Anda di halaman 1dari 9

CHAPTER 18

REPORTING INTERNAL AUDIT RESULTS

Di susun oleh :

1. DWI LESTARI (041811333018)

2. M. AJI SAPUTRO (041811333020)

3. PIPIT TYA AYU AISYAH (041811333028)

4. YUMNA SALVATIRA BIBI (041811333029)

5. HUSNUL KHOTIMAH (041811333046)

6. ROZZAQUL ADHIM (041811333108)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019/2020
A. Tujuan Dan Jenis Laporan Audit Internal
Laporan audit internal memiliki tujuan dasar untuk menggambarkan audit
yang direncanakan dan dijadwalkan dan menyampaikan hasil audit itu. Secara
alamiah, laporan audit internal umumnya kriti s dan cenderung untuk
menekankan hal-hal s e p e r ti mengidentifi kasi kelemahan pengendalian
internal. Semua laporan internal audit harus selalu memiliki empat tujuan dasar
dan komponen, yaitu:
1. Tujuan, waktu dan ruang lingkup review
Laporan audit harus mengikhtisarkan high-levelobjectives atas review, dimana
review dilakukan,dan high-level scope audit internal
2. Deskripsi atas temuan
Berdasarkan kondisi yang diamati dan ditemukanselama review, laporan audit
harus menjelaskanhasil audit.
3. Saran untuk perbaikan
Tujuan laporan meliputi perbaikan kondisi yang diamati serta rekomendasi
utuk meningkatkan operasi.
4. Dokumentasi atas perencanaan dan klarifikasi atas pandangan auditee
Merupakan bagian dimana auditee dapat secaraformal menanggapi temuan-
temuan audit internaldan menyatakan rencana untuk tindakan perbaikan.

B. Menerbitkan Laporan Audit


Dalam format apapun, sebuah laporan audit m e r upak an dok um e n
l apor an r e sm i yang be r i si kepenti ngan dan rekomendasi audit internal,
berikut empat tujuan dibahas sebelumnya. Penti ngnya pelaporan audit telah
berubah setelah SOx. Dalam sidang kongres yang mengarah keti ndakan, kriti k
diarahkan pada komite audit yang kadang-kadang hanya menerima laporan diringkas
tetapitidak menerima tingkat detail mengenai temuan audit.Dengan SOx, anggota
komite audit dan manajemen senior untuk menerima salinan lengkap dari semua
laporan audit. Bagian ini membahas laporan audit formal diterbitkan serta mekanisme
alternatif untuk pelaporanaudit internal
a. Pendekatan untuk Menerbitkan Laporan Audit
 Laporan audit merangkum review atas pengendalian internal yang mungkin disajikan
secara berbeda dari laporan pengendalian kelangsungan bisnis atau salah satu
prosedur investigasi kecurangan. Laporan audit juga harus dimulai dengan halaman
pendahuluan. Halaman pendahuluan harus mengandung elemen – elemen berikut.
■ Judul laporan dan tujuan review
Laporan singkat, judul yang pasti memberitahukan pembaca apa yang
terkandung dalam laporan audit dan juga berguna untuk berbagai laporan
ringkas.
■ Melaporkan pihak yang dituju dan menerima salinan
Laporan audit harus selalu ditujukan kepada salah satu personal tingkat
senioryang bertanggung jawab atas temuan laporan
■ R u a n g l i n g k u p a u d i t d a n t a n g g a l pekerjaan lapangan
Umumnya meliputi pernyataan tujuanaudit yang merupakan informasi
singkatatas ruang lingkup audit secara singkat dan tanggal perkiraan
pekerjaan lapangan audit
■ Lokasi yang dikunjungi dan waktu audit
Halaman sampul laporan audit harus menyatakan secara jelas kapan
pekerjaanlapangan audit dilaksanakan dan juga menyebutkan lokasi yang
dikunjungi.
■ Prosedur audit yang dilaksanakan
Informasi ini berguna jika audit internal telah melaksanakan beberapa prosedur
pengujian khusus guna menentukan opini
■ Opini auditor berdasarkan hasil review
Laporan audit internal selalu memberikan penilaian yang adil atas kecukupan
pengendalian secara keseluruhan atau masalah lain dalam area yang direview.

 Laporan audit internal seringkali mengikuti satu dari banyak pendekatan, antara lain
jenis perusahaan, gaya manajemen keseluruhan, dan ketrampilan staf audit internal.
Pendekatan alternative untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan audit
meliputi:
■ Laporan audit dengan lingkup “ensiklopedi”
Tujuannya untuk menyajikan sumber referensi yang dalam untuk pembaca
laporan. Informasinya dapat berupa historical nature atau situasi sekarang, yang
dapat meliputi praktik dan hasil operasional atau untuk memutuskan informasi
keuangan.
■ Deskripsi prosedur audit yang dilaksanakan
Laporan audit menyediakan banyak informasi tentang prosedur audit yang
dilakukan.
■ Penjelasan rinci tentang temuan audit
Laporan audit harus memberikan informasi yang cukup dan dibutuhkan tentang
temuan audit dan membiarkan pembaca untuk memahami isu rinci yang terkait.
■ Highly summarized report
Beberapa departemen audit internal menerbitkan  laporan yang menyebutkan
bahwa audit internal telah mereview beberapa area topic dan umumnya tidak
menemukan pengecualian pengendalian.
■ Berfokus pada hal yang signifikan
Format laporan audit yang umum, dan biasanya yang terbaik, merupakan
laporan yang berfokus hanya pada hal-hal yang signifikan yang berhubungan
secara potensial dan kelemahan pengendalian internal, kebijakan, pendekatan
operasional, peggunaan sumber daya, kinerja karyawan, dan hasil yang dicapai
atau mungkin untuk dicapai.
 Pendekatan untuk mengembangkan dan menerbitkan laporan audit internal sangat
bergantung pada sifat dan ruang lingkup audit dan menyajikan department audit
internal,komite audit, dan manajemen dengan berbagai alternative. Informasi itu
bisa berupa historis atau berhubungan dengan situasi saat ini. Mungkin mencakup
praktik dan hasil operasional atau mungkin menangani informasi keuangan, Laporan
auditharusnya hanya memberikan sejumlah informasi yang diperlukan dan memadai
mengenai temuan audit dan memungkinkan pembaca memahami masalah
terperinci yang terlibat.
 Format laporan yang lebih umum hanya berfokus pada masalah signifikan yang
memiliki bantalan penting mengenai kelemahan pengendalian internal, kebijakan,
pendekatan operasional, pemanfaatan sumber daya , kinerja karyawan dan hasil
yang dicapai atau dapat dicapai.
 Laporan audit harus selalu mengandung unsur (1) apa yang dilakukan audit internal,
(2) saat melakukan pekerjaan (3 apa yang ditemukannya. Bagian yang sangat
penting dari laporan audit internal harus menjadi temuan dan rekomendasi auditor.

b. Elemen dari temuan laporan audit

Temuan audit yang tersusun dengan buruk membuat pembacanya mempertanyakan


apakah masalah yang terjadi dan mengapa harus dipertimbangkan. Sedangkan laporan
audit yang baik harus berisi:

 Pernyataan kondisi
Kalimat pertama dalam laporan temuan harus menyimpulkan hasil dari review audit
internal atas area yang diperhatikan. Ex: “peralatan produksi telah dijual pada bagian
rate dan tidak mengikuti kebijakan disposisi asset tetap”
 Apakah yang ditemukan
Temuan harus mendiskusikan antara prosedur dan hasil dari prosedur tersebut. Ex:
“berdasarkan sampel laporan beban employee yang diisi untuk kuarter ke empat
20XX, agen penyewaan mobil yang telah dipilih oleh perusahaan, tidak digunakan
selama 65% laporan beban direview.
 Kriteria audit internal dalam menyajikan temuan
Temuan audit harus memiliki kriteria, atau pernyataan mengenai apa yang
seharusnya digunakan dalam memutuskan pernyataan kondisi. Audit internal harus
mempertimbangkan:
a. Criteria Of Extremes
Kinerja yang jelas tidak memadai atau yang mudah terlihat, akan relative
mudah untuk diukur
b. Criteria Of comparable
Perbandingan dapat digunakan antara operasi atau aktivitas yang hampir
sama.
c. Criteria Of Element
Dalam beberapa kasus auditor internal menyatakan dengan tidak tepat
criteria kinerja dengan jangka luas tertentu yang memungkinkan untuk
mengevaluasi kondisi yang dilaporkan
d. Criteria Of Expertise
Dalam beberapa situasi, audit internal mungkin menemukan bahwa berguna
untuk mengandalkan ahli lain untuk mengevaluasi aktivitas
 Efek temuan yang dilaporkan
Audit internal harus selalu mempertimbangkan seberapa pentingnya, ketika
menentukan apakah suatu item disertakan dalam laporan audit.
 Penyebab atau alasan penyimpangan audit
Mengapa penting bagi manajemen ketika membaca laporan audit. Alasan adanya
penyimpangan dari ketentuan, standar, atau kebijakan harus dijelaskan dengan
singkat dan sebaik mungkin

 Rekomendasi audit internal


Laporan temuan audit harus berisi rekomendasi sebagai tindakan perbaikan yang
tepat

c. Pedoman Penyajian Laporan Audit Yang Seimbang


Untuk mengembangkan keseimbangan laporan audit lebih baik lagi yaitu:
 Menyediakan laporan audit dengan prespektif
Perspektif selalu digunakan ketika mendaftar efek moneter temuan seperti seperti
halnya nilai seluruh akun selama review
 Laporan pencapaian audit
Pencapaian audit harus diungkapkan dalam ringkasan laporan ketika kesimpulan
audit mungkin mempengaruhi signifikannya dan temuan ketika rincian
pengungkapan pencapaian diinginkan dan penting
 Memperlihatkan rencana tindakan
Situasi dimana audit telah mengambil, atau telah membuat rencana untuk
mengambil,tindakan perbaikan sebelum melengkapi audit, sehingga laporan audit
harus mengungkapkannya
 Laporan keadaan mitigasi
Keadaan mitigasi secara umum terdiri dari factor yang berkaitan dengan masalah
atau kondisi yang telah didiskusikan dalam laporan audit selama manajemen tidak
memiliki atau memiliki pengendalian yang kecil
 Tanggapan audit sebagai bagian dari laporan audit
Tanggapan audit atas temuan mengandung informasi yang menyediakan
keseimbangan laporan audit.
 Meningkatkan kualitas laporan audir internal
Kecuali yang layak, laporan audit harus menghindarkan kata-kata yang mengindikasi
bahwa auditee “gagal untuk mencapai”, “tidak menjalankan” atau “tidak sesuai”
d. Format Alternative Laporan Keuangan

Beberapa alternative yang kurang formal dan lebih ringkas dimana audit internal dapat
melaporkan hasil dari pekerjaanya antara lain :

1. Laporan Lisan
Gaya pelaporan ini harus berlangsung setidaknya secara interim, ketika tim audit
internal yang bertugas melaporkan hasil dari pekerjaannya diakhir konferensi
penutup fieldwork
2. Memo pelaporan informal atau interim
Dalam situasi dimana mungkin untuk menyarankan manajemen perkembangan
signifikan sleama audit, setidaknya sebelum laporan regular diterbitkan, audit
internal mungkin saja perlu untuk menyiapkan laporan tertulis interim
3. Laporan audit dengan tipe questionnaire
Tipe laporan ini, merupakan ringkasan interim yang berguna bagi laporan audit
formal atau melayani sebagai lampiran untuk dokumen laporan formal.
4. Laporan audit deskriptif regular
Dalam banyak tugas audit, pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan persiapan
laporan audit deskriptif regular
5. Ringkasan dan laporan temuan audit yang signifikan
Fungsi audit internal akan menerbitkan laporan yang meringkas keseluruhan laporan
individual yang diterbitkan temuan signifikan, dan berbagai lainnya, secara tahunan.

C. Siklus Pelaporan Audit Internal

Pada tahap awal audit internal, seringkali diinginkan untuk mengembangkan kerangka kerja
untuk laporan akhir. Informasi dan statistic di wilayah yang diaudit dapat dikumpulkan selama
tahap survey dan disertakan dalam workpaper. ini akan memastikan bahwa informasi yang
dibutuhkan diperoleh di awal audit, dan ini akan mencegah penundaan proses penulisan final
report. Proses laporan audit dimulai dengan identifikasi temuan, penyusunan draf laporan
untuk membahas temuan dan rekomendasi terkaitnya, diskusi tentang masalah audit yang
diidentifikasi dengan manajemen bersamaa dengan penyajian laporan rancangan, penyelesaian
tanggapan manajemen terhadap temuan laporan audit, dan publikasi laporan audit formal yang
mencakup wilayah yang dikaji.

E. Peluang Komunikasi Efektif Internal Audit

Auditor internal harus memahami proses ini untuk mengidentifikasi jenis masalah yang dapat
mendistorsi atau benar-benar mencegah komunikasi yang efektif. Masalah ini mempengaruhi
semua langkah dalam proses komunikasi dan mencakup :

1. Tidak memberikan pertimbangan yang tepat untuk hubungan kekuatan pesan pengirim
dan penerima
2. Mengabaian stress emosional sementara oleh baik pengirim maupun penerima
3. Gagal untuk benar mengevaluasi kapasitas penerima untuk menerima dan memahami
pesan
4. Penggunaan kata-kata yang dapat memiliki beberapa arti atau dapat menyampaikan
tidak disengaja makna
5. Tidak semestinya tergesa-gesa dalam transaksi pesan yang melemahkan kejelasan atau
kredibilitas
6. Persepsi bahwa pengirim keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan
demikian menyebabkan emosional resistensi dan blok
7. Kegagalan untuk membangun fondasi yang dibutuhkan untuk pesan inti dan terkait uruk
waktu
8. Kurangnya kejelasan atau keyakinan karena keengganan untuk menyebabkan penerima
ketidakpuasan
9. Dampak tindakan non verbal, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan cara komunikasi
10. Tidak memberikan pertimbangan kepada persepsi dan perasaan terkait dengan
penerima

Anda mungkin juga menyukai