Anda di halaman 1dari 14

1.

Jelaskan Pengertian Auditing menurut “Committee on Basic Auditing Concept of the


American Accounting Association”!!
Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing:
Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2) audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Audit!!


1) Audit Internal ; Audit internal adalah jenis audit yang dilakukan di dalam organisasi. Jenis audit ini
memberikan visibilitas pada keuangan saat ini untuk pemegang saham dan dewan direksi. Audit
internal dilakukan untuk memeriksa apakah tujuan keuangan terpenuhi dan bisnis sesuai dengan
peraturan.

2) Audit Eksternal ; Audit eksternal dilakukan oleh badan pengatur seperti lembaga audit
independen. Auditor tidak boleh memiliki hubungan apa pun dengan perusahaan. Auditor eksternal
ini mengikuti standar auditing yang berlaku umum dan menghasilkan laporan audit yang mencakup
proses audit dan informasi yang diperoleh.

3) Audit Operasional ; Audit ini biasanya dilakukan secara internal tetapi organisasi memiliki opsi
untuk melakukan audit operasional eksternal. Jenis audit ini mengevaluasi operasi bisnis seperti
penyelarasan tujuan perusahaan, proses perencanaan, prosedur, dan kinerja operasional. Hasil audit
operasional digunakan untuk meningkatkan bisnis.

4) Audit Kepatuhan ; Audit ini memeriksa apakah bisnis mematuhi standar yang ditetapkan oleh
bisnis itu sendiri dan oleh organisasi eksternal. Alasan untuk melakukan audit kepatuhan adalah
untuk menentukan apakah suatu bisnis membayar karyawan mereka secara adil atau memberikan
distribusi pemegang saham yang tepat.

5) Audit Sistem Informasi ; Ini biasanya dilakukan oleh perangkat lunak, TI, dan perusahaan
teknologi lainnya, tetapi bisnis lain yang memiliki departemen TI sendiri juga dapat berpartisipasi
dalam Audit Sistem Informasi. Audit sistem informasi juga memastikan bahwa pemrosesan data dan
sistem komputer cukup efisien untuk bisnis.

6) Audit Keuangan ; Audit ini secara teratur digunakan oleh bisnis untuk menganalisis keakuratan
laporan keuangan mereka. Audit keuangan wajib dilakukan oleh auditor eksternal. Audit keuangan
dapat dilakukan secara internal tetapi hanya untuk tujuan pengecekan. Auditor eksternal akan
membagikan hasilnya kepada pemberi pinjaman, kreditur, dan investor.

7) Audit Pajak ; Audit pajak dilakukan secara acak secara langsung atau melalui surat. Audit ini akan
menentukan apakah ada perbedaan pada pengembalian pajak yang diajukan oleh bisnis. Ini berarti
pajak yang diajukan harus akurat karena kelebihan pembayaran atau kesalahan informasi dapat
membuat Anda bermasalah dengan IRS.

8) Audit Penggajian ; Audit ini biasanya dilakukan secara internal untuk memperbaiki masalah
penggajian yang dapat menyebabkan audit penggajian eksternal. Disarankan untuk melakukan audit
penggajian tahunan untuk memastikan proses penggajian yang benar diikuti dan sesuai. Audit ini
memeriksa faktor-faktor penggajian seperti tarif gaji, upah, pemotongan pajak, dan informasi
karyawan.
9) Audit Pembayaran ; Jangan bingung dengan audit penggajian, audit pembayaran digunakan untuk
memastikan bahwa karyawan dibayar secara adil untuk posisi, pangkat, keterampilan, dan senioritas
mereka.

3. Apa yang dimaksud dengan Asersi Manajemen? Sebutkan dan Berikan contohnya!!
Asersi manajemen adalah sebuah pernyataan yang tersirat ataupun tertulis oleh manajemen terkait
kelompok – kelompok transaksi dan akun-akun terkait serta pengungkapannya dalam sebuah laporan
keuangan. Asersi adalah pernyataan manajemen tentang pengelompokan transaksi dan akun terkait
serta pengungkapannya di dalam laporan keuangan, baik secara eksplisit ataupun implisit.

