Anda di halaman 1dari 15

Sylabus

Akuntansi Forensik / Audit Investigatif


Program S2 Maksi FEB UGM
Dr. Kumalahadi, M.Si, CA, Ak, CPA
kumalahadi75@yahoo.com
Agustus 2016
Mahasiswa dapat berkonsultasi mengenai materi
kuliah dengan dosen setelah jam kuliah dan pada
waktu lain dengan membuat appoinment terlelbih
dulu

Mata kuliah ini dirancang untuk menambah


pemahaman mahasiswa tentang fraud, fraud
Examination dan Forensic Accounting serta
memfasilitasi peningkatan kemampuan dan
kompetensi mahasiswa dalam pencegahan,
pendeteksian dan investigasi tentang fraud.
Walaupun demikian, kombinasi nama forensic
accounting dan fraud examination dipilih untuk
memberikan ruang yang lebih luas dalam kajian
terkait dengan fraud, disamping untuk
pengembangan dari mata kuliah fraud examination
yang merupakan embrio dari mata kuliah ini.
Keunikan mata kuliah ini dibanding mata kuliah lain
adalah tentang cakupan materi yang merupakan
integrasi atau perpaduan dari disiplin akuntansi,
system informasi, auditing dan aspek hukum.

Setelah menempuh matakuliah ini mahasiswa


diharapkan memiliki kemampuan dalam:
1. Memahami tentang makna fraud dan implikasinya
2. Memahami tentang bentuk dan jenis-jenis fraud
3. Memahami tentang makna dan ruang lingkup
kajian tentang fraud examination, forensic
accounting dan audit investigasi.
4. Memahami tentang factor-faktor yang mendorong
terjadinya fraud.
5. Memahami tentang berbagai pihak yang terlibat
dalam fraud

6. Memahami tentang resolusi atas terjadinya fraud


7. Memamai tentang peran akuntan dalam upaya
pencegahan, pendeteksian dan investigasi atas
fraud.
8. Memahami tentang dan memiliki kompetensi
teknsi terkait dengan cara pencegahan,
pendeteksian dan investigasi atas fraud.
9. Memiliki ketrampilan teknis dalam melakukan
deteksi atas fraud dengan perangkat teknologi
informasi
10. Memuliki ketrampilan teknis dalam
mengidentifikasi adanya gejala dan atau tandatanda/indikasi kemungkinan terjadinya fraud dari
laporan akuntansi.

Deskripsi dan tujuan

Istilah forensik menunjukkan bahwa hal tersebut


berkaitan dengan bukti untuk keperluan di pengadilan,
seperti misalnya bukti bukti yang dibawa oleh polisi
dalam suatu kasus korupsi. Mata kuliah Audit Forensik
atau pemeriksaan forensik (forensic audit) membahas
teori dan praktik mengenai pencarian bukti melalui
audit yang akan digunakan di pengadilan. Audit
forensik merupakan bidang kegiatan baru dibandingkan
dengan audit keuangan umum (yang bertujuan
memberikan opini). Audit forensik semakin penting
perannya esjalan dengan semakin maraknya kasus
kasus di pengadilan yang membutuhkan jasa seorang
akuntan, baik akuntan di sektor publik ataupun swasta.
Mata kuliah ini diajarkan di program Maksi FEB agar
mahasiswa memahami konsep, teori, dan praktik yang
terkait dengan audit forensik

Disamping aspek diatas, proses pembelajara


dalam mata kuliah ini diharapkan dapat
memberikan ruang dan kesempatan kepada
mahasiswa untuk:
1. Mengapresisasi etika profesi,
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi,
3. Mengasah kemampuan dasar dan
melaksanakan penelitian,
4. Meningkatkan kemampuan bekerja dalam
kelompok dan

5. Meningkatkan kemampuan atau kompetensi


penguasaan teknologi informasi terkait dengan
fraud terutama pemahaman dasar atas computer
assisted audit tools & techniques (CAATTs)

Literatur Utama
Berikut adalah bahan bacaan yang digunakan di
kelas ini:
ACFE (2004), Introduction to Fraud Examination,
Association of Certified Fraud Examiners. (ACFE1).
Albrecht, et al. (2012) Fraud Examination, South
Western, Cengage Learning. Edisi 4.
Leonard W. Vona.2008. Fraud Risk Assessment Building
a Fraud Audit Program. John Wiley & Sons, Inc.
Kranacher et al. 2011. Forensic Accounting and Fraud
Examination. Willey.

Bacaan Lain Akuntansi/Audit Forensik dan literatur dengan


subyek hukum dan peradilan
Sumber bacaan /referensi tambahan:
Theodorus M. Tuanakota. 2010. Akuntansi Forensik dan
Audit Investigatif. Penerbit Salemba Empat
Theodorus M. Tuanakota. 2009. Menghitung Kerugian
Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi.
Penerbit Salemba Empat;
Singleton, T.W., et al (2006), Fraud Auditing and
Forensic Accounting, 3rd edition, John-Wiley and Son
(STE).

Integritas Akademik
Dunia kampus bukan saja tempat untuk
menambah ilmu tetapi juga tempat untuk
membentuk nilai nilai etika yang luhur. Dengan
proses semacam ini diharapkan kampus akan
bisa melahirkan pemimpin masa depan yang
bermoral. Sehubungan dengan hal tersebut. FEB
UGM menetapkan aturan yang ketat mengenai
standar kejujuran karya ilmiah. Hal hal seperti
plagiarisma, menyontek saat ujian, ataupun titip
presensi adalah hal hal yang sangat dilarang
dan akan mendapat hukuman yang berat;

Metoda Perkuliahan
Perkuliahan di program pasaca sarjana mestinya
lebih mengandalkan diskusi di kelas dimana para
mahasiswa dituntut aktif berpendapat. Namun
demikian tidak bisa dipungkiri bahwa peranan
dosen untuk membawakan materi tertentu masih
diperlukan. Terutama jika bahan yang digunakan
masih cukup baru. Sehubungan dengan hal
tersebut, dikelas ini dosen akan menggunakan
berbagai cara campuran (hybrid) antara tutorial
dan diskusi kasus. Selain pembahasan materi
kuliah secara tutorial juga akan ada diskusi kelas

10

Topik Perkuliahan
Pertemuan 1: Pembahasan silabus dan materi
dasar dasar akuntansi forensik (Albrecht bab
1) serta pembagian kelompok penyaji.
Pertemuan 2: Forensic Accounting, Fraud dan
Fraud Examination dan skandal Korporasi
Termasuk Korupsi dan Akuntan (Albrecht 1 dan
Kasus Satyam)
Pertemuan 3: Siapa yang melakukan fraud
dan mengapa? (Albrecht 2 dan Kranacher 1, 2,
3)

11

Pertemuan 4: Fighting Fraud dan Fraud


Prevention: Albrecht 3 dan 4
Pertemuan 5: Fraud Detection Recognition the
symptoms of Fraud dan Proactive Approach to
detect fraud; Albrecht 5 dan 6
Pertemuan 6: Penilaian Risiko Fraud; Vona 1 5
Pertemuan 7: Fraud Investigation, Investigating
thefts acts and concealment: termasuk Teknik
Audit vs Teknik Perpajakan Albrecht 7;
Ujian Tengah Semester

12

Pertemuan 8: Saksi Ahli di Pengadilan dan pemahaman


hukum pidana dan perdata dan undang undang
keuangan negara; Singleton 11 dan berbagai bacaan
tentang hukum peradilan di Indonesia;
Pertemuan 9: Saksi Ahli dan Akuntan Forensik; Singleton
11
Pertemuan 10vConversion Investigation Methods Albresht
8
Pertemuan 11 Management Fraud: Financial Statement
Fraud. Albrecht 10 dan buku lain
Pertemuan 12: Metoda wawancara untuk pengumpulan
bukti Albrecht 9
Pertemuan 13: Money Loundering Tuanakota dan
Dokumentasi/Kertas Kerja dan chain of reference
Pertemuan 14: Laporan audit Fraud / Forensic

13

Presentasi Diskusi
Kelas
Pembahasan Kasus Korupsi di Indonesia:
a. Ringkasan Umum tentang kasus
b. Pelaku korupsi
c.

Modus kejahatan

d. Flow chart
e. Tuduhan dan pembuktian pasal yang dilanggar
f.

Hipotesis audit

g. Data data yang perlu dikumpulkan tim audit

14

Penilaian Kinerja
Mahasiswa
Prestasi mahasiswa dinilai berdasarkan
poin dari kegiatan berikut ini:
1. Ujian mid semester dan kuis 20%
2. PR atau tugas yang dikerjakan di rumah

20%
3. Ujian akhir dan kuis 20%
4. Diskusi kasus (presentasi) 20%
5. Penulisan paper 20%

15

Anda mungkin juga menyukai