Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KULIAH PROGRAM S1 TRANSFER

AUDIT KEUANGAN DAERAH

RINGKASAN MATA KULIAH


KONSEP AUDIT SEKTOR PUBLIK DAN LINGKUNGANNYA

Oleh:
Soliqin Budhi S. (F1314104)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2015
I.

PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK


Auditing merupakan suatu proses investigasi independen terhadap suatu aktifitas tertentu.
Auditing didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Pengertian audit sektor publik menurut Indra Bastian adalah suatu proses sistematik secara
objektif untuk melakukan pengujian keakuratan dan kelengkapan informasi yang disajikan dalam

II.

III.

suatu laporan keuangan organisasi sektor publik.


CAKUPAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
Ada beberapa pengertian cakupan audit yang dipergunakan sebagai pemahaman untuk
memperdalam metode audit, cakupan tersebut adalah:
Audit Umum (General Audit) dan Audit Keuangan (Financial Audit);
Audit Operasional, Audit Manajemen, Audit atas Program dan Audit Kinerja;
Audit Komprehensif;
Pemeriksaan Kemudian (Post Audit);
Audit Khusus (Special Audit);
Audit atas Kecurangan (Fraud Auditing);
Evaluasi;
Audit Pajak (Tax Auditing);
Audit Sosial (Social Audit);
Audit Mutu (Quality Audit);
Audit Tunggal (Single Audit);
Audit Berbasis Resiko (Risk Based Auditing);
Audit Ketaatan (Legal Auditing);
Due Deligence Audit;
Audit Lingkungan.
OBJEK AUDIT SEKTOR PUBLIK
Objek audit sektor publik meliputi keseluruhan organisasi di sektor publik dan/atau kegiatan
yang dikelola oleh organisasi sektor publik tersebut dalam rangka mencapai tujuannya. Setiap
objek audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan

IV.

karakteristik dan sistem pendelegasian wewenang yang diselenggarakan pada organisasi tersebut.
PROSES AUDIT SEKTOR PUBLIK
Proses audit yang dilakukan pada organisasi sektor publik memiliki beberapa konsep dasar,
antara lain:
Pembuktian (evidence) yang cukup
Bukti yang digunakan dalam proses audit merupakan bukti valid yang memenuhi syarat
formil dan materiil
Memeriksa dengan hati-hati (due audit care)

Pemeriksaan yang dilakukan selama proses audit harus menggunakan kecermatan secara
professional sesuai dengan keahliannya.
Penyajian yang wajar (fair presentation)
Konsep audit penyajian yang wajar berkaitan dengan ketepatan akuntansi (acounting
propriety), pengungkapan yang cukup (adequate disclosure), dan kewajiban pemeriksaan
(audit obligation).
Bebas, mampu bertindak jujur dan objektif (independence) terhadap fakta dan penyajian;
Berbuat/bertindak sesuai dengan kode etik (ethical conduct) sesuai dengan etika profesi
V.

akuntan.
AUDIT SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS
Persamaan sektor publik dengan sektor swasta, antara lain sebagai berikut:
Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi.
Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum (Objectivity,
Cosistency, Materiality, Full Disclosure);
Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu Negara;
Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources);
Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, membutuhkan informasi
yang handal dan releven untuk melaksanakan fungsi manajemen;
Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hokum;
Sama-sama terdiri dari audit keuangan, audit kinerja, dan audit untuk tujuan tertentu.
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta, antara lain sebagai berikut:
Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budgetary accounting) yang
tidak ada dalam akuntansi komersial;
Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam akuntansi komersial, semua
aset, kewajiban dan ekuitas merupakan bagian dari satu dana;
Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan dalam laporan operasional
maupun neraca yang dalam akuntansi komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional;
Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan pemerintah sehingga

VI.

bersifat lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi komersial.


JENIS-JENIS AUDIT SEKTOR PUBLIK
Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit, yaitu:
1.
Audit Keuangan Sektor Publik
Secara spesifikasi pendefinisian audit atas laporan keuangan dapat ditemukan, sebagai
berikut:
Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor adalah, antara lain:
Ekspresi suatu opini secara jujur tentang posisi keuangan;
Hasil operasi;
Arus kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi.
Laporan auditor merupakan media mengekspresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu
dalam menyangkal suatu opini (AICPA, 1988).

Perbandingan antara definisi audit laporan keuangan tersebut dengan definisi audit secara
umum dapat mengungkapkan aspek esensial audit keuangan, sebagai berikut:
Proses sistematik secara objektif. Penyediaan dan evaluasi bukti merupakan suatu audit
laporan keuangan menurut standar audit berterima umum;
Asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Merupakan representasi laporan keuangan
yang dibuat oleh pihak manajemen suatu entitas yang melaporkan tentang posisi
keuangan, hasil operasi dan arus kas;
Derajat atau tingkat hubungan. Yang berkaitan dengan kriteria yang ada dinilai dengan
cara apakah laporan keuangan diungkapkan secara jujur sesuai dengan prinsip akuntansi

2.

berterima umum;
Hasil audit atas laporan keuangan dikomunikasikan dalam suatu pelaporan audit.
Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan meliputi, sebagai berikut:
Segmen laporan keuangan;
Pengendalian internal;
Pengendalian atau pengawasan internal;
Ketaatan terhadap peraturan UU yang berlaku.
Audit Kinerja Sektor Publik
Audit kinerja sektor publik terdiri dari, antara lain:
a. Audit Ekonomi dan Efisiensi
Menentukan apakah:
Entitas telah memperoleh, melindungi dan menggunakan sumber dayanya secara hemat
dan efisien;
Penyebab timbulnya ketidakhematan dan ketidakefisienan;
Entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
kehematan dan efisiensi.
b. Audit Program
Mencakup penentuan:
Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang telah ditetapkan
oleh undang-undang atau badan lain yang berwenang;
Efektivitas kegiatan entitas, pelaksaan program, kegiatan atau fungsi instansi yang
bersangkutan;
Apakah entitas yang diaudit telah mentaati peraturan perundang-undangan berkaitan

3.

dengan pelaksanaan program/kegiatannya.


Audit dengan tujuan tertentu pada sektor publik
a. Audit Kepatuhan
Untuk menilai kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
Kriteria yang digunakan dalam audit ketaatan adalah peraturan perundang-undangan
yang berlaku bagi auditan;

Perundang-undangan di sini diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuan yang dibuat
oleh yang lebih tinggi dan dari luar auditi asal berlaku bagi auditi dengan berbagai
bentuk atau medianya, tertulis maupun tidak tertulis.
b. Audit Investigasi
Sumber informasi:
Pengembangan temuan audit sebelumnya;
Adanya pengaduan dari masyarakat;
Adanya permintaan dari dewan komisaris atau DPR untuk melakukan audit.
Laporan hasil audit investigasi menetapkan siapa yang terlibat atau bertanggungjawab, dan
VII.

ditandatangani oleh kepala lembaga/satuan audit.


LINGKUNGAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan memaksakan hukum
dalam organisasi atau kelompoknya. Dalam arti yang luas, pemerintah berarti kekuasaan untuk
mengadministrasi suatu wilayah tertentu, sekelompok orang tertentu atau sekelompok aset
tertentu. Pengertian pemerintahan ini berkaitan erat dengan sektor publik.
Broadbent dan Guthrie memberikan kerangka identifikasi sektor publik dari dua karakteristik,
yaitu aktivitas dan kepemilikan. Ditinjau dari karakteristik aktivitas, sektor publik terdiri dari
antara lain:
1 Aktivitas-aktivitas yang didanai oleh pemerintah dari hasil pungutan pajak (termasuk hutang
2

yang kemudian dilunasi dengan menggunakan pajak);


Aktivitas-aktivitas penyediaan layanan yang bersifat monopolistik yang dipandang sebagai
bagian dari infrastruktur masyarakat yang pendanaannya sebagian disediakan oleh

pemerintah.
Secara umum, dari sisi kepemilikan sektor publik dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
Pemerintah pusat
Pemerintah daerah
Institusi-institusi publik yang memiliki kaitan yang bervariasi dan rumit dengan
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, contohnya layanan kesehatan.
Entitas bisnis yang memiliki kaitan dengan pemerintah melalui kepemilikan atau regulasi
kuasi-organisasi, tetapi dapat didanai oleh permodalan swasta, seperti BUMN/BUMD
tertentu.
Dengan demikian, praktik akuntansi dan auditing sektor publik mencakup dua bagian utama
yaitu:
Akuntansi dan Auditing Sektor Pemerintah (Pusat/Daerah); dan

Akuntansi dan Auditing Sektor Organisasi Nirlaba yang dimiliki oleh Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), Yayasan, dan sebagainya yang ditujukan untuk kegiatan pelayanan sosial.
Untuk
VIII.

akuntansi

dan

auditing

organisasi

non-profit,

telah

ditetapkan

standard

akuntansi/auditnya dalam PSAK 45.


PENDEKATAN AUDIT SEKTOR PUBLIK
Secara garis besar pendekatan pelaksanaan audit sektor publik dapat menggunakan tiga
pendekatan, antara lain:
1

2
3

Audit transakasi (vouching)


Pendekatan ini meliputi vouching atau pembuktian urut, transaksi yang terjadi, setelah
melihat dokumen-dokumen atau bukti-bukti yang ada.
Audit Neraca
Pendekatan ini meliputi verifikasi seluruh aktiva dan kewajiban yang disajikan dalam neraca.
Audit Sistem
Dalam pendekatan ini, auditor melakukan pengujian sistem akuntansi dan sistem
pengendalian klien lainnya (sistem pengendalian internal) untuk melihat apakah sistem

IX.

tersebut dapat digunakan.


PERAN AUDITOR SEKTOR PUBLIK
Menurut peraturan BPK RI nomor 2 tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
antara lain sebagai berikut:
1 Pemeriksa adalah orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan
2

tanggungjawab keuangan negara untuk/dan atas nama BPK;


Aparat Pengawas Internal Pemerintah adalah unit organisasi di lingkungan pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Kementerian/Lembaga yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan

3
X.

pengawasan dalam lingkup kewenangannya;


Satuan Pengawas Internal adalah unit organisasi pada BUMN atau BUMD yang mempunyai

tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam lingkup kewenangannya.


MASALAH-MASALAH UTAMA AUDIT SEKTOR PUBLIK
Masalah-masalah utama dalam audit sektor publik, antara lain yakni:
Prosedur audit;
Bukti atau peristiwa kemudian dan kaitannya dengan prosedur audit;
Pernyataan laporan keuangan dan tujuan audit.

Anda mungkin juga menyukai