliti berkaitan dengan sistem Informasi akuntansi penggajian.

2. Praktis

Secara Praktis Penelitian ini bermafaat bagi :

a. Bagi Penulis dan Mahasiswa

Penelitian diharapkan mampu menambah wawasan bagi peneliti dan mahasiswa yang

membaca praktik sistem informasi akuntansi penggajian pada PT Betts Indonesia .

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang penerapan sistem dan prosedur

penggajian dalam usaha mendukung efektivitas pengendalian internal, sehingga dapat menjadi

evaluasi dan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya khususnya yang berkaitan

dengan bidang akuntansi.


1) Kartu jam kerja.

2) Daftar gaji dan upah.

3) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah.

4) Surat pernyataan gaji dan upah.

5) Amplop gaji dan upah.

6) Bukti kas keluar.

Berdasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan merupakan rangkaian suatu prosedur,

sistem, dan catatan untuk menetapkan berapa pendapatan yang harus diterima

oleh tiap karyawan dimana sistem penggajian ditujukan untuk karyawan tetap

(manager) sedangkan sisitem pengupahan ditujukan untuk karyawan tidak tetap

(buruh). Tentunya dengan sistem penggajian dan pengupahan yang baik

perusahaan akan mampu memotivasi semangat kerja karyawan dan

mempertahankan karyawannya, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba

tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.


Berikut adalah Flowcart Penggajian Menurut Marshall dan Steinbart ( 2014 : 69)

Gambar 2.1 : Flowcart atau Bagan Alir


Lanjutan Gambar 2.1
Lanjutan Gambar 2.1
Lanjutan Gambar 2.1
Penjelasan Flowcart Penggajian

Mulai dari bagian pencatatan gaji dan upah Awal Sumber daya manusia

Melakukan perubahan data karyawan termasuk karyawan baru, Melakukan dan

memperbarui file karyawan / penggajian menyimpan formulir dalam file dan

disimpan berdasarkan alphabet atau berdasarkan tanggal. Departemen –

departemen dalam perusahaan menyiapkan kartu waktu atau kartu absensi dari

kartu absensi tersebut departemen mempersiapkan cek pembayaran dan resister

pengajian dan memperbarui file, lalu departemen membuat Berbagai salinan

dokumen kertas seperti kartu waktu, Register penggajian dan cek karyawan,

Dokumen – dokumen tersebut disimpan secara urut alphabet atau berdasarkan

tanggal, Departemen tersebut mempersiapkan laporan penggajian secara

manual pada setiap periode pembayaran lalu melakukan menyiapkan dokumen

laporan penggajian dan di simpan secara Alfabet. HRD mempersiapkan laporan

pajak bulanan secara manual lalu berbagai salinan dokumen laporan pajak

bulanan tersebut disimpan secara Alfabet dan berdasarkan tanggal. Departemen

penggajian memproses laporan penggajian setiap periode secara manual lalu

laporan tersebut dicetak dalam bentuk dokumen kertas.

Bagian Utang Membuat dokumen kertas register penggajian lalu

menyiapkan Cek gaji, Voucher Pengeluaran Kas yang diproses secara manual

sehingga mengeluarkan output Voucher pengeluaran kas dan Cek penggajian

dalam bentuk dokumen kertas. Lalu dokumen – dokumen tersebut disimpan

berdasarkan tanggal dokumen. Bagian utang mendapatkan laporan pajak dari

HRD lalu menyiapkan secara manual Pembayaran Pajak dan Voucher

Pengeluaran Kas, Setelah itu bagian utang mengeluarkan laporan pajak, voucher

pengeluaran kas dan cek pembayaran pajak dalam bentuk dokumen Kertas.
Bagian Manajemen Mendapatkan Laporan Voucher pengeluaran kas

pajak gai, cek pembayaran pajak dan laporan pajak dari bagian utang,

manajemen juga mendapatkan laporan voucher pengeluaran kas gaji dan cek

penggajian dari bagian utang, Bagian pencatatan gaji dan upah juga melaporkan

laporan penggajian dan cek karyawan ke manajemen. Laporan – laporan

tersebut lalu di setujui dan ditanda tangani oleh pihak manajemen. Selanjutnya

manajemen mengeluarkan laporan Voucher Pengeluaran Kas Pajak Gaji , Cek

pembayaran pajak yang ditanda tangani, dan Laporan pajak setelah itu

melaporkannya ke badan Pemerintah. Manajemen juga mengeluarkan voucher

pengeluaran kas pengajian dan cek pengajian dan disetor ke bank. Yang terahkir

manajemen Membuat laporan penggajian dan cek pengajian yang ditanda

tangani Karyawan.

Bagian Buku Besar, bagian ini mendapatkan laporan Vocher Pengeluaran

kas Pajak Gaji dan Vocher Pengeluaran kas Pengajian dalam bentuk dokumen

kertas lalu di Posting Ke Buku Besar & tandai Voucher yang di posting, Dokumen

– dokumen tersebut diposting masing – masing akun yang ada di buku besar.

setelah diposting di buku besar Vocher Pengeluaran kas Pajak Gaji dan Vocher

Pengeluaran kas Pengajian disimpan secara urut berdasarkan Numberik.


disimpulkan bahwa efektivitas dalam kaitannya dengan pengendalian intern
dalam sistem penggajian dan pengupahan merupakan ketepatan suatu tindakan
dengan cara yang benar dalam mencapai tujuan pengendalian intern sistem
penggajian dan pengupahan. Efektivitas adalah hal yang berhubungan dengan
penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah tercapai
(Tunggal,2003: 12). Kriteria efektivitas dalam fungsi penggajian dan pengupahan
adalah:
a) Adanya Analisis Pekerjaan
Maksudnya adalah perlu disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan,
standar pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi.
b) Melakukan Penilaian Pekerjaan Dikaitkan Dengan Keadaan Internal
Dalam menentukan penilaian pekerjaan, diusahakan agar urutan
peringkat pekerjaan tersusun dengan baik.
c) Adanya Pemisahan Fungsi
Maksudnya perlu disusun fungsi-fungsi dalam suatu organisasi beserta
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Terlaksananya unsur-unsur yang membentuk rangkaian prosedur dalam
sistem akuntansi penggajian pada umumnya bertujuan untuk menjaga agar
pelaksana penggajian tidak terjadi Kecurangan atau Fraud. Sehingga sistem
informasi akuntansi penggajian yang baik akan mendukung terciptanya
pengendalian intern yang efektif.
Hal ini dijelaskan oleh Harmanto (2012:102) bahwa “Salah satu manfaat
sistem akuntansi adalah untuk mengamankan harta perusahaan dimana harta
perusahaan, salah satu diantaranya adalah gaji dan upah karyawan.Gaji dan
upah karyawan merupakan pos akuntansi yang memerlukan pengawasan yang
baik agar terhindar dari penyelewengan, penyalahgunaan serta ketidakefisienan
dari penerapannya, maka alat yang tepat untuk menjaganya yaitu dengan
menerapkan sistem akuntansi gaji dan upah yang efektif dan efisien”.
Aktivitas operasi perusahaan atau organisasi sangat bergantung pada
sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan.Tidak terkecuali pada PT.
Betts Indonesia. Agar dapat semakin berkembang, maka diperlukan
Pengendalian Intern yang berkualitas dan untuk Menghindari Kecurangan atau
Fraud yang Kemungkinan Bisa terjadi maka pengendalian Intern harus sudah
melaksanakan Pemisahan Fungsi, Pencatatan dan pelaporan.
Adapun alur kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

PT. Betts Indonesia

Sistem Informasi Akuntansi Pengajian

Jaringan dan Catatan


Dokumen Fungsi
Prosedur Sistem Akuntansi gaji Bagan Alir SIA
yang yang
Informasi yang Penggajian
Digunakan Terkait
Penggajian digunakan

Pengendalian Intern

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir Penelitian


Sumber : Di Olah Peneliti (2020)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Sejarah PT Betts Indonesia

a) Profil PT Betts Indonesia

Albéa Indonesia adalah produsen kosmetik halal global No.1 didunia yang

memproduksi kemasan kosmetik dan yang memberikan solusi terbaik untuk

pelanggan baik merek local maupun merek global, merek-merek ternama dan

baru, merek independen dan siap menjadi pemimpi pasar, merek kecil dan

besar, local dan internasional.

Albea Indonesia memiliki berbagai keunggulan yaitu menyediakan

bermacam solusi produk-produk kemasan, pemimpin pasar di Industri kemasan

kosmetik, Kami menjangkau baik global maupun lokal - disertai dengan tanggung

jawab sosial.  Albea Indonesia merupakan produsen kemasan yang

memiliki keuntungan dengan akses yang sangat mudah, Albea hadir di tiga kota

besar yaitu di Semarang, Surabaya- Rungkut dan Surabaya-Ngoro.

PT. Betts Indonesia, dikenal sebagai Albea Tube Surabaya telah berdiri sejak
tahun 1994 memproduksi laminate tubes yang menjangkau berbagai macam
segmen pasar seperti oral care, industri farmasi, skin care, beauty care dan hair
care maupun untuk kosmetik baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar export.
Albea Tube Surabaya menawarkan kemampuan kualitas printing yang setara
dengan kualitas photographic dan menggunakan tinta UV yang ramah
lingkungan karena bebas dari solvent, ditambah dengan kemampuan
untuk printing menggunakan foil yang memberikan efek metalic.
pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Staff HR di PT Betts Indonesia dapat diketahui bahwa

fungsi-fungsi yang berkaitan dengan proses penggajian berbeda dengan teori

yang di kemukakan oleh Mulyadi, Hal ini dikarenakan Fungsi yang dikemukakan

Mulyadi masih menggunakan Sistem Manual Sedangkan Sistem Penggajian di

PT Betts Indonesia Sudah Terkomputerisasi. Fungsi yang terkait dengan sistem

akuntansi penggajian di PT Betts Indonesia adalah Fungsi Pencatatan Waktu ,

Fungsi Administrasi Remunerasi, Fungsi Perbendaharaan, Fungsi Akuntansi,

Fungsi Penyelenggara Keamanan, Fungsi Akuntansi Biaya, Fungsi Verifikasi..

a) Catatan Akuntansi yang digunakan dalam PT Betts Indonesia

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016: 382) catatan

akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian meliputi jurnal umum, kartu

harga pokok produk, kartu biaya, dan kartu penghasilan karyawan. Sedangkan

catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji di PT Betts Indonesia

menurut staff HR di PT Betts Indonesia berbeda dengan teori tersebut.

Hal ini disebabkan karena dalam Teori yang dikemukakan masih Bersifat

Manual Sedangan Penggajian di PT Betts Indonesia Sudah Terkomputerisasi

Sistem. Ada perbedaan Catatan Akuntansi yang digunakan di PT Betts Indonesia

dengan yang ada di Teori. Catatan Akuntansi tersebut Meliputi : Jurnal Umum,

Buku Besar, dan Slip Gaji

b) Bagan Alir atau Flowcart Penggajian Di PT Betts Indonesia.

Bagan Alir (Flowcart) Penggajian yang ada di PT Betts dibandingkan dengan

Bagan Alir (Flowcart) Menurut Marshall dan Steinbart ( 2014 : 69) dalam Buku

Sistem Informasi Akuntansi. Bagan Alir (Flowcart) Penggajian PT Betts Indonesia

lebih sederhana dan tidak Kompleks.


1. Analisis Pengendalian Internl Penggajian Karyawan di PT Betts

Indonesia.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Mulyadi ( 2001 : 164) Bahwa unsur

pokok sistem pengendalian Intern ada empat yaitu : Satu Struktur Organisasi

yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, Dua Sistem

wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup

terhadap aktiva, utang, pendapatan, dan biaya, Tiga Praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, empat Karyawan bermutu

sesuai tanggung jawabnya.

Berdasarkan Wawancara Staff PT Betts Indonesia bahwa Pengendalian

Internl di PT Betts Menerapkan Beberapa hal yaitu Sistem Otorisasi, Prosedur

Pencatatan dan Praktik yang Sehat.

Dalam Hal ini Pengendalian Internl Di PT Betts Indonesia belum

menerapkan Pemisahan Fungsi Karena Pencatatan Daftar hadir karyawan

dilakukan oleh satu staff Yaitu Staff Payroll yang seharusnya pencatatan daftar

hadir dilakukan oleh fungsi Pencatatan Waktu.

Berdasarkan Hasil Penelitian di PT Betts Indonesia sudah menerapkan

praktik yang sehat dalam kegiatan penggajian. Hal ini dapat dilihat melalui

pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh

fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran, perhitungan pajak penghasilan

karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan, serta fungsi pembuat daftar

gaji menyimpan soft file dokumen daftar gaji karyawan.


B. Implementasi Penelitian

Tabel 4.1 Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Penggajian PT Betts

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai