Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AUDITING

“PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA”

OLEH KELOMPOK 8:
1.PETRONELA JUN (2133111045)
2.KRISTIN SANTINA MASAE (2133111154)
3.MARLINI RAMBU KASI (2133111047)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
TAHUN 2023
Pokok Bahasan
A.Siklus Perolehan Modal Dan
Pengembalianya

C.Utang Wesel

D.Pengedalian Internal

B.Akun-Akun Dalam Siklus

E.Pengujian Pengendalian Dan


Pegujian Substantif Transaksi
A.Siklus Perolehan Modal Dan Pengembaliannya
Ada 4 karakter siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun
tersebut:
1. Hanya relative sedikit traksaksi yng mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap
transaksi sering kali sangat material.Sebagai contoh,perusahaan jarang menerbitkan
obligasi,tetapi begitu obligasi diterbitkan,jumlahnya biasanya material.
2. Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bias
material.Akibatnya,tekanan utama auditor dalam pengauditan akun-akun tersebut
seringkali diletakan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.
3. Terdapat hubungan hokum antara entitas klien dengan pemegang
saham,obligasi,ataudokumen lain serupa itu.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas .

B .Akun-Akun Dalam Siklus


Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai.
Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:
 Utang wesel
 Utang kontrak
 Utang hipotik
 Utang obligasi
 Beban bunga
 Utang bunga
 Laba ditahan disisikan
 Dividen diumumkan
 Kas dibank
 Modal saham-biasa
 Modal saham –preferen
 Agio saham
 Modal sumbangan
 Laba ditahan
 Utang dividen
 Modal pemilik(perseorangan)
 Modal sekutu(persekutuan)

Perbedaannya hanya pada nama akun yang di audit.Sebagai contoh,dalam menentukan


pengujian rinci saldo utang wesel,auditor mempertimbangkan risiko bisnis,materialitas
pelaksanaan,risiko interen,hasil dari pengujian pengendalian,dan pengujian substantive
transaksi,dan hasil dari prosedur analitis.

C .Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya,yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan asset.Biasanya sewel
diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tetapi ada juga yang
jangka waktunya lebih panjang.Wesel diterbtkan untuk berbagai macam tujuan dan property atau
asset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman,seperti misalnya sekuritas,piutang
usaha,persediaan,dan asset tetap.Untuk jangka waktu pendek,pembayaran pokok pinjaman dan
bungan hanya diminta ketika wesel jatuh tempo.

D .Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel,yaitu :
1. Penerbitan wesel harus mendapat otoritas lebih dahulu.Kewenangan pemberian
persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen tingkat
tinggi.Biasanya diperlukan beberapa tanda tangan persetujuan dalam perjanjian kredit
yang mencakup jumlah pinjaman,tingkat bunga,tanggal pembayaran bunga dan
angsuran,dan asset yang dijadikan agunan.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun
bunganya.Pembayaran bunga periodic dan dan pembayaran angsuran pokok pinjaman
harus diawasi melalui siklus pembelian dan pembayaran .
3. Dokumen dan catatan yang memadai.Hal ini menyangkut penyelenggaraan pencatatan
pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat yang
ditunjuk Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda LUNAS” dan disimpan oleh
pejabat yang berwenang.
4. Verifikasi independen secara periodic.Secara periodic catatan detil wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang diselenggarakan
oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggungan untuk menyelenggarakan
catatan detil

E .Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi


Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
 Pengendalian internal atas utang wesel memadai.
 Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan
benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
 Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo.
 Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait memenuhi
keempat tujuan audir penyajian dan pengungkapan.

F.Pengendalian Interal
a. Otorisasi Transaksi Secara Tepat
 Penerbitan modal saham .Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan
(apakah saham preferen atau saham biasa),jumlah saham yang akan diterbitkan ,nilai
pari saham,preferensi saham yang bukan saham biasa,dan tanggal penerbitan.
 Pembelian kembali modal saham.Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen,saat pembelian kembali,dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham
tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
 Pengumuman dividen.Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen(apakah
dividen tunai atau dividen saham),jumlah dividen per lembar saham,dan tanggal
pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.
b. Pembukuan dan pemisahan tugas yang tepat
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar,pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan

G .Pengauditan Modal Saham Dan Agio Saham


Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan
tepat(tujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian).
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan)

Keenam tujuan audit transaksi untuk transaksi-transaksi ,relevan untuk dividen.Namun


demikian,biasanya diaudit seratus persen .
Tujuan terpenting ,termasuk yang berkaitan degan utag dividen,adalah:
1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi(keterjadian)
2. Dividen yang ada telah dicatat(kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada /yang berhak(keterjadian)
5. Utang dividen telah dicatat(kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat(ketelitian)
H .Pengauditan Laba Ditahan
Pada kebanyakan perusahaan,transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan hanyalah
pencatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman
dividen.Perubahan lain dalam laba ditahan bisah berupa koreksi laba tahun yang
lalu,penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan langsung kelaba ditahan,dan
penetapan atau penghentian penyisihan laba ditahan.

Anda mungkin juga menyukai