Anggota:
Dewi Sartika
Nathania Br Tarigan
Maharani Nur Intani
S2 MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
I. AUDIT SIKLUS PERSONALIA
Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang
berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis kompensasi ini
meliputi gaji, upah per jam dan insentif (borongan), komisi, bonus, opsi saham, dan
tunjangan karyawan (misalnya asuransi kesehatan dan uang cuti). Kelompok transaksi
yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian (Payroll transaction).
(Boynton, 2016). Penilaian yang tidak tepat dan alokasi tenaga kerja dapat
mengakibatkan kesalahan penyajian material dalam laba bersih. Penggajian juga
merupakan area di mana sumber daya perusahaan dapat terbuang percuma karena
inefisiensi atau dicuri melalui penipuan. (Arens, 2014).
Akun-akun yang terpengaruh dalam siklus jasa personalia dapat diperlihatkan
dalam gambar berikut:
2
kerja dicatat oleh jurnal penyesuaian pada akhir periode untuk setiap biaya tenaga kerja
yang diterima tetapi tidak dibayar.
A. Tujuan Audit
Tujuan audit terkait transaksi:
1. Keterjadian: tercatat kompensasi karyawan, tunjangan, dan beban pajak
gaji berhubungan dengan kompensasi untuk layanan yang diberikan selama
tahun tersebut.
2. Kelengkapan: beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang
tercatat mencakup semua beban semacam itu yang terjadi untuk jasa
personalia selama tahun berjalan.
3. Akurasi: kompensasi karyawan, tunjangan, dan biaya pajak gaji dihitung
dan dicatat secara akurat.
4. Cut off: Kompensasi karyawan, tunjangan, dan beban pajak penggajian
telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar
5. Klasifikasi: kompensasi karyawan, tunjangan, dan beban pajak gaji
diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar dalam laporan laba rugi
3
3. Klasifikasi dan Pemahaman: Semua informasi kompensasi dan tunjangan
karyawan disajikan dan dijelaskan dengan tepat dan informasi dalam
pengungkapan diungkapkan dengan jelas.
4. Akurasi dan Penilaian: Semua informasi kompensasi dan tunjangan
karyawan diungkapkan secara akurat dan dalam jumlah yang sesuai.
Kelas
Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Transaksi
Catatan sumber daya manusia
Sumber daya
manusia dan Formulir otorisasi
pekerjaan pemotongan
Penilaian formulir otorisasi
Catatan waktu
Tiket waktu kerja
Penggajian tunai Ketepatan waktu
File transaksi penggajian
Semua akun biaya dan persiapan
penggajian penggajian Jurnal atau daftar penggajian
Daftar
Semua rekening
gaji File induk data personalia
pemotongan gaji
Setoran gaji langsung atau
Semua akun akrual
cek
penggajian Pembayaran gaji
Rekonsiliasi rekening bank
penggajian
Persiapan
Formulir
pengembalian
pajak gaji dan
pembayaran SPT pajak gaji dan upah
pajak
4
C. Prosedur Analitis
Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis ketika memulai audit atas
siklus jasa personalia karena prosedur ini efektif dari segi biaya. Prosedur analitis
berguna dalam mengidentifikasi potensi kecurangan seperti apabila gaji dan upah
kotor per karyawan melebihi ekspektasi auditor. Jenis prosedur ini dianggap paling
efektif jika auditor bisa menggunakan perangkat lunak audit yang umum, memilah
keryawan menurut kategori karyawan, dan kemudian mengevaluasi rata-rata
pembayaran menurut kategori karyawan itu. Berikut ini merupakan beberapa
prosedur analitis yang biasa digunakan dalam audit siklus jasa personalia beserta
signifikansinya terhadap audit:
5
Berguna untuk menguji kelayakan
Compute ratio of payroll tax beban gaji dan upah berdasarkan
Payrolltax expense ÷ Total
expense to total payroll rasio beban gaji dan upah tahun
payroll expense
expenses sebelumnyaterhadap total gaji dan
upah.
Employee benefits expenses as Total benefits expenses ÷ Pengujian kelayakan beban
a percentage of gross payroll Gross payroll tunjangan.
