DOSEN PENGAMPU:
Drs. Sudarno, M.Si.,Ph.D.
Prof. Dr. Indira Januarti, S.E, M.Si
KELOMPOK 2:
1. Andirra Salwa Alunia Putri (12030119120042)
2. Beattakhansa Arnanda (12030119130246)
3. Cinthya Resadi (12030119140286)
4. Eka Renty Handananingrum (12030119120048)
5. Nuur Ul Azizah (12030119130154)
Kelas B
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
1. Pengendalian Umum yang Penting
Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam
sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang
digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Pengendalian umum pada perusahaan
dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal dilakukan terhadap
aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap sistem informasi di level
manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi
beberapa, diantaranya:
a. Pengendalian organisasi dan otorisasi. Yang dimaksud dengan pengendalian
organisasi adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara
pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Dan juga dapat
dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah
diotorisasi oleh administrator.
b. Pengendalian operasi. Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu
pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi
dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
c. Pengendalian perubahan. Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap
sistem informasi harus dikendalikan, termasuk pengendalian versi dari sistem
informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas
diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
d. Pengendalian akses fisikal dan logikal. Pengendalian akses fisikal berkaitan
dengan akses secara fisik terhadap fasilitas fasilitas sistem informasi suatu
perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses
terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows).
3. Infrastruktur System
Infrastruktur terdiri dari fasilitas dan layanan yang dibutuhkan di seluruh
perusahaan. Infrastruktur tradisional meliputi tenaga listrik, air dan pembuangan
kotoran, layanan telepon, dan sebagainya. Untuk manufaktur generasi berikutnya,
infrastruktur informasi harus memiliki konektivitas dan kompatibilitas tingkat tinggi
yang sudah menjadi ciri infrastruktur tradisional. Elemen kunci termasuk database
dan sistem manajemen informasi, jaringan komunikasi data dan layanan terkait, dan
perangkat lunak aplikasi; pembagian ke dalam kategori khusus manufaktur dan
nonmanufaktur sangat kabur untuk elemen infrastruktur. Infrastruktur informasi
menghadirkan situasi "tautan lemah"—seluruh sistem manufaktur hanya sebaik
teknologi informasi pendukungnya.
Infrastruktur TI adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis modern. Mengingat
eksposur risiko yang berkembang, lanskap keamanan yang berkembang, dan regulasi
yang ketat, kini menjadi penting bagi bisnis untuk memperkuat dan mendukung
Infrastruktur TI mereka. Audit Infrastruktur adalah proses evaluasi teknis yang
menilai status sistem, aplikasi, dan jaringan Anda saat ini untuk mengukur kinerjanya.
Audit memastikan semua sistem berjalan optimal sesuai kebutuhan bisnis Anda.
Melakukan Audit Infrastruktur sangat penting untuk menjaga infrastruktur TI yang
stabil, efisien, dan sukses. Audit memberikan analisis mendalam tentang lingkungan
TI dan selanjutnya memberikan wawasan tentang apa yang perlu ditingkatkan dalam
infrastruktur TI. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi inefisiensi dan kesalahan
dalam sistem TI dan segera memperbaiki masalah. Audit Infrastruktur sangat
disarankan untuk organisasi yang berencana memperbarui proyek, memulai tugas
baru, menilai efisiensi proyek, dan mengidentifikasi kesalahan dalam operasi
infrastruktur TI atau berencana untuk mengalihdayakan infrastruktur TI.
Pendekatan Untuk Audit Infrastruktur
4. Pemeliharaan System
c) Perubahan bentuk,
c) Teknologi baru.