Dosen Pengampu:
Oleh :
KELOMPOK : 10
NAMA : NIM :
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI NON REGULAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
1. Akun-akun Dalam Siklus
Akun-akun dalam silklus perolehan modal dan pengembaliannya bergantung pada
tipe operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut ditandai. Metodologi untuk
perancangan pengujian rinci saldo untuk akun dalam siklus perolehan modal dan
pengembaliannya sama dengan metodologu yang diikuti untuk akun laiinya. Untuk
memahami dengan baik prosedur audit untuk banyak akun dalam siklus perolehan modal
dan pengembaliannya, maka akan dibahas mengenai (1) pengauditan utang wesel dan
beban bunga yang bersangkutan, (2) pengauditan modal saham biasa, agio saham biasa,
dividen, dan laba ditahan.
2. Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset. Wesel
diterbitkan untuk berbagaimacam tujuan, dan aset lain dijadikan sebagai jaminan pinjaman.
Pokok pinjaman dan tingkat bunga wesel harus dicantumkan dalam perjanjian kredit.
Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok pinjaman dan bunganya
sebagai bagian dari pengauditan siklus pembelian dan pembayaran. Tujuan pengauditan
atas utang wesel adalah:
2.3.Prosedur Analitis
Prosedur analitis penting dalam pegauditan utang wesel karena pengujian rinci
ebban bunga dan utang bunga sering kali dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan.
Prediksi independen auditor atas beban bunga, dengan menggunakan saldo utang berjalan
pada tingkat bunga, akan membantu auditor dalam menilai kewajaran beban bunga dan
menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak dicatat.
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang
wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien. Apabila terjadi sejumlah
transaksi yang menyangkut utang wesel selama tahun yang diaudit, akan menjadi tidak
praktis bagi auditor untuk menggunakan skedul seperti itu. Ada dua tujuan audit saldo yang
penting dalam audit atas utang wesel:
Selain tujuan audit saldo, empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan juga
penting untuk utang wesel karena hal tersebut tercantum dalam persyaratan standar
akuntansi keuangan.
3. Ekuitas Pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan publik dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya biasanya
hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali terjadi.
Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena
perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan idividu yang
memagang saham.
3.1. Pengendalian Internal
Sejumlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik, seperti:
a) Otoritas Transaksi Secara Tepat
Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan otoritas khusus:
Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan,
jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, preferensi saham yang bukan
saham biasa dan tanggal penerbitan.
Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen , saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-
saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
Pengumuman Deviden. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen,
jumlah debiden per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran
dividen.
b) Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Tepat
Apabila perushaan menagani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Penugasan personal yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi
informasi dalam catatan internal secara independen adalah pengendalian penting untuk
tujuan ini. Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan
menyelenggarakan buku sertifikat saham dan master file modal saham para pemegang
saham. Catatn sertifika saham mencatat saham yang diterbitkan dan saham yang dibeli
kembali sepanjang perjalanan perusahaan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertfikat
saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini juga berguna
sebagai dasar untuk pembayaran dividen. Pengendalian internal yang memengaruhi
pembayaran dividen meliputi:
Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatn
sertifikat saham oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab atas catatan modal
saham.
Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang nama
pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta rekonsiliasi
jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi
dalam notulen rapat.
Sebaiknya diselenggarakan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah
pembayaran dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotoisasi.
c) Registrasi Independen dan Agen Transfer Saham
Tanggung jawab registrasi independen adalah memastiakan bahwa saham
diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar
perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Apabila terjadi perubahan
dalam pemilik saham, registar bertanggung jawab untuk menadatangani semua sertifikat
saham baru yang diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah
diterima dan dinyatakan tidak berlaku. Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa
agen transfer saham untuk menyelenggrakan pecatatn saham, termasuk
mendokumentasikan perpindahan (transfer) pemilik saham.
Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-tama
menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer adalah
cara paling sederhana untuk mendapat informasi ini. Apabila tidak terdapat agen transfer, auditor
harus mengandalkan pada catatan saham yang ada dan akuntansi untuk semua saham yang beredar
dalam catatan sertifikat saham, memeriksa sertifikat saham yang sudah tidak laku lagi, dan
menghitung sertifikat saham yang sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung sertifikat yang masih
kosong.
Setelah auditor puas bahwa jumlah saham yang beredae telah ditentukan dengan benar,
nilai pari dibukukan dalam akun modal saham dapat diperiksa dengan mengalihkan jumlah lembar
saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir dalam akun agio saham adalah jumlah residual, ini
bisa di audit dengan memeriksa jumlah transaksi elama tahun yang diperiksa dan menambahkan
atau mengurangkannya dari saldo awal akun
Pertimbangan penting ketika mengaudit tujuan saldo tentang ketelitia untuk modal saham
adalah memeriksa kebenaran jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan laba per lembar
saham. Tidak sulit untuk menentukan jumlah saham yang benar untuk digunakan dalam
perhitungan, apabila perusahaan hanya memiliki satu golongan saham dengan jumlah transaksi
yang tidak banyak. Masalah akan menjadi kompleks apabila terdapat sekuritas yang dapat
dikontroversi, opsi saham, atau waran saham yang beredar. Auditor harus memiliki pemahaman
tentang standar akuntansi yang relevan sebelum memeriksa jumlah saham untuk menetapkan dasar
dan laba per lembar saham
Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah kesempatan tujuan penyajian dan
pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar perusahaan,
notulen rapat dewan komisaris, dan analisa auditor tentang transaksi modal sagam. Auditor harus
memastikan baywa setiap golongan saham telah di deskripsikan dengan tepat termasuk jumlah
saham yang diterbitkan dan semua gak yang melekat pada setiap golongan saham. Auditor juga
harus memeriksa ketepatan penyajian dan pengungkapan opsi saham, waran saham, dan sekuritas
bisa dikonversi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat
kesepakatan yang bersangkutan.
6. Pengauditan Deviden
Titik berat pengauditan deviden adalah paa transaksi deviden, bukan pada saldo akhir, kecuali
apabila terdapat utang deviden.
Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba
diyahan selama periode yang di audit. Skedul audit yang menunjukkan analisis, biasanya
merupakan bagian dari arsip permanen, mencakup deskripsi setiap transaksi yang mempengaruhi
akun ini.
Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih yang diperoleh selama
taun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal dalam laba ditahan ke angka laba
bersih yang tercantu, dalam laporan laba-rugi. Sudah barang tentu prosedur ini harus dilakukan
pada akhir audit, ketika semua ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih telah
sesuai dilakukan.
Dalam mengaudit pendebetan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang disebablan
oleh laba bersih dan deviden, auditor harus memastikan apakah transaksi transaksi telah
dimasukkan. Sebagai contoh, penyesuaian terhadap kejadian tahun lalu dapat dimasukkan kedalan
standar akuntansi keuangan.
Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada transaksi yang seharusnya dimasukkan tetapi
tidak dibukukan. Sebagai contoh apabila klien mengumumkan deviden saham, maka harga pasar
sekuritas yang diterbitkan harus dikapitalisasi dengan mendebet laba ditahan dan mengkreditkan
modal saham. Demikian pula, apabila laporan keuangan berisi penyisihan laba ditahan, auditor
harus mengevaluasi apakah masih diperlukan penyisihan pada tanggal neraca.