Anda di halaman 1dari 58

Auditing

GAMBARAN UMUM – SECARA RINGKAS

Disampaikankan oleh :
Noor Amelia, M.Si
D III Akuntansi – Politeknik Negeri Tanah Laut
Transaksi - Komunikasi
Kini….
Dulu…. Tak Harus Kontak Fisik
Harus Kontak Fisik

Mobile banking
SMS Banking
Internet Banking
Auditing
Auditing Defined
Defined
Pentingnya auditing :
•Auditing memainkan peran penting dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan ekonomi karena itu Investor dan analis
keuangan sangat memperhatikan hasil kerja para auditor yang melakukan audit financial perusahaan setiap periode
akuntansi / tahunnya dengan menyampaikan hasil kerjanya secara independen kepada masyarakat luas.

Auditing is a systematic process of objectively obtaining and


evaluating evidence regarding assertions about economic actions
and events to ascertain the degree of correspondence between those
assertions and established criteria and communicating the
results to interested users.
Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi kegiatan
dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Key words.
Proses yang sistematik, jadi auditing merupakan suatu ilmu yang dilakasanakan melalui suatu proses yang sistematik
yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisir serta
bertujuan.
DEFINISI AUDITING
Kanaka, Mulyadi
Suatu proses sistimatik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk
menetapkan kesesuaian antara
pernyataan dengan kriteria yang telah
ditetapkan serta penyampaian
hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan
PERBEDAAN AKUNTANSI & AUDIT

Buku
Bukti Jurnal
Transaksi Besar
Laporan
Keuangan
DICOCOKKAN

Buku
Pem-
bantu

Arah Proses Akuntansi

Arah Proses Audit


Comparative
Comparative Summary
Summary ofof Types
Types of
of Audits
Audits
Figure
Figure 1-1
1-1
Types
Types of
of Auditors
Auditors

1. Independent Auditors
Auditor Independen – praktisi perseorangan / bersama membentuk
suatu usaha jasa pengauditan yang bersikap independen

2. Internal Auditors
Auditor Internal – seorang profesional yang bekerja pada perusaha-an dalam membantu manajemen untuk pertanggung jawaban yg efektif

3. Government Auditors
Auditor Pemerintah – bekerja untuk kepentingan
dana/keuangan pemerintah.
Tujuan Audit

 Tujuan audit umum:


memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah LK
telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yg material,
sesuai dengan PABU.
SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM ( SAK )
DITERAPKAN SECARA KONSISTEN
DAPAT DIPERBANDINGKAN

 Tujuan audit khusus:


berasal dari asersi-asersi yg dibuat manajemen dlm LK

8
Asersi Manajemen

Contoh: KAS Rp 10.000.000,00


 Asersi eksplisit:
1. Kas benar-benar ada,
2. Jumlah kas yg benar adalah Rp 10.000.000,00
 Asersi implisit:
1. Semua kas yg harus dilaporkan sudah dimasukkan
2. Semua kas yg dilaporkan adalah hak milik satuan usaha
3. Tidak terdapat pembatasan dlm penggunaan kas

9
Asersi Laporan Keuangan

5 Golongan asersi-asersi LK:


1. Keberadaan atau keterjadian (existence or
occurance)
2. Kelengkapan (completeness)
3. Hak & kewajiban (right & obligation)
4. Penilaian (valuation) atau pengalokasian
(allocation)
5. Penyajian & pengungkapan (presentation &
disclosure)

10
Keberadaan atau Keterjadian
(existence or occurance)

Asersi keberadaan atau keterjadian


berkaitan dengan apakah aktiva atau utang
satuan usaha ada pada saat tanggal tertentu
dan apakah transaksi yang dicatat telah
terjadi selama periode tertentu

11
Generally
Generally Accepted
Accepted Auditing
Auditing Standards
Standards
Di Indonesia SPAP- Standar Profesional Akuntan Publik
Di Indonesia SPAP- Standar Profesional Akuntan Publik
Figure
Figure2-2
2-2

General Standards – Standar Umum


1.The audit is to be performed by a person or persons having adequate
technical training and proficiency as an auditor.
1. Keahlian dan Pelatihan Teknis yang Memadai – Dalam setiap profesi, terdapat sesuatu yang sangat berharga pada
kompetensi teknis dan kompetensi tiga faktor, yaitu : (1) pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi, (2) pelatihan
praktik dan pengalaman dalam auditing, dan (3) mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama karir profesional
auditor.

2. In all matters relating to the assignment, an independence in


mental attitude is to be maintained by the auditor or auditors.
2. Independensi dalam sikap mental – Auditor juga harus bebas dari pengaruh klien dalam melaksanakan audit serta
dalam melaporkan temuan-temuannya.

3. Due professional care is to be exercised in the performance of the


audit and the preparation of the report.
3. Penggunaan kemahiran profesional – Seperti hanya seorang dokter yang harus berhati-hati dan menyuluruh dalam
melakukan diagnosa pasien, maka aduitorpun juga harus memiliki kesungguhan dan kecermatan dalam melaksanakan
audit serta menerbitkan laporan atas temuan-temuannya. Auditor harus menggunakan pengalamannya secara kritis dalam
melakukan review, jujur dan tidak ceroboh dalam melakukan audit.
Kelengkapan (completeness)

Asersi kelengkapan berhubungan dengan


apakah semua transaksi atau semua
rekening yang seharusnya disajikan dalam
LK telah dicantumkan di dalamnya

14
Hak (right) & Kewajiban (obligation)

Asersi hak & kewajiban berhubungan dengan


apakah aktiva merupakan hak perusahaan
atau utang merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu

15
Penilaian (valuation) atau Pengalokasian
(allocation)

Asersi penilaian atau pengalokasian


berhubungan dengan apakah komponen-
komponen aktiva, kewajiban, pendapatan,
dan biaya sudah dicantumkan dlm LK pada
jumlah yg semestinya

16
Penyajian (presentation) & pengungkapan
(disclosure)

Asersi tentang penyajian dan pengungkapan


berhubungan dengan apakah komponen-
komponen tertentu LK diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.

17
Tujuan Khusus Audit

 Keberadaan &  Dana kas kecil, penerimaan


kas yg belum disetor ke
Keterjadian bank, rekening giro, dll yg
dilaporkan sebagai kas,
pada tanggal neraca

 Kelengkapan  Kas yg dilaporkan meliputi


semua kas kecil, kas yg
belum disetor ke bank dan
kas lainyg ada di tangan
(cash on hand)

18
Tujuan Khusus Audit
 Semua hal yg dilaporkan dalam
 Hak & Kewajiban kas adalah milik satuan usaha pd
tanggal neraca

 Penilaian &  Semua komponen kas telah


dijumlah dengan benar
Pengalokasian Jurnal penerimaan & pengeluaran
kas, benar jumlah-jumlah
rupiahnya dan telah diposting dgn
benar ke buku besar
Kas yg ada di tangan telah
dihitung dgn benar
Saldo rekening giro telah
direkonsiliasikan dengan benar

19
Tujuan Khusus Audit

 Penyajian dan  Semua yg dimasukkan


pengungkapan dalam kas tidak
dibatasi (unrestricted)
dan kas tersedia
digunakan untuk
operasi
pengungkapan yg
diperlukan telah
memadai

20
CHAPTER
CHAPTER 55
OVERVIEW
OVERVIEW OF
OF THE
THE AUDIT
AUDIT PROCESS
PROCESS
 Overview of the Audit Process
 Gambaran umum proses audit

 Knowledge of the Business and Industry


 Pemahaman tentang Bisnis dan Industri

 Management’s Assertions
 Asersi Manajemn

 Materiality
 Materilitas

 Audit Risk
 Evidence
 Consideration of Value-Added Services
 Communication of Findings
Bukti Audit

Bukti audit terdiri dari:


Data akuntansi & semua informasi penguat (dalam
bentuk soft copy maupun hard copy)
Data Akuntansi:
 Buku Jurnal
 Buku Besar & Buku Pembantu
 Buku Pedoman Akuntansi
 Memorandum & catatan tidak resmi, dll
Informasi Penguat:
 Dokumen: cek, faktur, notulen rapat, surat kontrak
 Konfirmasi & pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui
 Informasi dari hasil wawancara
 Informasi lain

23
Bukti Audit yang
Kompeten & Memadai

Cukup/tidaknya bukti audit dipengaruhi oleh


faktor berikut:
1. Materialitas & Risiko
 Rekening yg material lebih banyak
 Rekening yg diduga ada salah saji banyakperlu bukti
lebih banyak
2. Faktor-faktor Ekonomis
 Batasan biaya
3. Ukuran & Karakteristik Populasi
 Semakin besar populasisemakin banyak (sampling)

24
Bukti Audit yang
Kompeten & Memadai

4. Kompetensi Bukti
 Keandalan data akuntansi berhubungan langsung dengan efektifitas
pengendalian intern.
 Faktor yg mempengaruhi kompetensi
a. Relevansi:
 Bukti harus berkaitan dengan tujuan audit
b. Sumber:
 Semakin independen narasumber, semakin baik
 Semakin baik sistem pengendalian intern, semakin baik
 Hasil dari inspeksi fisik, pengamatan, perhitungan dll yang dilakukan oleh
auditor sendirisemakin kompeten
c. Ketepatan qaktu
 Semakin dekat atau pada tanggal neraca, semakin tepat
d. Obyektivitas
 Narasumber dari luar perusahaansemakin obyektif
e. Dasar yang Memadai

25
Kompetensi Bukti Audit
Bukti Kurang Faktor-faktor Bukti Lebih
Kompeten Kompetensi Kompeten

Relevan secara tidak Relevansi Relevan secara langsung


langsung

Dokumen intern Sumber dari luar


perusahaan perusahaan dan
Sumber independent

Pengendalian intern tidak Pengendalian intern


memuaskan memuaskan

Pengetahuan tidak Pengetahuan langsung


langsung

Bukti bisa diterapkan pada Ketepatan Waktu Bukti bisa diterapkan pada
data lain selain pada data tangal neraca
per tanggal neraca

Subyektif Obyektivitas Obyektif


Sumber: Jusup, Is. Haryono (2001)

26
Jenis-jenis Informasi Penguat
 Bukti Analitis:
meliputi perbandingan antara dua periode berjalan
pada perusahaan klien; perbandingan ini digunakan
untuk inferensi mengenai kewajaran asersi-asersi LK
 Bukti Dokumen:
meliputi berbagai dokumen sumber baik yang dibuat
oleh pihak luar maupun intern perusahaan
 Konfirmasi:
merupakan jawaban langsung tertulis dari pihak
ketiga yang dinilai mengetahui atas permintaan
untuk memberikan informasi yang sesungguhnya

27
Contoh Konfirmasi

Hal yang Dikonfirmasi Responden

Kas di bank Bank


Piutang dagang Masing-masing debitur
Persediaan yang disimpan di Pemilik atau manager gudang
gudang luar sewaan
Persediaan dalam rangka Pihak yang dititipi dalam
konsinyasi rangka konsinyasi
Utang dagang dan utang wesel Kreditur/pemberi pinjaman
Utang obligasi Wali amanat obligasi
Termin sewa guna (lease terms) Pihak yang menyewakan
(lessor)
Jumlah lembar modal saham Registrar saham
Jumlah pertanggungan asuransi Perusahaan asuransi
Sumber: Jusup, Is. Haryono (2001)

28
Keandalan Bukti Dokumen
Paling Dapat Diandalkan

Contoh

Dokumen dibuat oleh pihak di luar klien cuttof laporan bank


dikirimkan langsung kepada auditor konfirmasi

Dokumen dibuat oleh pihak di luar klien faktur dari penjual


Disimpan dalam arsip klien laporan bank bulanan

Dokumen dibuat oleh klien dikirimkan surat pengantar pengiriman brg


ke luar perusahaan

Dokumen dibuat oleh klien dokumen duplikat faktur penjualan


tidak dikirim ke luar perusahaan klien permintaan pembelian

Kurang Dapat Diandalkan

29
Jenis-jenis Informasi Penguat
 Pernyataan Tertulis
pernyataan yang ditandatangani oleh orang yg
bertanggungjawab mengenai satu atau beberapa asersi
manajemen
Perbedaan dengan konfirmasi:
– Pernyataan tertulis dapat dibuat oleh pihak intern maupun
ekstern perusahaan
– Pernyataan tertukis berisi informasi subyektif yang
kadangkala tidak berisi informasi faktual
 Bukti Perhitungan
berasal dari perhitungan kembali yang dilakukan oleh auditor
untuk dibandingkan dengan hasil perhitungan klien.
Contoh: verifikasi jurnal, buku besar, daftar pendukung, dll

30
Jenis-jenis Informasi Penguat
 Bukti Lisan
berbagai jawaban lisan atas semua pertanyaan yang diajukan
kepada pejabat/karyawan perusahaan/pihak lainnya.
 Bukti Fisik
diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik atau inspeksi atas aktiva
berwujud.
 Bukti Elektronik
menyangkut semua informasi yang dihasilkan atau diperoleh
dengan peralatan elektronik yang digunakan auditor utk
merumuskan satu pendapat mengenai suatu asersi

31
Prosedur-prosedur Audit
Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan atau metoda/teknik yang digunakan
utk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit

 Prosedur analitis (Analytical  Menelusur (Tracing)


procedures)  Mencocokkan (Vouching)
 Menginspeksi (Inspecting)  Mengamati (Observing)
 Mengkonfirmasi (Confirming)  Melakukan ulang
 Mengajukan pertanyaan (Reperforming)
(Inquiring)  Teknik adit berbantuan
 Menghitung (Counting) komputer (Computer-
assisted audit techniques)

32
Prosedur Audit
 Prosedur analitis (Analytical procedures)
terdiri dari kegiatan mempelajari dan membandingkan data yg
memiliki hubungan. Prosedur ini mencakup: perhitungan dan
penggunaan rasio-rasio sederhana, analisis vertikal, atau lap.
Perbandingan.
 Menginspeksi (Inspecting)
meliputi kegiatan pemeriksaan secara teliti atau pemeriksaan
secara mendalam atas dokumen, catatan, dan pemeriksaan
fisik atas sumber-sumber berwujud.
 Mengkonfirmasi (Confirming)
suatu bentuk pengajuan pertanyaan yg memungkinkan auditor
utk mendapatkan informasi langsung dari sumber independen
di luar organisasi klien

33
Prosedur Audit
 Mengajukan Pertanyaan (Inquiring)
dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis
 Menghitung (Counting)
contoh: perhitungan fisik atas barang berwujud seperti kas,
sediaan, dokumen dengan nomor urut tercetak
 Menelusur (Tracing)
– memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi terjadi
– Menentukan bahwa informasi dlm dokumen tsb telah
dicatat
– Arah pengujian dari dokumen ke pencatatan akuntansi

34
Prosedur-prosedur Audit
 Mencocokkan (Vouching)
– Memilih ayat-ayat jurnal tertentu dalam catatan akuntansi
– Mendapatkan & menginspeksi dokumen yg menjadi dasar
pembuatan ayat jurnal tsb utk menentukan validitas &
ketelitian transaksi yg dicatat
 Mengamati (Observing)
meliputi tindakan melihat atau menyaksikan
pelaksanaan sejumlah kegiatan atau proses
 Melakukan Ulang (Reperforming)
mengerjakan ulang perhitungan & rekonsiliasi yg
dilakukan klien

35
Prosedur-prosedur Audit

 Teknik Audit Berbantuan Komputer (Computer-assisted


audit techniques-CAATTs)
menggunakan perangkat lunak komputer untuk melakukan
berbagai prosedur audit, seperti: perhitungan dan
membandingkan dlm prosedur analitis, melakukan sampel
pemilihan piutang dagang untuk konfirmasi, membandingkan
elemen-elemen data dalam file yang berbeda untuk memeriksa
kecocokan, dll

36
CAATs

 CAATs yang paling populer adalah Audit Command


Language (ACL) www.acl.com dan IDEA
 ACL termasuk dalam kategori Generalized Audit
Software (GAS). GAS hanya dapat digunakan untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang telah
dihasilkan dari pemrosesan transaksi perusahaan (post
transactions)
 ACL bisa menghasilkan analisa dan reports untuk data
yang sangat banyak dalam waktu yang cepat
Keunggulan ACL
• Kemudahan dalam pemakaian (Ease of
Use)
• Analisis data lebih cepat dan efisien
• Mampu membaca data/file dari berbagai
tipe program aplikasi database
• Kemampuan untuk mengakses file dengan
kapasitas besar
Auditor Masa Lalu

Sistem Informasi Akuntansi Berkembang


Pesat
• Perubahan pandangan bisnis
• Perubahan sistem manajemen
• Perkembangan teknologi
• Sistem Informasi Akuntansi menyesuaikan kebutuhan
pengguna atau ditinggalkan
Key
Key Elements
Elements of
of an
an Audit
Audit Program
Program
Figure
Figure 6-8
6-8
Penggolongan Prosedur Audit

1. Prosedur-prosedur untuk mendapatkan


pemahaman SPI
2. Pengujian pengendalian
3. Pengumpulan bukti
4. Pengujian substantive
5. Melakukan komunikasi hasil
6. Menyatakan pendapat

41
Perbedaan Vouching
dengan Tracing
Arah Pengujian Asersi

Mencocokkan ke Dokumen (Vouching) Keberadaan atau


(utk menguji penyajian terlalu tinggi-overstatement) Keterjadian

Dokumen Jurnal Buku


Sumber Besar

Penelusuran (Tracing) Kelengkapan


(utk menguji penyajian terlalu rendah-understatement)

Sumber: Jusup, Al Haryono (2001)

42
Hubungan antara Prosedur Audit, Jenis Bukti, & Asersi
Prosedur Audit Contoh Penerapan Bukti Audit
Asersi

Analitis (1a,b) Analitis

Penelusuran
(2a,b)

Pencocokan ke (3a,b)
Dokumen Dokumen

(4a,b)
Inspeksi

(5a,b)
Perhitungan (6a,b)
Fisik

Pengamatan
(Observasi) (7a,b) Peryataan
Tertulis
Pengajuan (8a,b)
Pertanyaan
(9a,b) Lisan

Konfirmasi (10a,b) Konfirmasi

Pengerjaan Matematis
Ulang (11a,b)

Teknik Audit (12a,b)


Berbantuan Elektronik
Komputer

Sumber: Jusup, Al. Haryono (2001)

43
Hubungan antara Prosedur Audit, Jenis Bukti, & Asersi
Keterangan gambar:

Prosedur Asersi-asersi
(1a) Membandingkan penjualan (1b) Keberadaan, kelengkapan,
sesungguhnya dgn budget & penilaian penjualan
penjualan
(2a) Menelusur faktur penjualan ke buku (2b) Kelengkapan & penilaian
pembantu piutang dagang piutang dagang
(3a) Mencocokkan data dlm bk pembantu (3b) Keberadaan & penilaian
piutang dgn faktur penjualan piutang dagang
(4a) Menginspeksi laporan bank (4b) Keberadaan, hal, &
penilaian kas
(5a) Menginspeksi gudang baru (5b) Keberadan gudang
(6a) Menghitung kas yg ada dlm (6b) Penilaian kas
penyimpanan kas
(7a) Mengamati perhitungan sediaan yg (7b) Keberadaan, kelengkapan,
dilakukan klien & penilaian persediaan
(8a) Mengajukan pertanyaan kpd (8b) Semua asersi yg
penasihat hukum klien ttg perkara bersangkutan dgn utg
pengadilan yg menyangkut klien bersyarat
(9a) Mengajukan pertanyaan kpd (9b) Penilaian sediaan
manajemen ttg sediaan yg usang/
rusak
(10a) Mengkonfirmasi saldo rekening kas (10b) Keberadaan, hak, &
di bank ke bank yg bersangkutan penilaian kas
(11a) Melakukan perhitungan ulang bunga (11b) Penilaian utang bunga
terutang
(12a) Membandingkan harga dlm arsip (12b) Penilaian penjualan
faktur dgn daftar harga

44
Evaluasi Bukti Audit
Mendapatkan
Bukti melalui
Prosedur Audit

Prosedur utk Pengujian Substantif:


mendapatkan Pengujian - Prosedur analitis
pemahaman Pengendalian - Detil transaksi
ttg SPI - Detil saldo-saldo

Evaluasi
Kecukupan &
Kompetensi

Menolak / wajar Memberi pandapat


dgn pengecualian Tdk Diperoleh dasar Ya wajar, atau dg penge-
sesuai dg keadaan yg layak utk mem- cualian, atau panda-
sebenarnya beri pendapat? pat tdk wjr sesuai
dgn keadaannya

45
KERTAS KERJA

Menurut PSA No. 15, Kertas Kerja adalah


catatan-catatan yang diselenggarakan
auditor mengenai audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi
yang diperolehnya, dan kesimpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya.

46
Pengertian Kertas Kerja
Definisi SPAP SA 339 par 03
“Kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh auditor tentang prosedur audit
yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya,
informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Contoh
kertas kerja adalah program audit, analisis,
memorandum, surat konfirmasi, representasi, ikhtisar
dari dokumen-dokumen perusahaan, dan daftar atau
komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Kertas
kerja dapat pula berupa data yang disimpan dalam
pita magnetik, film, atau media yang lain”.
Fungsi Kertas Kerja
 Menyediakan penunjang utama bagi
laporan audit
 Membantu auditor dalam melaksanakan
dan mensupervisi audit
 Menjadi bukti bahwa audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar
auditing

48
JENIS-JENIS KERTAS KERJA
 Daftar saldo pemeriksaan (Working trial
balance)
 Daftar dan analisis (Schedules and
analysis)
 Memorandum dan informasi pendukung
 Jurnal Penyesuaian dan reklasifikasi

49
Daftar saldo pemeriksaan (Working trial
balance)
 Merupakan penghubung antara rekening-
rekening buku besar klien dengan pos-pos
yang dilaporkan dalam laporan keuangan
 Merupakan pengontrol atas kertas-kertas
kerja yang lain
 Memberi petunjuk pada kertas kerja mana
dimuat bukti audit untuk setiap pos
laporan keuangan

50
Daftar dan Analisis (Schedules and
analysis)

Istilah kertas kerja Daftar dan kertas kerja


Analisis bisa saling menggantikan untuk
menunjukkan kertas kerja individual yang
berisi bukti-bukti yang mendukung pos-
pos yang terdaftar dalam daftar saldo
pemeriksaan.

51
Daftar dan analisis (Schedules and
analysis)

Apabila beberapa rekening buku besar


digabungkan untuk tujuan pelaporan, maka perlu
dibuat suatu daftar kelompok/daftar utama.
Daftar Utama/Daftar Kelompok menunjukkan
kertas kerja daftar atau analisis individual yang
berisi bukti audit yang diperoleh untuk masing-
masing rekening yang termasuk dalam kelompok
yang bersangkutan.

52
Memorandum

 Memo Audit adalah data tertulis yang


dibuat auditor dalam bentuk uraian.
 Memo bisa berupa komentar atas
pelaksanaan prosedur audit dan
kesimpulan yang dicapai.

54
Informasi Pendukung

Dokumentasi informasi penguat, terdiri dari:


1) Ringkasan atau intisari notulen rapat
Dewan Komisaris
2) Jawaban Komfirmasi
3) representasi tertulis dari manajemen dan ahli
dari luar
4) Salinan kontrak-kontrak penting

55
Jurnal Penyesuaian dan
reklasifikasi

 Jurnal Penyesuian audit adalah koreksi


atas kekeliruan, penghilangan, atau
kesalahan penerapan prinsip akuntansi
yang dilakukan oleh klien.
 Jurnal Reklasifikasi berkaitan dengan
penyajian saldo-saldo yang benar dalam
laporan keuangan secara baik.

56
PENGARSIPAN KERTAS
KERJA
 Arsip Permanen: berisi data yang diperkirakan
akan berguna bagi auditor pada banyak
penugasan di masa yang akan datang untuk
klien yang bersangkutan.
 Arsip tahun berjalan: berisi informasi penguat
yang berhubungan dengan pelaksanaan
program audit pada tahun berjalan

57
Arsip Permanen
 Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan
 Kode rekening dan buku pedoman prosedur
 Bagan organisasi
 Tata letak pabrik, proses produksi, dan produk-produk utama
 Ketentuan penerbitan saham dan obligasi
 Salinan kontrak jangka panjang
 Daftar rencana depresiasi aktiva tetap dan amortisasi utang jangka
panjang
 Ringkasan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan klien

58

Anda mungkin juga menyukai