Disusun oleh :
1. Putri puspa alkotdriyah ( 11160820000047)
2. Talita kenzia (11160820000074)
3. Jihan riskiani sputri (11160820000081)
4. Silvi yuliani (11160820000119)
KLASIFIKASI
PENGENDALIAN UMUM
Pengendalian umum dapat diartikan sebagai sebuah kebijakan dan prosedur yang
berhubungan dengan aplikasi sistem informasi dan mendukung fungsi dari pengendalian
aplikasi dengan cara membantu menjamin keberlangsungan sistem informasi yang ada.
Pengendalian umum berlaku untuk semua komponen sistem, proses, dan data untuk
sebuah organisasi atau sistem lingkungan tertentu.Pengendalian ini diperlukan untuk
memberikan jaminan bahwa pengendalian aplikasi berjalan dengan baik sebagaimana
mestinya, yang bergantung pada sumber daya komputer. Karena jika pengendalian
aplikasi tidak berfungsi, misalnya ada format data yang tidak sesuai tapi dapat dibaca
komputer, pengendalian umum akan langsung bereaksi dan memberikan umpan balik.
Dengan begitu, petugas dapat segera melakukan koreksi.
PENGENDALIAN APLIKASI
1. Bahwa setiap transaksi telah diproses dengan lengkap dan hanya diproses
satu kali
2. Bahwa setiap data transaksi berisi informasi yang lengkap dan akurat
3. Bahwa setiap pemrosesan transaksi dilakukan dengan benar dan tepat
4. Bahwa hasil-hasil pemrosesan digunakan sesuai dengan maksudnya
5. Bahwa aplikasi-aplikasi yang ada dapat berfungsi terus
Ketersediaan
programer.
(1) analis sistem (pada saat si analis sedang menegvaluasi sistem lama
laporan keuangan hanya dapat melakukan audit jika data laporan keuangan
3. Tabel Keputusan
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu
informasi baku atau standart. Sistem ini berinteraksi langsung dengan sumber data
organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data
untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan
“sistem informasi yang digunakan untuk level operasional disebut juga dengan nama
SPT (Sistem Pengolahan Transaksi) atau TPS (Transaction Processing System). Disebut
dengan sistem pengolahan transaksi (Transaction Processing System) karena sistem ini
menangkap transaksi-transaksi bisnis yang terjadi, mencatatnya di dokumen-dokumen
dasar, memasukanya ke dalam sistem informasi dan merekamnya ke basis data dan
information).”
menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang
terdapat di dalam maupun diluar perusahaan. Ini merupakan aplikasi bisnis pertama
yang dipasang pada komputer ketika mereka pertama kali diperkenalkan pada tahun
1950’an. Istilah sistem pemrosesan data elektronik ( electronic data processing- EDP)
dan sistem informasi akutansi juga telah dipergunakan ,namun saat ini kurang populer
(McLeod , 2007:236).
Gambar 8.1 (Model Sistem Pemrosesan Transaksi)
Gambar di atas adalah sebuah model sistem pemrosesan transaksi. Model ini
merupakan turunan dari model sistem umum perusahaan yang telah dibahas di bab 2.
Unsur-unsur input, transformasi. Dan ouput dari sistem fisik perusahaan berada di
bagian bawah. Data dikumpulkan dari sitem fisik dan lingkungan, kemudian dimasukan
ke dalam basis data. Peranti lunak pemrosesan transaksi mengubah data menjadi
transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur
faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan
data dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik
(McLeod , 2007:236).
Transaksi-transaksi bisnis terjadi di tingkat bawah (operasional) organisasi.
maka TPS hanya dihubungkan dengan sistem informasi akuntansi sebagai bagian dari
Jika organisasi telah memiliki Sistem Pengolahan Transaksi atau TPS (Transaction
Processing Systems) yang baik, maka organisasi ini juga telah memiliki basis data yang
berisi dengan transaksi-transaksi bisnis yang telah direkam oleh TPS tersebut. Oleh
karena itu, basis data ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin. Kemudian timbul
pemikiran untuk menambah basis data ini dengan data non-transaksi lainnya dan data
dari luar organisasi untuk melengkapi basis data sebelumnya. Basis data ini kemudian
untuk manajemen bawah, tetapi juga untuk manajemen menengah dan atas di semua
memanfaatkan basis data ini untuk pelaporan-pelaporan manajemen ini disebut dengan
informasi bisnis (busisness information systems), yang dapat terdiri dari sistem
informasi akuntansi (SIMAK atau SIA), sistem keuangan (SIMKEU), sistem informasi
barang);
perusahaan).
berikut:
bulanan, dsb.
suatu standar.
Penyimpanan, Output.
1. Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa
formulir atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu
kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini
tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan
dilaksanakan.
Record Management.
Pertimbangan dalam merancang formulir :
2. Proses
Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi
jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi
digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian,
2. Penyimpanan
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini
dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem komputer, posting
a. Master File
Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu
disesuiakan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku
b. File Transaksi
Kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file.
c. File Indeks
Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan
suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit,
dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).
d. File Tabel
Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses
suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-
perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file
tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan
karyawan.
4. Keluaran
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara
Winata (2010) menyatakan ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi,
yaitu:
lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu
organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.
golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih
pelanggan, dsb.
4. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu
D. Tinjauan Sistem
Kita akan menggunakan diagram arus data, atau DFD, untuk mendokumentasikan
sistem. Dalam diagram di bawah ini, mencerminkan tingkat yang tertinggi. Diagram ini
(McLeod , 2007:237).
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label “Sistem distribusi” yang
oleh kotak-kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah-panah yang disebut arus data
(McLeod , 2007:237).
persediaan bahan baku, dan manajemen. Arus data yang menghubungkan perusahaan
dengan para pemasoknya. Pesanan yang diterima oleh perusahaan dari para
(McLeod , 2007:237).
kepada pelanggan berapa banyak jumlah yang terutang dan laporan saldo (statement)
untuk menagih tagihan yang belum dibayar. Terakhir, baik perusahaan maupun
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan-laporan
akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data dalam fig diagram di atas, terdiri atas
sumber-sumber daya daya maya (vistual). Kedua pengecualian tersebut termasuk arus
dari pemasok ke sistem, yang berjudul pengiriman, dan arus dari sistem ke ruang
persediaan bahan baku, yang berjudul persediaan. Kedua arus data tersebut dapat
lingkungan dan antarmukanya. Akan tetapi, kita perlu mempelajari lebih banyak proses-
proses yang dilaksanakan. Kita mencapai hal ini dengan mengidentifikasikan tiga
Subsistem ditentukan melalui kotak-kotak tegak yang diberi nomor dalam gambar
1.3. Subsistem yang pertama berhubungan dengan pemenuhan pesanan pelanggan, yang
kedua dengan pemesanan penggantian persediaan dari pemasok, dan yang ketiga
Gambar 1.4 menunjukkan empat sistem utama yang terlihat dalam pemenuhan
pesanan pelanggan; entri pesanan, persediaan, penagihan, dan piutang dagang. Sistem
entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanaan pelanggan ke dalam sistem,
Gambar 1.4 adalah perluasan dari proses 1 dalam diagram Nomor 0. Karena alasan
ini, maka disebut sebagai diagram nomor 1. Angka nomor mengacu pada nomor proses
yang sama yang terdapat pada DFD pada tingkat yang lebih tinggi. Kini kita dapat
menjelaskan bagaimana nama diagram nomor 0 berasal. Karena diagram konteks hanya
terdiri atas satu simbol proses tunggal tanpa nomor, maka tidak ada angka nomor yang
dapat dijadikan sebagai refrensi dan DFD tingkat yang lebih rendah berikutnya disebut
lingkaran kecil dengan angka di dalamnya. Lingkaran tersebut adalah konektor yang
menunjukkan arus datake DFD ke DFD yang lain. Angka- angka tadi
mengidentifikasikan nomor sistem dari DFD yang lain. Sebagai contoh, arus data yang
bernama data buku besar piutang dagang terhubung e proses 3 yaitu proses yang
berkaitan dengan pemesanan persediaan pengganti dari pemasok. Detail ini ditampilkan
dalam gambar 1.5, dan disebut diagram Nomor 2. Sistem pembelian (purchasing
Sistem buku besar (general ledger system) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang laen dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi perubahan secara gabungan. File yang memuat
data akntansi yang telah digabungkan itu adalah buku besar (general ledger) (McLeod ,
2007:241).
Terdapat dua subsistem yang terkait. Sistem memperbarui buku besar (update
tindakan dan transaksi ke dalam buku besar. Sistem pembuatan laporan manaejemen
(preapare management report system) menggunakan isi buku besar untuk membuat
neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya (McLeod , 2007:241).
informasi pertama yang terkomputerisasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat
dipahami, sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua aplikasi yang lain.
Fondasi ini mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang