PENGERTIAN AUDITING
A. Pengertian Auditing
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai definisi auditing.
1. Pengertian menurut A Statement of Basic Auditing Concepts (ASOBAC)
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti – bukti
secara obyektif mengenai aserasi – asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi - asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
2. Pengertian menurut Soekrisno Agoes (2004 : 3)
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak
profesional, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan
pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk memberikan kewajaran laporan
keuangan tersebut.
3. Pengertian menurut Miller and Bailley
Auditing is a methodical review and objective examination of an item, including the
verification of spesific information as determined by the auditor or as estabilished by general
practice. Generally, the purpose of an audit is to express an opinion or reach a conclusion
about what was audited.
Dalam bahasa Indonesia : audit adalah suatu metode reviu dan pemeriksaan yang objektif
terhadap sesuatu, termasuk pemeriksaan informasi-informasi terperinci baik atas permintaan
auditor maupun dari praktik harian perusahaan. Umumnya, tujuan dilakukannya audit adalah
untuk menyampaikan pendapat atau mencari kesimpulan dari apa yang telah diaudit.
Jika pada dua pendapat di atas secara spesifik mendefinisikan audit terhadap laporan
keuangan, maka Miller and Bailley mendefinisikan audit secara umum. Karena pada dasarnya
audit tidak hanya untuk laporan keuangan. Namun, jika dilihat lebih jauh ketiganya memiliki
inti dan maksud yang sama. Audit adalah suatu proses memeriksa sesuatu melalui
pengumpulan bukti-bukti yang dilakukan secara objektif dan independen yang bertujuan
untuk memperoleh informasi atau sekadar menyampaikan pendapat tentang objek yang
diaudit. Adapun objek yang diperiksa oleh auditor antara lain.
1. Laporan Keuangan yang telah disusun, terdiri dari :
a. Laporan Laba Rugi Komprehensif,
b. Laporan Perubahan Ekuitas,
c. Laporan Posisi Keuangan, dan
d. Laporan Arus Kas.
2. Bukti – bukti pendukung laporan keuangan, berupa
a. Catatan pembukuan;
b. Buku besar umum dan pembantu;
c. Bukti transaksi, seperti voucher, jurnal, bukti penerimaan, dsb;
3. Dokumen Lain, seperti :
a. Notulen rapat,
b. Akta pendirian,
c. Perjanjian kredit, dsb.
E. Tahapan Audit
Tahapan audit terbagi menjadi dua yaitu tahapan pra audit dan tahapan audit. Tahapan
pra audit dimulai ketika calon klien menghubungi KAP untuk meminta jasa audit. KAP kemudian
membuat janji bertemu dengan calon klien untuk menanyakan :
a. Alasan klien melakukan audit,
b. Apakah sebelumnya pernah diaudit KAP lain,
c. Jenis dan karakteristik perusahaan (klien),
d. Jenis pemrosesan data akuntansi yang dipakai perusahaan (manual/terkomputerisasi),
e. Sistem penyimpanan bukti-bukti/catatan pembukuan.
KAP memberikan surat penawaran yang berisi rincian jasa audit yang akan dilakukan. Jika
telah disetujui, maka akan berubah menjadi Surat Penugasan (engangement letter). Setelah
disetujui dimulailah tahapan audit.
KAP melakukan audit lapangan di kantor klien. Setelah selesai, KAP memberikan draft
audit report ke klien untuk didiskusikan bersama. Kemudian, KAP menyerahkan final audit report
yang harus didahului dengan Surat Pernyataan Langganan. Selain itu, KAP juga dapat memberikan
Management Letter yang berisi kelemahan pengendalian internal perusahaan beserta
rekomendasinya.
Referensi
1. Agoes, Soekrisno. 2011. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik
Buku 1 Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
2. Halim, Abdul. 2002. Auditing : Dasar - Dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN