Anda di halaman 1dari 21

RIMBERIO CO

AUDIT OF THE CAPITAL ACQUISITION


AND REPAYMENT CYCLE

EDUCATION AND LEARNING PRESENTATION

CHAPTER 22, AUDITING


ARRENS

KELOMPOK I :
1.ANNISA APRILIA S
2010531033
2. NUR AMIRA HUSNA
CHARACTERISTIC OF THE
CAPITAL ACQUISITION
AND REPAYMENT CYCLE

1.Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi


saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali
sangat material.
2. Pengecualian atau salah saji dari suatu
transaksi dapat menjadi material
3. Ada hubungan hukum antara entitas klien
dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen kepemilikan seruoa.
4. Hubungan langsung ada antara akun bunga
dan dividen dan utang dan ekuitas
ACCOUNT IN THE
CYCLE
Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan tertentu
tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan bagaimana pendanaannya.
Seluruh perusahaan memiliki modal saham dan saldo laba, tetapi ada juga yang memiliki saham
preferen, tambahan modal, dan saham tresuri. Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali
ditemukan :
1. Wesel bayar
2. Kontrak yang masih harus dibayar
3. Hutang hipotik
4. Hutang obligasi
5. B eban bunga
6. B unga yang masih harus dibayar
7.Kas B ank
8. Modal saham- Saham biasa
9. Modal saham- Saham preferen
10. Kelebihan modal disetor atas nilai pari (par value)
11.Modal yang disumbangkan
12.Laba ditahan
13.Pencadangan laba ditahan
14.Saham tresuri
15.Dividen yang diumumkan
16. Deviden yang terhutang
17.Akun modal- perusahaan perseorangan
NOTES
PAYABLE
Notes payable (wesel bayar) adalah kewajiban hukum kepada
kreditur, yang mungkin tidak dijamin atau dijamin dengan aset, dan
dikenakan bunga. Biasanya, catatan dikeluarkan untuk jangka
waktu antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada catatan jangka
panjang. Catatan dikeluarkan untuk tujuan yang berbeda; dan
properti yang dijaminkan mencakup berbagai macam aset, seperti
surat berharga, piutang, persediaan, dan aset tetap. Pembayaran
pokok dan bunga atas wesel tersebut harus dilakukan sesuai
dengan ketentuan perjanjian pinjaman. Untuk pinjaman jangka
pendek, pembayaran pokok dan bunga biasanya hanya diperlukan
pada saat pinjaman jatuh tempo. Untuk pinjaman lebih dari 90
hari, catatan biasanya meminta pembayaran bunga bulanan atau
triwulanan.
TUJUAN AUDIT NOTES
PAYABLE Transaksi untuk pokok Liabilitas untuk wesel
01 Pengendalian 02 03
dan bunga yang bayar dan beban bunga
internal atas
melibatkan wesel terkait dan liabilitas yang
wesel bayar
bayar diotorisasi dan masih harus dibayar
sudah memadai
dicatat dengan benar kemampuan dinyatakan
sesuai dengan enam dengan tepat
tujuan audit terkait seperti yang didefinisikan
transaksi. oleh tujuh dari delapan
tujuan audit terkait saldo.
Pengungkapan yang berkaitan dengan
04
wesel bayar dan beban bunga yang
terkait memenuhi empat tujuan audit
penyajian dan pengungkapan.
EMPAT KONTROL PENTING ATAS WESEL
BAYAR
1. Otorisasi yang tepat untuk penerbitan catatan baru.
Tanggung jawab untuk penerbitan catatan baru harus berada di tangan dewan direksi atau
personel manajemen tingkat tinggi. Umumnya, tanda tangan dari beberapa pejabat yang
berwenang diperlukan untuk semua perjanjian pinjaman, yang biasanya menetapakan jumlah
pinjaman, suku bunga, jangka waktu pembayaran, dan aset yang dijaminkan. Ketika wesel
diperbarui, wesel tersebut harus tunduk pada prosedur otorisasi yang sama seperti untuk
penerbitan wesel baru.
2. Pengendalian yang memadai atas pembayaran pokok dan bunga
Pembayaran berkata kepentingan dan pokok harus tunduk pada kontrol dalam akuisisi dan
seharusnya sudah menerima salinan catatan tersebut, sama seperti menerima faktur vendor dan
menerima laporan. Bagian utang dagang harus secara otomatis menerbitkan cek atau transfer
dana elektronik untuk wesel ketika jatuh tempo dengan cara yang sama seperti menyiapkan
pembayaran akuisisi barang dan jasa. Salinan catatan memberikan dokumentasi pendukung untuk
pembayaran .
3. Dokumen dan catatan yang benar
Ini termasuk catatan tambahan dan kontrol atas catatan kosong dan dibayar oleh orang yang
berwenang. Catatan berbayar harus dibatalkan dan disimpan di bawah pengawasan pejabat
yang berwenang.
4. Verifikasi independen secara berkala
Secara berkala, catatan-catatan terperinci harus direkonsiliasi dengan buku besar dan
dibandingkan dengan catatan pemegang catatan oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab
untuk memelihara catatan terperinci. Pada saat yang sama, orang yang independen harus
menghitung ulang beban bunga atas wesel untuk menguji keakuratan pencatatan.
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI

Pengujian atas transaksi-transaksi wesel bayar akan mencakup penerbitan wesel serta
pelunasan kembali pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian auditini
menjadi bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Pengujian tambahan atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
biasanya dilakukan sebagai bagian dari pengujiansaldo karena masing-masing
transaksi memiliki materialitas yang tinggi.
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus menekankan pada
pengujian empat pengendalian internal yang telah dibahas di atas. Sebagai tambahan,
seorang auditor harus melakukan verifikasi pencatatan yang akurat terhadap bukti
penerimaan dari pencairan wesel dan pembayaran pokok dan bunga.
PROSEDUR
ANALITIK
Prosedur analitis sangat penting dalam wesel bayar karena pengujian transaksi
beban bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya menguntungkan.
Auditor perlu mengadakan suatu prediksi independen atas biaya bunga,
menggunakan rata-rata wesel bayar yang beredar dan rata-
rata tingkat bunga agar auditor dapat mengevaluasi kewajaran beban bunga dan
menguji bila ada bunga yang tidak diakui.
PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO
Metodologi untuk mendesain pengujian perincian atas saldo dalam siklus akuisis modal
dan pembayaran kembali sama yang diaplikasikan pada akun lainnya. Dalam menentukan
pengujian perincian saldo untuk wesel bayar, auditor mempertimbangkan resiko bisnis, salah
saji yang dapat diterima, resiko bawaan, resiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi dan hasil prosedur analitis.
Auditor seringkali menetapkan salah saji yang dapat diterima pada tingkat rendah karena
mereka hampir selalu dapat mengaudit saldo akun dan transaksi yang memengaruhi saldo
wesel bayar secara keseluruhan. Khususnya, mereka juga menetapkan resiko bawaan pada
tingkat rendah karena menilaiakun yang benar biasanya mudah ditentukan. Auditor
biasanya paling
memerhatikan dalam tujuan kelengkapan untuk saldo wesel
bayar dan pengungkapan wesel bayar seperti jaminan dan batasan wesel
bayar.
Adapun tiga tujuan audit terkait saldo yang terpenting dalam wesel bayar adalah sebagai berikut :
1.Wesel bayar yang ada telah dimasukkan (kelengkapan)
2.Wesel bayar di dalam skedul dibukukan secara akurat (keakuratan)
3.Wesel bayar disajikan dan diungkapkan secara semestinya (penyajian dan peng-ungkapan).
Oleh karena siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali itu biasanya terdiri dari hanya
sedikit transaksi, maka resiko pengendalian dan hasil pengujian substantif atas transaksi
menjadi tidak terlalu penting dalam mendesain pengujian perincian saldo akun seperti
wesel bayar. Untuk kebanyakan transaksi dalam siklus, pertimbangan utama auditor adalah
bahwa setiap transaksi telah diotorisasi dengan benar
EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik
antara perusahaan terbuka (publicly held corporation) dan
perusahaan tertutup ( closely held corporation).

Perusahaan tertutup jarang membayar dividen, sehingga auditor


hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit untuk memverifikasi
ekuitas pemilik, walaupun harus menguji catatan perusahaan. Akan
tetapi, bagi perusahaan terbuka verifikasi atas ekuitas pemilik jauh
lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan
individu yang memiliki saham sering berubah.
A. PENGENDALIAN INTERNAL

1. Otorisasi transaksi yang tepat


Jenis transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya
memerlukan otorisasi khusus :
>Penerbitan Modal Saham. Otorisasi itu termasuk jenis ekuitas
yang akan diterbitkan (seperti saham preferen atau saham biasa),
jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, kondisi
privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal
penerbitan.
>Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa
atau saham preferen, penetapan waktu pembelian kembali, clan
jumlah yang akan dibayar atas saham semuanya hams disetujui
oleh dewan direksi.
>Pengumuman Dividen. Dewan direksi hams mengotorisasi
bentuk dividen (seperti tunai atau saham), jumlah dividen per
saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.
A. PENGENDALIAN INTERNAL

2. Penyimpanan catatan dan pemisahan tugas yang tepat


Jika pemsahaan menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai
transaksi saham dan saham yang beredar, pengendalian
internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
> Pemilik aktual saham diakui dalam catatan pemsahaan.
>Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang saham
yang memiliki saham pada tanggal pencatatan dividen.
>Potensi misapropriasi atau penyalahgunaan aset telah
diminimalisasi.

Sebagai pengendalian terhadap modal saham, sebagian besar


perusahaan menyimpan pembukuan sertifikat saham dan file
induk modal saham pemegang saham. Catatan sertifikat modal
saham (capital stock certificate record) mencatat penerbitan dan
pembelian kembali modal saham selama umur perusahaan.
A. PENGENDALIAN INTERNAL
File induk modal saham pemegang saham (shareholders' capital
stock master file) adalah catatan saham yang beredar pada suatu
waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap
keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham
biasa dalam buku besar umum.

Pengendalian internal yang mempengaruhi pembayaran


dividen dapat mencakup:
>Cek dividen yang disiapkan dari catatan sertifikat modal saham
oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab menyimpan
catatan modal saham.
>Setelah cek disiapkan, dilakukan verifikasi independen atas
nama pemegang saham dan jumlah cek serta merekonsiliasi
total jumlah cek dividen dengan total dividen yang diotorisasi
dalam notulen.
>Akun dividen imprest yang terpisah digunakan untuk
mencegah pembayaran jumlah dividen yang lebih besar dari
A. PENGENDALIAN INTERNAL

3. Panitera independen dan Agen transfer saham


Setiap perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham
diwajibkan memiliki panitera independen (independent registrar)
sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham
yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah
memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai
dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan
otorisasi dewan direksi.
Kebanyakan perusahaan berukuran besar juga menggunakan jasa
agen transfer saham (stock transfer agent) untuk menyimpan
catatan pemegang saham, termasuk mendokumentasikan
transfer kepemilikan saham.
B. AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR

1. Transaksi Modal Saham yang Ada Telah Dicatat


Tujuan ini dapat dengan mudah dipenuhi apabila panitera atau agen
transfer digunakan. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap
transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi
yang ada, dan kemudian menentukan apakah semua transaksi
tersebut telah dicatat.
2.Transaksi Modal Saham yang Dicatat Memang Terjadi dan Dicatat
Secara Akurat
Akan diperlukan audit yang ekstensif atas transaksi yang melibatkan
penerbitan modal saham. Tanpa mempedulikan pengendalian, sudah
merupakan praktik yang umum bagi auditor untuk memverifikasi
semua transaksi modal saham karena materialitas dan kedudukannya
yang permanen dalam catatan. Tujuan yang berkaitan dengan
transaksi- keterjadian umumnya dapat diuji dengan memeriksa
notulen rapat dewan direksi menyangkut otorisasi yang tepat.
B. AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR

3. Modal saham dicatat secara akurat


Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan
terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi
dari agen transfer mempakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh
informasi ini. Jika agen transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan
pemeriksaan atas catatan saham dan akuntansi untuk semua saham yang
beredar dalam catatan sertifikat saham, pemeriksaan semua sertifikat yang
dibatalkan, serta akuntansi untuk sertifikat kosong.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
Auditor harus menentukan bahwa setiap kelas saham memiliki deskripsi yang
tepat, termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan beredar serta setiap hak
khusus atas masing-masing kelas. Auditor juga harus memverifikasi penyajian
dan pengungkapan yang tepat atas opsi saham, waran saham, dan sekuritas
konvertibel dengan memeriksa dokumen hukum atau bukti lainnya
menyangkut provisi persetujuan tersebut.
C. AUDIT DIVIDEN
1. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian).
2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan).
3. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan).
4. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian).
5. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan).
6. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan).

Auditor dapat memverifikasi keterjadian bagi dividen yang tercatat dengan memeriksa
notulen rapat dewan direksi menyangkut otorisasi jumlah dividen per saham dan
tanggal dividen. Keakuratan pengumuman dividen dapat diaudit dengan menghitung
kembali jumlah atas dasar dividen per saham dikalikan dengan jumlah saham yang
beredar.
Jika klien menyimpan catatan dividen miliknya dan membayar dividennya sendiri,
auditor dapat memverifikasi total jumlah dividen dengan menghitung kembali dan
merujuk ke kas yang dikeluarkan. Selain itu, auditor juga hams memverifikasi apakah
pembayaran dilakukan kepada pemegang saham yang memiliki saham per tanggal
catatan dividen.
D. AUDIT LABA DITAHAN
>Untuk memulai audit atas laba ditahan, pertama auditor menganalisis laba
ditahan selama tahun berjalan. Skedul audit yang menunjukkan analisis, yang
biasanya merupakan bagian dari file permanen, berisi deskripsi setiap transaksi
yang mempengaruhi akun tersebut.
>Untuk menyelesaikan audit atas pengkreditan ke laba ditahan bagi laba bersih
selama tahun tersebut (atau pendebetan bagi rugi bersih), auditor hanya perlu
menelusuri ayat jurnal laba ditahan ke angka laba bersih pada laporan laba rugi.
>Dalam mengaudit pendebetan dan pengkreditan ke laba ditahan, selain laba bersih
dan dividen, auditor juga harus menentukan apakah transaksi itu telah dicantumkan.
>Setelah auditor yakin bahwa transaksi yang tercatat telah diklasifikasikan dengan benar
sebagai transaksi laba ditahan, langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah hal itu
telah dicatat secara akurat. Bukti audit yang diperlukan untuk menentukan keakuratan
itu tergantung pada sifat transaksinya.
>Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada transaksi yang sebenarnya harus
dimasukkan tetapi belum dilakukan.
RIMBERIO CO

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai