Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMERIKSAAN AKUNTANSI

(EBA 502)

MODUL
DAMPAK TEKNOLOGI PADA PROSES AUDIT

DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M. Ak

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 15
KESELURUHAN RENCANA DAN PROGRAM AUDIT

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami dampak Teknologi pada Proses Audit
2. Memahami keseluruhan program Audit

B. Uraian dan Contoh

Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit

Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang mampu
menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan. Teknologi informasi, mulai dari
sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah
(interaktif). Perkembangan cara penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah
Teknologi informasi atau Information Technology (IT) bisa dikatakan telah merasuki ke
segala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat.

Gambar 1. Hardware

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 15
Teknologi informasi dengan dukungannya membuat organisasi/instansi dan
individu/perseorangan dalam kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan
kompetitif (daya saing) luar biasa khususnya dalam mengaudit sistem informasi
akuntansi yang berbasis pada komputerisasi guna membantu meningkatkan penyediaan
informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen.

Komponen Utama Sistem Informasi Modern


Sistem informasi modern sangat bervariasi dalam sebuah organisasi untuk mencakup
berbagai konfigurasi sistem yang ada di dunia bisnis saat ini. Namun, ada komponen
kunci umum dari sistem informasi yang perlu dipahami oleh auditor internal.
Komponen-komponen ini termasuk perangkat keras komputer, jaringan, perangkat
lunak komputer, basis data, informasi, dan orang-orang dalam organisasi

1. Perangkat keras komputer. Perangkat keras komputer terdiri dari komponen


fisik dari suatu sistem informasi. Perangkat keras meliputi, misalnya, unit
pemrosesan pusat (CPU), server, stasiun kerja dan terminal, chip computer
dan lain-lain
2. Jaringan komputer menghubungkan dua atau lebih komputer atau perangkat
sehingga mereka dapat berbagi informasi dan / atau beban kerja. Ada banyak
jenis jaringan seperti klien-server menghubungkan satu atau lebih komputer
klien dengan server, Jaringan area lokal (LAN) mencakup area yang relatif
kecil seperti bangunan atau kelompok bangunan yang berdekatan dan
jaringan area luas (WAN) terdiri dari sistem LAN yang terhubung bersama
untuk menjangkau wilayah regional, nasional, atau global
3. Perangkat lunak komputer. Perangkat lunak komputer meliputi perangkat
lunak sistem operasi, perangkat lunak utilitas, perangkat lunak sistem
manajemen basis data (DBMS), perangkat lunak aplikasi, dan perangkat
lunak firewall
4. Basis data. Basis data adalah repositori besar data yang biasanya terkandung
dalam banyak file tertaut dan disimpan dengan cara yang memungkinkan
data dapat dengan mudah diakses, diambil, dan dimanipulasi.
5. Informasi adalah sumber daya utama untuk semua perusahaan, dan sejak
informasi itu dibuat hingga saat dihancurkan, teknologi memainkan peran
penting.
6. Orang-orang. Peran sistem informasi spesifik sangat bervariasi dari satu
organisasi ke organisasi lainnya. Biasanya, peran-peran ini mencakup peran
sebagai chief information officer (CIO), chief security security officer
(CISO), administrator basis data, pengembang sistem, personil pemrosesan
informasi, dan pengguna akhir.

Risiko Teknologi Informasi


Pengendalian komputer dapat menggantikan pengendalian manual. Memiliki keuggulan
dapat mampu menangani transaksi bisnis yang kompleks dengan jumlah besar dengan
efisien. Komputer memproses informasi secara konsisten serta dapat menggurangi salah
saji dengan mengganti prosedur yang dilakukannya secara manual dengan pengendalian
yang terprogram dengan menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol setiap
transaksi yang diproses.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 15
Risiko khusus yang terkait sistem TI dapat memicu kerugian jika sistem TI rusak dan
gagal yang mengakibatkan organisasi menjadi lumpuh atau tidak beroperasi karena
ketidakmampuan dalam mendapatkan kembali informasi yang hilang atau penggunaan
informasi yang tidak handal yang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan. Terdapat
risiko lain terkait sistem TI yaitu:

1. Risiko terhadap perangkat keras dan data


a. Ketergantungan terhadap kemampuan kerja hardware dan sotfware
b. Kesalahan sistematik dan kesalahan acak
c. Akses yang belum diotorisasi
d. Terjadinya kehilangan data

2. Berkurangnya jejak audit


a. Kejelasan jejak audit kurang
b. Berkurangnya keterlibatan manusia
c. Kurangnya otorisasi tradisional

3. Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI dan pemisahan tugas TI


a. Berkurangnya pemisahan tugas
b. Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI

Gambar . 2 Kerangka kerja Tata Kelola Teknologi Informasi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 15
Pengendalian teknologi informasi dibagi menjadi 2, yaitu:

• Kontrol umum yang berlaku untuk semua komponen sistem, proses, dan data
untuk organisasi atau lingkungan sistem tertentu
• Kontrol aplikasi yang berkaitan dengan ruang lingkup proses bisnis individu atau
sistem aplikasi dan termasuk kontrol dalam aplikasi sekitar input, pemrosesan,
dan output

Gambar 3. Kerangka Kerja Pengendalian Teknologi Informasi

1. Pengendalian umum yang diterapkan pada semua aspek fungsi TI termasuk :


a. Pengaturan Fungsi TI sangat berpengaruh penting dalam organisasi yang dapat
dipengaruhi oleh sikap dari dewan direksi dan manajemen senior terhadap TI.
Pengawasan serta serta kebutuhan informasi organusasi sangat diperlukan
dalam melaksanakan tanggung jawab kinerja terkait TI. Contohnya dalam
organisasi perlu pihak internal yang memiliki tugas serta peran dalam

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 15
melaksanakan tugas terkait TI dalam organisasi seperti Chief Information
Officer

b. Pemisahan tugas TI berguna untuk mencegah pihak tertentu melakukan


otorisasi dan mencatat transaksi untuk menutupi pencurian aset yang
dilakukan. Pemisahan tanggung jawab :
i. Manajemen TI, CIO atau manejer harus bertanggung jawab untuk
mengawasi fungsi TI agar semua aktivitas TI dilakukan secara konsisiten
sesuai dengan rencana startegis TI.

ii. Analis sisitem bertanggung jawab dalam keseluruhan rancangan setiap


sistem aplikasi, mengkoordinasikan pengembangan dan perubahan
terhadap sistem TI dengan personel TI yang bertanggung jawab dalam
pemograman aplikasi dan personel diluar TI yang menjadi pengguna
sistem.

iii. Operator komputer bertanggung jawab dalam kegiatan operasional komputer


sehari-hari dan bertanggung jawab dalam memantau perangkat komputer
untuk hal-hal terkait efisiensi dan kerusakan komputer.

iv. Personel pengendali data input ataupun output secara indenpenden


memerikasa kualitas input dan kewajaran output yang dihasilkan. Organisasi
yang menggunakan bbasic data untuk menyimpan informasi yang
digunakan oleh fungsi akuntansi dan fungsi lain, administrator basis data
bertanggung untuk operasi dan keamanan akses basis data tersebut

c. Pengembangan sistem mencakup hal beriikut :


i. pembelian perangkat lunak atau mengembangkanperangkat lunnak sendiri
untuk memenuhi kebutuhan organisasi
ii. melakukan uji coba perangkat lunak untuk menyakinkan bahwa perangkat
tersebut sesuai denga perangkat keras adan lunak yang ada serta dapat
dalam memenuhi segala transaksi yang ada. Pendekatan uji coba terdiri
dari :
1. uji coba pendahuluan merupakan sistem baru diterapkan didalam satu
bagian dari organisasi sementara lokasi lainnya terus berjalan dengan
sistem lama
2. uji coba paralel yang merupakan sistem yang lama dan baru
beroperasi secara simultan disemua lokasi

d. Pengamanan fisik dan online terhadap akses perangkat lunak, perangkat keras
dan data terkait. Pengendalian tersebut dapat menurunkan risiko perubahan
yang tidak diotorisasi terhadap program dan penggunaan yang tidak tepat
terhadap program dan arsip data.
i. Pengendalian Fisik adalah dengan membatasi akses, pemantauan serta
keamanan kondisi terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan arsip
data cadangan yang tersimpan pada disk atau USB.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 15
ii. Pengendalian terhadap akses online berguna untuk mengurangi
kemungkinan perubahan yang tidak diotorisasi terhadap aplikasi
perangkat lunak dan arsip data.

e. Rencana cadangan dan kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak
diperkirakan. Kegunaan rencana cadangan dan kontijensi untuk menyimpan
perangkat lunak dan arsip data penting kepada perusahaan yang khusus
bergerak dalam bidang pengamanan penyimpanan data.

f. Pengendalian perangkat keras. Pengendalian yang dipasangkan kedalam


perangkat komputer guna untuk mendeteksi dan melaporkan adanya kerusakan
peralatan tersebut. Auditor lebih memperhatikan cara mengatasi kesalahan
pengendalian perangkat keras daripada keandalan mereka
.
2. Pengendalian aplikasi diterapkan untuk memproses transaksi seperti pengendalian
input, pengendalian proses dan pengendalian output yang menghasilkan data seperti
penjualan dan penerimaan kas. Auditor mengevaluasi pengendalian aplikasi dalam
setiap kelompok transasksi dan akun dimana auditor merencanakan untuk
mengurangi penilaian risiko pengendalian karena pengendalian TI akan berbeda
setiap kelompok dan transaksi.

a. Pengendalian input adalah pengendalian input yang dirancang untuk


memberikan informasi yang ada didalam komputer bersifat sah, akurat dan
lengkap karena sebagian kesalahan dalam sistem TI berasal dari kesalahan
dalam memasukan data dan tanpa memperhitungkan kualitas proses informasi,
kesalahan input menghasilakn output yang salah. Jenis pengendalian yang
dikembangkan dalam sistem manual.
i. Otorisasi manajemen dan trasaksi
ii. Penyiapan dokumen sumber input yang memadai
iii. Personel yang kompeten

Pengendalian yang khusus untuk TI :


i. Tampilan input dirancang dengan tepat serta membantu masukanya
informasi transaksi
ii. Daftar menu pilihan perangkat lunak yang tersedia
iii. Pengujian validasi keakuratan input yang dilakakukan komputer
iv. Pengendalian input yang berbasis online
v. Prosedur koreksi kesalahan terhadap input
vi. Akumulasi kesalahan dalam personel input data

b. Pengendalian Proses berguna untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan ketika


pemrosesan data trannsaksi. Antara lain pengembangan sistem dan keamanan
sistem, memberikan pengendalian dalam meminimalkan kesalahan dan untuk
mencegah, mendeteksi, dan mengkoreksi kesalahan dalam pemrosesan.
c. Pengendalian Output merupakan pengendlaian yang lebih menekankan pada
pedeteksian kesalahan setelah pemrosesan selesai yang dilakukan daripada
mencegah kesalahan. Pengendalian ini mengkaji keandalan data oleh pihak

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 15
terkait yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai data output.
Beberapa pengendalian umum dalam mendeteksi kesalahan output :
i. Rekonsiliasi output yang dihasilakn oleh komputer dengan hasil
perhitungan manual.
ii. Membandingkan jumlah unit yang diproses dengan jumlah unit yang
dimasukkan untuk diproses.
iii. Membandingkan sampel transaksi output dengan dokumen sumber
inputnya.
iv. Verifikasi tanggal dan waktu pemrosesan untuk mengidentifikasi setiap
pemrosesan yang tidak berurutan.

Auditor harus memiliki pengetahuan atas pengendalian umum serta pengendalian sistem
TI (aplikasi) yan tepat guna untuk menerbitkan opini yang benar serta cocok atas
pengendalian internal terhadap laporan keuangan. Pengaruh pengendalian TI terhadap
risiko pengendalian dapat dievaluasi dengan efektivitas pengendalian umum sebelum
melakukan pengevaluasian terhadap pengendalian aplikasi.
a. Pengaruh pengendalian umum terhadap aplikasi sistem secara keseluruhan.
auditor harus memperhatikan adannya kemungkinan program perangkat
lunak atau perubahan arsip data yang tidak diotorisasi yang dapat menimbulkan
transaksi-transaski fiktif, data yang tidak sah/valid, dan penghapusan akun terkait.

b. Pengaruh pengendalian umum terhadap perangkat lunak. Auditor harus dapat


mengevaluasi dalam menambahkan pengujian yang diperlukan jika pihak klien
mengubah perangkat lunak karena perusahaan yang memiliki pengendalian umum
yang lemah akan sulit mengidentifikasi perubahan perangkat lunak yang
mengakibatkan pengendalian umum melemah.

c. Mendapatkan pemahaman atas pengendalian umum klien. Auditor dalam


mendapatkan informasi mengenai pengendalian umum dan aplikasi melalui
beberapa cara :
a. Melakukan wawancara dengan personel TI dan para pengguna utama
b. Memeriksa dokumentasi sistem sepperti bagan arus, petunjuk penggunaan,
permohonan perubahan program, pengujian hasil
c. Mengkaji hasil perincian kuesioner yang diisi oleh staf TI

Dampak dari pengendalian TI terhadap risiko pengendalian dan pengujian substantif.


a. Menghubungkan pengendalian TI dengan tujuan audit terkait transaksi. Auditor
menghubungkan pengendalian dan kekurangan dalam pengendalian umum kepada
tujuan audit terkait transaksi spesifik karena pengendalian umum mempengaruhi
tujuan audit dalam beberapa siklus. Apabila pengendalian umum tidak efektif maka
kemampuan auditor dalam mengendalikan pengendalian aplikasi untuk mengurangi
risiko pengendalian dalam semua siklus menurun, sebaliknya jika pengendalian
berjalan efektif akan meningkatkan kemampuan auditor untuk pengendalian
aplikasi untuk semua siklus.

b. Pengaruh pengendalian TI terhadap pengujian Subtantif. Untuk mengurangi


pengujian subtansif dengan menggunakan sistematik pengendalian aplikasi
otomatis untuk mengurangi ukuran sampel yang digunakan untuk menguji

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 15
pengendalian tersebut baik dalam audit atas laporan keuangan dan audit atas
pengendalian internal terhadap laporan keuangan.

Pengauditan dalam lingkungan TI yang tidak kompleks. Auditor harus menggunakan


ketiga ketegori pendekatan pengujian ketika mengaudit melalui komputer :
a. Pendekatan pengujian data. Auditor harus memproses pengujian data mereka
sendiri dengan menggunakan sistem komputer klien dann program aplikasi untuk
menentukan pengendalian otomatis telah memproseskan data yang diuii dengan
tepat. Dengan cara memasukan data transaksi diterima atau ditolak oleh sistem
kemudian data yang diuji diproses dalam sistem klien serta nantinya
membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diprediksi dalam menilai efektivitas
pengendalian otomatis program aplikasi. Ada tiga pertimbanan dalam melakukan
pendekatan ini :
i. Pengujian data harus memasukan semua kondisi yang ingin diuji oleh
auditor.
ii. Program aplikasi yang diuji oleh data uji auditor harus sama dengan data
yang digunakan oleh klien sepanjang tahun.
iii. Data yang diuji harus dihapuskan dari catatan klien.

b. Simulasi Paralel. Auditor menggunakan perangkat lunak yang dikendalikan auditor


untuk melakukan oprasi yang sama dengan yang dikerjakan oleh perangkat lunak
milik klien dengan menggunakan arsip yang data yang sama dengan tujuan untuk
menentukan efektivitas pengendalian otomatis dan untuk mendapatkan bukti
mengenai saldo akun secara elektronik. Perangkat lunak audit memberikan 3
keuntungan :
i. Relatif mudah untuk melatih para staf audit untuk menggunakannya
bahkan meski mereka sebelumnya hanya mendapatkan sedikit pelatihan
audit terkait TI.
ii. Perangkat lunak dapat diterapkan pada beragam klien dengan sedikit
penyesuaian
iii. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian audit lebih cepat dan
lebih terperinci dibandingakn dengan menggunakan prosedur manual
tradisional.

c. Pendekatan Modul audit melekat. Pendekatan ini memungkinkan auditor untuk dapat
terus menerus mengaudit transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang
diproses oleh klien dibandingkan dengan data yang diuji dan pendakatan simulasi
paralel yang bisa dilakukan dengan pengujian berselang. Cara-cara dalam pendekatan
pengujian :
i. Menguji data untuk melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
subtantif transaksi
ii. Simulasi paralel untuk pengujian subtanstif seperti perhitungan ulang
jumlah transaksi dan penjumlahan ke bawah catatan tambahan diarsip
utama piiutang dagang
iii. Melekatkan modul audit untuk mengidentifikasi transaksi yang tidak
biasa untuk pengujian subtansif.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 15
Meskipun semua organisasi memerlukan pengendalian internal yang baik tanpa melihat
struktur fungsi TI, namun beberapa masalah pengendalian umum dapat berbeda
tergantung lingkungan TI. Berikut masalah yang dapat terjadi :
1. Masalah-masalah dalam lingkungan jaringan. Seperti contoh auditor meningkatkan
risiko pengendalian ketika perusahaan memiliki jaringan yang terdiri dari beberapa
server yang terletak pada beberapa lokasi karena adanya oprasi jarigan yang
terdesentralisasi sering kali kekurangan pengamanan dan pengawasan manajemen
terhadap beragam server yang terhubung.
2. Masalah dalam sistem manajemen basis data. Seperti beragam pengguna termasuk
individu diluar fungsi akuntansi dapat mengakses dan memperbarui arsip data yang
terhubung pada sistem terkait transaksi perusahaan yang dilakukan.
3. Masalah-masalah dalam sistem E-commerce. Seperti penggunaan sistem e-
commerce dapat membuka data sensitif perusahaan, program dan perangkat lunak
yang memungkinkan akan terjadinya sabotase oleh pihak eksternal.
4. Masalah ketika klien mensubkontrakkan kebutuhan TI karena perusahaan lebih
kecil sering mensubkontrakkan fungsi penggajian mareka karena penggajian relatif
sama disatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan banyak penyedia jasa
penggajian yang andal yang tersedia dengan menimilkan serta efisiensi dalam
biaya.

Dalam membantu mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal dalam


merencanakan audit, auditor membutuhkan bukti mengenai efektifitas operasi
pengendali untuk menilai risiko pengendalian, khususnya mengaudit pengendlaian
internal terhadap pelaporan keuangan bagi perusahaan publik. Bukti tersebut dapat
berupa :
1. Berdasarkan pada laporan auditor perusahaan penyedia jasa atas pengendalian
yang diterapkandan penggujian atas efektivitas operasi pengendali
2. Berasal dari pengujian atas pengendalian internal organisasi
penggguna terhadap aktivitas organisasi penyedia jasa
3. Dihasilkan ketika auditor perusahaan pengguna layanan melakukan pengujian
yang tepat diperusahaan penyedia jasa.

Keterlibatan Teknologi Informasi Terhadap Auditor Internal


Dua Standar Implementasi Atribut khusus membahas kemahiran yang harus dimiliki
oleh auditor internal TI dan pertimbangan yang harus mereka berikan untuk
menggunakan teknik audit berbasis teknologi:

1. Auditor internal harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang risiko dan
kontrol teknologi informasi utama dan teknik audit berbasis teknologi yang
tersedia untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka. Namun,
tidak semua auditor internal diharapkan memiliki keahlian auditor internal yang
tanggung jawab utamanya adalah audit teknologi informasi.
2. Dalam melaksanakan due professional care, auditor internal harus
mempertimbangkan penggunaan audit berbasis teknologi dan teknik analisis data
lainnya.

Tiga Standar Implementasi Kinerja secara khusus menangani tanggung


jawab engagement jaminan auditor internal mengenai sistem dan teknologi informasi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 15
1. Kegiatan audit internal harus menilai apakah tata kelola teknologi informasi
organisasi mendukung strategi dan tujuan organisasi.
2. Kegiatan audit internal harus mengevaluasi paparan risiko yang berkaitan dengan
… sistem informasi organisasi …
3. Kegiatan audit internal harus mengevaluasi kecukupan dan efektivitas
pengendalian dalam merespons risiko dalam … sistem informasi organisasi ……

Ketiga standar ini mencerminkan fakta bahwa fungsi audit internal tidak dapat secara
efektif mengevaluasi tata kelola, manajemen risiko, dan proses kontrol tanpa
mempertimbangkan sistem dan teknologi informasi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 15
C. Latihan

1. Proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah


sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat
mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan
sumberdaya secara efisien adalah pengertian dari

A. Audit Teknologi Informasi


B. Audit Sistem Informasi
C. Audit Keamanan TI
D. Audit Komputer
E. Audit Sistem Komputer

2. Tujuan Audit Sistem Informasi dalam Kelompok Conformance (kesesuaian)


sebagai aspek utama dari ketatakelolaan TI, kecuali …

A. Confidentiality
B. Availability
C. Compliance
D. Efficiency
E. Integrity

3. Yang BUKAN tujuan dari audit sistem informasi adalah

A. Menjaga integritas data


B. Mengamankan asset
C. Menjaga efektivitas sistem
D. Mencapai efisiensi waktu
E. Mencapai efisiensi sumberdaya.

4. Berikut ini adalah stakeholder yang diaudit, kecuali ..

A. Management
B. IT Manager
C. User
D. Auditor
E. User

5. Mendapatkan pemahaman atas pengendalian umum klien. Auditor dalam


mendapatkan informasi mengenai pengendalian umum dan aplikasi melalui
beberapa cara, kecuali :

A. Melakukan wawancara dengan personel TI dan para pengguna utama


B. Memeriksa dokumentasi sistem seperti bagan arus, petunjuk penggunaan,
permohonan perubahan program, pengujian hasil

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 15
C. Mengkaji hasil perincian kuesioner yang diisi oleh staf TI
D. Menyusun laporan hasil akhir audit

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 15
B. Kunci Jawaban

1. B
2. D
3. D
4. D
5. D

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 15
A. Daftar Pustaka

Anthony dan Govindarajan. (2004). Management Control ystems. Chicago:


Irwin

Beam, Henry H. (1993). Strategy Formulation for General Managers.


Kendall/Hunt Publishing Company.

Charles, T. Hongren. (2004). Introduction to Management Accounting. New


Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Halim, Abdul, Cahyono, Ahmad dan Fukhri, M Husin. (2003). Sistem


Pengendalian Manajemen. UPP AMP YKPN.

Marciariello dan Kirby. (1994). Management Control Systems, Using


Adaptive Systems to Attain Control. New Jersey: Prentice Hall,
Englewood Cliffs.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 15

Anda mungkin juga menyukai