Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ardy Kusuma Wiranata

NIM : 041716295
Matkul : PAJA3337/Auditing
UPBJJ : Surakarta

TUGAS 1

1) Ketika melakukan proses audit eksternal, auditor sebenarnya memiliki waktu yang terbatas
untuk melakuka pengujian, baik itu pengujian transaksi mau pun pengujian saldo. Agar
pengujian yang dilakuka efektif maka auditor dapat saja membagi pengujian menjadi beberapa
siklus audit. Jelaskan dasar pemikiran dibalik pendekatan siklus dalam audit!

Jawab!

Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan
keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi
berlaku umum. Laporan keuangan merupakan kumpulan rekening-rekening tertentu yang
disajikan dengan cara tertentu pula. Untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan
secara keseluruhan, auditor harus memeriksa seluruh rekening yang membentuk laporan
keuangan yang bersangkutan.
Auditor bisa mengatur urutan pengauditan rekening yang dipandang paling efisien dan
efektif dalam rangka memberi pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Sehingga,
auditor bisa membagi atau memecah laporan keuangan dalam segmen-segmen atau
komponen-komponen yang lebih kecil. Pembagian atau pemecahan tersebut dimaksudkan
agar audit lebih mudah dilaksanakan dan pembagian tugas pada setiap staf audit menjadi lebih
mudah dilakukan. Setiap segmen diaudit secara terpisah, walaupun tidak sepenuhnya
independen karena audit atas suatu segmen seringkali berkaitan dengan segmen lain. Setelah
audit atas suatu segmen selesai dikerjakan, hasilnya digabung menjadi satu, dan selanjutnya
ditarik kesimpulan tentang laporan keuangan secara keseluruhan.
Pendekatan audit atas segmen-segmen bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu
pendekatan yang dilakukan oleh auditor pada masa lalu adalah dengan memperlakukan setiap
pos (rekening) yan tercantum dalam laporan keuangan sebagai segmen yang terpisah. Dalam
pendekatan tersebut, rekening yang mempunyai hubungan yang sangat erat sekalipun, akan
diaudit secara terpisah. Pendekatan semacam ini tidak efektif dan tidak efisien. Oleh karena
itu, saat ini pendekatan itu sudah banyak ditinggalkan dan digantikan dengan pendekatan yang
lebih terpadu yaitu pendekatan siklus.

1. PEMBAGIAN AUDIT BERDASARKAN PENDEKATAN SIKLUS


Audit dibagi berdasarkan kesamaan atau keeratan hubungan jenis (atau kelompok)
transaksi dan saldo rekening. Hal ini berarti bahwa jenis atau kelompok transaksi dan saldo
rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang sama. Cara seperti ini
disebut pendekatan siklus. Misalnya transaksi penjualan, reur penjualan, peneriman kas, dan
penghapusan piutang merupakan empat kelompok transaksi yang menyebabkan
bertambahnya piutang usaha, sehingga keempat kelompok transaksi tersebut ditempatkan
dalam satu siklus yang disebut siklus pendapatan
Pendekatan siklus-siklus transaksi bisa dilakukan oleh auditor sesuai dengan
perusahaan-perusahaan yang diaudit dan pertimbangan auditor sendiri. Ada empat macam
siklus, antara lain:
a) Siklus pendapatan
b) Siklus pengeluaran
c) Siklus produksi dan personalia
d) Siklus investasi dan pembelanjaan

2. HUBUNGAN ANTARSIKLUS
Kas

Siklus Investasi dan


Pembelanjaan

Siklus Produksi dan


Siklus Pendapatan Siklus Pengeluaran
Personalia

Persediaan

Gambar di atas menunjukkan hubungan antarsiklus yang tidak mempunyai awal atau
akhir, kecuali pada awal pendirian dan pembubaran perusahaan. Aktivitas perusahaan dimulai
dengan perolehan modal yang biasanya dalam bentuk kas. Dalam perusahaan manufaktur, kas
digunakan untuk membeli bahan baku, aktiva tetap, dan barang serta jasa lain guna
menghasilkan persediaan barang jadi (siklus pengeluaran). Produksi dan penggajian
sebenarnya serupa sifatnya dengan siklus pengeluaran, tetapi fungsinya cukup berbeda
sehingga diperlakukan sebagai siklus tersendiri (siklus produksi dan personalia). Kemudian,
persediaan barang dijual, diikuti dengan penagihan dan pengumpulan kas (siklus pendapatan).
Kas yang diterima digunakan untuk membayar dividen dan bunga, serta untuk memulai lagi
siklus berikutnya. Dalam perusahaan jasa, terjadi hubungan antarsiklus yang hampir sama
dengan perusahaan manufaktur, tetapi dalam perusahanan jasa tidak dijumpai persediaan dan
mungkin tidak ada penagihan piutang.

2) Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan oleh integritas berbagai asersi manajemen
yang terkandung dalam laporan keuangan. Standar yang digunakan untuk menilai asersi
dirumuskan dalam bentuk tujuan umum audit. Jika tujuan umum audit terpenuhi, maka dapat
disimpulkan bahwa suatu asersi adalah wajar. Dengan demikian, auditor harus memahami
dengan baik asersi dengan tujuan audit. Kaitkan asersi-asersi manajemen dengan tujuan audit
yang terkait dengan asersi tersebut!

Jawab!

TUJUAN AUDIT
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai
berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan
keuangan.

ASERSI MANAJEMEN DALAM LAPORAN KEUANGAN


Asersi (Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam
komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit.

Sebagai contoh, di dalam Neraca PT XYZ tanggal 31 Desember 2020 dicantumkan rekening kas sebesar
Rp. 23.456.987.300. Dalam melaporkan rekening kas tersebut, manajemen membuat dua asersi eksplisit
berikut ini :
1. Bahwa kas tersebut benar-benar ada pada tanggal 31 Des 2020
2. Bahwa jumlah kas tersebut yang benar adalah Rp 23.456.987.300

Selain dua asersi eksplisit tsb, manajemen juga membuat asersi implisit berikut ini :
1. Bahwa semua kas yang harus dilaporkan telah dimasukkan dalam jumlah tsb
2. Bahwa semua kas yang dilaporkan dimiliki oleh PT. XYZ pada tanggal 31 Desember 2020 tsb
3. Bahwa tidak ada batasan apapun terhadap penggunaan kas yang dilaporkan tsb

Asersi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


1. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva atau hutang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah
transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.
2. Kelengkapan (completeness)
Asersi ini berhubungan dengan apakah semua transaksi dan rekening yang seharusnya telah disajikan
dalam laporan keuangan.
3. Hak dan kewajiban (rights and obligation)
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan hutang merupakan
kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
4. Penilaian (valuation) atau alokasi
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya
sudah dicantumkan dalam laporan keuangan dalam jumlah yang semestinya.
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan
diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.
ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN AUDIT

Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan
integritas berbagai asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.
Hubungan asersi manajemen dengan tujuan umum audit dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel hubungan asersi manajemen dan tujuan umum audit :

Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit


Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada
tanggal tertentu, dan transaksi pendapatan
dan biaya terjadi dalam periode tertentu
Kelengkapan Aktiva dan kewajiban entitas ada pada
tanggal tertentu, dan transaksi pendapatan
dan biaya terjadi dalam periode tertentu
Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah
kewajiban entitas pada tanggal tertentu
Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan
biaya telah disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya
Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu dalam laporan keuangan
telah digolongkan, digambarkan, dan
diungkapkan secara semestinya

Tabel Hubungan Asersi Manajemen dan Tujuan Audit


Asersi Manajemen Tujuan Khusus Audit terhadap Kas
Keberadaan atau keterjadian Kas di bank, dana kas kecil, kas yang belum
disetor ke bank, dan unsur kas lain yang
disajikan sebagai kas dalam neraca ada
pada tanggal neraca
Kelengkapan Kas yangg disajikan dalam neraca mencakup
semua dana kas kecil, kas yang belum
disetor ke bank, dan semua kas yang ada di
tangan, serta saldo kas yang ada di bank
yang tidak dibatasi pemakaiannya
Hak dan Kewajiban Semua unsur yang dimasukkan ke dalam kas
dimiliki oleh entitas pada tanggal neraca
Penilaian atau alokasi •Semua unsur yang termasuk dalam kas
telah dijumlah secara benar.
•Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
secara matematik benar dan telah dibukukan
dengan semestinya ke dalam akun buku
besar yangbersangkutan.
•Kas di tangan telah dihitung dengan benar.
•Kas di bank telah direkonsiliasi dengan
catatan akuntansi.
Penyajian dan pengungkapan •Semua unsur yang dimasukkan kedalam kas
tidak dibatasi penggunaannya dan
disediakan untuk operasi entitas.
•Pengungkapan yang diwajibkan telah
dipenuhi.

Sumber : BMP PAJA3337

Anda mungkin juga menyukai