Anggota:
Annisya Fitri Khairina Parinduri
Diva Rianitha Manurung
Siti Noor Aini Hidayah
S2 MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020
1
1. PENDAHULUAN
Property, Plant and Equipment (PPE) adalah aset yang memiliki perkiraan umur lebih dari satu
tahun, digunakan dalam kegiatan bisnis dan tidak diperoleh untuk dijual kembali. Tujuannya adalah
untuk menggunakan aset sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan memiliki masa manfaat lebih
dari satu tahun.
Catatan akuntansi utama untuk peralatan dan properti lainnya, pabrik, dan akun peralatan umumnya
merupakan file induk aset tetap. File induk mencakup catatan rinci untuk setiap peralatan dan jenis
properti yang dimiliki. Setiap catatan dalam file tersebut meliputi deskripsi aset, tanggal akuisisi,
biaya asli, penyusutan tahun berjalan, dan akumulasi penyusutan untuk properti.
Total untuk semua saldo dalam file master sama dengan saldo buku besar untuk akun terkait:
peralatan, biaya penyusutan, dan akumulasi penyusutan. Itu file induk juga berisi informasi tentang
properti yang diperoleh dan yang telah selesai digunakan selama tahun.
Gambar 2: Akun yang digunakan dalam transaksi yang berhubungan dengan akun Peralatan.
Perhatikan, debit ke akun peralatan timbul dari akuisisi dan siklus pembayaran. Karena sumber debet
di akun aset adalah jurnal akuisisi, sistem akuntansi biasanya telah diuji untuk mencatat penambahan
periode saat ini ke peralatan sebagai bagian dari pengujian akuisisi dan siklus pembayaran (yang telah
kita pelajari sebelumnya bab). Namun, karena penambahan peralatan jarang terjadi, seringkali dalam
jumlah besar, dan tunduk pada kontrol khusus, seperti persetujuan dewan direksi, auditor dapat
2
memutuskan untuk tidak terlalu mengandalkan pengujian ini sebagai bukti yang mendukung
penambahan aset tetap.
Ada variasi yang cukup besar antara industri dalam pentingnya aktivitas pendanaan dan investasi
untuk operasi entitas. Oleh karena itu, pengetahuan industri penting untuk mengembangkan
ekspektasi terkait laporan keuangan. Di banyak industri ini, investasi Property, Plant and Equipment
(PPE) adalah material dan dikontrol dengan cermat. Karena investasi baru sering kali disertai dengan
hutang tambahan atau pembiayaan ekuitas, merupakan strategi audit umum untuk memiliki audit
individu yang sama.
B. Tujuan Audit
Fokus dalam audit terbagi dalam kelas transaksi yang terkait dengan audit PPE, yaitu:
1. Perolehan aset tetap (baik yang dibeli atau diproduksi)
2. Pelepasan aset tetap (penjualan atau pertukaran aset tetap)
3. Transaksi perbaikan dan pemeliharaan (yang mungkin termasuk transaksi yang harus
dikapitalisasi)
4. Biaya depresiasi
3
Semua akuisisi pada aset tetap (VA1), Pelepasan aset
tetap (VA2), Transaksi perbaikan dan perawatan
(VA3), Transaksi biaya depresiasi (VA4). Keempat hal
Akurasi (Accuracy)
tersebut telah dinilai secara akurat menggunakan
standar yang berlaku serta dijurnal, direkap dan
diposting dengan benar.
Semua akuisisi aset tetap (EO1 & C1), Pelepasan aset
tetap (EO2 & C2), Transaksi perbaikan dan perawatan
Cutoff
(EO3 & C3). Ketiga hal tersebut telah tercatat dengan
benar pada periode akuntansi.
Semua akuisisi aset tetap (PD1), Pelepasan aset tetap
Klasifikasi (Classification) (PD2), Transaksi perbaikan dan perawatan (PD3).
Ketiga hal tersebut dicatat dalam akun yang benar.
4
akurat dan dengan jumlah yang seharusnya (PD7).
C. Materialitas
Aset tetap biasanya merupakan aspek yang material dari laporan keuangan. Alokasi materialitas
ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini akan bervariasi. Pertimbangan
utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan
mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbanga kedua
adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan. Audit atas aset tetap relatif murah
dibandingkan dengan audit akun-akun piutang atau persediaan. Akibatnya, auditor biasanya akan
mengalokasikan secara proporsional materialitas yang lebih kecil ke aset tetap dibandingkan ke
piutang dan persediaan.
D. Risiko Bawaan
Risiko bawaan berkaitan dengan asersi keberadaan. Pada asersi ini risiko bawaan seringkali rendah
karena aset tetap tidak mudah dicuri. Tetapi, ada potensi tertentu yang mengakibatkan risiko
bawaan sampai pada tingkat sedang atau tinggi yaitu ketika aset tetap yang telah tidak digunakan
lagi tetapi tidak dihapuskan. Risiko signifikan berkaitan dengan asersi hak dan kewajiban karena
aset biasanya digunakan sebagai jaminan atas hutang. Risiko bawaan untuk asersi penilaian juga
tinggi atau maksimum tergantung pada industrinya dan tingkat kesulitan terkait dengan estimasi
masa manfaat dan nilai sisa serta metode penyusutan yang digunakan. Risiko bawaan untuk asersi
pengungkapan adalah sedang karena pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap tidak
kompleks.
E. Prosedur Analitis
Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam
mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Aset tetap secara relatif harus stabil, dan akibatnya
prosedur analitis dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
Akan tetapi, auditor harus menunjukkan skeptisisme profesional ketika mengevaluasi kelayakan
beban penyusutan, termasuk kebijakan mengenai kapitalisasi langsung membebankan aktiva
sebagai beban melalui beban pemeliharaan dan perbaikan.
Tabel 1. Prosedur analitis yang biasanya digunakan untuk audit aset tetap
Rasio Rumus Signifikansi Audit
Suatu kenaikan yang tidak terduga pada
Fixed assets turnover Net sales ÷ average fixed assets perputaran aset tetap dapat menunjukkan kelalaian
untuk mencatat atau mengkapitalisasi aset yang
5
dapat disusutkan.
Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam
perputaran total aset dapat menunjukkan kelalaian
Total assets turnover Net sales ÷ average total assets
untuk mencatat atau mengkapitalisasi aset yang
dapat disusutkan.
(Net income + (interest x (1-tax Suatu kenaikan yang tidak terduga pada
rate))) ÷ average total assets pengembalian atas aset dapat menunjukkan
Return on total assets
kelalaian untuk mencatat atau mengkapitalisasi
aset yang dapat disusutkan.
Suatu kenaikan atau penurunan yang tidak terduga
Depreciation expense Depreciation expense ÷ average pada beban penyusutan sebagai persentase dari
as a percent of PPE PPE aset yang dapat disusutkan dapat menunjukkan
suatu kesalahan dalam menghitung penyusutan.
Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam beban
Repair expenses to net Repair and maintanance reparasi dan pemeliharaan dapat menunjukkan
sales expense ÷ net sales kemungkinan bahwa aset yang seharusnya
dikapitalisasi telah dicatat sebagai beban.
6
a. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi akuisisi aset
tetap.
b. Risiko kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.
c. Risiko kesalahan dalam penyajian akun biaya depresiasi.
d. Risiko kesalahan dalam penyajian dan pengakuan pada transaksi pertukaran atau penjualan
aset tetap.
Jika manajemen menunjukkan pertimbangan yang tepat atas risiko-risiko dengan komitmen
menjalankan aktivitas pengendalian untuk menghadapi risiko tersebut, maka kemungkinan salah
saji yang berkaitan dengan risiko tersebut dapat berkurang.
4. Pemantauan
Beberapa jenis aktivitas pemantauan secara terus-menerus atau periodik dalam komponen ini dapat
memberikan manajemen informasi tentang keefektifan komponen pengendalian internal lainnya
dalam mengurangi risiko salah saji yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pengeluaran
terkait aset tetap. Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan
yang mencakup:
a. Umpan balik yang terus menerus dari pemasok perusahaan menyangkut setiap masalah
pembayaran.
b. Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan
yang material atas pengendalian internal yang relevan yang ditermukan pada audit
sebelumnya.
c. Penilaian periodik oleh auditor internal tentang kebijakan serta prosedur pengendalian yang
berhubungan dengan siklus pengeluaran terkait aset tetap.
7
Berikut ini adalah dokumen dan catatan yang umum digunakan oleh perusahaan yang tercakup
dalam pemrosesan transaksi pembelian:
1) Purchase requistion yaitu permintaan tertulis akan barang atau jasa yang diajukan oleh
orang atau departemen yang berwenang kepada departemen pembelian.
2) Purchase order yaitu penawaran tertulis dari departemen pembelian kepada penjual atau
pemasok untuk membeli barang atau jasa sebagaimana tertulis dalam pesanan tersebut.
3) Approved vendor master file yaitu data komputer yang berisikan informasi vendor dan
pemasok yang telah disetujui untuk melakukan pembelian dan pembayaran.
4) Open purchase order file yaitu data komputer mengenai pesanan pembelian yang sudah
disampaikan kepada vendor/supplier tetapi barang/jasa yang dipesan belum diterima.
5) Receiving report yaitu laporan penerimaan barang yang berisikan jenis dan jumlah barang
yang diterima dari vendor.
6) Receiving file yaitu data komputer yang berisi informasi jumlah barang yang diterima dari
vendor
7) Vendor invoice yaitu tagihan dari vendor yang menyebutkan barang yang telah dikirim atau
jasa yang telah dikerjakan, nominal yang dibayarkan, syarat pembayaran dan tanggal
tagihan.
8) Voucher yaitu suatu formulir internal yang menyebutkan nama pemasok, jumlah yang harus
dibayar dan tanggal pembayaran untuk pembelian yang telah diterima.
9) Exeption report yaitu laporan yang berisikan informasi tentang transaksi-transaksi yang
diidentifikasi untuk diinvestigasi lebih lanjut dengan pengendalian aplikasi komputer.
10) Voucher summary yaitu laporan yang berisikan seluruh voucher yang diproses dalam suatu
batch atau selama hari itu.
11) Voucher register yaitu catatan akuntansi formal yang mencatat kewajiban yang telah
mendapat persetujuan untuk dibayar.
12) Purchase transactions file yaitu file komputer yang berisikan data mengenai voucher yang
telah disetujui atas pembelian yang telah diterima. File ini digunakan untuk pemutakhiran
data hutang dagang, aset tetap dan buku besar.
13) Account payable master file yaitu file komputer yang berisi data tentang voucher yang
belum dibayar yang telah disetujui dan ditambahkan ke saldo dalam akun pengendalian
hutang usaha.
14) Suspense files yaitu file komputer yang menahan transaksi yang belum diproses karena
ditolak oleh program aplikasi komputer.
b. Fungsi dan aktivitas pengendalian transaksi perolehan/akuisisi aset tetap dan transaksi perbaikan
dan perawatan aset tetap.
8
Pemrosesan transaksi perolehan mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:
1) Pengajuan pembelian
Permintaan diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain, yang
meliputi:
a) Pengajuan permintaan barang atau jasa
Permintaan pembelian merupakan awal jejak transaksi yang mendokumentasikan bukti
dalam mendukung asersi manajemen seperti kejadian transaksi pembelian. Pengendalian
yang harus dipertimbangkan adalah bahwa seluruh permintaan memenuhi kebijakan
otorisasi yang ditetapkan perusahaan.
9
keterjadian transaksi pembelian. Pemisahan fungsi penyimpanan barang yang diterima
sebagai persediaan dari fungsi lainnya yang terlibat dalam pembelian dapat mengurangi
risiko terjadinya pembelian yang tidak diotorisasi atau penyalahgunaan barang.
3) Pencatatan kewajiban
Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
a) Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban
b) Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat
Setiap fungsi-fungsi penting tersebut diberikan kepada orang atau departemen yang berbeda. Hal ini
merupakan pemisahan tugas yang klasik dengan memisahkan otorisasi atas transaksi, penyimpanan
aset dan pencatatan akuntansi. Dengan struktur seperti ini, pekerjaan seorang karyawan atau
departemen dapat menyediakan pengecekan yang independen atas ketepatan pekerjaan yang
dilakukan oleh orang atau departemen lainnya.
Kontrol atas saldo aset tetap sering kali mencakup kontrol fisik atas aset tetap serta pemeliharaan
inventaris aset tetap yang secara berkala diperiksa terhadap aset yang ada (EO4, C4). Kontrol atas
penilaian aset pada biaya historis (VA5) secara langsung terkait dengan kontrol atas penilaian
transaksi yang dicatat (VA1-VA4). Komite pengungkapan juga memiliki tanggung jawab untuk
meninjau transaksi tertentu di mana properti dan hutang berada di entitas dengan kepentingan variabel
dan untuk menentukan apakah transaksi tersebut telah dicatat dengan benar (EO4, C4).
10
5) Sales Invoice yaitu bukti penjualan/pelepasan aset tetap.
6) Cash receipts yaitu bukti penerimaan kas atas perolehan aliran kas masuk akibat
pelepasan aset tetap.
7) Legal yaitu bukti yang menyatakan bahwa telah terjadi pemindahan hak atas aset tetap.
8) Transfer report yaitu laporan yang menyatakan telah terjadi pelepasan aset dan telah
diserahkan kepada pihak pembeli.
9) Master file fixed assets yaitu data yang mencantumkan informasi terkait aset tetap yang
dimiliki perusahaan, jika terjadi pelepasan maka harus melakukan update data pada
master file fixed asset.
11
c. Legalitas aset tetap terkait hak atas kepemilikan aset tetap
Legalitas dibutuhkan sebagai bukti secara hukum atas kepemilikan suatu aset tetap.
Karena telah terjadi transaksi penjualan atau pertukaran aset tetap maka harus
dibuatkan legalitas baru atas perpindahan hak kepemilikan.
b. Update data aset tetap dan akumulasi depresiasi aset tetap yang dijual/ditukarkan.
Setelah dilakukan pencatatan maka harus dilakukan penghapusan atau penambahan
aset tetap serta pencatatan akumulasi depresiasi aset tetap pada master file fixed
assets sebagai akibat transaksi penjualan atau pertukaran aset tetap. Pencatatan ini
dilakukan oleh bagian yang ditetapkan untuk mengelola aset tetap perusahaan.
Pencatatan ini akan dicocokkan pada saldo aset tetap pada buku besar.
12
aset tetap serta akumulasi penyusutan pada buku besar untuk meyakinkan bahwa tidak
ada kesalahan dalam pencatatan biaya depresiasi.
6. TEST OF CONTROL
a. Contoh desain pengujian pengendalian perolehan atau akuisisi aset tetap dan transaksi
perbaikan dan perawatan aset tetap
Tujuan Audit Prosedur Pengujian Pengendalian
Akuisisi tahun berjalan dalam skedul akuisisi Menjumlahkan kebawah skedul akuisisi
sesuai dengan jumlah pada berkas utama dan Menelusuri masing-masing akuisisi ke berkas
totalnya sesuai dengan buku besar utama untuk jumlah dan deskripsinya.
(Occurance) Menelusuri totalnya ke buku besar
Memeriksa faktur vendor dan laporan
Akuisisi tahun berjalan terbukti
penerimaan
keberadaaanya (Existence)
Memeriksa fisik asset
Memeriksa faktur vendor dari akun terkait
seperti perbaikan dan pemeliharaan untuk
menemukan akun yang seharusnya merupakan
Akuisisi yang ada telah dicatat
asset tetap.
(Completeness)
Menelaah perjanjian sewa guna usaha dan
sewa biasa
13
berjalan (Right & Obligation)
14
- Penyusutan yang tersedia pada bulan
tersebut
- Memastikan bahwa depresiasi tidak
dilebih-lebihkan.
Membandingkan tarif depresiasi per kebijakan
Urutkan spreadsheet berdasarkan:
Menguji penerapan tarif depresiasi yang - Jenis/kategori asset
digunakan - Nilai depresiasi yang digunakan
(Valuation and Allocation) Mereview dokumen pada asset tetap dan
mencatat tingkat depresiasi yang ditentukan.
7. PENGUJIAN SUBTANTIVE
a. Initial Procedures
Prosedur awal yang penting dalam audit adalah memperoleh pemahaman atas karakteristik
bisnis dan industry. Industri yang sangat padat modal biasanya memiliki biaya operasi tetap
yang besar dan membutuhkan volume yang signifikan untuk mencapai titik impas. Hal tersebut
penting untuk auditor dalam memahami bagaimana asset mendukung aktivitas utama pada
entitas dan mendorong dalam penghasilan laba. Pemahaman tentang substansi ekonomi di balik
transaksi asset pabrik memberikan konteks untuk mengevaluasi kewajaran bukti yang
dikumpulkan selama audit.
Sebelum melakukan tes substantive lain pada program audit, auditor menentukan terlebih
dahulu saldo awal pada buku besar akun asset tetap pada sebelum tahun berjalan. Di antaranya,
perbandingan ini akan mengonfirmasi bahwa setiap penyesuaian yang dianggap perlu pada
akhir audit sebelumnya dan tercermin dalam laporan keuangan periode sebelumnya juga telah
dicatat dengan benar. Selanjutnya, auditor seharusnya menguji keakuratan perhitungan dari
skedul yang atas penambahan dan pelepasan asset tetap selama periode berjalan. Sebagai
tambahan, auditor harus menguji skedul dengan vouching item yang terdapat di skedul ke
pencatatan di dalam akun buku besar dan menelusuri transaksi di buku besar ke skedul untuk
menentukan bahwa telah disajikan secara akurat pada pencatatan akuntansinya yang telah
disiapkan. Skedul selanjutnya digunakan sebagai dasar atas prosedr audit lainnya.
b. Prosedur Analitis
Bagian penting dalam siklus investasi adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang
diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor. Pada initial procedures membahas mengenai
pengetahuan karakteristrik bisnis dan industri, sedangkan prosedur analitis membahas prosedur
15
yang mungkin dilakukan auditor untuk menilai kewajaran saldo untuk asset tetap, beban
depresiasi, beban perbaikan dan perawatan, dan beban yang terkait pada aktivitas operasi
persewaan. Ketika melakukan prosedur analitis, auditor seharusnya mempertahankan tingkat
kesesuaian dari skeptisisme professional dan menginvestigasi hasil yang tidak normal. Jika
hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, strategi audit harus dimodifikasi
untuk mengurangi tingkat dari detail tests of transactions and balances.
16
Bukti bahwa semua penghentian atau pelepasan telah dicatat dengan benar berkaitan dengan
keberadaan atau kejadian (C2), hak dan kewajiban (R01), dan penilaian atau alokasi pernyataan
(0A3). menjadi penunjang validitas transaksi yang mengurangi saldo aset pabrik terkait dengan
asersi kelengkapan.
Akhirnya, bukti yang diperoleh saat mengaudit pelepasan aset pabrik dapat membantu dalam
audit beban penyusutan. Kerugian yang signifikan atas pelepasan aset mungkin menunjukkan
bahwa perkiraan penyusutan tidak memadai. Keuntungan yang signifikan dapat menunjukkan
bahwa klien terlalu agresif dalam mendepresiasi aset (VAl, VAO).
17
masing-masing, dan bukti mengenai kondisi umum aktiva tetap lain dan apakah aktiva tersebut
sedang digunakan. yang terkait, dengan penilaian atau alokasi dan penyajian dan pernyataan
pengungkapan.
Perjanjian sewa menyampaikan kepada penyewa hak untuk menggunakan properti, tanaman. atau
peralatan, biasanya untuk jangka waktu tertentu. Untuk tujuan akuntansi, sewa dapat
diklasifikasikan sebagai sewa modal atau sebagai sewa operasi. Auditor harus membuat perjanjian
sewa untuk menentukan klasifikasi akuntansi sewa yang tepat sesuai dengan pernyataan Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (PM, PD4-7). Ketika sewa modal ada, baik aset dan liabilitas harus
diakui dalam akun dan laporan.
Selain keberadaan atau kejadian dan hak dan kewajiban asersi, pemeriksaan kontrak sewa
berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan pernyataan karena pengungkapan yang disyaratkan
berdasarkan GAAP. Auditor juga harus memeriksa kontrak yang mengatur konstruksi yang sedang
berlangsung, jika berlaku, untuk mendapatkan bukti relevan untuk mengevaluasi akuntansi dan
pelaporan klien untuk aset terkait.
18
dengan tahun sebelumnya. Pada daftar berulang dapat ditetapkan dengan penelaahan atas kertas
kerja tahun lalu.
Penentuan kewajaran penyusutan melibatkan pertimbangan faktor-faktor seperti (1) riwayat masa
lalu klien dalam memperkirakan manfaat dan (2) sisa masa manfaat dari aset yang ada. Verifikasi
akurasi auditor dicapai melalui penghitungan ulang. Biasanya, ini dilakukan secara selektif dengan
menghitung ulang depresiasi aset utama dan menguji depresiasi yang dilakukan pada penambahan
dan penghentian selama tahun berjalan. Bukti keuntungan dan kerugian yang tidak biasa dari
penghentian aset dapat menunjukkan bahwa estimasi penyusutan dapat salah saji. Pengujian
substantif memberikan bukti tentang semua asersi laporan keuangan kecuali asersi hak dan
kewajiban.
Initial Procedures
Tes Substantif Tujuan Audit
1. Memperoleh pemahaman atas entitas dan Poin 1a, 1b, dan 1c mencakup seluruh tujuan
lingkungannya serta menentukan: audit.
a. Signifikansi asset tetap, dan perubahan asset - Aset tetap yang tercatat merupakan asset
19
tetap terhadap entitas. produktif yang digunakan pada periode
b. Pemicu ekonomi utama yang berdampak berjalan (Balances-Existence)
terhadap perolehan asset tetap. - Saldo asset tetap mencakup pengaruh
c. Standar industri untuk sejauh mana entitas semua transaksi yang terjadi selama
tersebut padat modal dan pengaruhnya periode berjalan (Balance-Existence)
terhadap asset tetap pada laba.
d. Tingkat konsentrasi di mana perusahaan
menggunakan variable bunga dan leasing
untuk membiayai pengadaan asset.
2. Menjalankan initial procedures untuk saldo - Transaksi perolehan asset tetap yang
asset tetap dan mencatat transaksi yang akan tercatat benar telah terjadi pada sepanjang
dilakukan tes lebih lanjut. periode tersebut (Transaction-Occurance)
a. Tracing saldo awal akun asset tetap dan - Aset tetap yang tercatat merupakan asset
akumulasi depresiasi tahun berjalan ke akhir produktif yang digunakan pada periode
tahun sebelumnya. berjalan (Balances-Existence)
b. Reviu aktivitas transaksi pada buku besar
asset tetap dan beban depresiasi dan - Transaksi terkait beban depresiasi
melakukan invetigasi atas transaksi yang disajikan secara akurat (Transaction-
tidak biasa baik secara jumlah maupun Accuracy)
sumber.
- Semua transaksi perolehan, pelepasan asset
c. Dapatkan skedul asset tetap atas
tetap, serta transaksi beban depresiasi telah
penambahan asset tetap, pemberhentian, dan
disajikan secara lengkap (Transaction-
beban depresiasi, serta menentukan bahwa
Completeness)
telah disajikan secara akurat pencacatan
akuntansinya. Dapat dilakukan dengan cara
berikut.
i. Footing dan crossfooting skedul asset
tetap dan rekonsiliasi jumlah dengan
kenaikan atau penurunan yang
berhubungan dengan saldo buku besar
selama periode berjalan.
ii. Pengujian kesesuaian saldo dari skedul
asset tetap dengan buku besarnya
Prosedur Analitis
3. Melakukan prosedur analitis: Poin 3a, 3b, dan 3c mencakup semua tujuan
20
a. Meningkatkan ekspektasi untuk asset tetap audit
dengan menggunakan pengetahuan atas
industry dan aktivitas bisnis entitas.
b. Hitung rasio:
Aset tetap turnover
Persentase beban depresiasi terhadap
penjualan
iii. Persentase beban perbaikan dan perawatan
terhadap penjualan
iv. Rate of return on assets
c. Menganalisis hasil ratio dan
membandingkan dengan stahun
sebelumnya, data industry, jumlah
anggaran, atau data lain.
Test of Details of Transactions
4. Vouching penambahan asset tetap ke - Transaksi perolehan asset tetap yang
dokumen pendukung tercatat benar telah terjadi sepanjang
periode tersebut (Transaction-Occurance)
- Semua transaksi perolehan asset tetap telah
disajikan dengan lengkap (Transaction-
Completeness)
- Semua perolehan asset tetap telah
diklasifikasikan pada akun yang benar
(Transaction-Classification)
- Aset tetap yang tercatat merupakan asset
produktif yang digunakan pada periode
berjalan (Balances-Existence)
- Transaksi terkait beban depresiasi
disajikan secara akurat (Transaction-
Accuracy)
5. Vouching pelepasan asset tetap ke dokumen - Transaksi pelepasan asset tetap telah
pendukung tercatat dengan benar pada periode
akuntansi (Transaction-Cutoff)
- Pelepasan asset tetap telah dicatat secara
21
akurat (Transaction-Accuracy)
- Transaksi pelepasan asset tetap telah
diklasifikasikan pada akun yang benar
(Transaction-Classification)
- Aset tetap yang tercatat merupakan asset
produktif yang digunakan pada periode
berjalan (Balances-Existence)
- Transaksi terkait beban depresiasi
disajikan secara akurat (Transaction-
Accuracy)
7. Vouching pencatatan modal leasing baru dan - Transaksi perolehan asset tetap yang
beban operasi leasing ke perjanjian kontrak tercatat benar telah terjadi sepanjang
periode tersebut (Transaction-Occurance)
- Semua perolehan asset tetap telah tercatat
dengan benar pada periode akuntansi
(Transaction-Custoff)
- Semua transaksi perolehan asset tetap telah
disajikan dengan lengkap (Transaction-
Completeness)
22
- Semua perolehan asset tetap telah
diklasifikasikan pada akun yang benar
(Transaction-Classification)
b. Memeriksa asset tetap lainnya dan waspada - Aset tetap yang tercatat merupakan asset
atas bukti atas penambahan dan produktif yang digunakan pada periode
pengurangan yang tidak tercantum pada berjalan (Balances-Existence)
kartu asset tetap dan terhadap kondisi yang - Semua perolehan asset tetap telah tercatat
mempengaruhi penilaian dan klasifikasi dengan benar pada periode akuntansi
asset tetap (Transaction-Cutoff)
- Transaksi pelepasan asset tetap telah
tercatat dengan benar pada periode
akuntansi (Transaction-Cutoff)
- Saldo asset tetap mencakup pengaruh
semua transaksi yang terjadi selama
periode berjalan (Balance-Existence)
9. Menguji judul dokumen dan kontrak Entitas memiliki atau mendapatkan ha katas
semua asset tetap yang dicatat pada tanggal
neraca (Balances-Right and Obligations)
Test of Details of Accounting Estimates
10. Evaluasi nilai wajar atas beban depresiasi Asset tetap dicatat sebesat cost dikurangi
dengan mengevaluasi kelayakan dan masa akumulasi depresiasi. (Balance-Valluation and
manfaat dengan nilai sisa. Allocation)
11. Menentukan apakah terdapat peristiwa Penurunan nilai dicatat sebesar penurunan nilai
penting yang menyebabkan penurunan nilai yang material. (Balance-Valluation and
asset tetap. Allocation)
Test of Details of Presentation and Disclosure
12. Membandingkan laporan keuangan GAAP - Transaksi asset tetap yang diungkapkan
a. Menentukan bahwa asset tetap dan beban, adalah transaksi yang telah terjadi dan
keuntungan, dan kerugian yang berkaitan dengan entitas. (Disclosure-
23
berhubungan telah teridentifikasi secara Accuary, Rights and Obligations)
tepat dan diklasifikasikan pada laporan - Semua informasi asset tetap telah
keuangan. diungkapkan dengan akurat dan dengan
jumlah yang seharusnya. (Disclosure-
Accuracy and Valluation)
d. Membaca pengungkapan dan mengevaluasi Semua informasi asset tetap disajikan dan
secara independen terkait klafisikasi dan dijelaskan dengan tepat dan infromasi dalam
kemudahan untuk dipahami. pengungkapan diungkapkan dengan jelas
(Disclosure-Classification and
Understandability)
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M., & Hogan, C. E. 2017. Auditing and Assurance
Services an Intergrated Approach, 11th Edition. New Jersey:Prentice Hall
2. Boynton, William C., Raymond N. Johnson., 2006. Modern Auditing, 8th Edition, New
York:John Wiley &Sons Inc.
3. Configure.net/Control Objective and Test of Controls of Fixed Assets. Diakses pada Minggu
15 November 2020.
25