5 Kategori Asersi menurut PSA 07 (SA 326):

1. Asersi mengenai keberadaan atau keterjadian.

Asersi keberadaan atau kejadian adalah asersi mengenai apakah aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
tercantum dalam neraca benar- benar ada pada tanggal neraca serta apakah pendapatan dan beban
yang tercantum dalam laporan laba rugi benar-benar terjadi selama periode akuntansi.

2. Asersi mengenai kelengkapan.

Asersi mengenai kelengkapan adalah asersi mengenai apakah semua transaksi dan akun yang
seharusnya ada dalam laporan keuangan telah dimasukkan.

3. Asersi mengenai hak dan kewajiban.

Asersi hak dan kewajiabn adalah asersi mengenai kebenaran bahwa aktiva memang menjadi hak
perusahaan dan hutang menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.

4. Asersi mengenai penilaian dan alokasi.

Asersi penilaian dan alokasi adalah asersi mengenai apakah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
atau beban telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan dengan angka-angka yang wajar.

5. Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.

Asersi penyajian dan pengungkapan adalah asersi mengenai komponen-komponen dalam laporan
keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dengan sepantasnya.

Klasifikasi Asersi Menurut AICPA adalah sebagai berikut :

A. Transaksi

Occurrence ( Keterjadian ) Apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi

Completeness ( Kelengkapan ) Seluruh transaksi yang harus dicatat telah dicatat

Accuracy ( Keakuratan ) Perhitungan dan pencatatan yang dilakukan , dilakukan


dengan akurat

Cut Off ( Pisah batas ) Peristiwa dan transaksi yang terjadi dicatat sesuai
dengan periode terjadinya peristiwa/transaksi tersebut

Classification ( klasifikasi ) Transaksi / peristiwa yang terjadi telah diklasifikasikan


dengan benar ( dalam akun yg benar )
B. Saldo Akun

Existence ( Eksistensi ) Keberadaan asset , kewajiban , revenue(pendapatan )


dapat dibuktikan

Rights and Obligations ( hak dan Seluruh hak maupun kewajiban dapat dibuktikan
kewajiban ) memang hak/kewajiban perusahaan . Misal hutang ,
piutang

Completeness ( kelengkapan ) Pencatatan atas asset , piutang , utang )dicatat secara


lengkap

Valuation and Allocation Pengalokasian asset , piutang , modal , dll dilakukan


( penilaian dan alokasi ) secara tepat .

C. Penyajian dan Pengungkapan

Occurrence ,rights , and Saldo -saldo dan transaksi yang disajikan di dalam
Obligations ( Keterjadian , hak , Laporan keuangan disajikan karena memang benar
kewajiban ) terjadi dan hak / kewajiban manajemen memang benar
hak/kewajiban manajemen

Completeness ( Kelengkapan ) Seluruh transaksi dan saldo dalam laporan keuangan


disajikan lengkap

Classification and Seluruh Saldo maupun transaksi telah diklasifikasi dalam


Understandability ( Klasifikasi akun yang benar dan dapat dimengerti oleh pengguna
dan dapat dimengerti ) Laporan Keuangan.

Accuracy and Valuation ( Akurasi Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan
dan Penilaian ) disajikan secara akurat dan dinilai/disajikan secara
wajar .

4. Jelaskan dan berikan contoh apa saja Jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik!!
Jasa-jasa yang umumnya bisa dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) meliputi,

tetapi tidak terbatas pada hal hal berikut ini:

1) Jasa Audit Laporan Keuangan.

Dalam tugasnya sebagai auditor independen KAP memberikan audit umum atas laporan keuangan
buat memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan suatu entitas
ekonomi dihubungkan dengan prinsip yang berlaku umum.

2) Jasa Audit Khusus

Disamping audit umum atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa audit khusus, sesuai
dengan kebutuhan. Audit khusus dapat memberikan audit atas akun atau pos laporan keuangan
tertentu yang dilakukan dengan menggunakan prosedur yang disepakati bersama, audit laporan
keuangan yang disusun berdasarkan suatu basis akuntansi komprehensif.
3) Jasa Atestasi

Jasa atestasi yang diberikan KAP berkaitan dengan penerbitan laporan yang memuat suatu
kesimpulan tentang keandalan asersi (pernyataan) tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain,
dilaksanakan melalui pemeriksaan, review dan prosedur yang disepakati bersama

4) Jasa Review Laporan Keuangan

Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP untuk memberikan
keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilaksanakan agar laporan
keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi
komprehensif lainnya.

5) Jasa Kompilasi Laporan Keuangan

KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan data keuangan serta
informasi lainnya yang diberikan managemen suatu entitas ekonomi.

6) Jasa Konsultasi

Jasa konsultasi yang diberikan KAP meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan kompetensi
akuntan publik.

7) Jasa Perpajakan

KAP juga memberikan jasa profesional dalam bidang perpajakan. Jasa yang diberikan meliputi, tetapi
tidak terbatas pada konsultasi umum perpajakan, perencanaan pajak, review kewajiban pajak,
pengisian SPT dan penyelesaian masalah perpajakan.

5. Gambarkan serta jelaskan Siklus Akuntasi dari transaksi sd Laporan Keuangan vs Siklus
proses Audit!
Tahapan siklus akuntansi :

1. Identifikasi Transaksi

Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus akuntansi. Kegiatan identifikasi ini
harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa dilakukan dengan cara melakukan pencatatan
setiap transaksi yang terjadi.

2. Analisis Transaksi

Setelah tahapan identifikasi, tahapan siklus akuntansi selanjutnya adalah akuntan harus melakukan
analisis terhadap transaksi tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system.

3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi
adalah dengan mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi,
jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi
yang terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut disebut penjurnalan.

4. Posting Buku Besar


Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, siklus akuntansi berikutnya adalah memindahkan semua
transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening
pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Dalam sebuah
perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar rekening buku besar.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan adalah
menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masing-
masing rekening pada buku besar pada periode tertentu.

6. Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan

Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan
Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo
yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian.

7. Menyusun Jurnal Penutup

Tahapan berikutnya dalam siklus siklus akuntansi adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang
akuntan. Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut, caranya bisa dengan
membuat nihil nilai rekening tersebut.

8. Tambahan: Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik

Tahapan pada siklus akuntansi dalam satu periode sebelumnya sudah bisa diakhiri dengan
pembuatan jurnal penutup. Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini bersifat
opsional, boleh dilakukan atau tidak.

Tahapan siklus audit :

1) Perencanaan

Fase terpenting dari siklus audit adalah perencanaan, di mana audit direncanakan sesuai dengan
tujuan audit dan kriteria apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Auditor perlu
merencanakan dengan baik sebelumnya mengenai jadwal audit untuk memberikan tanggal
penyelesaian tentatif kepada manajemen agar laporan mereka dipublikasikan.

2) Mengumpulkan Sampel

Setelah rencana dibuat, auditor mendekati pemilik proses/unit bisnis tertentu untuk memberikan
sampel data yang dicari auditor. Sampel ini bisa berupa tanggal acak, dan auditor dapat mengukur
dari sampel ini jika ada anomali dalam proses yang sama untuk tanggal yang berbeda. Auditor
berhak untuk menggali lebih dalam ke dalam proses kecuali dia puas dengan penjelasan yang
diberikan oleh pemilik proses.

3) Pembuatan Draf Laporan

Peran auditor adalah membuat draft laporan berdasarkan temuan segera setelah sampel
dikumpulkan. Auditor perlu melaporkan setiap penipuan atau tindakan ilegal atau apa pun yang
setara dalam laporan ini. Materi yang dikoreksi, ketidaksepakatan dengan manajemen tentang
estimasi, kebijakan akuntansi dan setiap kesulitan signifikan yang dihadapi harus dilaporkan dalam
laporan.
4) Persyaratan Tambahan

Misalkan auditor memerlukan informasi lebih lanjut, ia masih dapat meminta persyaratan tambahan
untuk dilengkapi. Saat menyiapkan laporan, auditor mungkin menemukan kebutuhan akan bukti
representasi yang dibuat oleh pemilik proses. Jika persyaratan tambahan tidak dilengkapi, auditor
dapat melaporkan ketidakmampuan untuk memberikan bukti pendukung untuk setiap klaim yang
dibuat. Perubahan laporan dapat dilakukan pada tahap ini. Namun, tidak akan ada ruang untuk
koreksi setelah langkah ini.

5) Penerbitan Laporan

Laporan akhir diterbitkan hanya setelah ditinjau oleh auditor, manajemen, dan pemilik proses.
Laporan tersebut dipublikasikan kepada manajemen dan investor, yang kemudian mempelajari
laporan tersebut dan memberikan saran mereka. Laporan proses audit tidak dipublikasikan kepada
investor. Sebagai gantinya, laporan konsolidasi dari semua proses dan laporan keuangan diterbitkan
untuk investor.

6. Jelaskan kenapa laporan keuangan Perusahaan harus dilakukan audit atau pemeriksaa
oleh KAP!!
Laporan keuangan perlu dilakukan audit agar laporan keuangan tersebut bisa memberikan informasi
tentang perusahaan. Dalam praktek audit, nantinya akan diadakan pengujian kesesuaian antara
praktek akuntansi dengan prinsip atau standar akuntansi yang berlaku. Apabila tidak diaudit maka
ada kemungkinan laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja, oleh karena itu laporan keuanngan yang belum di audit kurang dipercaya
kewajarannya oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

7. Sebutkan apa saja standar Auditing (Standart Lama dan Standar Baru)!!
SA LAMA :

1. Competence atau Suatu Hal yang Mengharuskan Keahlian


Point standar audit yang pertama ini masuk dalam standar umum. Dalam melakukan sebuah
audit, tentu harus dilakukan oleh seseorang dengan keahlian dan juga pelatihan teknis yang
cukup. Seorang auditor diharuskan untuk bertindak sebagai seorang yang benar mahir dalam
bidang akuntansi. Keahlian tersebut bisa dengan menempuh pendidikan formal maupun
dengan pengalaman dalam mengikuti pelatihan. Adapun bentuk pelatihan yang ada
mencakup sebuah pelatihan kesadaran untuk mengembangkan keterampilan dalam
berbisnis maupun kegiatan perusahaan. Seorang auditor diharuskan untuk mempelajari,
memahami, dan menerapkan ketentuan baru yang ada pada prinsip akuntansi dan juga
standar auditing.
2. Independence atau Tidak Terpengaruh
Bagi seorang auditor, sangat penting untuk bersikap independen. Independen dalam hal ini
yaitu tidak mudah terpengaruh oleh pihak manapun. Adanya sikap intelektual dan jujur perlu
dijunjung tinggi oleh seorang auditor. Sebuah profesi akuntan publik biasanya telah
mengetahui kode etik akuntan Indonesia agar bisa mendapat sebuah kepercayaan. Meskipun
sikap independensi ini masuk dalam kategori mutu pribadi dan tidak masuk dalam hal yang
tercantum khusus dalam persepsi auditing, namun sikap ini sangat penting untuk
dipertahankan. Semakin seorang auditor memiliki sikap baik, tentu hal tersebut berimbas
pada kualitas yang ada.
3. Due Professional Care atau Tingkat Keprofesionalan
Maksud dari standar yang satu ini yaitu adanya sebuah sikap cermat dan seksama. Seorang
auditor harus memiliki keterampilan dan mampu mengembangkan keterampilan tersebut.
Keterampilan dalam hal cermat dan seksama tersebut untuk bisa mencerminkan seorang
auditor yang profesional. Keprofesionalan akan menunjang keyakinan dalam melakukan
evaluasi dalam laporan keuangan.
4. Adequate Planning dan Proper Supervision
Pada bagian standar audit ini termasuk dalam standar pekerjaan lapangan. Standar audit
dalam kategori ini berisi mengenai sikap dan juga pengetahuan seorang akuntan publik.
Tentunya hal ini bersangkutan dengan skill yang ada. Maksud dari standar ini yaitu sebuah
pekerjaan harus memiliki rencana yang sangat baik. Point ini menjelaskan bahwa seorang
auditor memiliki penyerahan tanggung jawab. Pada poin ini menjelaskan tentang
penyerahan tanggung jawab untuk merencanakan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan.
5. Pemahaman yang Memadai Atas Struktur Pengendalian Intern
Standar pekerjaan lapangan yang satu ini berhubungan langkah atau strategi dalam
melakukan pekerjaan. Ilmu yang ada akan membedakan hasil dari audit yang dilakukan.
Seorang auditor tentu harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengendalian
intern baik itu prosedur maupun desain tentang laporan keuangan. Seperti halnya arus kas
yang mampu menjadi sarana perencanaan perusahaan dalam pengendalian aktivitasnya.
6. Bukti Audit yang Kompeten
Sebagai hasil untuk melakukan evaluasi harus ada sebuah bukti. Dari analisis laporan
keuangan, tentu akan menghasilkan suatu pendapat. Pekerjaan oleh auditor untuk
memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tentunya berdasarkan evaluasi bukti
audit. Bukti tersebut bersifat variatif dan tentu harus benar-benar objektif, relevan, dan tepat
waktu.
7. Financial Statements Presented in Accordance atau Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi
Pada poin ini sudah memasuki tahap pelaporan. Pelaporan ini menjadi hasil akhir dari
rangkaian standar audit. Maksud dari standar ini yaitu laporan audit harus menyatakan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal tersebut mencakup
konvensi, aturan dan prosedur yang dibutuhkan untuk membatasi praktik dalam akuntansi
yang berlaku. Untuk standar pelaporan yang satu ini mengharuskan auditor menyajikan fakta
dengan memberikan pendapat mengenai penyusunan laporan keuangan. Hal tersebut untuk
memberikan gambaran terhadap perusahaan dalam hal finansial.
8. Consistency In The Application atau Harus Konsistensi
Hasil laporan auditor tentu harus menunjukkan, apabila ada ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi. Adapun tujuan dari konsistensi ini yaitu untuk memberikan jaminan daya
banding terhadap laporan keuangan. Tujuan dari konsistensi ini untuk mengungkapkan
perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan. Hal ini ditulis dalam sebuah paragraf
penjelasan dalam laporan keuangan yang ada.
9. Isi Laporan Harus Dipandang Memadai dan Mencakup Semua Hal
Mengenai standar audit yang ini merupakan bentuk laporan keuangan harus sesuai dengan
prinsip akuntansi yang memadai. Baik itu dari segi susunan, bentuk, isi laporan, serta catatan
atas laporan keuangan. Seorang auditor harus memastikan tentang beberapa hal yang
diungkapkan dan berhubungan dengan fakta-fakta saat dilaksanakan audit. Hal tersebut bisa
menjadi bahan peetimbanhan dengan pernyataan klien dan mampu merahasiakan informasi
yang masuk.
10. Expression of Opinion atau Pendapat yang Sesuai
Laporan audit harus memuat secara keseluruhan dalam standar yang telah ditentukan. Hal
ini untuk menghindari kesalahan penafsiran seseorang. Bahkan standar pelaporan ini harus
dikaitkan dengan laporan keuangan yang ada. Keterkaitan tersebut bisa dilakukan ketika
akuntan memberikan izin untuk memberikan dokumen atau laporan komunikasi tertulis.
Ketika seorang akuntan menyerahkan hasil laporan yang disusun kepada pihak lain, maka
akuntan tersebut dianggap terkait. Beberapa standar adit tersebut wajib untuk diterapkan
agar memiliki perencanaan yang matang untuk perusahaan. Laporan keuangan yang baik
akan menunjukkan stabilitas dan perkembangan perusahaan. Berbagai standar yang ada
sebagai langkah dan juga pedoman yang harus diterapkan dalam melakukan audit terhadap
perusahaan.Dari ketiga pengelompokkan standar, tentu tidak boleh terlewat satupun agar
hasil audit benar-benar maksimal. Agar laporan keuangan dalam bisnis bisa sesuai dengan
standar audit, ada baiknya untuk tidak menggunakan pembukuan manual. Selain memakan
waktu, melakukan proses pembukuan manual juga berisiko pada kesalahan pencatatan
informasi keuangan Anda.

SA BARU :
8. Sebutkan apa saja Opini Audit yang diberikan oleh KAP!!
4 jenis opini yang dikeluarkan akuntan publik, yaitu:

1) Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat ini disebut juga unqualified opinion, clean opinion, pendapat tanpa cacat, pendapat bersih,
pendapat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan lain-lain. Akuntan publik akan memberikan pendapat
atau opini seperti ini apabila laporan keuangan secara umum menggambarkan posisi keuangan dan
hasil usaha yang wajar yang didasarkan pada penerapan standar akuntansi yang berlaku umum dan
diterapkan secara konsisten.

2) Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat ini disebut juga pendapat wajar dengan pengecualian, qualified opinion, pendapat wajar
dengan catatan, atau pendapat bersyarat. Pendapat atau opini ini akan diberikan oleh akuntan publik
apabila ia menilai bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam arti disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan dilihat dari keseluruhan laporan, namun ada hal-hal tertentu
yang tidak dapat diterima oleh akuntan yang sifatnya material tetapi tidak sampai merusak
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

3) Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Pendapat tidak wajar disebut juga adverse opinion. Pendapat atau opini ini diberikan oleh akuntan
publik apabila laporan keuangan secara umum menggambarkan posisi yang tidak wajar baik karena
banyak perkiraan atau jumlah yang menjadi masalah, maupun karena penerapan prinsip akuntansi
lainnya yang tidak tepat atau penerapannya yang tidak konsisten. Singkatnya pendapat ini diberikan
dalam situasi yang bertentangan dengan syarat-syarat agar laporan keuangan dapat dinyatakan wajar.

4) Menolak Memberi Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Pendapat ini disebut juga disclaimer of opinion, no opinion atau tidak ada pendapat. Pendapat atau
opini ini diberikan apabila Akuntan publik merasa bahwa pemeriksaanya tidak cukup mendukung
untuk memberikan suatu pendapat atas laporan keuangan atau dirinya dianggap tidak independen
dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa.

9. Dapatkah auditor menolak untuk memberikan jasa audit nya kepada klien? Alasan nya
apa?
Bisa, alasan umum untuk menolak atau menerima klien audit termasuk item-item yang telah dibahas
sebelumnya seperti perhatian tentang integritas manajemen, risiko khusus seperti pembatasan
lingkup, kemampuan audit atau ketidak sepakatan dengan auditor terlebih dahulu, masalah yang
berhubungan dengan memperoleh keahlian yang diperlukan untuk audit atau masalah independensi
Kondisi yang dapat menyebabkan kantor akuntan publik menarik diri dari suatu audit :

- kekhawatiran mengenai integritas manajemen atau penahanan bukti yang tampak selama audit

- klien menolak untuk membenarkan salah saji material dalam laporan keuangan

- klien mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kecurangan atau tindakan-
tindakan melawan hukum yang ditemukan selama audit

10. Kenapa Pada saat awal (Penilaian Risk) Risiko harus diidentifikasi?
Penilaian risiko adalah proses untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menganalisis apa yang
dapat terjadi jika kemungkinan bahaya benar-benar terjadi. Ada banyak bahaya yang perlu
dipertimbangkan.

11. Sebutkan 6 Prinsip yang terdapat dalam kode etik Akuntan


1) Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan
yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat
mendiskreditkan profesi harus memenuhi sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima
jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

2) Tanggung Jawab Profesi Akuntan

Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional terhadap semua kegiatan yang melaksanakan.