6
dapat diterapakan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai
masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai masalah
pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas
pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi
eksekutif oleh komite audit.
7
pembayaran pajak yang dipotong dari karyawan serta pajak gaji dan
upah pemberi kerja untuk jaminan sosial .
9) File personalia karyawan (employee personnel file). File yang
memuat data mengenai ikatan kerja setiap karyawan dan memuat
semua otorisasi personalia yang dikeluarkan untuk karyawan
tersebut, evaluasi kerja, serta tindakan disipliner, jika ada.
10) File induk data personalia (personnel data master file). File computer
yang berisi data terkini mengenai karyawan yang diperlukan untuk
menghitung gaji dan upah.
11) File induk penghasilan karyawan (Employee earnings master file).
File computer yang berisi penghasilan kotor, potongan gaji dan upah,
serta pembayaran bersih setiap karyawan selama tahun berjalan
hingga tanggal pada hari itu menurut periode pembayaran.
8
upah. Jadi pengendalian ini berkaitan dengan asersi eksistensi atau
keterjadian.
9
III. PENGUJIAN PENGENDALIAN (TEST OF CONTROLS)
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas prosedur transaksi adalah
cara paling penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan
personalia. Tes ini ditekankan karena kurangnya bukti pihak ketiga yang independen,
seperti konfirmasi, untuk memverifikasi gaji yang masih harus dibayar, pajak
penghasilan yang dipotong, pajak gaji yang masih harus dibayar, dan akun neraca
lainnya. Selain itu, dalam sebagian besar audit, jumlah dalam akun neraca kecil dan
dapat diverifikasi dengan relatif mudah jika pendengar yakin bahwa transaksi
penggajian dimasukkan dengan benar.
Banyak audit memiliki risiko kesalahan penyajian material yang minimal,
meskipun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total biaya.
Terdapat tiga alasan untuk ini:
1) Karyawan cenderung mengeluh kepada manajemen jika mereka dibayar rendah.
2) Semua transaksi penggajian biasanya seragam dan tidak rumit.
3) Transaksi penggajian harus diaudit oleh pemerintah federal dan negara bagian
untuk pemotongan pajak penghasilan, Jaminan sosial, dan pajak pengangguran.
10
- Hanya karyawan yang ada di - Periksa hasil cetak transaksi
file data komputer yang yang ditolak oleh komputer
diterima saat mereka masuk. karena tidak memiliki nomor
- Pencairan disahkan sebelum karyawan.
diterbitkan. - Periksa catatan penggajian
untuk indikasi persetujuan.
11
Kunci pengendalian untuk siklus penggajian dan persoalia untuk menilai risiko
pengendalian dibahas di bawah ini:
1) Pemisahan Tugas yang Memadai (Adequate Separation of Duties): Pemisahan
tugas penting dalam siklus penggajian dan personel, terutama untuk mencegah
kelebihan pembayaran dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada.
Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya
manusia, yang mengontrol aktivitas penggajian utama, seperti menambah dan
menghapus karyawan. Proses penggajian juga harus terpisah dari pengeluaran
pembayaran gaji.
4) Kontrol Fisik atas Aset dan Catatan (Physical Control over Assets and Records):
Banyak organisasi membayar karyawan melalui setoran langsung. Dalam
situasi tersebut, akses ke sistem yang digunakan untuk mengotorisasi
pembayaran harus dibatasi. Ketika pembayaran dilakukan dengan cek, akses ke
cek gaji yang tidak ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh
12
karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh
seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan ketepatan waktu. Setiap
cek yang tidak diklaim harus dikembalikan untuk disimpan ulang. Jika cek
ditandatangani oleh mesin tanda tangan, akses ke mesin harus dibatasi.
Pajak gaji dan pemotongan lainnya penting di banyak perusahaan, baik karena
jumlahnya sering kali material maupun karena potensi kewajiban atas kegagalan
mengajukan formulir pajak tepat waktu bisa sangat parah.
1) Persiapan Formulir Pajak Penggajian (Preparation of Payroll Tax Forms):
Sebagai bagian dari pemahaman pengendalian internal, auditor harus meninjau
persiapan setidaknya satu dari setiap jenis formulir pajak gaji yang menjadi
tanggung jawab klien untuk mengajukan. Potensi liabilitas atas pajak, denda,
dan bunga yang belum dibayar muncul jika klien gagal menyiapkan formulir
pajak dengan benar.
2) Pembayaran Tepat Waktu dari Pajak Penggajian yang Ditahan dan Pemotongan
Lainnya (Timely Payment of the Payroll Taxes Withheld and Other
Withholdings): Ini diinginkan untuk menguji apakah klien telah memenuhi
kewajiban hukumnya dalam mengirimkan pembayaran untuk semua
pemotongan gaji sebagai bagian dari tes penggajian meskipun pembayaran
biasanya dilakukan dari kas umum pencairan. Pemotongan perhatian dalam tes
ini termasuk pajak, dan tabungan pensiun lainnya, iuran serikat pekerja,
asuransi, dan tabungan gaji.
13
Auditor sering memperpanjang prosedur audit penggajian mereka jika
penggajian secara signifikan mempengaruhi penilaian inventaris, atau ketika
auditor khawatir tentang kemungkinan materi transaksi penggajian yang curang,
seperti karyawan yang tidak ada atau jam yang curang.
1) Hubungan Antara Penggajian dan Penilaian Persediaan (Relationship between
Payroll and Inventory Valuation): Ketika penggajian adalah bagian signifikan
dari persediaan, yang umum untuk perusahaan manufaktur dan konstruksi,
klasifikasi akun penggajian yang tidak tepat dapat secara material
mempengaruhi penilaian aset untuk akun-akun seperti pekerjaan dalam proses,
barang jadi, atau konstruksi dalam proses. Misalnya, biaya overhead yang
dibebankan ke persediaan pada tanggal neraca dapat dilebih-lebihkan jika gaji
pegawai administrasi secara tidak sengaja atau sengaja dibebankan ke biaya
overhead pabrik tidak langsung. Demikian pula, penilaian inventaris
dipengaruhi jika biaya tenaga kerja langsung masing-masing karyawan
dibebankan secara tidak benar ke pekerjaan atau proses yang salah. Ketika
pekerjaan ditagih berdasarkan biaya-plus, pendapatan dan penilaian inventaris
keduanya dipengaruhi oleh pembebanan tenaga kerja untuk pekerjaan yang
salah.
2) Tes untuk Karyawan yang Tidak Ada (Tests for Nonexistent Employees):
Penerbitan pembayaran gaji kepada individu yang tidak bekerja untuk
perusahaan (karyawan yang tidak ada) sering kali merupakan hasil dari
kelangsungan karyawan dalam daftar gaji setelah pekerjaan diputus. Biasanya
yang melakukan penggelapan jenis ini adalah petugas penggajian, supervisor,
sesama karyawan, atau mungkin mantan karyawan. Di bawah beberapa sistem,
supervisor dapat mencatatkan waktu harian untuk seorang karyawan dan
menyetujui kartu waktu di akhir periode waktu. Jika supervisor juga
mendistribusikan gaji atau jika gaji disetorkan langsung ke rekening karyawan,
ada peluang besar untuk penggelapan.
3) Tes untuk Jam Penipuan (Tests for Fraudulent Hours): Jam penipuan terjadi
ketika seorang karyawan melaporkan lebih banyak waktu daripada yang
sebenarnya bekerja. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi
auditor untuk menemukan jam-jam yang curang. Salah satu prosedurnya adalah
14
merekonsiliasi total jam yang dibayarkan menurut catatan penggajian dengan
catatan independen dari jam kerja, seperti yang sering disimpan oleh kontrol
produksi. Perangkat lunak audit dapat digunakan untuk menguji kewajaran jam
kerja atau total gaji untuk setiap karyawan dan jumlah yang tidak biasa yang
diidentifikasi untuk pengujian tindak lanjut. Demikian pula, dimungkinkan
untuk mengamati seorang karyawan yang mencatatkan jam kerja di lebih dari
satu kartu waktu dengan pendekatan teman. Namun, biasanya lebih mudah bagi
klien untuk mencegah jenis penggelapan ini dengan kontrol yang memadai
daripada auditor untuk mendeteksinya.
15
Analytical
Test of Details
Assertion Inherent Risk Control Risk Procedures
Risk
Risk
Eksistensi dan
High Low Moderate High
keterjadian
Hak dan
Moderate Low Maximum High
Kewajiban
Penilaian atau
Moderate Low Moderate Low to High
alokai
Penyajian dan
High Moderate Maximum Very Low
pengungkapan
(Inherent Risk-High): Ada risiko inheren penting yang terkait dengan karyawan
fiktif yang dimasukkan ke dalam daftar gaji, jam kerja yang dilaporkan secara
berlebihan, dan (dalam beberapa kasus) biaya penggajian yang dilaporkan secara
berlebihan pada biaya plus kontrak. (Control Risk-Low): Sistem kontrol internal yang
kuat, termasuk kontrol atas file induk penggajian, harus meminimalkan risiko
karyawan fiktif atau jam kerja yang tidak sah dalam transaksi penggajian rutin.
(Analytical Procedures Risk-Moderate): Prosedur analitis dapat memberikan uji
kewajaran untuk pernyataan yang overstatements jika ada kontrol yang baik atas
informasi mengenai jumlah karyawan dan jam kerja. (Test of Details Risk-High):
Auditor mungkin melakukan transaksi pengujian yang cukup ekstensif pada tanggal
interim berkenaan dengan keberadaan dan pemutakhiran pengujian pengendalian di
akhir. Auditor akan mengacu pada hasil audit ERISA sehubungan dengan saldo
pensiun.
16
Asersi tentang kelengkapan (completeness)
(Inherent Risk-Moderate): Merupakan hal yang tidak biasa bagi entitas untuk
mencatat kewajiban yang tidak mereka miliki. (Control Risk-Low): Sistem
pengendalian internal yang kuat harus memastikan bahwa kewajiban penggajian
adalah entitas kewajiban. (Analytical Procedures Risk-Maximum): Prosedur analitis
tidak diarahkan pada pernyataan hak dan kewajiban. (Test of Details Risk-High):
Auditor akan melakukan pengujian saldo pada tanggal interim untuk memastikan
bahwa kewajiban tersebut merupakan kewajiban entitas.
17
Asersi tentang penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Initial Procedures
Tes Substantif Tujuan Audit
1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri Poin 1a s.d. c mencakup seluruh tujuan
serta menentukan: Audit.
18
2. Menjalankan initial procedure pada akun persediaan dan
Poin 2 mencakup tujuan audit :
mencatat transaksi yang akan dilakukan tes lebih
mendalam.
19
terutang pada tanggal neraca. (Balance
Objectives - Existence).
20
Poin 7 mencakup tujuan Audit :
• Kompensasi, tunjangan, dan biaya pajak
karyawan yang tercatat mencakup semua
7. Atas dasar pengujian, Tracing data dari time cards dan biaya yang timbul untuk layanan
kontrak ke daftar penggajian. personalia selama tahun tersebut.
(Transaction Objectives - Completeness).
Kompensasi karyawan, tunjangan, dan
kewajiban pajak gaji mencakup semua
jumlah yang terhutang pada tanggal
neraca (Balance Objectives -
Completeness)
21
neraca.(Completeness),
Kompensasi, tunjangan, dan gaji
karyawan! pajak Habilitica úne
dihitung dan dicatat secara
akurat.(Valuation or Allocation)
10. Menghitung kembali kewajiban pajak gaji yang masih Poin 10 mencakup tujuan Audit (Balance
harus dibayar dan menjamin pembayaran tunai Objectives) :
selanjutnya. • Kompensasi karyawan, tunjangan,
dan kewajiban pajak gaji
merupakan jumlah terutang pada
tanggal neraca.(Existence),
Kompensasi karyawan, tunjangan,
dan kewajiban pajak gaji
mencakup semua jumlah yang
terhutang pada tanggal
neraca.(Completeness),
Kompensasi, tunjangan, dan gaji
karyawan! pajak Habilitica úne
dihitung dan dicatat secara
akurat.(Valuation or Allocation)
22
Test of Details of Balances: Accounting Estimates
Tes Substantif Tujuan Audit
12. Menentukan metode akuntansi untuk opsi saham, dan Poin 12 mencakup tujuan Audit :
menghitung ulang biaya opsi saham (atau • (Transaction Objectives) Kompensasi
pengungkapan informasi). karyawan yang tercatat, tunjangan, dan
biaya pajak gaji terkait dengan
kompensasi untuk layanan yang
diberikan selama tahun
berjalan.(Occurrence), Kompensasi
karyawan, tunjangan, dan biaya pajak
gaji dihitung dan dicatat secara
akurat.( Accuracy), Kompensasi
karyawan, tunjangan, dan pengeluaran
pajak gaji diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan benar dalam
laporan laba rugi.(Classification), dan
Kompensasi karyawan, tunjangan, dan
kewajiban pajak gaji merupakan
jumlah terutang pada tanggal neraca.
(Balance Objectives - Existence).
a. Bandingkan pengungkapan program pensiun dengan • Transaksi dan saldo kompensasi dan
hasil audit Jaminan Pendapatan Pensiun Karyawan. tunjangan karyawan yang
diungkapkan telah terjadi dan
berkaitan dengan entitas.(Occurrence
and Rights and Obligations), Semua
informasi kompensasi dan tunjangan
karyawan diungkapkan secara akurat
dan pada jumlah yang sesuai.(
Accuracy and Valuation)
23
b. Tinjau penyajian dan pengungkapan untuk biaya diungkapkan telah terjadi dan
penggajian (pensiun, opsi saham, dan pengaturan berkaitan dengan entitas.(Occurrence
kompensasi lainnya) dalam draf laporan keuangan and Rights and Obligations), Semua
dan tentukan kesesuaian dengan PABU. informasi kompensasi dan tunjangan
karyawan diungkapkan secara akurat
dan pada jumlah yang sesuai.(
Accuracy and Valuation)
1. Initial Procedures
Prosedur awal yang sangat penting dalam setiap Audit adalah memperoleh
pemahaman atas karakteristik bisnis entitas dan industri, serta biaya penggajian
yang diharapkan. Hal ini memungkinkan auditor mengembangkan perspektif
tentang entitas untuk menetapkan konteks dalam mengevaluasi prosedur analitis
dan pengujian detail. Apabila entitas berupa perusahaan manufaktur, maka
sangat penting untuk memahami campuran biaya penggajian dan biaya
manufaktur lainnya serta bagaimana biaya-biaya ini berinteraksi dengan siklus
produksi. Penting juga untuk memahami perjanjian kompensasi insentif dan
sejauh mana perjanjian ini dapat memengaruhi perilaku yang berkaitan dengan
siklus lainnya (misalnya, memberikan kompensasi kepada eksekutif hanya pada
tingkat pendapatan). Auditor juga perlu memahami terkait perjanjian pensiun,
stock option, dan biaya imbalan kerja lainnya.
24
Dalam menelusuri saldo gaji awal dan hutang pajak gaji pada kertas kerja
tahun sebelumnya, auditor harus memastikan bahwa setiap penyesuaian audit
yang disepakati pada tahun sebelumnya benar-benar sudah dicatat. Selain itu,
periode entri saat ini dalam akun persediaan buku besar harus dipindai untuk
mengidentifikasi pos yang tidak biasa dalam jumlah atau sifatnya sehingga
memerlukan penyelidikan khusus. Initial Procedures juga melibatkan penentuan
bahwa detail tambahan untuk kewajiban penggajian terkait dengan saldo buku
besar.
2. Analitical Procedures
Tujuan dari penggunaan prosedur analitis pada siklus transaksi layanan
personel individu adalah untuk mengembangkan pemahaman terhadap saldo akun
penggajian yang masih harus dibayar dan hubungan antara biaya penggajian dan
jam kerja. Prosedur analitis dilakukan dengan penghitungan berbagai macam
rasio terkait seperti rasio biaya pajak penggajian terhadap total biaya penggajian,
pendapatan per karyawan, dan rasio lainnya yang dibutuhkan sesuai
pertimbangan Auditor. Auditor harus waspada terhadap kemungkinan adanya
kewajiban daftar gaji yang tidak tercatat. Prosedur analitis dilakukan pada tahap
akhir perikatan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian
rinci telah sesuai dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.
3. Test of Details of Transactions
Pengujian details of transactions melibatkan prosedur vouching dan tracing
untuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan transaksi layanan personel individu.
Dalam melakukan tes tersebut fokus utama auditor terletak pada pajak gaji,
tunjangan dan biaya pensiun, perjanjian kompensasi insentif, dan menentukan
ketentuan pemutusan transaksi penggajian pada akhir periode akuntansi.
a) Test Entries to Payroll Accounts
Pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian tujuan
ganda (dual-purpose test) selama pekerjaan sementara. Contohnya adalah
Vouching dalam akun penggajian termasuk vouching terhadap
§ Debit dalam daftar penggajian, termasuk kesesuaian klasifikasi biaya
penggajian yang dibebankan pada berbagai aktivitas manufaktur.
§ Penentuan biaya yang terkait dengan berbagai perjanjian kompensasi
insentif.
25
§ Penentuan biaya pensiun termasuk penggunaan aktuaris untuk
menentukan biaya program pensiun yang memberikan manfaat pasti.
§ Penentuan biaya yang terkait stock options dengan menggunakan model
penetapan harga opsi (yang dapat dicatat sebagai beban atau diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan).
§ Penetapan otorisasi kompensasi pejabat oleh direksi.
Vouching terhadap daftar penggajian memberikan bukti tentang
keberadaan dan keterjadian serta penilaian atas penggajian pada saat
transaksi. Tracing dokumen transaksi penggajian memberikan bukti
kelengkapan dan penilaian asersi layanan personalia.
b) Test Cutoff of Personel Service Transactions
Tes ini bergantung pada bagaimana periode pembayaran ditentukan.
Dalam melakukan tes ini mungkin akan timbul risiko salah saji yang terkait
dengan masalah cutoff. Apabila karyawan dibayar setiap dua minggu dan
penggajian dicatat saat dibayar, maka ada kemungkinan bahwa hampir dua
minggu biaya gaji belum dicatat dalam satu bulan, kuartal, atau bahkan
akhir tahun. Auditor harus menentukan prosedur manajemen untuk
memperoleh biaya layanan personel, termasuk biaya penggajian bruto,
pajak penggajian, dan tunjangan lain dan menguji kelengkapan dan
keakuratan akrual penggajian.
4. Test of Details of Balances and Disclosures
Pengujian rincian saldo difokuskan pada prosedur sebagai berikut:
§ Menghitung ulang kewajiban penggajian yang masih harus dibayar
§ Mengaudit imbalan kerja dan program pensiun
§ Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
Banyak perusahaan perlu membuat berbagai akrual pada tanggal neraca untuk
jumlah yang terhutang kepada petugas dan karyawan atas gaji dan upah, komisi, bonus,
pembayaran liburan, dan juga untuk jumlah yang harus dibayarkan kepada instansi
pemerintah untuk pajak gaji. Meskipun perhatian utama auditor untuk biaya penggajian
dalam setahun adalah overstatement (berlebihan), untuk akrual akhir tahun, perhatian
26
utamanya adalah adanya understatement. Yang juga menjadi perhatian adalah
konsistensi dalam metode penghitungan akrual dari periode ke periode.
27
Ø Mengaudit opsi saham dan Hak Apresiasi Saham
28
Daftar Pustaka
Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M., & Hogan, C. E. 2017. Auditing and Assurance
Services an Intergrated Approach, 16th Edition. New Jersey:Prentice Hall
Boynton, William C., Raymond N. Johnson., 2006. Modern Auditing, 8th Edition, New
York:John Wiley &Sons Inc.
29