Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yasmin Efendi

NIM : 18043165

Resume Pertemuan 10

Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Modal

Akun-akun utama dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal: wesel bayar, hutang
kontrak, hipotek, hutang obligasi, beban bunga, bunga yang masih harus dibayar, kas di bank,
modal saham biasa, modal saham preferen, modal disetor atas nilai pari, modal donasi, dll
1. Karakteristik dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ini sangat
mempengaruhi secara signifikan audit terhadap akun-akun seperti berikut:
a. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali
jumlahnya material.
b. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
c. Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi, atau
dokumen-dokumen pemilihan serupa.
d. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan
ekuitas.

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya
modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini
juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan
pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah sebagai berikut :

a. Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi
setiap transaksi itu sering kali sangat material.
b. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali
auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan
dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.
c. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen
kepemilikan yang serupa.
d. Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas. Dalam
audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan
utang berbunga terkait.

Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis
bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua
perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki
saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:
a. Utang wesel
b. Utang kontrak
c. Utang hipotik
d. Utang obligasi
e. Beban bunga
f. Utang bunga
g. Laba ditahan disisihkan
h. Saham dibeli kembali
i. Dividen diumumkan
j. Kas di bank
k. Modal saham biasa
l. Modal saham preferen
m. Agio saham
n. Modal sumbangan
o. Laba ditahan
p. Utang deviden
q. Modal pemilik (perorangan)
r. Modal sekutu (persekutuan)

Wesel Bayar
Pengertian dan Akun Wesel Bayar

Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin oleh aktiva ataupun sama
sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan untuk jangka waktu antara satu bulan dan satu
tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka waktu nya lebih dari satu tahun.Wesel di keluarkan untuk
berbagai maksud kekayaan yang dijaminkan meliputi berbagai jenis aktiva seperti efek efek, persediaan
dan aktiva tetap.

Pembayaran pokok pinjaman dan bunga wesel tersebut harus sesuai dengan persyaratan dalam
perjanjian kredit. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan bunga umumnya
dilakukan pada saat hutang tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel
biasanya mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap triwulanan.
Biasanya dilakukan pengujian terhadap pembayaran pokok pinjaman dan bunga sebagai bagian
dari audit atas siklus perolehan dan pembayaran karena pembayaran bunga maupun pokok pinjaman atas
siklus dalam jurnal pengeluaran kas. Tetapi karena frekuensinya relatif tidak begitu sering, transaksi-
transaksi modal dalam berbagaikasus jarang disertakan dalm sampel penguijian atas transaksi. Oleh
karena itu, pengujian terhadap transaksi-transasi tersebut biasanya dilakukan sebagai bagian dari siklus  
perolehan dan pembayaran kembali modal.

Tujuan dari pemerikasaan auditor

Pengendalian Internal

Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:

a. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.

b. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga. 

c. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai. 

d. Verifikasi independen secara periodic. 

Audit Modal Saham dan Modal Disetor

Auditor sangat memperhatikan 4 hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio saham

a. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat. Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah
setiap transaksi modal saham memang terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan
mereka dan kemudian menentukan apakah semua transaksi telah dicatat.
b. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat. Auditor
dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai
dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah transaksi
modal saham yang tercatat ke penerimaan kas.
c. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham
dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca.
Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh
informasi ini.
d. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak. Sumber informasi yang paling
penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen
rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai transaksi modal saham.
Audit atas Dividen

Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir .Kecuali jika ada
hutang dividen .
Tujuan-tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen ,termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen .
a. Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)
b. Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)
c. Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
d. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada (keberadaan)
e. Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)

Audit Laba ditahan

Untuk memulai audit atas laba ditahan, auditor pertama kali perlu menganalisis laba ditahan
perusahaan sepanjang tahun. Skedul audit menunjukkan analisis tersebut, yang biasanya
merupakan bagian dari berkas permanen, termasuk deskripsi setiap transaksi yang memengaruhi
akun.Untuk memenuhi audit atas pengkreditan laba ditahan untuk laba bersih tahun berjalan
(atau debet untuk kerugian), auditor dapat menelusuri jurnal pada laba ditahan ke laba bersih
dalam laporan laba rugi.

Anda mungkin juga menyukai