Anda di halaman 1dari 23

Lampiran 2/1 - 23

DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR


PENILAIAN RISIKO KECURANGAN PROGRAM PERIORITAS PENURUNAN STUNTING
TAHUN 2019

No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I DAK FISIK - DPA DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
1 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
1.a Kegiatan Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya - DAK Antropometri
1) Penyimpanan Barang Pencurian Barang -Kasubbag Keuangan dan Memanipulasi persediaan 1. Belum ada Pencatatan atas persediaan 2 3 6 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset sebagai pejabat jumlah barang dalam gudang barang; pelayanan khususnya Daerah (Permendagri 19
penatausahaan pengguna barang untuk menutupi pencurian 2. Rangkap Jabatan antara PPHP dengan kegiatan penanggulangan Tahun 2016)
-Pengurus Barang Pengguna barang pengurus barang pengguna; stunting di Puskesmas
3. Kurangnya pengawasan secara berjenjang
dari Kasubag Keuangan dan Aset

2) Rencana Pengalokasian Kolusi antara PPK - Kabid Sumberdaya Kesehatan PPK membuat alokasi tidak 1. PPK belum menyusun kertas kerja terkait 2 2 4 Terhambatnya program Peraturan Menteri Kesehatan
Barang dengan pejabat (SDK) Selaku KPA sesuai dengan kebutuhan atau alokasi barang; prioritas Nasional No 75 Tahun 2014 dan
puskesmas - Kasi Alkes dan Perbekalan rencana tetapi berdasarkan 2. Kurangnya pemantauan atau verifikasi atas Percepatan Penurunan Peraturan Menteri Kesehatan
Kesehatan Rumah Tangga Selaku subjektivitas penyusunan alokasi barang (antropometri). Stunting No 2 Tahun 2019
PPK
3) Dsitribusi barang Petugas pendistribusi Petugas distribusi Petugas distribusi mengurangi Belum adanya SOP yang mengatur serah 2 2 4 terjadinya kerugian negara Peraturan Pengelolaan Aset
barang tidak kuantitas atau mengurangi terima barang di Puskesmas; Daerah (Permendagri
menyalurkan alat perlengkapan barang saat 19Tahun 2016
antropometri sesuai distribusi
daftar alokasi

4) Pemanfaatan barang Penggunaan alat Pimpinan dan Staf Puskesmas Pimpinan dan staf puskesmas Kurangnya pengawasan atas eksistensi 2 2 4 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
oleh user antropometri untuk menggunakan barang barang di puskesmas pelayanan khususnya Daerah (Permendagri
kepentingan pribadi puskesmas untuk kepentingan kegiatan penanggulangan 19Tahun 2016
pribadi stunting di Puskesmas

5) Penerimaan Hasil Kerjasama tidak sehat - Kasi Alkes dan Perbekalan Kualitas atau kwantitas barang 1. Belum ada SOP Serah terima hasil 1 3 3 terjadinya potensi kerugian Perpres Pengadaan Barang
pekerjaan /barang antara PPK dan PPHP Kesehatan Rumah Tangga Selaku yang diterima tidak sesuai pekerjaan; negara dan Jasa No 16 Tahun 2018
dengan rekanan PPK dengan yang disyaratkan 2 Kurangnya pengawasan secara berjenjang.
- PPHP dengan cara merekayasa Berita
Acara Serah Terima

1.b Kegiatan Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya - Sarana Prasarana Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan
6) Proses Perencanaan Memecah rencana - Kabid Sumberdaya Kesehatan Memecah rencana pengadaan Kurangnya pengawasan secara berjenjang 2 4 8 Potensi Kerugian Keuangan Perpres 16 Tahun 2018 PA melakukan monitoring secara intensif untuk paket
pengadaan (SDK)selaku KPA yang sebenarnya merupakan Negara Tentang Pengadaan Barang pengadaan yang memiliki nilai besar (melalui lelang)
- Kasi Alkes dan Perbekalan satu paket pengadaan dengan dan Jasa
Kesehatan Rumah Tangga selaku tujuan agar tidak perlu
PPK dilakukan pelelangan

7) Pelaksanaan kegiatan Gratifikasi KPA Pengelola kegiatan menerima Kurang efiktifnya Tim Saberpungli 2 4 8 Terhambatnya Pencapaian UU No. 31/1999 jo UU Meningkatkan efektivitas Tim Saberpungli dalam bentuk
PPK pemberian dalam bentuk tujuan program No.20/2001 tentang sosialisasi pencegahan dan penindakan terkait gratifikasi
PPTK barang/jasa dari rekanan penanggulangan stunting Pemberantasan Tindak Pidana
Panitia Pengadaan Korupsi
PPHP
8) Penyimpanan Barang Pencurian Barang -Kasubbag Keuangan dan Memanipulasi persediaan 1. Belum ada Pencatatan atas persediaan 2 3 6 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset sebagai pejabat jumlah barang dalam gudang barang; pelayanan khususnya Daerah (Permendagri
penatausahaan pengguna barang; untuk menutupi pencurian 2. Rangkap Jabatan antara PPHP dengan kegiatan penanggulangan 19Tahun 2016
-Pengurus Barang Pengguna. barang pengurus barang pengguna; stunting di Puskesmas
3. Kurangnya pengawasan secara berjenjang
dari Kasubag Keuangan dan Aset
Lampiran 2/2 - 23

No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9) Proses Pengadaan Markup HPS - Kasi Alkes dan Perbekalan Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan dari PPK. 2 2 4 Potensi Kerugian Negara Perpres No 16 tahun 2018
Kesehatan Rumah Tangga Selaku menggelembungkan harga
PPK; satuan ketika menyusun HPS
- Tim Penyusun HPS
Lampiran 2/3 - 23

No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10) Serah Terima Barang Adanya kerjasama -Kasi Alkes dan Perbekalan Kuantitas/Kualitas pekerjaan 1. Belum ada SOP Serah terima hasil 1 3 3 Potensi Kerugian Negara 1. Dalam melaksanakan
tidak sehat antara Kesehatan Rumah Tangga Selaku tidak sesuai (di bawah pekerjaan; pekerjaan berpedoman
Pejabat Penerima PPK jumlah/spek yang telah 2. Kurangnya pengawasan secara berjenjang. dengan perpres No 16 tahun
Hasil Pekerjaan - PPHP ditentukan) dengan cara 2018. 2.
dengan rekanan memanipulasi Berita Acara Berpedoman pada Peraturan
Serah Terima Lembaga (Perlem) LKPP
9/2018 bagian 8.1

II DAK NON FISIK - DPA DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
1 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1.a Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) - Rembug Stunting
11) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas; Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
Kegiatan Masyarakat selaku KPA; Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK; kecukupan dan validitas bukti dan pelaporan kegiatan
4. Kasubbag Keuangan dan dengan melampirkan daftar hadir dan foto kegiatan
Pengelolaan Aset.

12) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA harga satuan/jumlah barang/ anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan pembahasan secara
dalam Anggaran anggaran 2. Kepala seksi kesehatan keluarga jasa yang direncanakan internal terkait penyusunan anggaran BOK Stunting yang
dan gizi selaku PPTK dilampiri notulen rapat
3. Sub bagian Program dan
Informasi

13) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA; dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan pembahasan mulai dari perencanaan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara kegiatan sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
III BOK Stunting - DAU
1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.a Kegiatan Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP)
14) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
kegiatan Masyarakat selaku KPA Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK kecukupan dan validitas bukti dan pelaporan atas
4. Kasubbag Keuangan dan kegiatan dengan melampirkan daftar hadir dan foto
Pengelolaan Aset kegiatan

15) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 Terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA nilai kegiatan stunting anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan pembahasan secara
dalam Anggaran anggaran 2. Sekretaris Dinas internal terkait penyusunan anggaran BOK Stunting yang
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dilampiri notulen rapat
dan gizi selaku PPTK
4. Sub bagian Program dan
Informasi

16) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan pembahasan mulai dari perencanaan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara kegiatan sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
Lampiran 2/4 - 23

No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.b Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
17) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kuranganya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
Kegiatan Masyarakat selaku KPA Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK kecukupan dan validitas bukti dan pelaporan atas
4. Kasubbag Keuangan dan kegiatan dengan melampirkan daftar hadir, undangan
Pengelolaan Aset dan foto kegiatan.

18) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 Terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA nilai kegiatan stunting anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan pembahasan secara
dalam Anggaran anggaran 2. Sekretaris Dinas internal terkait penyusunan anggaran BOK Stunting yang
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dilampiri notulen rapat
dan gizi selaku PPTK
4. Sub bagian Program dan
Informasi

19) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan pembahasan mulai dari perencanaan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara kegiatan sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
1.c Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
20) Perencanaan Markup HPS - Pejabat Pengadaan Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan dari PPK. 2 2 4 Potensi Kerugian Keuangan Perpres No 16 tahun 2018
pengadaan susu skim - Tim Penyusun HPS menggelembungkan harga Daerah
untuk balita gizi kurang satuan ketika menyusun HPS
dan gizi buruk serta susu
ibu hamil KEK
21) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 3 3 Terjadinya kerugian Permendagri 13 Tahun 2006
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan keuangan daerah dan Perubahannya
Kegiatan Masyarakat selaku KPA
3. Kepala seksi kesehatan keluarga
dan gizi selaku PPTK
4. Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset

22) Pelaksanaan pengadaan Adanya kerjasama 1. Pejabat Pengadaan Mark up invoice atas Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 2 2 Potensi Kerugian Keuangan Perpres No 16 tahun 2018
susu skim untuk balita yang tidak sehat 2. Kepala Bidang Kesehatan pengadaan barang melalui Daerah
gizi kurang dan gizi antara pegawai Masyarakat selaku KPA; pembelian langsung
buruk serta susu ibu dengan 3. Kasubbag Keuangan dan
hamil KEK vendor/supplier Pengelolaan Aset
IV Bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
1 Program Penurunan Stunting Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
1.a Kegiatan Pendistribusian PMT Ibu Hamil KEK Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
23) Pendistribusian barang Penggunaan barang Pimpinan dan Staf Puskesmas Pimpinan atau staf puskesmas Kurangnya pengawasan atas distribusi barang 2 2 4 Terhambatnya proses PMKes No 2 Tahun 2019
ke sasaran ibu hamil untuk kepentingan menggunakan barang untuk PMT ke penerima (ibu Hamil KEK) oleh Dinas pelayanan khususnya Pmkes No 14 Tahun 2019
KEK pribadi keperluan pribadi Kesehatan Ogan Komering Ilir. kegiatan penanggulangan
stunting di Puskesmas
24) Pemantauan Alokasi Adanya kerjasama Pimpinan dan Staf Puskesmas Jumlah barang yang diterima Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 2 2 Terhambatnya proses 1. PMKes No 2 Tahun 2019
Distribusi Barang PMT tidak sehat antara tidak sesuai alokasi dan BAST pendistribusian oleh Dinas Kesehatan Ogan pelayanan khususnya 2. Pelaporan kegiatan
Ibu Hamil KEK pihak pemberi bantuan (Berita Acara Serah Terima) Komering Ilir. kegiatan penanggulangan pendistribusian dari
(Kekurangan Energi (Dinkes Pemrov barang tetapi petugas penerima stunting di Puskesmas Puskesmas
Kronis) Sumsel) dengan bantuan tetap menandatangani 3. Dokumentasi
penerima bantuan BAST dan SBBK (surat bukti pendistribusian PMT dengan
(Puskesmas) barang keluar) memanfaatkan group WA
HASIL PENILAIAN RISIKO KECURANGAN PROGRAM PERIORITAS PENURUNAN STUNTING DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TAHUN 2019

No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I DAK FISIK - DPA DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
1 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
1.a Kegiatan Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya - DAK Antropometri
1) Penyimpanan Barang Pencurian Barang -Kasubbag Keuangan dan Memanipulasi persediaan 1. Belum ada Pencatatan atas persediaan 2 3 6 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset sebagai pejabat jumlah barang dalam gudang barang; pelayanan khususnya Daerah (Permendagri 19
penatausahaan pengguna barang untuk menutupi pencurian 2. Rangkap Jabatan antara PPHP dengan kegiatan penanggulangan Tahun 2016)
-Pengurus Barang Pengguna barang pengurus barang pengguna; stunting di Puskesmas
3. Kurangnya pengawasan secara berjenjang
dari Kasubag Keuangan dan Aset

2) Rencana Pengalokasian Kolusi antara PPK - Kabid Sumberdaya Kesehatan PPK membuat alokasi tidak 1. PPK belum menyusun kertas kerja terkait 2 2 4 Terhambatnya program Peraturan Menteri Kesehatan
Barang dengan puskesmas (SDK) Selaku KPA sesuai dengan kebutuhan atau alokasi barang; prioritas Nasional No 75 Tahun 2014 dan
- Kasi Alkes dan Perbekalan rencana tetapi berdasarkan 2. Kurangnya pemantauan atau verifikasi atas Percepatan Penurunan Peraturan Menteri Kesehatan
Kesehatan Rumah Tangga Selaku subjektivitas penyusunan alokasi barang (antropometri). Stunting No 2 Tahun 2019
PPK
3) Dsitribusi barang Petugas pendistribusi Petugas distribusi Petugas distribusi mengurangi Belum adanya SOP yang mengatur serah 2 2 4 terjadinya kerugian negara Peraturan Pengelolaan Aset
barang tidak kuantitas atau mengurangi terima barang di Puskesmas; Daerah (Permendagri
menyalurkan alat perlengkapan barang saat 19Tahun 2016
antropometri sesuai distribusi
daftar alokasi

4) Pemanfaatan barang Penggunaan alat Pimpinan dan Staf Puskesmas Pimpinan dan staf puskesmas Kurangnya pengawasan atas eksistensi 2 2 4 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
oleh user antropometri untuk menggunakan barang barang di puskesmas pelayanan khususnya Daerah (Permendagri
kepentingan pribadi puskesmas untuk kepentingan kegiatan penanggulangan 19Tahun 2016
pribadi stunting di Puskesmas

5) Penerimaan Hasil Kerjasama tidak sehat - Kasi Alkes dan Perbekalan Kualitas atau kwantitas barang 1. Belum ada SOP Serah terima hasil 1 3 3 terjadinya potensi kerugian Perpres Pengadaan Barang
pekerjaan /barang antara PPK dan PPHP Kesehatan Rumah Tangga Selaku yang diterima tidak sesuai pekerjaan; negara dan Jasa No 16 Tahun 2018
dengan rekanan PPK dengan yang disyaratkan 2 Kurangnya pengawasan secara berjenjang.
- PPHP dengan cara merekayasa Berita
Acara Serah Terima

1.b Kegiatan Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya - Sarana Prasarana Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan
6) Proses Perencanaan Memecah rencana - Kabid selaku KPA Memecah rencana pengadaan Kurangnya pengawasan secara berjenjang 2 4 8 Potensi Kerugian Keuangan Perpres 16 Tahun 2018 PA melakukan monitoring secara intensif untuk paket
pengadaan - Kasi Alkes selaku PPK yang sebenarnya merupakan Negara Tentang Pengadaan Barang pengadaan yang memiliki Nilai besar (melalui lelang)
satu paket pengadaan dengan dan Jasa
tujuan agar tidak perlu
dilakukan pelelangan

7) Pelaksanaan kegiatan Gratifikasi KPA Pengelola kegiatan menerima Kurangnya efiktivitas tim saberpungli 2 4 8 Terhambatnya Pencapaian UU No. 31/1999 jo UU Meningkatkan efektivitas dari tim saberpungli dalam
PPK pemberian uang dari rekanan tujuan program No.20/2001 tentang bentuk sosialisasi pencegahan dan penindakan terkait
PPTK penanggulangan stunting Pemberantasan Tindak Pidana gratifikasi
Panitia Pengadaan Korupsi
PPHP
8) Penyimpanan Barang Pencurian Barang -Kasubbag Keuangan dan Memanipulasi persediaan 1. Belum ada Pencatatan atas persediaan 2 3 6 Terhambatnya proses Peraturan Pengelolaan Aset
Pengelolaan Aset sebagai pejabat jumlah barang dalam gudang barang; pelayanan khususnya Daerah (Permendagri
penatausahaan pengguna barang; untuk menutupi pencurian 2. Rangkap Jabatan antara PPHP dengan kegiatan penanggulangan 19Tahun 2016
-Pengurus Barang Pengguna. barang pengurus barang pengguna; stunting di Puskesmas
3. Kurangnya pengawasan secara berjenjang
dari Kasubag Keuangan dan Aset

9) Proses Pengadaan Markup HPS - Kasi Alkes dan Perbekalan Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan dari PPK. 2 2 4 Potensi Kerugian Negara Perpres No 16 tahun 2018
Kesehatan Rumah Tangga Selaku menggelembungkan harga
PPK; satuan ketika menyusun HPS
- Tim Penyusun HPS
No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
10) Serah Terima Barang Adanya kerjasama -Kasi Alkes dan Perbekalan Kuantitas/Kualitas pekerjaan 1. Belum ada SOP Serah terima hasil 1 3 3 Potensi Kerugian Negara 1. Dalam melaksanakan
tidak sehat antara Kesehatan Rumah Tangga Selaku tidak sesuai (di bawah pekerjaan; pekerjaan berpedoman
Pejabat Penerima PPK jumlah/spek yang telah 2. Kurangnya pengawasan secara berjenjang. dengan perpres No 16 tahun
Hasil Pekerjaan - PPHP ditentukan) dengan cara 2018. 2.
dengan rekanan memanipulasi Berita Acara Berpedoman pada Peraturan
Serah Terima Lembaga (Perlem) LKPP
9/2018 bagian 8.1

II DAK NON FISIK - DPA DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
1 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1.a Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) - Rembug Stunting
11) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas; Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
Kegiatan Masyarakat selaku KPA; Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK; eksistensi bukti dan pelaporan atas kegiatan dengan
4. Kasubbag Keuangan dan melampirkan daftar hadir dan foto kegiatan
Pengelolaan Aset.

12) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA harga satuan/jumlah barang/ anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan rapat internal terkait
dalam Anggaran anggaran 2. Kepala seksi kesehatan keluarga jasa yang direncanakan penyusunan anggaran BOK Stunting yang dilampiri
dan gizi selaku PPTK notulen rapat
3. Sub bagian Program dan
Informasi

13) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA; dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan rapat mulai dari perencanaan kegiatan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
III BOK Stunting - DAU
1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.a Kegiatan Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP)
14) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
kegiatan Masyarakat selaku KPA Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK eksistensi bukti dan pelaporan atas kegiatan dengan
4. Kasubbag Keuangan dan melampirkan daftar hadir dan foto kegiatan
Pengelolaan Aset
15) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 Terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA nilai kegiatan stunting anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan rapat internal terkait
dalam Anggaran anggaran 2. Sekretaris Dinas penyusunan anggaran BOK Stunting yang dilampiri
3. Kepala seksi kesehatan keluarga notulen rapat
dan gizi selaku PPTK
4. Sub bagian Program dan
Informasi

16) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan rapat mulai dari perencanaan kegiatan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
No. Tahapan Proses Nama Risiko Pemilik Risiko Kemungkinan Skenario Penyebab Risiko Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian (existing) Rencana Mitigasi
Likelihood Dampak Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.b Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
17) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kuranganya pengawasan atas kegiatan 1 5 5 terjadinya kerugian negara PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pengawasan secara berjenjang baik yang
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan dilakukan oleh Kepala Dinas, Kepala Bidang Kesehatan
Kegiatan Masyarakat selaku KPA Masyarakat, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala seksi kesehatan keluarga dan Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan Aset terkait
dan gizi selaku PPTK eksistensi bukti dan pelaporan atas kegiatan dengan
4. Kasubbag Keuangan dan melampirkan daftar hadir, undangan dan foto kegiatan.
Pengelolaan Aset

18) Penyusunan dan Adanya 1. Kepala Bidang Kesehatan Pegawai menggelembungkan Kurangnya pemantauan dalam penyusunan 1 4 4 Terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Sekretaris Dinas
pengajuan kegiatan pengelembungan Masyarakat selaku KPA nilai kegiatan stunting anggaran kegiatan negara Kesehatan dengan melakukan rapat internal terkait
dalam Anggaran anggaran 2. Sekretaris Dinas penyusunan anggaran BOK Stunting yang dilampiri
3. Kepala seksi kesehatan keluarga notulen rapat
dan gizi selaku PPTK
4. Sub bagian Program dan
Informasi

19) Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama 1. Kepala Bidang Kesehatan Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 4 4 terjadinya potensi kerugian PMK No 3 Tahun 2019 Meningkatkan pemantauan oleh Kepala Bidang
yang tidak sehat Masyarakat selaku KPA dengan cara meninggikan negara Kesehatan Masyarakat secara berkelanjutan dengan
antara pegawai 2. Kepala seksi kesehatan keluarga harga kegiatan antara pegawai melakukan rapat mulai dari perencanaan kegiatan
dengan dan gizi selaku PPTK dengan penyelenggara sampai penentuan nilai kegiatan secara rinci
penyelenggara kegiatan
kegiatan
1.c Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
20) Perencanaan Markup HPS - Pejabat Pengadaan Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan dari PPK. 2 2 4 Potensi Kerugian Keuangan Perpres No 16 tahun 2018
pengadaan susu skim - Tim Penyusun HPS menggelembungkan harga Daerah
untuk balita gizi kurang satuan ketika menyusun HPS
dan gizi buruk serta susu
ibu hamil KEK
21) Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 3 3 Terjadinya kerugian Permendagri 13 Tahun 2006
Pertanggungjawaban 2. Kepala Bidang Kesehatan pertanggungjawaban kegiatan keuangan daerah dan Perubahannya
Kegiatan Masyarakat selaku KPA
3. Kepala seksi kesehatan keluarga
dan gizi selaku PPTK
4. Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset

22) Pelaksanaan pengadaan Adanya kerjasama 1. Pejabat Pengadaan Mark up invoice atas Kurangnya pengawasan atas kegiatan 1 2 2 Potensi Kerugian Keuangan Perpres No 16 tahun 2018
susu skim untuk balita yang tidak sehat 2. Kepala Bidang Kesehatan pengadaan barang melalui Daerah
gizi kurang dan gizi antara pegawai Masyarakat selaku KPA; pembelian langsung
buruk serta susu ibu dengan 3. Kasubbag Keuangan dan
hamil KEK vendor/supplier Pengelolaan Aset
IV Bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
1 Program Penurunan Stunting Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
1.a Kegiatan Pendistribusian PMT Ibu Hamil KEK Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
23) Pendistribusian barang Penggunaan barang Puskesmas Pimpinan atau staf puskesmas Kurangnya pengawasan atas distribusi barang 2 2 4 Terhambatnya proses PMKes No 2 Tahun 2019
ke sasaran ibu hamil untuk kepentingan menggunakan barang untuk PMT ke penerima (ibu Hamil KEK) oleh Dinas pelayanan khususnya Pmkes No 14 Tahun 2019
KEK pribadi keperluan pribadi Kesehatan Ogan Komering Ilir. kegiatan penanggulangan
stunting di Puskesmas
24) Pemantauan Alokasi Adanya kerjasama Puskesmas Jumlah barang yang diterima Kurangnya pemantauan atas kegiatan 1 2 2 Terhambatnya proses 1. PMKes No 2 Tahun 2019
Distribusi Barang PMT tidak sehat antara tidak sesuai alokasi dan BAST pendistribusian oleh Dinas Kesehatan Ogan pelayanan khususnya 2. Pelaporan kegiatan
Ibu Hamil KEK pihak pemberi bantuan (Berita Acara Serah Terima) Komering Ilir. kegiatan penanggulangan pendistribusian dari
(Kekurangan Energi (Dinkes Pemrov barang tetapi petugas penerima stunting di Puskesmas Puskesmas
Kronis) Sumsel) dengan bantuan tetap menandatangani 3. Dokumentasi
penerima bantuan BAST dan SBBK (surat bukti pendistribusian PMT dengan
(Puskesmas) barang keluar) memanfaatkan group WA
A B C D E
1 Penyediaan PMT Bumil KEK dan/atau balita kurus
2
3
No. Tahapan Proses Nama Resiko Pemilik Resiko Kemungkinan Skenario
4
5 1 2 3 4 5
1 Pendistribusian barang ke Penggunaan barang untuk Puskesmas Pimpinan atau staf
sasaran ibu hamil KEK kepentingan pribadi puskesmas
menggunakan barang
untuk keperluan
6 pribadi

2 Pemantauan Alokasi Adanya kerjasama tidak Puskesmas Jumlah barang yang


Distribusi Barang PMT Ibu sehat antara pihak diterima tidak sesuai
Hamil KEK (Kekurangan pemberi bantuan (Dinkes alokasi dan BAST
Energi Kronis) Pemrov Sumsel) dengan (Berita Acara Serah
penerima bantuan Terima) barang
(Puskesmas) tetapi petugas
penerima bantuan
7 tetap
menandatangani
BAST dan SBBK
(surat bukti barang
keluar)

8
9 2 Pelaksanaan
10
11 3 Pelaporan
F G H I J K
1
2
3 Nilai Risiko
Penyebab Resiko Uraian Dampak Pengendalian (existing)
4 Likelihood Dampak Skala
5 6 7 8 9 10 11
Kurangnya pengawasan 2 2 4 Terhambatnya PMKes No 2 Tahun
atas distribusi barang PMT proses pelayanan 2019
ke penerima (ibu Hamil khususnya kegiatan Pmkes No 14 Tahun
KEK) penanggulangan 2019
6 stunting di
Puskesmas

Kurangnya pemantauan 1 2 2 Terhambatnya 1. PMKes No 2


atas kegiatan proses pelayanan Tahun 2019
pendistribusian tersebut khususnya kegiatan 2. Pelaporan
penanggulangan kegiatan
stunting di pendistribusian dari
Puskesmas Puskesmas
3. Dokumentasi
7 pendistribusian
PMT dengan
memanfaatkan
group WA

8
9
10
11
L
1
2
3
Rencana Mitigasi
4
5 12
Melakukan
pemantauan secara
berkala terhadap
pendistribusian
6 barang ke sasaran
ibu hamil KEK

Melakukan
pemantauan secara
berkala terhadap
pendistribusian
PMT ke Puskesmas

8
9
10
11
Kegiatan DAK Fisik - Antropometri

No. Tahapan Proses Nama Resiko Pemilik Resiko Kemungkinan Penyebab Resiko Nilai Risiko
Skenario
Likelihood
1 2 3 4 5 6 7
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya / Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya
1 Perencanaan
1.1 Rencana Pengalokasian Kolusi antara PPK dengan - Kabid Selaku KPA PPK membuat 1. PPK belum menyusun kertas kerja 2
Barang puskesmas - Kasi Alkes Selaku alokasi tidak sesuai terkait alokasi barang;
PPK dengan kebutuhan 2. Kurangnya pemantauan atau
atau rencana tetapi verifikasi atas penyusunan alokasi
berdasarkan barang (antropometri)
subjektivitas

Penerimaan Hasil Kerjasama tidak sehat antara - Kasi Alkes Selaku Kualitas atau - Belum ada SOP Serah terima hasil 1
pekerjaan /barang PPK, PPHP dengan rekanan PPK kwantitas barang pekerjaan.
- PPHP yang diterima tidak - Kurangnya pengawasan secara
sesuai dengan yang berjenjang.
disyaratkan dengan
cara merekayasa
Berita Acara Serah
Terima
Dsitribusi barang Petugas pendistribusi barang Petugas distribusi petugas distribusi Belum adanya SOP yang mengatur 2
tidak memberikan barang mengurangi serah terima barang di Puskesmas;
sesuai daftar alokasi kwantitas atau
mengurangi
perlengkapan
barang saat
distribusi

Pemanfaatan barang oleh Penggunaan barang untuk Pimpinan dan Staf Pimpinan dan staf kurangnya pengawasan atas 2
user kepentingan pribadi Puskesmas puskesmas eksistensi barang di puskesmas
menggunakan
barang untuk
puskesmas, secara
pribadi

Penyimpanan Barang Pencurian Barang - Kasubbag Memanipulasi 1. Belum ada Pencatatan atas 2
Keuangan dan persediaan jumlah persediaan barang;
Pengelolaan Aset batang dalam 2. Rangkap Jabatan antara PPHP
sebagai pejabat gudang untuk dengan pengurus barang pengguna;
penatausahaan menutupi pencurian 3. Kurangnya pengawasan secara
pengguna barang barang berjenjang dari Kasubag Keuangan
-Pengurus Barang dan Aset
Pengguna
Pelaporan

Monev
Nilai Risiko Uraian Dampak Pengendalian Rencana Mitigasi
(existing)
Dampak Skala
8 9 10 11 12
sarana puskesmas dan jaringannya

2 4 Terhambatnya Peraturan Menteri 1. PPK Menyusun kebutuhan/rencana


program prioritas Kesehatan No 75 alokasi barang (antropometri) didukung
Nasional Percepatan Tahun 2014 kertas kerja;
Penurunan Stunting 2. Meningkatkan pemantauan / verifikasi
oleh KPA didukung form cheklist atas
Kertas Kerja penyusunan rencana
alokasi barang (antropometri).

3 3 terjadinya potensi Perpres 1. Menyusun SOP Serah terima hasil


kerugian negara Pengadaan Barang pekerjaan;
dan Jasa No 16 2. Meningkatkan pengawasan secara
Tahun 2018 berjenjang
2 4 terjadinya kerugian Peraturan membuat SOP serah terima barang di
negara Pengelolaan Aset puskesmas
Daerah
(Permendagri
19Tahun 2016

2 4 Terhambatnya proses Peraturan Melakukan monitoring secara berkala


pelayanan khususnya Pengelolaan Aset atas eksistensi barang di puskesmas
kegiatan Daerah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKI
penanggulangan (Permendagri
stunting di Puskesmas 19Tahun 2016

3 6 Terhambatnya proses Peraturan 1. Melakukan Pencatatan atas


pelayanan khususnya Pengelolaan Aset persediaan barang di Gudang;
kegiatan Daerah 2. Memisahkan personil yang menjabat
penanggulangan (Permendagri PPHP dan Pengurus Barang pengguna;
stunting di Puskesmas 19Tahun 2016 3. Melakukan monitoring secara berkala
atas eksistensi barang di gudang alkes
oleh Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kegiatan DAK Fisik - Sarana Prasarana Pemantauan Kualitas Kesehatan Lingkungan

No. Tahapan Proses Nama Resiko Pemilik Resiko

1 2 3 4
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya / Pengadaan prasarana

1 Perencanaan
1.1 Memecah Rencana Pengadaan - Kabid selaku KPA
- Kasi Alkes selaku
PPK

1.2 Markup HPS - Kasi Alkes selaku


PPK
- Tim Penyusun HPS

2 Pelaksanaan
2.1 Gratifikasi KPA
PPK
PPTK
Panitia Pengadaan
PPHP

2.2 Adanya kerjasama tidak sehat antara - Kasi Alkes Selaku


Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan PPK
dengan rekanan - PPHP

3 Pelaporan
Kesehatan Lingkungan

Kemungkinan Skenario Penyebab Resiko Nilai Risiko

Likelihood Dampak Skala

5 6 7 8 9
/ puskemas pembantu dan jaringannya / Pengadaan prasarana puskesmas dan jaringannya

Memecah rencana pengadaan yang Kurangnya pengawasan 2 4 8


sebenarnya merupakan satu paket secara berjenjang
pengadaan dengan tujuan agar tidak
perlu dilakukan pelelangan

Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan 2 2 4


menggelembungkan harga satuan dari PPK.
ketika menyusun HPS

Pengelola kegiatan menerima Kurangnya efiktivitas tim 2 4 8


pemberian uang dari rekanan saberpungli

Kuantitas/Kualitas pekerjaan tidak - Belum ada SOP Serah 1 3 3


sesuai (di bawah jumlah/spek yang terima hasil pekerjaan.
telah ditentukan) dengan cara - Kurangnya pengawasan
memanipulasi Berita Acara Serah secara berjenjang.
Terima
Uraian Dampak Pengendalian Rencana Mitigasi
(existing)

10 11 12

Potensi Kerugian Perpres 16 Tahun PA melakukan monitoring secara


Keuangan Negara 2018 Tentang intensif untuk paket pengadaan
Pengadaan Barang yang memiliki Nilai besar
dan Jasa (Melalui Lelang)

Potensi Kerugian Perpres No 16 tahun PPK Melakukan reviu atas


Negara 2018 penyusunan HPS dengan
melampirkan formulir check list
terkait kelengkapan kertas kerja
tim penyusun HPS

Terhambatnya UU No. 31/1999 jo Meningkatkan efekticvitas dari


Pencapaian tujuan UU No.20/2001 tim saberpungli dalam bentuk
program tentang sosialisasi pencegahan dan
penanggulangan Pemberantasan penindakan terkait gratifikasi
stunting Tindak Pidana
Korupsi

Potensi Kerugian 1. Dalam 1. Menyusun SOP Serah terima


Negara melaksanakan hasil pekerjaan;
pekerjaan 2. Meningkatkan pengawasan
berpedoman dengan secara berjenjang
perpres No 16 tahun
2018.
2. Berpedoman
pada Peraturan
Lembaga (Perlem)
LKPP 9/2018 bagian
8.1
KERTAS KERJA PENILAIAN RISIKO KECURANGAN

NO TAHAPAN PROSES NAMA RISIKO PEMILIK RISIKO KEMUNGKINAN PENYEBAB RISIKO NILAI RISIKO URAIAN DAMPAK PENGENDALIAN RENCANA MITIGASI
SKENARIO LIKELIHOOD DAMPAK SKALA
1 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan / Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
1. 1 Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama yang tidak 1. Kepala Bidang Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan 1 4 4 terjadinya potensi PMK No 3 Tahun Meningkatkan
sehat antara pegawai dengan Kesehatan Masyarakat dengan cara meninggikan atas kegiatan kerugian negara 2019 pemantauan oleh Kepala
penyelenggara kegiatan selaku KPA harga kegiatan antara Bidang Kesehatan
2. Kepala seksi pegawai dengan Masyarakat secara
kesehatan keluarga dan penyelenggara kegiatan berkelanjutan dengan
gizi selaku PPTK melakukan rapat mulai
dari perencanaan
kegiatan sampai
penentuan nilai kegiatan
secara rinci

1. 2 Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kuranganya 1 5 5 terjadinya kerugian PMK No 3 Tahun Meningkatkan
Pertanggungjawaban Kegiatan 2. Kepala Bidang pertanggungjawaban pengawasan atas negara 2019 pengawasan secara
Kesehatan Masyarakat kegiatan kegiatan berjenjang baik yang
selaku KPA dilakukan oleh Kepala
3. Kepala seksi Dinas, Kepala Bidang
kesehatan keluarga dan Kesehatan Masyarakat,
gizi selaku PPTK Kepala Seksi Kesehatan
4. Kasubbag Keuangan Keluarga dan Gizi dan
dan Pengelolaan Aset Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset terkait
eksistensi bukti dan
pelaporan atas kegiatan
dengan melampirkan
daftar hadir dan foto
kegiatan
KERTAS KERJA PENILAIAN RISIKO KECURANGAN

NO TAHAPAN PROSES NAMA RISIKO PEMILIK RISIKO KEMUNGKINAN PENYEBAB RISIKO NILAI RISIKO URAIAN DAMPAK PENGENDALIAN RENCANA MITIGASI
SKENARIO LIKELIHOOD DAMPAK SKALA

1 BOK Stunting DAU / Program Perbaikan Gizi Masyarakat / Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

1. 1 Penyusunan dan pengajuan kegiatan Adanya pengelembungan 1. Kepala Bidang Pegawai Kurangnya pemantauan 1 4 4 Terjadinya potensi PMK No 3 Tahun Meningkatkan
dalam Anggaran anggaran Kesehatan Masyarakat menggelembungkan nilai dalam penyusunan kerugian negara 2019 pemantauan oleh
selaku KPA kegiatan stunting anggaran kegiatan Sekretaris Dinas
2. Sekretaris Dinas Kesehatan dengan
3. Kepala seksi melakukan rapat internal
kesehatan keluarga dan terkait penyusunan
gizi selaku PPTK anggaran BOK Stunting
4. Sub bagian Program yang dilampiri notulen
dan Informasi rapat

1. 2 Pelaksanaan kegiatan Adanya kerjasama yang tidak 1. Kepala Bidang Adanya pengaturan harga Kurangnya pemantauan 1 4 4 terjadinya potensi PMK No 3 Tahun Meningkatkan
sehat antara pegawai dengan Kesehatan Masyarakat dengan cara meninggikan atas kegiatan kerugian negara 2019 pemantauan oleh Kepala
penyelenggara kegiatan selaku KPA harga kegiatan antara Bidang Kesehatan
2. Kepala seksi pegawai dengan Masyarakat secara
kesehatan keluarga dan penyelenggara kegiatan berkelanjutan dengan
gizi selaku PPTK melakukan rapat mulai
dari perencanaan
kegiatan sampai
penentuan nilai kegiatan
secara rinci
1. 3 Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kuranganya 1 5 5 terjadinya kerugian PMK No 3 Tahun Meningkatkan
Pertanggungjawaban Kegiatan 2. Kepala Bidang pertanggungjawaban pengawasan atas negara 2019 pengawasan secara
Kesehatan Masyarakat kegiatan kegiatan berjenjang baik yang
selaku KPA dilakukan oleh Kepala
3. Kepala seksi Dinas, Kepala Bidang
kesehatan keluarga dan Kesehatan Masyarakat,
gizi selaku PPTK Kepala Seksi Kesehatan
4. Kasubbag Keuangan Keluarga dan Gizi dan
dan Pengelolaan Aset Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset terkait
eksistensi bukti dan
pelaporan atas kegiatan
dengan melampirkan
daftar hadir dan foto
kegiatan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat / Pemberian tambahan makanan dan vitamin


1 Perencanaan pengadaan susu skim untuk Markup HPS - Pejabat Pengadaan Tim Penyusun HPS Kurangnya pengawasan 2 2 4 Potensi Kerugian Perpres No 16 tahun PPK Melakukan reviu atas
balita gizi kurang dan gizi buruk serta - Tim Penyusun HPS menggelembungkan harga dari PPK. Keuangan Daerah 2018 penyusunan HPS dengan
satuan ketika menyusun HPS melampirkan formulir check
susu ibu hamil KEK list terkait kelengkapan
kertas kerja tim penyusun
HPS

2 Pelaksanaan pengadaan susu skim untuk Adanya kerjasama yang tidak 1. Pejabat Pengadaan Mark up invoice atas Kurangnya pengawasan 1 2 2 Potensi Kerugian Perpres No 16 tahun Meningkatkan
balita gizi kurang dan gizi buruk serta sehat antara pegawai dengan 2. Kepala Bidang pengadaan barang melalui atas kegiatan Keuangan Daerah 2018 pengawasan secara
Kesehatan Masyarakat
susu ibu hamil KEK vendor/supplier selaku KPA; pembelian langsung berjenjang baik yang
3. Kasubbag Keuangan dilakukan oleh Kepala
dan Pengelolaan Aset Bidang Kesehatan
Masyarakat, Kepala Seksi
Kesehatan Keluarga dan
Gizi dan Kasubbag
Keuangan dan
Pengelolaan Aset terkait
eksistensi bukti dan
pelaporan atas kegiatan
dengan melampirkan
daftar hadir dan foto
kegiatan
3 Pelaporan hasil kegiatan Manipulasi 1. Kepala Dinas Memalsukan bukti Kurangnya pengawasan 1 3 3 Terjadinya kerugian Permendagri 13 Meningkatkan
Pertanggungjawaban Kegiatan 2. Kepala Bidang pertanggungjawaban atas kegiatan keuangan daerah Tahun 2006 dan pengawasan secara
Kesehatan Masyarakat kegiatan Perubahannya berjenjang baik yang
selaku KPA dilakukan oleh Kepala
3. Kepala seksi Dinas, Kepala Bidang
kesehatan keluarga dan Kesehatan Masyarakat,
gizi selaku PPTK Kepala Seksi Kesehatan
4. Kasubbag Keuangan Keluarga dan Gizi dan
dan Pengelolaan Aset Kasubbag Keuangan dan
Pengelolaan Aset terkait
eksistensi bukti dan
pelaporan atas kegiatan
dengan melampirkan
daftar hadir dan foto
kegiatan

Anda mungkin juga menyukai