Anda di halaman 1dari 6

Mayawindy Febryani Soleman

(2014017040)
4A2

PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA


Empat karakteristik siklus perolehan modal dan pengembaliannya mempengaruhi akun-akun
tersebut:
1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali
jumlahnya sangat material.
2. jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen-dokumen pemilihan serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas.

AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

            Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaiman  operasi tersebut dijani.semua perseroan memiliki
modal saham dan laba ditahan,tetapi hanya sedikit yang memiliki modal saham dan laba
ditahan,tetapi hanya sedikit yang memiliki saham preferen,agio saham,dan saham dibeli
kembali(treasury stock). Karakteristik yang unik dari siklus perolehan modal dan
pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun dalam siklus ini .
        Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk akun-akun dalam siklus
perolehan modal dan pengembaliannya sama dengan metodologi yang diikuti untuk akun-
akun lainya.
Perbedaannya hanya pada nama akun yang diaudit. Sebagai contoh, dalam menentukan
pengujian rinci saldo utang wesel,auditor mempertimbangkan risiko bisnis,materialitas
pelaksanaan,risiko inheren, hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif
transaksi,dan hasil dari prosedur analitis.
             Untuk memahami dengan baik sejumlah akun terpilih  yang merupakan bagian
signifikan dari siklus ini pada umumnya. Dibawah ini akan dibahas
(1).       Pengauditan utang wesel dan beban bunga yang bersangkutan untuk memberi
gambaran pinjaman berbunga,dan
(2).       Pengauditan modal saham biasa,agio saham biasa,dividen,dan laba ditahan untuk
menggambarkan akun-akun ekuitas.

1.      UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya.yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset.biasanya
wasel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun,tapi ada
juga yang jangka waktunya lebih panjang.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan
pembayaran, karena pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam banyak
kasus, karena transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam
sampel oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Oleh
karena itu, auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran.
            Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah :
o Pengengendalian internal atau utang wesel memadai.
o Transaksi yang menyangkut poko pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
·         Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
(catatan : Tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada pengauditan akun
kewajiban).

Pengendalian Internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu :
1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi lebih dahulu.kewenangan pemberian
persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau manajemen tingkat
tinggi .
2.  Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun
bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan catatan
pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat yang
ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda ‘’LUNAS’’ dan disimpan oleh
pejabat yang berwenang.
4. Veritifikasi independen secara periodik.
a. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
Pengujian pengendalian utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran
kembali pokok pinjaman dan bunganya.
b. Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban bunga
dan utang bunga seringkali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan.
c. Pengujian rinci saldo
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang wesel dan
utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam adit atas utang wesel :
1.      Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan ( kelengkapan)
2.      Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengnan akurat ( ketelitian )
            Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Apabila pengendalian
internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus memperluas prosedur untuk menguji
kemungkinan adanya utang wesel yang tidak di catat.

2.      EKUITAS PEMILIK                                                                                         
                                    
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan  tertutup yang pemegang sahamnya biasanya
hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali
terjadi. Transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik hanyalah berupa perubahan ekuitas
pemilik karena adanya laba atau rugi tahunan dan pembagian deviden (kalau ada) .
Sebaliknya dalam perusahaan perseroan public , verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan
individu yang memegang saham.
Pengujian akun-akun ekuitas pemilik dalam perseroan public, termasuk :
 Modal saham biasa
 Agio saham
 Laba ditahan dan dividen yang bersangkutan

a. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik.
OTORISASI TRANSAKSI SECARA TEPAT
Contoh Transaksi yang biasanya memerlukan Otorisasi Khusus :
·         Penerbiatan Modal Saham. Pengotorisasian meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan
(apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai per
saham, preferensi saham yang bukan saham biasa, dan tanggal penerbitan.
·         Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen, saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham
tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
·         Pengumuman Dividen. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen (apakah
dividen tunai atau dividen saham), jumlah dividen per lembar saham, dan tanggal pencatatan
dan tanggal pembayaran dividen.

PEMBUKUAN DAN PEMISAHAN TUGAS YANG TEPAT


Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
- Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
- Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
- Potensi terjadinya kecurangan asset diminimalkan.
            Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertifikat
saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu Master File ini juga berguna
sebagai dasar untuk pembayaran dividen.

REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM


Tanggung Jawab registrar indenpenden adalah memastikan bahwa saham diterbitkan
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan
setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi perubahan dalam pemilikan
saham. Registrar bertanggung jawab untuk menandatangani semua sertifikat saham baru
yang diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan
dinyatakan tidak berlaku. Sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
3.      PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM
Empat Hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan tepat
(tuujuan audit transaksi keterjadian dan ketelitian )
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan).
            Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantive
golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detil saldo dan
pengungkapan yang bersangkutan.
a.       Transaksi Yang Terjadi Telah Di Bukukan
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien menggunakan registrar
independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan konfirmasi kepada mereka untuk
menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi yang ada, dan
kemudian memastikan apakah semua transaksi itu telah terjadi
b.      Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi Dan Dicatat
Dengan Tepat
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru secara tunai, merger
dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi, dan pembelian kembali
saham.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat dipembukuan ke penerimaan kas.

MODAL SAHAM DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DENGAN TEPAT


       Pengauditan dividen
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen .
Auditor bisa memeriksa keterjadian dividen yang telah dibukukan dengan memeriksa
otorisasi pada notulen rapat dewan komisaris tentang dividen per lembar saham dan tanggal
pembayaran dividen. Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus waspada terhadap
kemungkinan tidak tercatatnya dividen yang telah diumumkan, terutama beberapa waktu
menjelang akhir tahun. Prosedur audit yang sangat berkaitan adalah mereview arsip audit
permanen untuk menentukan apakah terdapat pembatasan pembayaran dividen dalam
perjanjian obligasi atau provisi saham preferen .
Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi jumlah
berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham beredar . apabilaa
klien menggunakan agen transfer untuk mendistribusikan dividen , total dividen dapat
ditelusur ke jurnal pengeluaran kas ke agen tersebut dan juga dikonfirmasi.

4.      PENGAUDITAN LABA DITAHAN.


            Pada kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi yang menyangkut laba ditahan
hanyalah pecatatan laba bersih untuk tahun buku yang bersangkutan dan pengumuman
dividen. Perubahan lain dalam laba ditahan bias berupa koreksi laba tahun yang lalu,
penyesuaian tahun yang lalu yang didebetkan atau dikreditkan langsung ke laba ditahan, dan
penetapan atau penghentian penyisihan (appropriation) laba ditahan. Untuk memulai
pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba yang ditahan selama
periode yang diaudit.

Anda mungkin juga menyukai