PENGAUDITAN I
Pengauditan Laporan Keuangan
DOSEN PENGAMPU : Rahmawati Hanny Yustrianthe, Dr., S.E., M.Si., Ak.
KELOMPOK 3 :
Dyah Ayu Anggraini Yuwono (2020200094)
A. Definisi Audit
B. Tujuan Audit
1. Tujuan Audit secara Umum
2. Tujuan Audit secara Khusus
Tujuan audit laporan keuangan adalah untuk memberikan opini atas laporan
keuangan tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, sesuai dengan rerangka akuntansi keuangan yang berlaku ).
Opini auditor ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap laporan
keuangan.
2. Melaporkan hasil audit atas laporan keuangan sesuai dengan standar audit serta
sesuai dengan hasil temuan audit.
Catatan:
Auditor hanya bertanggungjawab terhadap opini yang diberikan atas laporan
keuangan berdasarkan audit yang telah dilakukan sesuai dengan standar audit.
F. Asersi Manajemen
Asersi manajemen adalah pernyataan langsung dan tak langsung oleh manajemen
tentang transaksi keuangan, akun, dan pengungkapan, yang disajikan dalam laporan
keuangan. Asersi manajemen berhubungan langsung dengan SAK/IFRS, karena asersi
manajemen adalah bagian dari kriteria tentang apakah manajemen membukukan dan
mengungkapkan transaksi keuangan sesuai dengan SAK/IFRS.
G. Klarifikasi Manajemen
1. Asersi Manajemen menurut PCAOB
Eksistensi atau terjadinya > saldo akun benar - benar ada dan transaksi benar-
benar terjadi.
Kelengkapan > tidak ada saldo akun atau transaksi yang tidak dilaporkan.
Hak dan kewajiban > saldo akun benar-benar haknya perusahaan atau
kewajiban perusahaan.
Penilaian dan alokasi > transaksi dinilai dan dibukukan dengan tepat.
Penyajian dan pengungkapan > saldo akun disajikan dengan tepat dan
diungkap dengan memadai sesuai dengan SAK/IFRS.
Completeness (kelengkapan)
Accuracy (keakuratan)
Perhitungan dan pembukuan transaksi dilakukan dengan akurat. Tidak
terjadi kesalahan perhitungan dalam angka-angka, jumlah-jumlah, dan data
lain yang terkait dengan transaksi dan peristiwa yang dibukukan.
Classification (klasifikasi)
Existence (eksistensi)
Completeness (kelengkapan)
Completeness
H. Proses Audit
I. Tujuan Pengauditan Transaksi Keuangan
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan sangat
ditentukan integritas berbagai asersi manajemen yang terkandung dalam laporan
keuangan.
Ada dua perbedaan antara tujuan audit untuk saldo akun bila dibandingkan dengan
tujuan audit untuk golongan transaksi. Pertama, tujuan audit untuk saldo akun
diterapkan untuk saldo-saldo akun tertentu. Kedua, tujuan audit untuk saldo akun
terdiri dari delapan tujuan, sedangkan tujuan audit golongan transaksi hanya enam
tujuan.
b. Kelengkapan
c. Keakurasian
d. Penggolongan
Tujuan ini menyangkut penentuan apakah hal-hal yang dimasukkan
dalam daftar oleh klien telah dimasukkan dalam akun yang benar di
buku besar. Penggolongan merupakan bagian dari asersi penilaian dan
pengalokasian.
e. Pisah batas
f. Kecocokan
Tujuan ini berkaitan dengan apakah suatu saldo akun telah diturunkan
dari biaya perolehan historis (cost) menjadi nilai bersih bisa direalisasi
atau bila standar akuntansi mengharuskan menjadi nilai pasar.
Setelah ditentukan tujuan umum audit saldo akun, maka dapat dikembangkan
tujuan spesifik audit saldo untuk setiap akun yang tercantum dalam laporan
keuangan. Paling sedikit satu tujuan spesifik audit saldo akun harus
dimasukkan untuk setiap tujuan umum audit saldo akun.
Tujuan audit atas penyajian dan pengungkapan identik dengan asersi manajemen
untuk penyajian dan pengungkapan. Konsep yang diterapkan pada tujaun audit saldo
akun diterapkan pula untuk tujuan audit atas penyajian dan pengungkapan