Siklus jasa personalia sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, gaji, upah,
pajak penghasilan karyawan, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakn komponen utama
hampir di semua perusahaan. Kedua, biaya tenaga kerja langsung merupakan faktor yang
mempengaruhi penilaian persediaan barang dalam proses maupun persediaan produk jadi.
Dengan demikian, kesalahan dalam penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja dapat
mengakibatkan salah saji laba usaha yang material. Ketiga, gaji dan upah merupakan titik
rawan terjadinya in-efisiensi, dan pencurian serta manipulasi kas melalui pembayaran gaji
fiktif. Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan
kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji, upah per jam, dan
insentif lembur (upah lembur), komisi, bonus, dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.
Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. Transaksi ini
mempengaruhi beberapa rekening berikut ;
Siklus jasa personalia ini berkaitan dengan siklus pembelanjaan dan siklus
produksi.kaitan siklus ini dengan siklus pengeluaran adalah adnya fakta bahwa pembayaran
gaji dan upah dilakukan dengan menggunakan uang atau kas perusahaan. Kaitan siklus ini
dengan siklus produksi adalah adanya kenyataan bahwa pembayaran gaji dan upah adalah
sebagai imbalan atau balas jasa atas tenaga kerja karyawan yang diberikan dalam proses
produksi. Tenaga karyawan digunakan untuk menghasilkan produk.
6.2 TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan keuangan.
Biaya gaji dan upah umumnya merupakan biaya operasi terbesar, maka rekening
biaya gaji dan upah sangat material bagi laporan laba rugi. Risiko bawaan asersi penilaian
atau alokasi mungkin saja tinggi karena adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan
upah misalnya besarnya volume, perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah
produk yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji berikut
bonus dan kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun
sering tidak material. Kebanyakan perusahaan memperluas struktur pengendalian internal
atas transaksi gaji dan upah. Oleh karena itu, auditor menerapkan pendekatan tingkat
risiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah untuk sebagian besar asersi.
a) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian, yaitu:
1. Pertanggung jawaban urusan karyawan ada pada direktur hubungan industrial
atau personalia,
2. Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standar dan
anggaran serta perhitungan varians,
3. Adanya internal auditor,
4. Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan.
b) Penaksiran Risiko
Sebagai unsur dari perhitungan risiko, manajemen harus mempertimbangkan
risiko yang telah dibahas pada uraian tentang risiko bawaan dan perancangan
pengendalian di atas.
c) Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Dalam pemahaman sistem akuntansi, akuntan harus kompeten dalam
menggunakan komputer karena transaksi gaji dan upah yang biasanya pertama kali
diterapkan dalam komputerisasi.
d) Pemantauan
Pengendalian dan pemantauan yang dilakukan manajemen dalam siklus
personalia mencakup umpan balik dari para karyawan seperti misalnya informasi
mengenai data karyawan itu sendiri yang nantinya terkait erat dengan proses
penentuan tunjangan untuknya.
e) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi penggajian
dan pengupahan dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan:
Riview kinerja
Pengolahan informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas
f) Fungsi Terkait
Fungsi penerimaan karyawan baru.
Fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan upah.
Fungsi pelaksana absensi dan data waktu kerja
Fungsi pelaksana gaji dan upah
Fungsi pencatat gaji upah
Fungsi pembayar gaji dan upah
Fungsi penyiapan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan
1. Riview Pendahuluan
Dalam riview pendahaluan, auditor mengembangkan pemahaman umum
mengenai lingkungan pengendalian perusahaan, alur personel dan transaksi gaji serta
pencatatan semua sistem akuntansinya.
2. Dokumentasi Sistem
Auditor dapat menggunakan flowchart atau quesioner untuk
mendokumentasikan pemahamannya dan menyiapkan narasi deskriptif pelaksanaan
pembayaran gaji dan upah bagi karyawan perusahaan.
3. Menganalisa Alur Transaksi
Untuk menguatkan pemahamannya akan pengendalian intern perusahaan
klien, auditor dapat memilih salah satu lini pemrosesan transaksi gaji dan upah dan
melakukan tracing terhadapnya.
Kedua risiko pertama diatas berhubungan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian. Sedangkan risiko ketiga berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian.
Prosedur pengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan upah
dibedakan atas prsedur:
1. Prosedur Analitis
Dalam menaksir kelayakan biaya gaji dan distribusinya, auditor dapat menyusun dan
menganalisa keterkaitan antar data. Item yang telah diseleksi dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya. Rasio selalu berguna dalam membuat perbandingan. Rasio dapat
dihitung oleh auditor untuk menentukan apakah akun terkait dengan yang lainnya sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Perhitungan Kembali Utang Gaji dan Upah yang Dibebankan
Prosedur pengujian ini dapat dilakukan dengan menelaah perhitungan yang dilakukan
manajemen. Apabila risiko deteksi yang ditetapkan rendah, maka auditor perlu
melakukan perhitungan kembali yang independen atas utang gaji dan upah dibebankan.
Prosedur pengujian ini akan menghasilkan bukti yang berkaitan dengan asersi penilaian
dan pengalokasian.
3. Verifikasi Kompensasi Eksekutif
Banyak perusahaan yang memberikan kompensasi khusus kepada manajer atau eksekutif
perusahaan. Kompensasi tersebut dapat berupa pemberian gaji yang tinggi, fasilitas
rumah, kendaraan, dan kepemilikan kartu kredit, pemberian komisi, bonus, dll. Potensi
masalah yang ada adalah kemungkinan eksekutif perusahaan mengatur dan
mengendalikan kompensasi yang akan diberikan pada dirinya sendiri. Untuk mencegah
hal itu, perlu adanya otorisasi dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham.
Prosedur pengujian ini berkaitan dengan kelima asersi.
4. Menganalisis Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Auditor harus memahami persyaratan penyajian dan pengungkapan utang gaji dan upah
dan biaya gaji dan upah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Utang
gaji dan upah diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar dalam neraca. Disamping itu,
auditor perlu memastikan ketepatan pemisahan pembayaran gaji dan upah sebagai biaya
administrasi dengan biaya tenaga kerja langsung yang menambah harga pokok produksi.
Daftar Pustaka
Https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/05/18/audit-siklus-penggajian-dan-personali
Prof. Dr. Abdul Halim.2004. Auditing 2 : Dasar-Dasar Prosedur Pengauditan Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AKADEMI MANAJEMEN
PERUSAHAAN YKPN
TUGAS PENGAUDITAN 2
OLEH:
KELOMPOK 2
2019