Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ilham Mahesa

NIM : 20220102305

Kampus Kebon Jeruk

UTS Pemeriksaan Akuntansi 1

Soal :

1. a. Apa beda proses akuntansi dan proses audit?


 Akuntansi lebih berfokus ke proses pengolahan catatan keuangan sebagai bahan
penyusunan laporan keuangan
 Audit lebih ke evaluasi catatan/laporan keuangan yang telah dibuat

b. Pada proses akuntansi, apa yang menjadi titik kunci dari proses ini, jika bagian ini salah
maka laporan keuangan menjadi salah dan pada titik kunci mana dari proses pemeriksaan
(audit) jika bagian ini dikerjakan salah maka auditnya menjadi salah?

 Akuntansi : Proses akuntansi titik kunci atau bagian penting dalam proses ini adalah
pada "journal"
 Audit :

c. Buku sakti apa saja yang minimal harus menjadi acuan auditor dalam melaksanakan
tugasnya, sebutkan dan jelaskan masing-masing fungsi buku sakti tersebut?

 Auditing : Isi dari buku ini menjelaskan dasar pemeriksaan akuntansi / auditing
terdiri dari tigabelas bab dimulai dari konsep dasar auditing sampai jenis audit EDP

2. a. Apa tujuan pemeriksaan/audit atas laporan keuangan secara keseluruhan?


 Untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Tujuan pemeriksaan atas unsur-unsur (komponen) laporan keuangan seperti yang kita
ketahui adalah CEAVOP, apa itu CEAVOP dan jelaskan masing-masing tujuan tersebut?

 Arsesi Audit Kelengkapan (Completeness)


Mengacu pada apakah mereka mencakup semua transaksi dan akun yang harus
disajikan dalam laporan keuangan. Misalnya, manajemen mengklaim bahwa semua
pembelian barang dan jasa dicatat dan dimasukkan dalam laporan keuangan.
Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca mencakup
semua kewajiban entitas
 Asersi audit keberadaan atau kejadian (existence or occurance)
Mengacu pada apakah aset atau kas entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah
transaksi yang dicatat terjadi selama periode tertentu. Misalnya, manajemen
mengklaim bahwa persediaan barang jadi yang ditampilkan di neraca tersedia untuk
dijual. Demikian pula, manajemen menegaskan bahwa penjualan pada laporan laba
rugi merupakan pertukaran barang atau jasa dengan uang tunai atau aset lain
(seperti piutang) dengan pelanggan.
 Asersi Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations)
Mengacu pada apakah aset adalah hak perusahaan dan kewajiban adalah kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu. Sebagai contoh, manajemen menegaskan bahwa
jumlah sewa yang dikapitalisasi di neraca mencerminkan biaya perolehan hak milik
yang disewa oleh entitas dan utang sewa terkait mencerminkan liabilitas entitas
 Asersi Penilaian dan Alokasi (Valuation and Allocation)
Mengacu pada apakah komponen aset, kewajiban, pendapatan dan beban
dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Misalnya, manajemen
menyatakan bahwa aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dan bahwa akuisisi
tersebut dialokasikan secara sistematis ke periode akuntansi yang relevan. Demikian
pula, manajemen menyatakan bahwa piutang usaha yang ditampilkan di neraca
dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih
 Asersi penyajian dan pengungkapan (Presentation and disclosure)
Mengacu pada apakah komponen tertentu dari laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan dengan benar. Sebagai contoh, manajemen
mengasumsikan bahwa kewajiban yang diklasifikasikan sebagai hutang jangka
panjang di neraca tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Demikian pula,
manajemen menyatakan bahwa jumlah yang disajikan sebagai pos luar biasa dalam
laporan laba rugi diklasifikasikan dan diungkapkan dengan benar

c. Dalam siklus akuntansi penjualan, identifikasi tujuan audit apa saja yang dapat saudara
temukan dan jelaskan per masing-masing bagiannya/tahapannya?
 Memastikan kelengkapan
Tujuan audit yang pertama adalah memastikan kelengkapan yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Audit diperlukan untuk memastikan bahwa semua transaksi
yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya.
 Memastikan ketepatan
Audit bertujuan memastikan semua berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang
berlaku. Ini temasuk transaksi didokumentasikan dengan baik, perhitungan yang
benar, jumlah yang tepat, dan pengklasifikasian berdasarkan jenis transaksi.
 Memastikan eksistensi
Tujuan audit adalah memastikan eksistensi atau keberadaan semua harta dan
kewajiban yang dimiliki perusahaan sesuai tanggal tertentu. Dengan kata lain, semua
transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
 Membuat penilaian
Tujuan audit selanjutnya adalah membuat sebuah pemilaian. Audit berguna untuk
melaporkan bahwa semua aturandan prinsip yang berlaku umum telah diaplikasikan
dengan benar
 Membuat klasifikasi
Audit juga bertujuan untuk memastikan kegiatan baik itu transaksi atau operasional
di klasifikasikan sesuai aturan yang berlaku
 Membuat cut-off
Tujuan audit yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa semua transaksi yang
dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai
3. a. Apa yang dimaksud dengan bukti audit. Bukti audit yang dicari oleh auditor dalam
pemeriksaannya adalah bukti yang meyakinkan, jelaskan apa maksudnya?
Bukti Audit adalah segala informasi yang digunakan auditor untuk membuktikan apakah
informasi yang diaudit sudah sesuai dengan kriteria tertentu. Memperoleh sejumlah bukti
audit yang berkualitas sangatlah penting untuk mencapai tujuan audit. Bukti audit
kompeten harus didapatkan lewat inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan
konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan yang diaudit
b. Sebutkan 7 karakteristik bukti yang kompeten dan jelaskan masing2nya
 Relevansi. Bahan bukti yang dikumpulkan harus selaras dengan tujuan audit
 Independensi penyedia data. Bahan bukti/data yang berasal dari sumber luar lebih
dapat dipercaya daripada data yang berasal dari dalam perusahaan
 Efektifitas Pengendalian Intern. Bahan bukti yang diperoleh dari suatu perusahaan
yang memiliki pengendalian intern yang efektif lebih dapat diandalkan daripada jika
pengendalian intern lemah
 Pemahaman langsung yang diperoleh auditor. Informasi yang diperoleh langsung
sendiri oleh auditor lebih dapat diandalkan daripada jika informasi tersebut berasal
dari orang lain
 Kualifikasi orang yang menyediakan informasi. Informasi dari orang yang memiliki
kualifikasi lebih dapat dipercaya daripada informasi yang berasal dari orang yang tidak
memiliki kualifikasi
 Tingkat Obyektifitas. Bahan bukti obyektif adalah bahan bukti yang bersumber dari
luar/ekstern perusahaan, seperti konfirmasi, faktur pembelian dll. Bahan bukti
subyektif adalah bahan bukti yang bersumber dari intern perusahaan, seperti salinan
faktur penjualan, ayat-ayat jurnal, dll
 Ketepatan Waktu. Ketepatan waktu ini mengacu, baik kepada kapan bahan bukti
tersebut dikumpulkan, dan periode akuntansi yang dicakup oleh audit

c. Jika seorang Direktur Utama melakukan business trip dari jakarta ke Medan selama 4 hari
dan dari perjalanannya Dirut tersebut melaporkan biaya perjalanannya dengan
menyampaikan bukti berupa kuitansi senilai Rp. 1.5 milyar. Apa pendapat saudara dari
karakter bukti, karakter bukti mana yang terpenuhi dan mana yang tidak terpenuhi.
Apakah wajar, bagaimana argumentasi saudara
 Wajar dengan pengecualian karena kurangnya bukti yang memumpuni seperti
tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti pembayaran moda
transportasi lainnya

4. a. Apa yang dimaksud dengan stakeholders atas laporan keuangan, dan sebutkan siapa saja
stakeholders tersebut dan jelaskan masing2nya?
Stakeholder adalah sekelompok orang atau individu yang diidentifikasikan dapat
mempengaruhi kegiatan perusahaan ataupun dapat dipengaruhi oleh kegiatan
perusahaan.
- Investor dan Kreditur
Investor adalah kelompok orang yang menginvestasikan modalnya untuk mendukung
operasi perusahaan. Jika Anda adalah orang yang membeli saham di perusahaan,
maka anda diklasifikasikan oleh pemangku kepentingan di masyarakat
- Pegawai atau Karyawan
Tanpa sebuah sumber daya manusia, maka perusahaan sendiri tidak akan bisa
beroperasi secara mestinya. Pegawai dikatakan sebagai stakeholder karena memiliki
peranan penting dalam kontribusinya secara langsung terhadap proses produksi
- Pemasok atau sumber daya
Pemasok disebut juga sebagai supplier memiliki tugas – tugas dalam hal menyediakan
bahan baku untuk diproduksi. Pihak pemasok mempunyai kepentingan dengan
sebuah perusahaan dalam hal meraih keuntungan. Untuk itu, keberhasilan untuk
pemasok bergantung pada hasil usaha dari perusahaan manufaktur
- Konsumen
Jika tidak adanya konsumen, maka sebuah bisnis tidak akan bisa berjalan. Konsumen
dikatakan sebagai stakeholder karena memiliki peran utama yang harus diperhatikan
dalam memastikan kehidupan suatu perusahaan
- Komunitas
Sebuah komunitas termasuk ke dalam stakeholder, karena mereka memiliki sebuah
kepentingan dengan perusahaan yang terkait langsung atas munculnya lapangan
kerja, kesehatan, perkembangan ekonomi, serta keselamatannya. Adanya sebuah
perusahaan akan berdampak cukup besar pada komunitas yang berada pada sekitar
perusahan tersebut

b. Kenapa mereka memerlukan laporan keuangan yang diaudit, kenapa laporan keuangan
penting untuk di audit?
Untuk melakukan penilaian terkait kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan
c. Bagaimana jika laporan keuangan yang mereka tidak diaudit, apa pendapat dan
argumentasi saudara?
Karena akan terjadinya kecurangan didalam laporan keuangan tersebut

5. a. Apa yang dimaksud dengan prosedur audit


Langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan informasi mengenai
kinerja dan kualitas keuangan suatu perusahaan.
b. Sebutkan 7 cara pembuktian/ perolehan bukti audit, jelaskan masing2nya?
- Pengujian Fisik
Bukti jenis ini adalah fakta atau informasi yang diperoleh oleh auditor dengan cara
melihat secara langsung fisik dari aset perusahaan. Misalnya fisik dari persediaan
yang dimiliki perusahaan. Pengujian fisik ini digunakan dalam audit hukum misalnya
untuk melakukan cek kebenaran luas tanah yang tertera dalam sertifikat tanah
- Konfirmasi
Bukti konfirmasi ini adalah fakta yang diperoleh auditor berdasarkan pernyataan, baik
bersifat langsung maupun tertulis oleh pihak ketiga yang independen. Auditor
umumnya lebih memilih bukti yang sifatnya tertulis dibandingkan bukti yang sifatnya
pernyataan langsung, sebab lebih mudah dianalisis.
- Dokumentasi
Dalam memperoleh bukti yang valid, setelah melakukan pengujian fisik atau terhadap
bukti barang yang sifatnya habis pakai, atau berupa kegiatan maka cara pembuktian
yang paling relevan adalah dengan melakukan dokumentasi.
- Analitis
Bukti analitis ini berkaitan dengan kompetensi keilmuan dari auditor, dalam
memperoleh bukti analitis ini umumnya auditor akan membandingkan suatu objek
dengan objek lainnya. Atau dalam laporan keuangan auditor tentu akan melakukan
perbandingan antara neraca saldo dengan beberapa laporan keuangan lainnya seperti
laba-rugi
- Wawancara
Wawancara ini diperlukan sebagai bukti pendukung, misalnya untuk menilai
bagaimana kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, bukti yang paling valid
antara lain adalah dengan melakukan wawancara terhadap pegawai atau organisasi
dibawahnya
- Perhitungan Ulang
Bukti ini hanya berlaku jika yang diaudit adalah laporan keuangan. Teknik ini
digunakan untuk mengukur validitas hasil perhitungan yang dilakukan klien
- Observasi
Meskipun hampir sama pengujian fisik, tapi prakteknya berbeda. Pengujian fisik lebih
detail dari observasi, sebab dalam observasi ini hanya dilakukan pengamatan saja
tanpa melakukan kontak fisik. Namun, metode ini juga bisa mendapatkan fakta lain
yang lebih valid dibandingkan dengan uji fisik. Tujuannya tentu berbeda, bila uji fisik
dilakukan untuk melakukan cek terhadap informasi yang dicantumkan, observasi
dilakukan untuk tujuan memperoleh data diluar informasi yang disediakan.

Anda mungkin juga menyukai