Anda di halaman 1dari 3

F.

Asersi Manajemen
Asersi Manajemen (management assertions) adalah representasi pernyataan yang
tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta
pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP/PSAK), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria yang digunakan
manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansu dalam laporan
keuangan.

Standar auditing internasional dan standar auditing (AICPA) mengklasifikasikan asersi


ke dalam tiga kategori :

1. Asersi Tentang Kelas Transaksi dan Peristiwa


 Keterjadian (Occurence), menyatakan apakah transaksi yang dicatat dalam laporan
keuangan telah benar-benar terjadi pada periode tersebut.
 Kelengkapan (Completeness), asersi ini menyatakan apakah semua transaksi yang
harus dicatat dalam laporan keuangan sudah dimasukkan seluruhnya.
 Keakuratan (Accuracy), menyatakan apakah jumlah dari transaksi yang terjadi
sudah dicatat dengan benar. Perhitungan dan pencatatannya dilakukan dengan akurat.
 Klasifikasi (Classification), menyatakan apakah transaksi sudah dicatat pada akun
yang tepat. Pencatatan transaksi penjualan tunai dicatat dengan benar pada akun
penjualan.
 Cutoff (Pisah batas), menyatakan apakah transaksi yang terjadi dicatat pada periode
akuntansi yang benar (pada periode terjadinya transaksi). Transaksi yang terjadi pada
bulan November dicatat pada bulan November.

2. Asersi Tentang Saldo Akun Pada Akhir Periode.


 Eksistensi (Existence), bersangkutan dengan apakah aktiva, kewajiban, dan
kepentingan ekuitas yang dicantumkan dalam neraca benar-benar ada pada
tanggal neraca.
 Kelengkapan (Completeness), menyatakan apakah semua akun yang harus
disajikan dalam laporan keuangan pada kenyataannya sudah dicatat secara
lengkap.
 Penilaian atau Alokasi (Valuation and Allocation), menyatakan apakah
pengalokasian aktiva, kewajiban dan kepentingan ekuitas telah dicantumkan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat, termasuk setiap penyesuaian
penilaian asset.
 Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations), menyatakan seluruh hak dan
kewajiban dapat dibuktikan memang hak/kewajiban dari perusahaan.
3. Asersi Tentang Penyajian dan Pengungkapan.
 Keterjadian serta Hak dan Kewajiban (Occurance, Rights and Obligations),
menyatakan saldo-saldo dan transaksi yang disajikan di dalam loporan keuangan
disajikan kerena memang benar terjadi, dan hak/kewajiban memang benar
hak/kewajiban perusahaan.
 Kelengkapan (Completeness), menyatakan semua pengungkapan yang
diperlukan telah dicantumkan dalam laporan keuangan.
 Keakuratan dan Penilaian (Accuracy and Valuation), menyatakan informasi
yang terdapat dalam laporan keuangan disajikan secara akurat dan
dinilai/disajikan secara wajar serta pada jumlah yang tepat.
 Klasifikasi dan Dapat Dipahami (Classification and Understandability),
berhubungan dengan jumlah seluruh saldo maupun transaksi telah diklasifikasikan
dalam akun yang benar dalam laporan keuangan dna catatan kaki dan dapat
dimengerti oleh pengguna laporan keuangan.

Setelah asersi yang relevan diidentifikasi, kemudian auditor dapat mengembangkan


tujuan audit untuk setiap kategori asersi.

G. Tujuan Audit Yang Berhubungan Dengan Transaksi


Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan
audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi tiap kelas transaksi.
Tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi :
1. Keterjadian – Transaksi yang Dicatat Memang Ada, tujuan ini berkenaan dengan
apakah transaksi yang tercatat memang benar-benar terjadi.
2. Kelengkapan – Transaksi yang Terjadi Telah Dicatat, tujuan ini bersangkutan
dengan apakah semua transaksi yang harus dimasukkan dalam jurnal benar-benar
telah dicatatkan.
3. Keakuratan – Transaksi yang Dicatat Dinyatakan pada Jumlah yang benar,
tujuan ini mrmbahas keakuratan informasi tentang transaksi akuntansi dan merupakan
salah satu bagian dari asersi keakurtan untuk kelas transaksi.
4. Posting dan Pengikhtisaran – Transaksi yang Dicatat Dimasukkan ke dalam File
Induk dan Diikhtisarkan dengan Benar, tujuan ini berkaitan dengan keakuratan
transfer informasi dari transaksi yang dicata dalam jurnal ke buku besar pembantu
dan ke buku besar.
5. Klasifikasi – Transaksi yang Dicatat dalam Jurnal Klien telah Diklasifikasikan secara
Tepat, tujuan ini menyatakan apakah transaksi yang telah dimasukkan dalam akun
yang tepat, dan merupakan padanan auditor atas asersi klasifikasi manajemen untuk
kelas transaksi.
6. Penetapan Waktu – Transaksi Dicatat pada Tanggal yang Benar, tujuan ini
merupakan padanan auditor atas asersi cutoff manajemen. Kesalahan penetapan
waktu terjadi jika suatu transaksi tidak dicatat pada har terjadinya.

Sesudah tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi ditentukan, tujuan audit
khusus yang berkaitan dengan transaksi untuk setiap kelas transaksi yang material dapat
dikembangkan. Kelas transaksi semacam itu umumnya mencakup penjualan, penerimaan kas,
akuisisi barang dan jasa, penggajian, dan sebagainya. Setidaknya satu tujuan audit khusus
yang berkaitan dengan transaksu harus disertakan pada setiap tujuan audit umum yang
berkaitan dengan transaksi, kecuali auditor yakin bahwa tujuan umum yang berkaitan dengan
transaksi tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai