Anda di halaman 1dari 47

Dr. Muh. Ardiansyah Syam, Ak, CA,. CPA,.

CPI
Dr. Oman Roesmana, M.Si, Ak,. CA

Peran Audit Inves/gasi dalam Meminimalisasi


Potensi Fraud Dana Covid 19 di Indonesia
pada Era New Normal
Disclaimer
•  Program Penangan Covid-19 melibatkan alokasi dana yang bersumber dari APBN
dengan jumlah yang rela/f besar Rp405 triliun.
•  Disamping itu, bantuan juga bersumber dari dunia usaha, masyarakat dan lembaga
swadaya masyarakat (NGO).
•  Penyaluran Dana dan Bantuan kepada pihak sebagaimana ditetapkan harus tetap
memenuhi transparasni dan akuntabilitas publik.
•  Pengawasan dan pemantauan sangat diperlukan untuk memas>kan bahwa >dak ada
kasus korupsi ataupun penyalahgunaan dana bantuan atau dana penanganan Covid 19.
•  Pemerintah pusat maupun daerah memegang peran pen/ng dalam mengawal
penyaluran dana bantuan atau dana penganganan Covid 19.
•  Dengan satgas dan SOP pengawasan, aparat penegak hukum dapat bekerja maksimal. Ini
termasuk menindak tegas para pelaku yang menyelewengkan dana bantuan sosial yang
ditujukan untuk masyarakat.
•  Pada Masa New-Normal, untuk memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas, audit
inves/gasi atas beberapa peris/wa atau transaksi yang diduga melanggar ketetapan
dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yang ditunjuk,
dengan mengacu pada pedoman dan penyaluran dan alokasi dana penanganan
Covid-19 sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.
Auditing dan Audit Investigasi

•  Audi/ng adalah suatu proses yang melipu> “ pengumpulan buk> transaksi dan informasi
(evidences), mengukur transaksi dan kejadian (value & measurement), pengevaluasian
suatu transaksi dan kejadian ekonomi (evaluated) dan melaporkan (to report) sesuai
ketentuan dan standar untuk pengambilan keputusan Ekonomi.
•  Audit Inves/gasi merupakan Kegiatan pengumpulan fakta dan
buk2-buk2 yang diterima sistem hukum yang berlaku dengan
tujuan mengungkap terjadinya kecurangan (fraud) dimana hasil
audit inves2gasi tersebut dapat di2ndaklanju2 dalam proses
hukum (li2gasi) kasus-kasus kecurangan (fraud).
•  Inves>gasi adalah bagian pen>ng dari proses audit tetapi hanya diterapkan ke>ka terjadi
peris>wa atau transaksi yang diragukan. Inves>gasi dapat disebut sebagai verifikasi
terperinci dan klarifikasi keraguan tentang suatu transaksi atau peris>wa.
•  Inves2gasi adalah pengumpulan secara terstruktur buk2-buk2 saksi, dan
dokumen untuk menyelesaikan digaan peris2wa, kegiatan atau transaksi
yang diduga 2dak patut (terjadi kecurangan/fraud).
Perbedaan Tujuan Audit dan Audit Inves/ga/f *)

•  Tujuan audit atas laporan keuangan adalah, untuk memas>kan kewajaran


penyajian laporan keuangan yang dibuat dan disajikan oleh Pimpinan
Perusahaan dengan hasil akhir opini akuntan publik berupa satu dari empat
pilihan opini (WTP, WDP, TW, TMP);

•  Tujuan agreed upon procedures adalah sesuai dengan kesepakatan dengan
pemberi kerja yang dituangkan dalam perintah pelaksanaan prosedur-
prosedur dalam kontrak (perikatan);

•  Tujuan audit inves/ga/f adalah untuk mencari
dan menemukan serta mengumpulkan: 5W+2H
(What, Where, When, Why, Who + How & How
much).

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Audit Inves/ga/f *)

Jenis audit yang berkaitan dan didayagunakan dalam


eksaminasi perkara di pengadilan (li/gasi). Karenanya,
argumen berbasis aturan hukum menjadi sebuah
keniscayaan;

Sinergi antara audi/ng, akuntansi dan hukum untuk


mencari, menemukan dan mengumpulkan alat buk/ hukum;

Laporan akan berupa visum atau mozaik yang berkriteria


cermat, jelas, dan lengkap (beyond reasonable
doubt – tak terbantahkan) dan berisi jawaban atas hipotesis
5W+2H.

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Forensic Accounting dan Investigasi

•  Akuntan forensik yang melakukan penyelidikan fraud memusatkan upaya mereka di


bidang-bidang yang kemungkinan besar mengandung penipuan dan sering memeriksa
seluruh populasi daripada sampel populasi di area yang ditargetkan.
•  Akuntan forensik menggunakan beberapa teknik inves>gasi yang berbeda dari yang
digunakan oleh auditor. Juga, akuntan forensik yang melakukan pemeriksaan TAS
penipuan yang >dak memberikan pendapat tentang apakah penipuan dilakukan; karena
ini adalah fungsi pengadilan.
•  Teknik akuntansi forensik berguna dalam pencegahan, deteksi, dan pencegahan di
bidang penipuan, pencucian uang, inves/gasi, kejahatan, dan pendanaan teroris.
Teknik-teknik ini termasuk, keterampilan inves/gasi, keterampilan audit, keterampilan
hukum dll.
•  Sekarang jelas bahwa audit, inves>gasi dan akuntansi forensik banyak terkait tetapi
mereka >dak dapat digunakan secara bergan>an.
•  Dengan ini direkomendasikan bahwa semua orang yang akan menjadi akuntan/
penyelidik forensik, auditor fraud/forensik, auditor pemerintah, dan akuntan
inves/gasi, harus dilengkapi dengan kemampuan teknik akuntansi forensik dalam
mendapatkan buk/ yang dapat diterima yang sesuai untuk keperluan li/gasi.
Fraud
) merupakan Perbuatan-peFraud menurut The Associa2on of Cer2fied Fraud Examiners
(ACFE) perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk
tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain)
dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan
keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau
/dak langsung merugikan pihak lain.
Berdasarkan The Associa,on of Cer,fied Fraud Examiners (ACFE) mengklasifikasikan fraud
menjadi 3 jenis yang terkenal dengan is>lah Fraud Tree. Tiga jenis fraud tersebut antara lain:
•  Penyalahgunaan Aset atau Asset Missappropria2on, yaitu pencurian aset yang
dilakukan secara langsung maupun >dak langsung tanpa seijin dari perusahaan.
Pencurian aset biasanya dilakukan secara administra>f maupun secara fisik.
•  Kecurangan dalam pelaporan keuangan atau Financial Statement Fraud, yaitu
kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Biasanya dilakukan dengan cara
membuat lebih saji maupun kurang saji dalam laporan keuangan maupun laporan non
keuangan.
•  Korupsi atau Corrup2on, merupakan >ndakan fraud yang paling sering terjadi fraud jenis
ini antara lain:
–  Conflicts of interest atau konflik kepen/ngan
–  Bribery atau penyuapan
–  Illegal gratui2es atau gra/fikasi ilegal
–  Ekonomic extor2on pemerasan ekonomi

The Triangle Theory of Fraud

Fraud Triangle Theory atau Teori Segi/ga Kecurangan


Fraud Triangle Theory atau Teori Segi>ga Kecurangan, penyebab fraud menurut teori ini adalah karena
adanya tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (ra,onaliza,on). Teori yang
dikemukakan oleh Donald R. Cressey ini sangat terkenal yang kemudian dimasukkan ke dalam literatur
profesional pada SAS No. 99.
Unsur Kejahatan Keuangan *)

•  Seseorang (barang siapa), dengan sengaja (wiBen en


Satu willlen)

•  Ada perbuatan melawan hukum (onrechma,gdaad)


Dua

•  Ada upaya menguntungkan diri sendiri dan/atau


Tiga orang lain atau korporasi/negara

Empat negara
•  Terdapat akibat (kausalitas) kerugian bagi korporasi/

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Dalam Hukum Pelaku Tindak Pidana (Pasal 55 & 56 KUHP)

Pelaku

penyuruh

pembantu

Ikut serta
Poses Audit Investigasi

Sumber: Audit Inves/ga/f, KPK, Agustus 2019


Teknik Pemerolehan Data yang Kompeten dan Cukup
oleh Akuntan Publik *)

Inquiry

Observa2on

Confirma2on

interview

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Pembuk/an dan Alat Buk/


•  Pembuk/an merupakan suatu ketentuan yang
mengatur alat-alat buk> yang dibenarkan oleh
Undang-Undang dan dipergunakan hakim dalam
membuk>kan kesalahan yang didakwakan;

•  Pembuk/an adalah ketentuan-ketentuan yang berisi


penggarisan dan pedoman tentang cara-cara yang
dibenarkan undang-undang dalam
membuk/kan kesalahan yang didakwakan
kepada si terdakwa.
ALAT BUKTI

LEMAH v  KETERANGAN SAKSI è dapat berubah/bohong (psikis)

PALING KUAT v  KETERANGAN AHLI è keahlian (material)

KUAT v  SURAT è dokumen (material)

PELENGKAP v  PETUNJUK è rangkaian cerita/peristiwa (mata rantai)

PALING LEMAH v  KETERANGAN TERDAKWA è hak mungkir (psikis)

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Ciri-ciri Auditor Inves/ga/f *)

think like a thieD

act like a detec,ve

honest like a messanger of God

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Basis Pengetahuan dan Ketrampilan Auditor Inves/ga/f

komunikasi
tertulis &
lisan

hukum

audi/ng dan fraud


examina/on

Akuntansi dan Keuangan


Penugasan Audit Forensik *)

•  Permintaan audit berbasis Lap AKP (Aduan, Keluhan dan Petunjuk)


•  Laporan Peris/wa Tindak Pidana (L/P)

PELAKSANAAN AUDIT FORENSIK

Dilakukan guna memperoleh kejelasan tentang (5W + 2H):


• Apakah yang terjadi (what)?
• Dimanakah kejadian itu terjadi (where)?
• Mengapa dilakukan (why)?
• Siapa yang melakukan dan terlibat (who)?
• Kapan kejadian itu dilakukan (when) ?
• Bagaimana terjadinya (how)?
• Berapa kerugian yang diderita (how much)?
• 
*) Sumber: M Achsin, dari IAPI
Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis Who ? *)

Siapakah

siapa yang melaporkan

siapa pelakunya,

siapa yang terlibat

siapa yang dapat menambah keterangan

siapa yang pertama mengetahui

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis What *)

Apakah

apa yang terjadi,

apa yang dilakukan,

apa jenis kejahatan yang dilakukan,

apa yang dapat dijadikan barang buk/;

Dengan apa si pelaku melakukan kejahatan.

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hypothesis Where ? *)

Dimanakah

dimana tempat kejadiannya (TKP/tempus delic/)

dimana letak keberadaan barang-barang


buk/
dimana saksi-saksi dan pelaku berada saat kejahatan
berlangsung.

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis Why ? *)

Mengapakah

Mengapakah perbuatan itu dilakukan (mo>f)

Mengapa si pelaku menggunakan cara-cara


demikian (modus operandi)

Mengapa perbuatan itu bisa dilakukan (kelemahan SPI


dan/atau peluang melakukan >ndak pidana)

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis When ? *)

Kapankah

Kapan kejahatan itu dilakukan


kapan kejahatan itu diketahui
kapan kejahatan itu dilaporkan

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis How ? *)

Bagaimanakah

Bagaimana kejahatan tersebut dilakukan

Bagaimana kejahatan itu dapat terjadi

Bagaimana akibat yang di/mbulkan oleh kejahatan


tersebut

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Tehnik Audit Inves2gasi Hipotesis How Much ? *)

Berapakah

Berapa besar kerugian keuangan

Kerugian berkriteria “nyata dan pas/ jumlahnya”

Kerugian harus bersifat “cash”, karena hukum /dak


mengelaborasi kerugian accrual dan /dak bisa
menerima kerugian dalam bentuk analisis
(potensial)

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Model Matriks Laporan Inves/gasi

Nomor Unsur /ndak pidana Fakta perbuatan Buk/ yang


mendukung
1 se/ap orang Si Bohong adalah - Keterangan Bohong
pimpinan BUMD -  KTP a.n Bodong
-  SK pengangkatan
2 Memperkaya diri sendiri, orang tanggal 10 Januari 2015 -  Keterangan sihohong
lain atau korporasi melakukan pembayaran - - keterangan saksi
namun belok dan masuk - - Ket petugas bank
ke rek pribadi no rek -  Prinout rek bank
3000015134545 -  dan lain sebagainya

3 Dengan cara melawan hukum . penyimpangan sisdur . SOP BUMD


- keterangan saksi
- Dan lainnya...
4 Merugikan keuangan negara/korporasi Negara rugi 5 M -  Ket ahli Auditor
-  lap Kerug keuang
-  Dan lainnya...
Bagan – Persesuaian Fakta & Peris/wa

Fakta A

Fakta F Fakta B

Fakta E Fakta C

Fakta D
Kerugian Keuangan Negara/Korporasi (bag1/2)


•  Salah satu dari >ga unsur dalam Tindak Pidana
Korupsi atau penggelapan dalam korporasi
adalah eksistensi Kerugian Keuangan Negara/
Korporasi;

•  Secara das sollen (norma>f) meminta Hasil
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
(PKKN) atau Penggelapan harus berkriteria
“nyata dan pas/ jumlahnya”

Kerugian Keuangan Negara/Korporasi (bag2)

¡  Terdapat berbagai ragam norma dalam


Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
(PKKN), baik dalam hukum perdata, pidana
dan administra/f

¡ Terdapat berbagai konsep dalam Perhitungan
Kerugian Keuangan, seper>: total loss,
adjusted total loss, economic loss, accoun2ng
loss, opportunity loss, riel loss dan lainnya.
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara ketika di
depan Pengadilan *)
Rp 700
juta
Rp. 1
milyar

JAKSA
AUDITOR
PENUNTUT
UMUM

Kerugian yang Rp 0
Rp Nyata dan pasti
600 juta jumlahnya ??
?

PENGACARA/
HAKIM TERSANGKA

*) Sumber: M Achsin, dari IAPI


Laporan Perhitungan Kerugian Keuangan

Perbuatan si pelaku melawan hukum


Perbutan yang dilakukan si pelaku nyata-nyata melanggar
aturan hukum atau sisdur

Terdapat kesalahan (schoeld) pada si pelaku


Dapat dibuk/kan bahwa si pelaku melakukannya dengan
sengaja (dolus atau wiVen & willen)

Terwujudnya kerugian keuangan korporasi


Kerugian dapat dihitung secara nyata dan pas/ jumlahnya

Terdapat hubungan kausalitas antara perbuatan dengan kerugian


Terdapat hubungan atau persesuaian antara perbuatan si pelaku dengan kerugian
Perhitungan Kerugian Keuangan

•  Berkurangnya keuangan
Kerugian korporasi /negara yang disebabkan
keuangan oleh suatu /ndakan melanggar hukum
baik (sengaja/dolus) atau lalai (culpa)
atau pembiaran (by omission)

•  Teli/ kumpulan barang buk/


Besarnya yang berupa: data, informasi,
jumlah laporan, kesaksian lalu tetapkan
besarnya jumlah kerugian dengan
kerugian membandingkan antara seharusnya dan
senyatanya (das sollen dengan das sein)
Persesuaian antara Perbuatan dan Peris/wa

Jumlah kerugian
keuangan korporasi PRO JUSTISIA

PERBUATAN PERISTIWA
“ Unsur Melawan “ Fakta dan Proses
Hukum “ Keterjadian “
Program Prioritas Penanganan Covid-19 dari
Departemen Keuangan
Anggaran negara diprioritaskan untuk:
•  Menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, termasuk tenaga medis;
•  Memas/kan perlindungan dan Jaring Pengaman Sosial untuk masyarakat
rentan;
•  Perlindungan terhadap dunia usaha.

Pada masa tanggap darurat pandemi COVID-19, APBN difokuskan untuk:


•  Pemeriksaan (tes>ng) bagi korban;
•  Peningkatan kapasitas RS;
•  Ketersediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

Total tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan dampak
Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun, terdiri atas:
•  Bidang kesehatan Rp75 triliun;
•  Perluasan Jaring Pengaman Sosial Rp110 triliun;
•  Dukungan industri (insen/f perpajakan dan s/mulus KUR) Rp70,1 triliun;
•  Pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional Rp150 triliun.
.
Program Prioritas Penanganan Covid-19 dari
Departemen Keuangan (Cont--)
Anggaran dan instrumen fiskal tetap dikelola untuk
menekan dampak jangka panjang, termasuk memas>kan
terpenuhinya kecukupan pangan dan menggerakkan
kembali perekonomian yang melambat.

Kementerian Keuangan berkolaborasi dengan Gugus
Tugas Penanganan Covid-19 dan K/L mengatasi masalah
ini. Kami mengajak seluruh pemangku kepen/ngan dan
warga negara untuk berkontribusi dan mendukung
langkah pemerintah.
Anggaran dan Pembiayaan Program Penanganan
Covid-19 yang Bersumber dari APBN
Stimulus Ekonomi dan Refocusing Anggaran Program
Penanganan Covid-19
Alur Pengelolaan Bantuan dari Lembaga Usaha dan
NGO
Potensi Fraud dalam Program Penanganan Covid-19

•  Associa2on of Cer2fied Fraud Examiner (ACFE), American Ins2tute of Cer2fied


Public Accountants (AICPA), dan The Ins2tute of Internal Auditors (IIA) –
merujuk pada perbuatan yang disengaja untuk melanggar aturan sehingga
menyebabkan pihak lain menderita atau pelaku mendapat keuntungan.

•  Perbuatan seper> menimbun sembako, menimbun alat medis esensial untuk


penanganan pasien, maupun mengirimkan informasi palsu terkait penyakit
akibat corona untuk mencuri data pribadi masyarakat, masuk dalam kategori
perbuatan berpotensi fraud.

•  Untuk membuk/kan perbuatan ini benar fraud atau /dak, perlu dilakukan
inves/gasi.
•  Potensi fraud yang mungkin akan berkembang adalah terkait pengelolaan
anggaran untuk penanganan pandemi COVID 19 di Indonesia.

Potensi Fraud dalam Program Penanganan Covid-19


•  Pemerintahmengucurkan dana sebesar 405,1 T dengan alokasi:
dana kesehatan sebesar 75T, jaring pengaman sosial sebesar
110T, pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional sebesar
150T, dan insen/f perpajakan dan s/mulus KUR sebesar 70,1T.

•  Potensi fraud dapat terjadi karena belum diketahui mekanisme


pas/ pemanfaatan dana ini selama dan setelah pandemi.

•  Belum adanya mekanisme pengawasan untuk memas/kan


bahwa penggunaan dana ini sesuai peruntukannya, juga dapat
membuat anggara rentan dicurangi.

Potensi Fraud dalam Program Penanganan Covid-19

•  KPK menyatakan, sekurangnya terdapat empat area yang menjadi perha/an


KPK dalam penanganan Covid-19, yaitu pengadaan barang dan jasa (PBJ),
pengelolaan sumbangan pihak ke/ga, proses realokasi anggaran, dan
penyelenggaraan bantuan sosial (bansos).

•  Dalam pengadaan barang dan jasa, ada potensi kolusi dengan penyedia, mark-
up harga, kickback, benturan kepen/ngan dalam pengadaan, dan fraud atau
kecurangan.

•  Dalam hal sumbangan yang diberikan pihak ke/ga tetap ada celah kecurangan
yakni dalam pencatatan penerimaan, penyaluran bantuan, dan
penyelewengan bantuan.

•  Dalam penyelenggaraan bansos di daerah. Terdapat potensi kecurangan


dalam proses pendataan penerima, klarifikasi dan validasi data, belanja
barang, distribusi bantuan, dan pengawasannya
• 

Potensi Fraud dalam Program Penanganan Covid-19

•  Dalam proses realokasi APBN/APBD untuk penanganan Covid-19 juga ada


celah kecurangan, yakni dalam alokasi sumber dana dan belanja serta
pemanfaatan dananya.

•  Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyatakan bahwa


potensi korupsi antara lain saat pemerintah menggelontarkan dana bantuan
untuk warga yang mengalami pelemahan ekonomi karena pandemi Covid-19.
Bantuan langsung tunai (BLT) yang sudah diwajibkan dalam anggaran
pendapatan belanja negara (APBN) juga terdapat dalam anggaran pendapatan
belanja daerah (APBD).

•  KPK akan mengambil /ndakan apabila ditemukan pelanggaran dan unsur


korupsi dalam penanganan Covid 19.


Pedoman New Normal menurut WHO
Audit Investigasi dan Minimalisasi Fraud Dana
Program Penanganan Covid-19
•  Perlu ada sosialisasi massal mengenai bentuk-bentuk potensi
fraud yang mungkin berkembang selama pandemi COVID-19 di
Indonesia.

•  Fraud risk awareness ini perlu dibangun untuk mencegah berbagai
pihak terjerumus melakukan fraud atas dasar ke>daktahuan.

•  Pembuatan kebijakan perlu bersegera menetapkan mekanisme


pemanfaatan anggaran yang mudah dipahami pelaksana.

•  Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah
menyosialisasikan berbagai rambu-rambu pemanfaatan anggaran
dan pengadaan barang dan jasa melalui media massa.
Audit Investigasi dan Minimalisasi Fraud Dana
Program Penanganan Covid-19 (Cont)
•  Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pun
menerbitkan panduan pengadaan barang jasa sesuai SE Kepala LKPP tanggal
23 Maret 2020 Nomor 3 Tahun 2020. Mekanisme pemanfaatan anggaran serta
pengadaan barang jasa ini perlu juga disosialisasikan dengan baik sehingga
mudah dipahami pelaksana.

•  Perlu dibuat sarana pengaduan terpadu untuk melaporkan dugaan kecurangan
yang terjadi. Menurut pemberitaan media massa, saat ini dugaan kecurangan
dapat dilaporkan ke polsek dan polres terdekat.

•  Pemerintah segera melaksanakan audit inves/gasi terkait dengan peris/wa
atau tansaksi yang diduga atau dicurigai mengandung fraud.

•  Selain auditor pemerintah (BPK, BPKP) pemerintah juga dapat menugaskan
akuntan publik yang memenuhi syarat untuk membantu audit inves>gasi.
Daftar Pustaka

1.  M Achsin, makalah pada Seminar Fakutas Ekonomi dan Bisnis di Univ Ma Chung
Malang,Sabtu 19 Maret 2016.

2.  Audit inves/ga/f, KPK, Agustus 2019 –


hkps://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2019/08/Audit-Inves/ga/f.pdf

•  Sumber Web:
•  haps://www.dic>o.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-fraud-triangle/14386
•  haps://www.kompasiana.com/afridamusaidila/5eede964d541df3fea275b16/
potensi-fraud-dalam-bansos-covid-19?page=all
•  haps://nasional.kompas.com/read/2020/05/06/23023011/kpk-ingatkan-kepala-
daerah-soal->>k-rawan-korupsi-dalam-penanganan-covid
•  hap://mutupelayanankesehatan.net/publikasi/ar>kel/19-headline/3414-waspada-
potensi-fraud-dalam-masa-pandemi-covid-19
•  haps://newsmaker.tribunnews.com/2020/04/10/berikut-ini-potensi-korupsi-
anggaran-penanganan-pandemi-virus-covid-19-menurut-fitra
•  hap://new.widyamataram.ac.id/content/news/komitmen-pengawasan-terhadap-
akuntabilitas-penggunaan-anggaran-penanganan-covid-19#.Xwu4oNVuZlA
• 

Curriculum Vitae Dr Muh Ardiansyah Syam, Msi, CA, CPA, CPI

CURRICULUM VITAE (CV)




Dr. MUH. ARDIANSYAH SYAM, M.Si.,CA.,CPA., CPI.



DATA PRIBADI

Tempat/TglLahir : Makassar , 31 Desember 1963


JenisKelamin : Laki–laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Mobile Phone : 0812 23456 293
AlamatRumah : JlTebet Timur Dalam VI No 4 Tebet Jakarta Selatan
Alamat Kantor : Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan
Edugate Bulding, Lt Dasar Suite G
Kantor Cabang: : Jl Tebet Timur Dalam VI No 3A Tebet Jakarta Selatan
Phone/Fax : (021) 8379 5800
Jabatan : Rekan


A. PENDIDIKAN

1. S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang,
Lulus Tahun 1990
2. S2 Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Lulus tahun 2012
3. S3 Program Doktor Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, Lulus tahun
2018

B. KEPANGKATAN KOPERTIS : Lektor 340

C. PENGALAMAN PENGAJAR

1. 1990 s/d 2009 (19 TahunTerus Menerus)
Dosen Honorer Fakultas Ilmu Administrasi Niaga Universitas Atmajaya Jakarta

2. 1991 s/d 2020
Dosen Honorer Fakultas Ekonomi UniversitasAtmajaya Jakarta

3. 2001 s/d 2006
Sebagai Penatar :Akuntansi Sektor Publik khususnya pada System Otonomi Daerah dan
Laporan Keuangan serta Studi Kelayakan melalui Konsultan SZS.

4. 2003
Sebagai Penatar :Analisis Laporan Keuangan pada Federasi Serikat Pekerja BUMN.
Semoga Bermanfaat untuk Bapak dan
Ibu Peserta Seminar (Cont)

Anda mungkin juga menyukai