A031201134
PENGAUDITAN II
AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1
I. MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA
Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham,
dan tunjangan karyawan. Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran
kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong
perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam
siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses
berkaitan dengan siklus produksi.
Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi Tujuan Audit Kelompok Tujuan Audit Saldo Rekening
Transaksi
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta biaya PPh Saldo utang gaji dan upah serta
atau keterjadian karyawan dalam pembukuan utang PPh karyawan mencerminkan
berkaitan dengan kompensasi atas jumlah yang terutang per tanggal
jasa yang diberikan selama periode neraca
yang diaudit
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta biaya PPh Utang gaji dan upah serta utang
karyawan mencakup semua biaya PPh karyawan mencakup semua
yang terjadi untuk jasa personalia utang kepada karyawan dan utang
2
selama periode yang diaudit kepada Negara per tanggal neraca
Hak dan Utang gaji dan upah serta utang
Kewajiban PPh karyawan adalah kewajiban
perusahaan klien
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta biaya PPh Utang gaji dan upah serta utang
Pengalokasian karyawa telah dihitung dengan teliti PPh karyawan telah dihitung
dan telah dicatat dengan teliti dan telah
dicatat.Distribusi biaya tenaga kerja
pabrik telah dihitung dan dicatat
dengan benar
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta biaya PPh Utang gaji dan upah serta utang
Pengungkapan karyawan telah diidentifikasi dan PPh karyawan telah diidentifikasi
dikelompokkan dengan benar dengan benar dalam
dalam laporan rugi-laba neraca.Laporan keuangan telah
memuat pengungkapan yang tepat
tentang program pension dan
program benefit lainnya
Jika kompensasi suatu entitas terutama didasarkan atas gaji dan menunjukkan hubungan
yang dapat diprediksi dengan pemberian jasa, maka auditor dapat menekankan pada prosedur
analitis dalam pengembangan strategi audit. Jika beban kompensasi didasarkan atas upah per jam
3
dan menunjukkan tingkat variabilitas yang tinggi sepanjang periode berjalan, maka auditor dapat
menekankan pendekatan penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah.
B. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.
4
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal
dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian
mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah
personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja,
atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya bertanggung jawab atas
otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan.
Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk kompensasi pejabat
lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji
dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara. Aktivitas pemantauan
yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai masalah
pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran
pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal,dan
pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.
5
B. Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut ini :
a. Memulai transaksi penggajian yang mencakup :
Mengangkat karyawan
Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
b. Penerimaan jasa, mencakup :
Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
c. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :
Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah