Pelanggaran yang dilakukan manajemen Garuda Indonesia dan KAP
terkait Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia tahun 2018
Fakta Aturan/regulasi/ standar yang
dilanggar Kesalahan terkait kasus penyajian Laporan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 Keuangan Tahunan per 31 Desember 2018. tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan pengakuan pendapatan atas perjanjian kerja Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik, sama dengan PT Mahata Aero Teknologi PSAK 23 paragraf 28 dan 29 tentang yang diindikasikan tidak sesuai dengan Pendapatan standar akuntansi. AP belum secara tepat menilai substansi Standar Audit (SA) 315 transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan piutang dan pendapatan lain-lain. Namun AP sudah mengakui pendapatan piutang meski secara nominal belum diterima oleh perusahaan. Penyajian Laporan Keuangan tidak Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 sepenuhnya mengikuti Pernyataan Standar tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Akuntansi Keuangan (PSAK) yang IAI Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik seperti melanggar PSAK 30, dan 23. AP _a tidak bisa mempertimbangkan fakta- Standar Audit (SA) 560. fakta setelah tanggal laporan keuangan sebagai dasar perlakuan akuntansi Direksi dan Dewan Komisaris PT Garuda Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Indonesia (Persero) Tbk yang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan menandatangani Laporan Tahunan PT Keuangan Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode tahun 2018 Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Pasal 66 UU PM jis. Peraturan OJK Nomor Sutanto, Fahmi dan Rekan dalam melakukan 13/POJK.03/2017. Standar Audit (SA) 315 audit LKT PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2018 auditor belum secara tepat menilai subtansi transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan piutang dan pendapatan lain-lain Laporan keuangan yang disampaikan kepada Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun OJK tidak disusun berdasarkan PSAK 30 dan 1995 tentang Pasar Modal (UU PM). 23.