3) Standar Teknis

Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan berdasar prinsip
etika profesi. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip
integritas dan objektivitas.

4) Kepentingan Publik

Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme. Salah satu bagian dari
prinsip etika profesi dalam akuntansi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.

5) Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung
jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas mengharuskan seorang anggota
untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.

6) Kerahasiaan Akuntan

Suatu pedoman berperilaku dan bertindak bagi para akuntan dalam menjalankan tanggung jawab
profesi untuk memberikan informasi kepada pihak dengan beragam kepentingan disebut kode etik
kerahasiaan akuntan. Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data
keuangan maupun akuntansi, maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip etika
kerahasiaan.

12. Sebutkan 7 langkah pokok yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit
laporan keuangan!!
Proses audit dapat dipecah menjadi beberapa tahapan berikut;

1) PENUNJUKAN

Fokus utama tahap ini adalah memastikan bahwa tidak ada faktor yang menghalangi penugasan.
Berikut merupakan prosedur detail pada tahap perencanaan audit bagian pertama;

 Pastikan uji tuntas klien dan informasi anti pencucian uang adalah yang terbaru.

 Tinjau apakah ada potensi pelanggaran etik terhadap penugasan dan letak ancaman tersebut
terjadi.

 Jika terdapat auditor yang berbeda pada tahun sebelumnya, dan memperoleh bukti yang
cukup. Dalam kasus seperti itu, izin profesional dari auditor sebelumnya.

 Surat perjanjian disiapkan dan ditandatangani.

2) PENILAIAN RISIKO

Tahapan ini melibatkan penilaian situasi perusahaan dari berbagai sumber dengan tujuan untuk
menentukan risiko audit secara keseluruhan. Langkah-langkah perencanaan audit ini
melibatkan;

 Tinjauan atas masalah yang timbul pada tahun-tahun sebelumnya.

 Review file audit permanen perusahaan dan korespondensi yang relevan sepanjang tahun.

 Diskusi dengan manajemen tentang isu-isu relevan yang terjadi sepanjang tahun.

 Tinjauan atas konsep informasi keuangan untuk menyusun tinjauan analitis pendahuluan.

 Meninjau pengendalian internal perusahaan.

 Perhitungan materialitas

 Penilaian awal tentang kelangsungan usaha.

3) PENDEKATAN AUDIT

Melanjutkan dari tahap 2, sebaiknya ringkasan risiko audit utama dan bagaimana risiko ini
mempengaruhi pendekatan audit. Audior harus memiliki standar nilai yang berupa rendah,
sedang atau tinggi. Untuk setiap tingkat laporan keuangan individu, pendekatan audit yang
direncanakan harus didokumentasikan. Semua area risiko harus memiliki rencana yang tepat
untuk menangani risiko tersebut. Program kerja audit harus didorong oleh hal ini. Hal lain yang
harus dipertimbangkan pada tahap ini adalah kerangka penyusunan laporan keuangan dan
apakah opsi pengungkapan yang dikurangi tersedia.

4) ADMINISTRASI

Rencana tim audit yang tepat harus disiapkan untuk penugasan (dengan keahlian dan
pengalaman yang sesuai ditugaskan ke tim). Jadwal penyelesaian pekerjaan harus disepakati
dengan klien.

5) PENYINGKATAN TIM AUDIT

Rapat tim menetapkan pendekatan audit yang direncanakan, area risiko utama, bagaimana risiko
Ini akan ditangani dan menjelaskan peran masing-masing anggota dalam penugasan.

6) LAYANAN KLIEN

Pertimbangkan apakah ada rekomendasi berguna yang dapat dibuat untuk klien mengenai
masalah apa pun yang diidentifikasi.

7) KOMUNIKASI KLIEN

Klien harus mendapatkan informasi tentang setiap perubahan dalam sifat / cakupan penugasan.
Selain itu, informasi yang dibutuhkan oleh tim audit dikomunikasikan dan disetujui oleh klien.
Tujuan perencanaan audit tidak lain adalah agar proses audit benar-benar sesuai dengan target
atau tujuan audit itu sendiri. Tahapan perencanaan audit ini harus benar-benar telah matang,
bagaimanapun perencanaan merupakan ruh dari proses proses audit pada tahap selanjutnya.

13. Apa yang kalian ketahui tentang, Materialitas Laporan Keuangan, Risiko Audit,buatkan
dalam model risiko audit serta jelaskan apa saja Risiko nya!
a. Materialitas Adalah besarnya Meliputi besarnya salah saji minimum dalam suatu laporan
keuangan yang cukup penting sehingga membuat laporan keuangan menjadi tidak disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Resiko audit ; Data dapat diandalkan karena, umumnya data-data tersebut disediakan oleh pihak
eksternal dan didapatkan oleh auditor secara langsung. Namun, data juga mengandung noise data
(data yang tidak diperlukan, corrupt data, atau tidak dapat dimengerti dan diinterpretasikan). Noisy
data dapat menyebabkan rendahnya tingkat kehandalan suatu data.

14. Sebutkan kompentensi dari sebuah bukti/evidence Audit!!

- Relevansi ; Relevansi ini biasanya berkaitan dengan tujuan audit. Jika tujuannya eksistensi
kesediaan maka auditor harus mendapatkan bukti perhitungan terhadap pengamatan.

- Sumber ; Sumber berasal dari luar organisasi klien. Sumber ini terbagi menjadi dua yaitu, langsung
dengan pemeriksaan tangan pertama dan tidak langsung melalui informasi. Ketepatan waktuTanggal
di dapatnya bukti audit sangat penting untuk memverifikasi. bukti yang muncul pada tanggal neraca
akan mendapatkan bukti yang lebih baik dari kuantitas.

- Obyektivitas ; Bukti yang sifatnya obyektif tentu lebih baik dari bukti yang sifatnya subyektif. Salah satu
cara untuk menentukan bahwa bukti audit bersifat obyektif adalah dengan menentukan siapa yang
menandatangani bukti dan siapa yang memberikan bukti.

15. Sebutkan Jenis Prosedur Audit!


1) Inspeksi aktiva berwujud (inspection of tangible assets) Meliputi pemeriksaan rinci terhadap
dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumberdaya berwujud. Dengan melakukan inspeksi atas
dokuen, auditor dapat menetukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrak yang
memerlukan pengujian atas transaksi akuntansi tersebut.

2) Pengamatan (observation) Berkaitan dengan memperhatikan pelaksanaan beberapa kegiatan


atau proses yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern.

3) Permintaan keterangan (Inquiry) Meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh
auditor, umumnya berupa pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis kepada
manajemen atau karyawan dan meminta keterangan pada pihak ekstern seperti penasehat hukum.

4) Konfirmasi (confirmations) Adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor


memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien (pihak ke 3).

5) Perhitungan ulang (Recalculation) Memeriksa perhitungan matematika yang akurat atas dokumen
atau catatan. Biasanya auditor menggunakan audit software dalam melakukan perhitungan ulang
dan membandingkannya dengan catatan yang terdapat di buku besar.

6) Pelaksanaan ulang (Reperformance) Perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien dilakukan
pengecekan dan di hitung ulang, untuk menentukan proses yang telah sesuai dengan pengendalian
intern yang telah dirumuskan.

7) Prosedur analitis (analytical procedures) Terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan
antara data. Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis
vertikal atau laporan persentase, perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau
anggaran. Seperti penggunaan model matematis dan statistik (analisis regresi).

8) Teknik audit berbantuan komputer (Computer-assisted audit techniques/CAAT) Bila catatan


akuntansi klien menggunakan media elektronik, maka auditor harus memeriksa prosedur analitis,
mengevaluasi, memilih sampling transaksi dan mencoba data uji program klien untuk menentukan
apakah pengendalian intern telah berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai