Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Tugas Tutorial III

Nama : Ni Putu Puspita Dewi


NIM : 044401448
Mata Kuliah : EKSI 4310/Auditing II

1. Jelaskan siklus investasi dan pendanaan dan tujuan audit khusus siklus investasi
dan pendanaan!
Jawaban :
Aktivitas akuntansi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan/Gedung,
peralatan, dan asset lain yang tidak untuk dimiliki, tetapi untuk dijual Kembali.
Sebagai tambahan, aktivitas investasi termasuk pula pembeli dan penjualan instrumen
keuangan yang tidak diarahkan untuk tujuan perdagangan.
Sebagai patokan utama, sebuah perusahaan akan membeli/mendapatkan suatu
asset jika tingkat pengembalian yang dihasilkan dari asset tersbeut melebihi biaya
utang pendanaan setelah pajak dikaitkan dengan penambahan asset tersebut. Langkah
pertama dalam audit aktivitas investasi adalah memahami asset yang dibutuhkan
untuk mendukung operasi perushaan (seperti mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau
sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan diperoleh perusahaan
dari asset dasarnya.
Langkah kedua dalam audit aktivitas investasi adalah menentukan asset apa
yang akan dibeli selama periode. Aktivitas pendanaan terdiri atas transaksi dan
peristiwa yang kas diperoleh dari atau dibayarkan Kembali kepada kreditur
(pendanaan utang) atau pemilik (pendanaan ekuitas). Aktivitas pendanaan dapat
terdiri atas, misalnya perolehan utang, sewa modal, penerbitan obligasi, penerbitan
saham biasa atau saham preferen. Aktivitas pendanaan dapat juga termasuk
pembayaran untuk melunasi utang, pembelian/akuisisi Kembali saham (saham
treasury), dan pembayaran dividen. Jika auditor mengetahui perubahan yang telah
terjadi pada aktivitas investasi, perubahan pada aktivitas pendanaan sering kali dapat
diprediksi.
Investasi dan pendanaan sering dihubungkan secara dekat bersamaan. Saat
perusahaan mengakuisisi asset jangka Panjang, perusahaan umumnya menggunakan
beberapa bentuk aktivitas pendanaan untuk mendanai akusisi. Akun-akun ini sering
diaudit secara bersamaan karena hubungan bisnis antara transaksi-transaksi ini sangat
berhubungan satu dengan lainnya.
 Tujuan audit khusus Siklus Investasi
a. Berdasarkan Tujuan Transaksi
1. Keterjadian
Mencatat perolehan asset tetap, pemberhentian asset tetap, serta
transaksi perbaikan dan pemeliharaan merepresentasikan transaksi yang
muncul tahun tersebut.
2. Kelengkapan
Semua perolehan asset tetap, pemberhentian asset tetap, serta transaksi
perbaikan dan pemeliharaan yang muncul pada periode tersebut telah tercatat.
3. Akurasi
Perolehan asset tetap, pemberhentian asset tetap, serta transaksi
perbaikan dan pemeliharaan dinilai secara akurat berdsarkan PABU, kemudian
dijurnaal, dirangkum, dan diposting dengan benar.
4. Pisah batas
Semua perolehan asset tetap, pemberhentian asset tetap, serta transaksi
perbaikan dan pemeliharaan yang muncul pada periode tersebut telah tercatat
pada periode akuntansi yang benar.
5. Klasifikasi
Semua perolehan asset tetap, pemberhentian asset tetap, serta transaksi
perbaikan dan pemeliharaan telah dicatat pada akun yang benar.

b. Berdasarkan Tujuan Saldo


1. Keberadaan
Asset tetap telah tercatat merepresentasikan asset produktif yang
digunakan pada tanggal neraca
2. Kelengkapan
Saldo asset tetap terdiri atas efek smeua transaksi selama periode
3. Hak dan Kewajiban
Entitas memiliki atau berhak atas semua asset tetap yang tercatat pada
tanggal neraca
4. Penilaian dan alokasi
Saldo asset tetap dinyatakan pada kos dikurangi akumulasi depresiasi
dan dicatat untuk setiap penurunan nilai material
c. Berdasarkan Tujuan Pengungkapan
1. Keterjadian Serta Hak dan Kewajiban
Mengungkapkan peristiwa dan transaksi Gedung dan peralatan yang
muncul terkait entitas
2. Kelengkapan
Semua pengungkapan property, Gedung, dan peralatan yang
seharusnya dicantumkan pada laporan keuangan telah dicantumkan.
3. Klasifikasi dan Mudah Dipahami
Semua informasi properti, Gedung, dan peralatan disajikan dna
dideskripsikan secara benar dan informasi pada pengungkapan ditulis
dengan jelas.
 Sedangkan Tujuan Audit khusus Siklus Pendanaan
a. Berdasarkan Tujuan Transaksi
1. Keterjadian
Mencatat utang, kos bunga, dan ekuitas menggambarkan transaksi
yang terjadi selama tahun tersebut
2. Kelengkapan
Semua utang, kos bunga, dan transaksi ekuitas yang terjadi pada
periode tersebut telah tercatat
3. Akurasi
Utang, kos bunga, dan transaksi ekuitas dinilai secara akurat
berdasarkan PABU serta dijurnal, dirangkum, dan diposting dengan benar
4. Pisah Batas
Semua utang, kos bunga, serta transaksi ekuitas yang trejadi pada
periode tersebut telah tercatat pada periode akuntansi yang benar
5. Klasifikasi
Semua utang, kos bunga, dan transaksi ekuitas telah dicatat pada akun
yang benar
b. Berdasarkan Tujuan Saldo
1. Keberadaan
Utang yang tercatat dan ekuitas ada pada tanggal neraca
2. Kelengkapan
Semua utang dan ekuitas dicatat pada tanggal neraca
3. Hak dan Kewajiban
Semua saldo utang tercatat merupakan kewajiban entitas dan saldo
ekuitas merepresentasikan klaim pemilik pada pelaporan asset entitas
4. Penilaian dan Alokasi
Saldo utang dan ekuitas dinilai sesuai PABU
a. Berdasarkan Tujuan Pengungkapan
1. Keterjadian serta hak dan kewajiban
Pengungkapan utang dan ekuitas terjadi dan terkait dengan entitas
2. Kelengkapan
Semua pengungkapan utang dan ekuitas yang seharusnya ada di
laporan keuangan telah dimasukkan
3. Klasifikasi dan kemudahdimengertian
Semua informasi utang dan ekuitas disajikan dan dideskripsikan secara
benar dan informasi pada pengungkapan dituliskan dengan jelas
4. Akurasi dan Penilaian
Informasi utang dan ekuitas diungkapkan secara akurat dan pada
jumlah yang benar
Referensi : Buku EKSI4310/Modul 7 KB 1

2. Jelaskan risiko bawaan dan pengendalian internal pada audit atas saldo kas!
Jawaban :
Adapun risiko bawaan dan pengendalian internal pada audit atas saldo kas sebagai
berikut :
 Risiko Bawaan pada Audit Saldo Kas
Dalam buku EKSI4310/Modul 8 Hal 8.33, Tingginya volume transaksi
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap risiko yang dihadapi untuk
pernyataan saldo kas tertentu, terutama keberadaan atau keterjadian dan kelengkapan.
Selain itu, sifat dari saldo kas menyebabkan rentan pencurian dalam bentuk berbagai
jenis penipuan yang melibatkan cash burn out.
 Pengendalian Internal pada Audit Saldo Kas
Dalam buku EKSI4310/Modul 8 Hal 8.34, Penerimaan dan pengeluaran kas
merupakan transaksi rutin yang dapat dikendalikan oleh system pengendalian internal
yang memungkinkan auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah.
Karena saldo kas rentan terhadap pencurian, banyak auditor yang berhati-hati dalam
mengevaluasi pengendalian internal atas kas serta memastikan bahwa kekurangan
yang signifikan dalam pengendalian internal secara jelas dikomunikasikan kepada
manajemen.

3. Jelaskan masing-masing prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan!


Jawaban :
Untuk menyelesaikan kerja lapangan, auditor harus melakukan beberapa
prosedur tertentu dengan tujuan mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedur tersebut
sebagai berikut :
 Membuat Tinjauan Kejadian Kemudian (subsequent event)
Standar Auditing (AU) 560 tentang kejadian kemudian menyatakan
bahwa auditor harus bertanggung jawab terhadap kejadian dan transaksi
tertentu yang (1) memiliki efek material terhadap laporan keuangan dan (2)
terjadi setelah tanggal neraca, tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan
beserta laporan auditor. Kejadian tersebut dinamakan sebagai kejadian
kemudian.
Kerangka waktu untuk kejadian kemudian adalah dari tanggal neraca
hingga penerbitan laporan auditor. Periode kejadian kemudian yaitu periode
setelah tanggal neraca sampai tanggal akhir kerja lapangan. Selama periode
tersebut, auditor diharuskan oleh standar audit untuk memperoleh kepastian
yang rasional terhadap penemuan kejadian kemudian. Auditor tidak
bertanggung jawab atas kejadian dan transaksi selama periode antara tanggal
akhir kerja lapangan dan penerbitan laporan audit.
 Melakukan Notulen Pertemuan
Notulen pertemuan pemegang saham, dewan komisaris, dan sub
komitenya, seperti komite keuangan dan komite audit, dapat mengandung hal-
hal yang memiliki signifikansi audit. Auditor harus menentukan seluruh
notulen pertemuan dewan direksi yang diselenggarakan selama periode audit
hingga periode dari tanggal neraca hingga penyelesaian kerja lapangan
tersedia untuk pemeriksaan.
 Mendapatkan Bukti Tentang Litigasi, Klaim, dan Penaksiran
FASB dalam SFAS 5 tentang akuntansi untuk kontingensi
mendefinisikan kontingensi sebagai keadaan, situasi, dan kondisi yang
mengandung unsur ketidakpastian kemungkinan laba (laba kontingensi) atau
kemungkinan rugi (rugi kontingensi) yang akan menjadi jelas jika satu atau
lebih kejadian terjadi atau gagal terjadi di masa mendatang. Laba kontingensi,
seperti klaim atas pelanggaran hak paten, hanya mengandung sedikit masalah
karena sesuai standar akuntansi laba kontingensi biasanya tidak dicatat sampai
terealisasi. Sebaliknya, rugi kontingensi merupakan masalah audit yang
signifikan.
 Membuat Surat Representasi Klien
Audit harus mendapatkan surat representasi manajemen klien untuk
memenuhi standar kerja lapangan ketiga. Caranya adalah melalui surat
representasi klien. Standar Audit (AU) 333 tentang representasi manajemen
menyatakan bahwa representasi adalah salah satu masalah yang dapat
dijadikan bukti, tetapi bukan pengganti prosedur audit yang diperlukan guna
memperoleh landasan yang rasional untuk opini.
 Melakukan Prosedur Analitis
Prosedur analitis melibatkan penggunaan rasio-rasio dan teknik
perbandingan yang lain. Prosedur analistis juga dibutuhkan untuk
menyelesaikan audit sebagai tinjauan akhir laporan keuangan.
Prosedur audit yang diterapkan dalam tinjauan menyeluruh harus
dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang
kegiatan bisnis klien dan industry. Berbagai jenis prosedur analisis dapat
digunakan dan harus :
a. Diterapkan pada area audit kritis yang teridentifikasi selama
pekerjaan audit
b. Didasarkan pada data laporan keuangan setelah seluruh
penyesuaian audit dan reklasifikasi dilakukan
Referensi: Buku EKSI4310/Modul 9 Hal. 9.7 s/d 9.15

Anda mungkin juga menyukai