A. Pengertian Audit
Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley
dalam bukunya Auditing dan Jasa Assurance, pengertian audit
adalah:
Auditing is the accumulation of evidence about information
to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria.Jadi,
secara umum audit adalah menyesuaiakan antara informasi yang
didapat dengan kriteria atau standar audit yang telah tersusun
untuk mendukung terlaksananya tujuan audit tersebut.
2. Kelengkapan
berbagai transaksi yang terjadi
telah dicatat
Tujuan ini membahas tentang apakah seluruh transaksi
yang harus dicatat dalam berbagai jurnal telah dicatatkan
seluruhnya.
Kegagalan
dalam
mencatatkan
transaksi
penjualan ke dalam buku jurnal penjualan dan buku besar jika
transaksi penjualan itu telah terjadi akan merupakan
pelanggaran terhadap tujuan kelengkapan.
3. Akurasi Berbagai Transaksi yang Tercatat telah
Dinyatakan Dalam Nilai yang Benar
Tujuan ini membahas tentang akurasi informasi berbagai
transaksi akutansi. Untuk berbagai transaksi penjualan,
dimungkinkan terjadi pelanggaran terhadap tujuan akurasi jika
jumlah barang yang dikirimkan ternyata berbeda dengan
jumlah barang yang dikirimkan ternyata berbeda dengan
jumlah barang yang tarcantum dalam kuitansi penagihan,
pencantuman harga jual yang keliru dalam kuitansi
penagihan, atau jumlah yang keliru telah dicantumkan dalam
buku jurnal penjualan. Akurasi merupakan bagian dari asersi
tentang penilaian dan alokasi.
4. Klasifikasi Berbagai Transaksi yang Tercatat dalam
Jurnal Jurnal Klien telahDiklasifikasikan secara
Tepat
Contoh contoh kesalahan klasifikasi penjualan adalah
mencantumkan penjualan tunai sebagai penjulan kredit,
mencatat penjualan atas aktiva tetap operasional perusahaan
untuk mengklasifikasikan penjualan komersial sebagai
penjualan residensial. Klaifikasi pun merupakan bagian dari
asersi penilaian dan alokasi.
5. Pemilihan Waktu yang Tepat (timing) Berbagai
Transaksi Dicatat pada Tanggal yang Benar
Kesalahan memilih waktu yang tepat terjadi jika
berbagai transaksi tidak dicatat pada tanggal tanggal saat
transaksi tesebut terjadi. Transaksi penjualan, sebagai
contohnya, harus dicatat pada tanggal pengiriman barang.
Timing pun merupakan bagian dari penilaian dan alokasi.
6. Pemindahbukuan (posting) dan Pengikhtisaran
Berbagai Transaksi Tercatat dengan Tepat telah
Dicantumkan
pada
Master
File
serta
telah
Diikthisarkan dengan Benar
Tujuan ini berkaitan dengan keakuratan dalam
mentransfer informasi dari berbagai transaksi yang telah
3
Keberadaan
atau
Keterjadian
Kelengkapan
Penilaian
atau Alokasi
Tujuan Audit
Umum yang
Terkati dengan
Transaksi
Eksistensi
Kelengkapan
Akurasi
Klasifikasi
Pemilihan waktu
Pemindahanbukua
n dan
pengikhtisaran
Hak dan
Kewajiban
Penyajian
dan
Pengungkapa
n
N/A
N/A
Berikut adalah beberapa rule yang berkaitan dengan tujuan audit berbasis
transaksi.
1. Jumlah yang tercantum memang ada.
2. Jumlah yang ada memang dicantumkan.
3. Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan
benar.
4. Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah
diklasifikasikan dengan benar.
5. Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah
dicatat dengan tepat.
6. Rincian saldo akun telah sesuai pada file induk,
sesuai dengan total akun dan sesuai dengan total
buku.
7. Aktiva dicantumkan sesuai dengan nilai yang dapat
direalisasi.
8. Hak dan kewajiban.
E. Laporan Audit
Laporan audit adalah tahap akhir dari keseluruhan proses audit.
Laporan berfungsi
menyampaikan temuan-temuan auditor kepada
pengguna laporan keuangan untuk memberikan keandalan dari laporan
keuangan. Oleh karena itu, laporan merupakan hal yang esensial dalam
penugasan audit dan assurance.
Penyimpangan
dari
Prinsip
11