Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS HASIL AUDIT TERHADAP AKUN PAYROLL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Audit Berbantuan Komputer

Dosen pengampu : Nadia Putri, S.Ak., M.Ak


Disusun oleh :
Kelompok 2

Miranti Ananda Putri J0314211142


Liliyanasari Indrayana J0314211147
Hana Zhafira Maulita J0314211149
Nurhijriah Putri Saleha J0314211167
Rahma Nuranisa Zahra J0314211206

KELAS D-P2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH VOKASI IPB UNIVERSITY
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Penerapan Siklus Payroll
pada Aplikasi ACL ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan
penjabaran mengenai hasil dan temuan terkait siklus payroll.
Terima kasih diucapkan kepada ibu Nadia Putri. selaku dosen Mata Kuliah
Teknologi Audit Berbasis Komputer yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan. Ucapan terima kasih juga disampaikan atas
bimbingannya selama proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi meningkatkan
kemampuan dalam penyusunan makalah di masa mendatang. Makalah ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan serta wawasan tentang interpretasi hasil penerapan penggunaan
siklus Payroll terhadap proses audit

Bogor, 11 September 2023

Kelompok 4
BAB I
LATAR BELAKANG

. Menurut Mulyadi (2016:340), sistem penggajian adalah serangkaian kegiatan


bisnis dan operasi yang bertujuan untuk menyelesaikan segala transaksi pembayaran dan
penyerahan jasa yang dilakukan karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan, karena tenaga kerja adalah asset penggerak
dan pelaksana utama roda kegiatan suatu perusahaan. Kunci untuk memotivasi orang untuk
berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif
organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu. Kompensasi insentif merupakan
mekanisme yang mendorong dan memotivasi manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi.
Audit payroll adalah proses pemeriksaan terhadap sistem penggajian dan catatan
keuangan yang berkaitan dengan pembayaran gaji dan tunjangan kepada karyawan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Tujuan dari audit payroll adalah untuk memastikan
bahwa pembayaran gaji dan tunjangan dilakukan dengan benar sesuai dengan kebijakan
perusahaan, peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, dan hukum yang berlaku.
Selama proses audit payroll, seorang auditor akan melakukan pemeriksaan rinci
terhadap berbagai aspek. Hasil dari audit payroll dapat memberikan manfaat yang
signifikan bagi perusahaan, termasuk mengidentifikasi potensi penyimpangan, memastikan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, serta meningkatkan akurasi dan efisiensi proses
penggajian. Hal ini juga dapat memberikan keyakinan kepada karyawan bahwa mereka
menerima kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kesalahan dalam penilaian
dan pengalokasian biaya penggajian dapat memiliki berbagai akibat yang merugikan bagi
perusahaan. Beberapa akibat dari kesalahan tersebut termasuk kerugian keuangan,
kesalahan dalam penilaian dan pengalokasian biaya penggajian dapat mengakibatkan
kerugian keuangan bagi perusahaan. Misalnya, jika gaji dan tunjangan yang dikeluarkan
untuk karyawan dihitung secara tidak tepat ini dapat mengakibatkan biaya yang tidak perlu
dan mengurangi profitabilitas perusahaan. Makalah ini dibuat untuk memeriksa,
menganalisis informasi dari hasil audit yang dilakukan pada akun payroll
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit
Audit adalah proses sistematis untuk memeriksa, mengevaluasi, dan memverifikasi catatan,
laporan, kebijakan, praktik, atau operasi suatu entitas (seperti perusahaan, organisasi, atau
pemerintah) dengan tujuan untuk memberikan keyakinan terhadap keandalan dan
kepatuhan entitas tersebut terhadap standar, aturan, hukum, atau peraturan yang berlaku.
Pada umumnya, ada dua jenis audit utama:
1. Audit Keuangan
Audit keuangan adalah jenis audit yang melibatkan pemeriksaan laporan keuangan suatu
entitas untuk memastikan bahwa laporan-laporan tersebut disusun dengan benar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan memberikan gambaran yang wajar
tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas tersebut.
2. Audit Operasional
Audit operasional lebih fokus pada evaluasi proses, sistem, atau operasi internal entitas.
Tujuannya adalah untukmeningkatkan efisiensi, efektivitas, dan manajemen risiko dalam
operasi entitas tersebut. Ini dapat mencakup pemeriksaan terhadap praktik manajemen,
kebijakan internal, kepatuhan terhadap peraturan, dan efektivitas pengendalian internal.

2.2 Sistem Akuntansi Penggajian


Akuntansi penggajian adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengelolaan
transaksi yang berkaitan dengan pembayaran gaji, upah, dan tunjangan kepada karyawan.
Hal ini mencakup perhitungan gaji, pemotongan pajak, kontribusi pensiun, asuransi
kesehatan, dan manfaat lainnya yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari
kompensasi mereka.
Fungsi-fungsi utama dari akuntansi penggajian melibatkan:
1. Penghitungan Gaji
Menghitung jumlah gaji atau upah yang harus dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan tingkat gaji atau upah per jam yang telah disepakati.
2. Pemotongan Pajak
Menghitung dan memotong pajak penghasilan karyawan sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
3. Pengelolaan Tunjangan dan Manfaat
Mencatat dan mengelola tunjangan dan manfaat lainnya yang diberikan kepada
karyawan, seperti asuransi kesehatan, pensiun, atau insentif.
4. Pembuatan Slip Gaji
Menyusun slip gaji atau laporan penggajian untuk setiap karyawan yang
mencantumkan rincian pendapatan dan pemotongan.
5. Pencatatan dan Pelaporan
Mencatat semua transaksi penggajian dalam catatan keuangan perusahaan dan
menyediakan laporan yang diperlukan untuk keperluan pelaporan pajak, pelaporan
internal, dan pemantauan biaya tenaga kerja.
6. Kepatuhan Hukum
Memastikan bahwa semua transaksi penggajian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, peraturan ketenagakerjaan, dan peraturan perpajakan yang
berlaku.
2.3 Dokumen yang Dibutuhkan Untuk Siklus Penggajian
Dalam rangka mengolah data pegawai untuk proses siklus penggajian maka
diperlukan dokumen-dokumen yang menunjang sebagai alat bantu guna tercapainya tujuan
dalam pelaksanaan proses siklus penggajian secara tepat. Menurut Mulyadi (2016)
dokumen yang diperlukan dalam siklus penggajian adalah sebagai berikut:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
Dokumen ini secara umum dibuat oleh fungsi kepegawaian mengenai surat- surat
keputusan terhadap para karyawan seperti pengangkatan karyawan baru, promosi
atau penurunan jabatan, perubahan tarif gaji, pemindahan tugas, pemberhentian
sementara pegawai, dan lain sebagainya.
2. Kartu jam hadir
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab atas pembuatan dokumen ini dalam
mencatat jam hadir semua pegawai. Dokumen ini biasanya berbentuk daftar hadir
manual atau daftar hadir yang diisi menggunakan mesin pencatat jam waktu.
3. Kartu jam kerja
Pengawas pabrik bertugas untuk mengisi dokumen pencatat waktu yang digunakan
pegawai dalam menyelesaikan tugasnya dimana hasil dari dokumen ini akan
diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk dilakukan rekonsiliasi dengan kartu
jam hadir sebelum dilakukan distribusi gaji kepada pegawai.
4. Daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto semua karyawan yang diberikan dalam satu
periode penggajian sebelum dikurangi pajak penghasilan pasal 21, pinjaman
pegawai, iuran untuk organisasi pegawai, dan lain sebagainya.
5. Rekap daftar gaji dan upah
Dokumen ini berisi ringkasan gaji dan upah setiap departemen yang dibuat
berdasarkan daftar gaji dan upah.
6. Surat pernyataan gaji dan upah
Dokumen ini dibuat sebagai catatan untuk seluruh pegawai menganai paparan gaji
dan upah yang sudah didistribusikan beserta potongan seperti pajak penghasilan
pasal 21 dan beban pada setiap pegawai. Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung
jawab terhadap pembuatan dokumen ini.
7. Amplop gaji dan upah
Hasil dari perhitungan gaji didistribusikan kepada seluruh pegawai dimana
dokumen ini memuat beberapa informasi seperti identitas pegawai, nomor
identifikasi pegawai, dan jumlah gaji neto yang diterima karyawan dalam satu
periode penggajian.
8. Bukti kas keluar
Fungsi akuntansi mempunyai peran dalam menyampaikan dokumen perintah
pengeluaran uang kepada fungsi keuangan dimana informasi pengeluaran
diperoleh dari daftar gaji dan upah pegawai melalui fungsi pembuat daftar gaji

2.4 Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Siklus Penggajian


Gambar I. 1 Diagram Konteks Bagian Penggajian dan Siklus MSDM/Penggajian

Sumber: Disusun oleh penulis dari sumber Romney & Steinbart (2018)

Sebagai gambaran umum mengenai prosedur sistem informasi akuntansi dalam


siklus penggajian dapat dilihat pada gambar di atas bahwa aktivitas pertama pada
departemen kepegawaian melakukan pencatatan terkait perubahan data-data induk pegawai
dalam penggajian, kemudian dilakukan konfirmasi terkait kesesuaian jam kerja pegawai,
selanjutnya dilakukan langkah-langkah mengenai persiapan dalam melakukan penggajian
seperti penyesuaian gaji kotor yang dipotong dengan iuran wajib pegawai dan pajak
penghasilan, lalu dilakukan pendistribusian gaji kepada pegawai melalui cek rekening, dan
terakhir dilakukan penyetoran pajak penghasilan kepada pemerintah sebagai bentuk
kewajiban. Menurut Romney & Steinbart (2018) terdapat beberapa rangkaian aktivitas
dasar dalam siklus penggajian sebagai berikut:
1. Memperbarui database induk penggajian
Perubahan terhadap database induk penggajian merupakan aktivitas utama dalam
prosedur ini, dimana dalam setiap periode dimungkinkan terjadi perubahan data
dan informasi pegawai yang harus dilakukan pembaharuan dan penyesuaian.
Perubahan data tersebut dapat berupa perekrutan pegawai baru, pemberhentian
pegawai, perubahan tarif gaji, perubahan gaji tertahan yang sudah ditetapkan,
perubahan tarif pajak, dan potongan asuransi maupun potongan lainnya.
2. Memvalidasi data waktu dan kehadiran
Aktivitas kedua adalah melakukan validasi waktu dan kehadiran dengan tujuan
untuk mengetahui berapa jumlah insentif yang harus dibayar dan jumlah potongan
yang harus ditetapkan. Dokumen pendukung dalam aktivitas ini adalah kartu waktu
dimana dokumen tersebut digunakan untuk mencatat waktu kehadiran seluruh
pegawai.
3. Mempersiapkan penggajian
Aktivitas ini merupakan langkah dalam melakukan ralat data transaksi penggajian
dan konfirmasi terhadap transaksi penggajian dimana transaksi tersebut akan
disortir berdasarkan nomor induk pegawai. Kemudian transaksi yang sudah disortir
tersebut digunakan untuk menyiapkan gaji pegawai dalam bentuk gaji kotor
kemudian dikurangi oleh potongan berupa pajak penghasilan pasal 21 dan
potongan dalam bentuk iuran lainnya sehingga membentuk gaji bersih pegawai.
Jumlah gaji kotor dan potongan gaji tadi dicatat dalam daftar penggajian dalam
format multikolom.
4. Melakukan penggajian
Penggajian dilakukan dengan pendistribusian gaji melalui cek maupun setoran
langsung sejumlah gaji bersih ke dalam rekening bank pribadi pegawai. Aktivitas
ini dilakukan oleh petugas penggajian dengan memeriksa dan menyetujui daftar
penggajian yang berisi jumlah gaji kotor dikurangi dengan potongan wajib dan
lainnya.
5. Pengeluaran pajak penghasilan dan potongan lain
Aktivitas terakhir adalah menghitung jumlah besarnya potongan pajak penghasilan
dan iuran wajib seperti iuran asuransi pegawai yang berasal dari gaji kotor pegawai.
Pada dasarnya sistem hukum yang berlaku mewajibkan para pegawai untuk
membayar pajak penghasilan dari gaji pegawai dan menyarankan untuk ikut
membayar iuran seperti asuransi pegawai.
Sebagaimana disebutkan rangkaian prosedur aktivitas terkait siklus penggajian di atas,
untuk menggambarkan rangkaian dalam prosedur siklus penggajian akan disajikan ilustrasi
data flow diagram level 0 pada masing-masing aktivitas oleh gambar diagram di bawah ini

2.3 Temuan dan Paparan Hasil Audit


2.3.1 Nama-nama Field table

Dept Arti dari field ini

Emptmast Tabel yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi tentang karyawan atau pegawai
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tabel emptmast biasanya digunakan sebagai sumber
data dalam analisis terkait sumber daya manusia, seperti analisis gaji, evaluasi kinerja karyawan,
perencanaan tenaga kerja, dan lainnya.
Tabel Payroll dalam ACL (Audit Command Language) adalah tabel yang digunakan untuk
Payroll menyimpan data terkait dengan penggajian atau pembayaran gaji kepada karyawan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Tabel Payroll biasanya digunakan untuk melacak dan
mencatat semua transaksi penggajian dan pembayaran kepada karyawan. ACL

Tabel Workdept dalam ACL (Audit Command Language) adalah tabel yang digunakan untuk
Workdept mengelola informasi tentang departemen atau unit kerja dalam organisasi. Hal ini dapat
membantu dalam perencanaan sumber daya manusia, alokasi anggaran, pemantauan kinerja
departemen, dan manajemen umum organisasi. Dalam ACL, Anda dapat menggunakan data
dari tabel Workdept untuk melakukan analisis terkait departemen, seperti pemantauan biaya,
analisis beban kerja, atau penilaian efisiensi operasional departemen.
Tabel SalesReps digunakan untuk mengelola data terkait dengan sales representatives,
SalesReps memantau kinerja penjualan, mengelola pelanggan, dan mengelola kompensasi dan insentif
penjualan. Dalam ACL, Anda dapat menggunakan data dari tabel SalesReps untuk melakukan
berbagai analisis terkait penjualan, seperti pemantauan pencapaian target penjualan, evaluasi
efektivitas sales representatives, dan pelacakan transaksi penjualan. Ini membantu dalam
pengambilan keputusan yang terkait dengan strategi penjualan dan manajemen sumber daya
manusia dalam organisasi.
2.3.2 Pemeriksaan Data Emptmast
1. Employee Number ada yang ganda (primary key)?
Untuk mengetes apakah ada data employee number yang ganda maka dilakukan
Langkah berikut. Pastika field empmast sudah aktif. Selanjutnya klik analyze dan
klik look for duplicate. Hasilnya tampak seperti berikut :

Penjelasan : hasilnya menunjukan bahwa employee number, konten yang ada


didalamnya tidak ada yang ganda, hal ini membuktikan bahwa field empmast yang
berisi data employee number telah memiliki kendali yang baik untuk
mempertahankan employee number tidak ada yang ganda.

2. Employee Number ada yang kosong


Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik employee number, klik tanda < dan ketik “0”, klik OR
dan double klik employee number, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya
tertulis Employee Number < “0” OR Employe Number = “ “ Maka hasilnya akan
seperti ini :

Penjelasan : dari hasil pemeriksaan bahwa Employee Number pada field Empmast
tidak ada yang kosong. Hal ini mengindikasikan bahwa employee number sebagai
primarykey berfungsi dengan baik.
3. Jumlah digitnya tetap sama
Pastikan Employee Number pada table empast sudah ter highlight, klik kanan pada
Employee Number, lalu Add Column dan pilih Expr manual
=Lenght(Trim(Employee Number)), lalu Save As dengan nama Konsistensi Digit,
setelah muncul tampilan Klik Ok, lalu pilih Sort Ascending untuk melihat
Konsistensi Digit.

Penjelasan: Dari hasil audit ini, Jumlah employee number konsisten berjumlah
enam (6) pada seluruh daftar employee number. Kekonsistenan ini memudahkan
audit untuk melacak data karyawan dan mencegah adanya kesalahan dalam data
administrasi di perusahaan.

4. Periksalah apakah ada employee name yang kosong


Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik employee name, klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan
double klik employee name, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis
Employee Name < “0” OR Employe Name = “ “ Maka hasilnya akan seperti ini :
a. First Name
Bukti 1 record
Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa ada 1 employee name pada first name yang
kosong. Hal ini mengindikasikan bahwa employee name pada first name sebagai
primarykey tidak berfungsi dengan baik.
b. Last Name

Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa tidak ada employee name pada last name
yang kosong. Hal ini mengindikasikan bahwa employee name pada last name
sebagai primarykey berfungsi dengan baik.

5. Periksalah apakah ada address, city, state of province, country, country code
yang kosong dan tidak lengkap
a. Address
Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik address, klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan double
klik address, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis address < “0” OR
address = “ “ Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa tidak ada address yang kosong. Hal ini
mengindikasikan bahwa address sebagai primarykey berfungsi dengan baik.
b. City
Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik city, klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan double klik
city, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis city < “0” OR city = “ “
Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa tidak ada city yang kosong. Hal ini
mengindikasikan bahwa address sebagai primarykey berfungsi dengan baik.
c. State of Province
Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik state of province, klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan
double klik state of province, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis
state of province < “0” OR state of province = “ “ Maka hasilnya akan seperti ini :
Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa ada 16 state of province yang kosong.
Hal ini mengindikasikan bahwa state of provice sebagai primarykey tidak
berfungsi dengan baik.
d. Country
Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik country , klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan double
klik country, klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis country < “0” OR
country = “ “ Maka hasilnya akan seperti ini :

Bukti 20 record
Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa ada 20 country yang kosong. Hal ini
mengindikasikan bahwa country sebagai primarykey tidak berfungsi.
e. Country Code
Pastikan field Empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik country code , klik tanda < dan ketik “0”, klik OR dan
double klik country code , klik = lalu ketik “ “, Sehingga lengkapnya tertulis
country code < “0” OR country code = “ “ Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : hasil ini memberitahu bahwa tidak ada country code yang kosong.
Hal ini mengindikasikan bahwa country code sebagai primarykey berfungsi
dengan baik.

3 Periksalah Data Payroll


1. Employee Number ada yang ganda (Asumsi seorang pegawai hanya
menerima satu gaji per bulan)
Aktifkan tabel Payroll yang ada pada folder Tables dan Payroll_Analysis. Klik Analyze,
lalu Klik Look for duplicate. Pada table Duplicates On Klik Empno, dan pada table List
Fields Klik Pay Date. Setelah itu klik Ok. Maka hasilnya akan seperti ini :
Penjelasan : Dari hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat adanya Employee
Number yang ganda nomor 000320 dengan asumsi hanya menerima satu gaji per
bulan. Hal ini dapat diartikan bahwa sistem pada kolom Employee Number tidak
berjalan dengan baik, dikarenakan dengan adanya employee number yang ganda
dapat diidentifikasi bahwa terdapat karyawan yang menerima gaji sebanyak dua
kali.
2. Apakah ada Dept yang ganda untuk satu orang pegawai (asumsi satu orang
hanya bekerja dan tercatat bekerja di satu dept)
Aktifkan tabel Payroll yang ada pada folder Tables dan Payroll_Analysis. Klik
judul tabel Employee Number. Klik Analyze, lalu Klik Look for duplicate. Maka
hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pengujian menunjukan terdapat satu hasil bahwa salah satu
karyawan dengan Employee Number “000320” bekerja dalam 2 Departemen yaitu
E21 dan E83. Hal ini dapat diartikan bahwa kurangnya sistem pengendalian
internal pada perusahaan sampai ditemukannya karyawan yang bekerja di 2
Departemen.
3. Cek Gross Pay, apakah ada yang kosong
Aktifkan tabel Payroll yang ada pada folder Tables dan Payroll_Analysis. Klik
Analyze, lalu klik Count Record. Setelah itu Klik if, lalu double Klik Gross Pay
pada Available Fields. Di kotak Expression setelah grosspay klik < dan = lalu ketik
0. Setelah itu klik Ok. Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada Gross Pay yang
kosong yang berarti Gross Pay terisi semua. Hal ini dapat diartikan bahwa sistem
pengendalian internal pada perusahaan sudah berjalan dengan baik, dikarenakan
jika pada kolom Gross Pay adanya kekosongan data maka dapat diidentifikasikan
adanya suatu kecurangan pada sistem Sumber Daya Manusia.
4. Cek Taxable Amount, apakah ada yang kosong
Aktifkan tabel Payroll yang ada pada folder Tables dan Payroll_Analysis. Klik
Analyze, lalu klik Count Record. Setelah itu Klik if, lalu double Klik Tax Amount
pada Available Fields. Di kotak Expression setelah Tax Amount klik < dan = lalu
ketik 0. Setelah itu klik Ok. Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada Taxable Amount
yang kosong yang berarti Taxable Amount terisi semua. Hal ini dapat diartikan
bahwa sistem pengendalian internal pada perusahaan sudah berjalan dengan baik,
dikarenakan mampu bertanggung jawab dalam memotong pajak dari gaji kotor
para pegawai untuk menghasilkan gaji bersih pegawai.

5. Cek Netpay apakah ada yang kosong


Aktifkan tabel Payroll yang ada pada folder Tables dan Payroll_Analysis. Klik
Analyze, lalu Klik Count Record. Setelah itu Klik if, lalu double Klik Net Pay pada
Available Fields. Di kotak Expression setelah Net Pay Klik < dan = lalu ketik 0.
Setelah itu Klik Ok. Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada Netpay yang
kosong yang berarti Netpay terisi semua. Hal ini dapat diartikan bahwa sistem
pengendalian internal pada perusahaan sudah berjalan dengan baik, dikarenakan
jika pada kolom Netpay adanya kekosongan data maka perlu dicurigai adanya
pergawai yang tidak diberikan gaji dan hal tersebut menimbulkan masalah
kepercayaan pegawai kepada sistem perusahaan.
6. Cek paydate apakah ada yang kosong
Aktifkan table Payroll dengan mengklik Tables > Payroll Analysis < Payroll.
Setelah itu, klik Analyze > klik Count Records > Klik If > pada table expression
isi dengan Pay_Date <> ‘20000915’ > Klik Ok.

Penjelasan: Terlihat di gambar bahwa hasil dari pengujian Paydate tersebut


berjumlah 44. Hal ini artinya, tanggal pembayaran telah dilakukan semua atau tidak
adanya kekosongan data.

7. Cek paydate apakah ada yang kosong (asumsi semua gaji pada tanggal yang
sama)
Aktifkan table Payroll. Lalu klik Analyze, pilih Count Records. Setelah itu, klik If
dan double klik Paydate pada table expression. Kemudian isi dengan Pay_Date =
‘20000915’ dan klik Ok.
Penjelasan: Terlihat di gambar bahwa hasil dari pengujian Paydate tersebut berjumlah
44. Hal ini artinya, ada gaji yang dibayarkan pada tanggal yang sama yaitu pada tanggal
15 September 2000, tidak ada tanggal pembayaran lain.
8. Cek cheque number ada yang ganda
Aktifkan table Payroll. Lalu klik judul Cheque Number, klik Analyze, kemudian klik
Look for Duplicate.

Penjelasan: Pada gambar menunjukan bahwa hasil dari uji Cheque Number
menunjukan tidak ada Cheque Number yang ganda, sehingga mengindikasikan
bahwa perusahaan telah memiliki sistem pengendalian yang baik.
9. Sesuaikan jumlah pegawai yang menerima gaji dengan jumlah pegawai yang
tercatat di Empast
Aktifkan table Empast dengan mengklik Tables lalu Payroll, pilih Analysis, pilih
Payroll, Klik Relation, klik Add Table Payroll, kemudian hubungkan antara
EMpno Empast dan Empno Payroll dan klik Finish. Setelah itu, Aktifkan table
Empast kembali. Setelah aktif, klik Analyze, pilih Count Records, klik If, pada
table expression isi Empno = Payroll.EmpNo dan klik Ok.

Penjelasan: Terlihat pada gambar bahwa adanya sejumlah 42 data dalam


pengujian kesesuaian jumlah pegawai yang menerima gaji dengan jumlah pegawai
yang tercatat di Empast. Jumlah pegawai di Empast tercatat sebanyak 42 buah,
artinya telah sesuai bahwa semua pegawai telah menerima gaji pada periode
tersebut.
10. Cek cheque number ada yang kosong
Aktifkan table Payroll. lalu klik Analyze, pilih Count Records, klik If, setelah itu
double klik Cheque Number dan klik = lalu ketik “ “ di table expression. Setelah
itu klik Ok.

Penjelasan: Terlihat pada gambar bahwa tidak terdapat Cheque Number yang
kosong atau telah terisi semua. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan telah
memiliki sistem pengendalian yang baik dalam mengolah dan menyimpan data.

• Pemeriksaan Akurasi Perhitungan Gaji


11. Cek netpay, apakah perhitungannya telah benar?
Pastikan field payroll dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record. Klik
if. Lalu double klik grosspay, klik tanda - double klik taxable amount. Klik lagi =
dan double klik net_pay. Sehingga lengkapnya tertulis “Grosspay – taxable amount
= net_pay” Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : terbukti bahwa perhitungan netpay sudah benar atau sesuai yaitu
sebanyak 44 records counted.

12. Cek taxable amount, apakah perhitungannya sudah benar?


Pastikan field payroll dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record. Klik
if. Lalu double klik grosspay, klik tanda * dan ketik 0.2, Klik = lalu double klik
taxable amount. Sehingga lengkapnya tertulis “Grosspay * 0,2 = Taxable Amount”
Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : terbukti bahwa perhitungan taxable amount sudah benar atau sesuai
yaitu sebanyak 44 records counted

13. cek kesesuaian payperperiod pada empmast dan grosspay pada payroll,
apakah sudah sesuai?
Pastikan field empmast telah aktif. Lalu klik Icon relation dan klik ok lalu akan
tampak satu file yaitu empmast. Klik add input file untuk menambahkan file. Klik
file payroll, klik add. Hasil akan tampak dua file yaitu file empmast dan payroll
dilayar anda. Berikutnya adalah membuat relasi kedua table tersebut. Relasi antar
table tersebut adalah field payperperiode pada empmast dan grosspay pada payroll.
Maka sekarang kita hubungkan kedua field tersebut dengan cara klik
payperperiode pada file empmast, tahan mouse geser dan timpa grosspay pada file
payroll. Jika berhasil tampak seperti gambar berikut , klik finish untuk mengakhiri.

Setelah itu, klik analyze lalu klik count record. Klik if. Lalu double klik
Pay_Per_Periode, klik tanda = dan fokuskan mata anda ke from table dibagian
bawah sebelah kiri. Klik dan pilihlah file payroll. Setelah itu double klik gross_pay.
Sehingga lengkapnya tertulis “pay_per_periode = payroll gros_pay”. Maka
hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pengujian terdapat 39 records counted, berarti ada 3 records
yang tidak terhitung dari 42 data. Dapat disimpulkan bahwa 3 record gaji yang
dibayar tiap periode tidak sesuai. 3 records tersebut dengan first name Poilin,
Stefano, Paul.

14. Cek kebenaran payperperiod pada empmast, apakah benar salary


dibayarkan perbulan?
Pastikan field empmast dalam keadaan aktif. Klik analyze lalu klik count record.
Klik if. Lalu double klik salary, klik tanda / dan ketik 12 =, lalu double klik
pay_per_periode. Sehingga lengkapnya tertulis “Salary/12 = pay_per_periode”
Maka hasilnya akan seperti ini :
\

Penjelasan : Dari hasil pengujian terdapat 40 records counted, berarti ada 2 records
yang tidak terhitung dari 42 data. Dapat disimpulkan bahwa 2 record perhitungan
gaji yang dibayarkan per bulannya tidak sesuai. 2 records tersebut dengan first
name Poilin dan Paul.
• Informasi Tambahan Untuk Mendukung Hasil Audit
1. Periksalah netpay dengan melihat hasil fungsi statistic
Dengan melihat data statistic suatu field, maka secara umum akan dapat membantu
kita dalam melakukan audit test terhadap tabel-tabel yang diinginkan. untuk
melihat data statistik suatu field, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Yakinkan bahwa tabel payroll dalam keadaan aktif. lalu klik analyze stratify dan
pilih statistic. Klik Net_Pay lalu klik Ok. Maka hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pemeriksaan fungsi statistic, terdapat Net Pay yang jumlah
pembayaranya bernilai positif sebesar 44 dengan total 79,668.42 dan yang bernilai
negative 0. Hasil pemeriksaan juga menampilkan 5 transaksi payroll tertinggi dan
terendah. Selisih antara nilai positif dan negative yaitu 2.494.

2. Periksalah netpay dengan melihat hasil fungsi profile


Dengan mengetahui statistic dan profil suatu field maka seorang auditor bisa
mengetahui langkah apa yang hendak dilakukan dalam melakukan test terhadap
suatu tabel. Dengan cara, yakinkan bahwa tabel payroll dalam keadaan aktif. lalu
klik analyze stratify dan pilih profile. Klik Net_Pay lalu klik Ok. Maka hasilnya
akan seperti ini :
Penjelasan : Dari hasil pemeriksaan fungsi profile, terdapat data net pay dengan
total value sebesar 79,688.42, absolute value sebesar 79,668.42, nilai minimum
1,022.666 serta nilai maksimum sebesar 3,526.66.
3. Periksalah netpay dengan melihat hasil fungsi stratify
Dengan mengetahui stratify suatu field, auditor juga bisa mengetahui suatufield
tersebut dikelompokan beberapa kelompok nilai. Dengan cara, yakinkan bahwa
tabel payroll dalam keadaan aktif. lalu klik analyze stratify. ubah outputnya ke
screen. lalu pada main klik stratify on dan double klik Net_Pay lalu klik Ok. maka
hasilnya akan seperti ini :

Penjelasan : Dari hasil pemeriksaan fungsi stratify, terdapat Net Pay dengan
rentang interval 10. Dapat dilihat salah satu contoh pada data di atas, diketahui
pembayaran payroll dengan rentang interval 3,267.26 – 3,516.66 dengan total
transaksi sebanyak 1 kali dengan jumlah percent of count sebesar 2,27% dan
percent of field sebesar 4,41%.
BAB III
KESIMPULAN
Audit keuangan adalah jenis audit yang melibatkan pemeriksaan laporan keuangan
suatu entitas untuk memastikan bahwa laporan-laporan tersebut disusun dengan benar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan memberikan gambaran yang
wajar tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas tersebut. Akuntansi penggajian
adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan
pembayaran gaji, upah, dan tunjangan kepada karyawan. Dalam rangka mengolah data
pegawai untuk proses siklus penggajian maka diperlukan dokumen-dokumen yang
menunjang sebagai alat bantu guna tercapainya tujuan dalam pelaksanaan proses siklus
penggajian secara tepat. Penggajian dilakukan dengan pendistribusian gaji melalui cek
maupun setoran langsung sejumlah gaji bersih ke dalam rekening bank pribadi pegawai.
Aktivitas ini dilakukan oleh petugas penggajian dengan memeriksa dan menyetujui daftar
penggajian yang berisi jumlah gaji kotor dikurangi dengan potongan wajib dan lainnya.
Aktivitas terakhir adalah menghitung jumlah besarnya potongan pajak penghasilan dan
iuran wajib seperti iuran asuransi pegawai yang berasal dari gaji kotor pegawai
Emptmast Tabel yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi tentang
karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Payroll Tabel Payroll
dalam ACL (Audit Command Language) adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan
data terkait dengan penggajian atau pembayaran gaji kepada karyawan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Workdept Tabel Workdept dalam ACL (Audit Command
Language) adalah tabel yang digunakan untuk mengelola informasi tentang departemen
atau unit kerja dalam organisasi. Dalam ACL, Anda dapat menggunakan data dari tabel
SalesReps untuk melakukan berbagai analisis terkait penjualan, seperti pemantauan
pencapaian target penjualan, evaluasi efektivitas sales representatives, dan pelacakan
transaksi penjualan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
strategi penjualan dan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi. Untuk mengetes
apakah ada data employee number yang ganda maka dilakukan Langkah berikut.
Penjelasan : hasilnya menunjukan bahwa employee number, konten yang ada didalamnya
tidak ada yang ganda, hal ini membuktikan bahwa field empmast yang berisi data employee
number telah memiliki kendali yang baik untuk mempertahankan employee number tidak
ada yang ganda.

Anda mungkin juga menyukai