Anda di halaman 1dari 5

Forum 13 Audit Lanjutan (Tanggal 25 November - 1 Desember 2021)

Nama : Tri Pria Septiadi


NIM : 55521110056

Assalamualaikum bu, Selamat Sore bu.

Izin Menanggapi Forum 13

1. Masing-masing dari berikut ini adalah situasi independen terkait dengan kontingensi.
Jelaskan apa yang harus dilakukan auditor dalam setiap kasus.

a. Pengacara menolak memberikan informasi yang diminta.


Jawab :
Jika seorang pengacara menolak untuk memberikan informasi yang diminta, itu dianggap
sebagai batasan ruang lingkup dan auditor tidak akan dapat mengeluarkan opini audit yang
tidak memenuhi syarat. Auditor harus menekankan masalah kontinjensi pada opini audit
saat laporan keuangan telah rilis, dan memasukan pada manajemen letter bahwa auditor
tidak bisa mendapatkan keyakin bahwa perusahaan telah mengalami masalah hukum
karena pihak pengacara tidak bisa memberikan bukti informasi yang memadai. Hal ini
dalam PSA 74 (SA 337) akan mensyaratkan manajemen untuk memberikan izin kepada
pengacaranya agar menginformasikan adanya kewajiban kontijensi kepada auditor dan
mendorong pengacara untuk bekerja sama dengan auditor dalammemperoleh informasi
kontijensi. Jika seorang pengacara menolak untuk memberikan informasi yang diminta, itu
dianggap sebagai batasan ruang lingkup dan auditor tidak akan dapat mengeluarkan opini
audit yang tidak memenuhi syarat

(MODUL 13 AUDIT LANJUTAN HAL 7)

b. Pengacara tidak dapat membentuk opini tentang kemungkinan atau jumlah gugatan
yang tertunda, tetapi auditor percaya bahwa jumlah tersebut dapat material.
Jawab :
Jika pengacara tidak mau memberikan informasi kepada auditor mengenai tuntutan hukum
yang ada secara material (klaim yang sudah diajukan/asserted claim) atau klaim yang
diajukan, maka auditor harus memodifikasikan laporan audit agar dapat menggambarkan
kurangnya bukti yang tersedia (pembatasan ruang lingkup yang mensyaratkan adanya
kualifikasi ataupun penolakan pemberian opini). Auditor dapat memberikan masukan
kepada majamen untuk membuat cadangan kerugian terkait dengan jumlah gugatan yang
tertunda.

(MODUL 13 AUDIT LANJUTAN HAL 7)

c. Klien menyatakan bahwa mereka tidak berkonsultasi dengan pengacara selama


tahun lalu.
Jawab:
Dalam PSA 74 (SA 337) mensyaratkan manajer untuk memberikan izin kepada
pengacaranya agar menginformasikan adanya kewajiban kontijensi kepada auditor dan
mendorong pengacara untuk bekerja sama dengan auditor dalam memperoleh informasi
kontijensi. Untuk itu, apabila klien menyatakan tidak berkonsultasi selama tahun lalu, maka
auditor perlu memberi masukan kepada klien untuk segera melakukan konsultasi dengan
pengacara. Auditor harus menayakan kepada klien, apakah terdapat masalah kontinjensi
selama tahun audit, jika ada maka auditor sendiri yang harus berkonsultasi langsung
kepada pengacara klien tersebut mengenai status hukum klien.

d. Klien menolak untuk menambah, atau mengungkapkan, gugatan yang tertunda terkait
dengan pelanggaran paten yang merupakan dasar dari produk utamanya. Dikhawatirkan
akan kehilangan pelanggan. Penggugat menuntut $ 2.500.000, yang mewakili 50% dari
ekuitas pemilik. Pengacara percaya bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan kurang dari
ganti rugi yang diklaim.
Jawab:

 Jika kontinjensi tersebut besar kemungkinan terjadi (jika memiliki kecenderungan


terjadi) dan jumlahnya dapat diestimasi dengan andal, kewajiban tersebut harus dicatat dalam
akun laporan keuangan.

 Jika kontinjensi tersebut beralasan untuk mungkin terjadi (jika tampaknya mungkin akan terjadi),
keberadaan kontinjensi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

 Jika kontinjensi kemungkinan terjadinya sangat kecil (jika tidak memiliki kecenderungan terjadi),


kontinjensi tersebut tidak perlu dicatat atau diungkapkan dalam laporan keuangan.

2. Klien audit dituntut $ 500.000 karena praktik perekrutan yang diskriminatif.


Tunjukkan tindakan yang tepat yang harus diambil oleh auditor untuk masing-masing
respons independen berikut terhadap surat penyelidikan audit:
a. Pengacara menyatakan bahwa hanya ada kemungkinan kecil bahwa klien akan
kehilangan. Klien tidak mengalami kerugian kontinjensi atau mengungkapkan
situasi ini.
Jawab :
Dari pernyataan pengacara tersebut, maka auditor cukup melakukan pengungkapan di
catatan atas laporan keuangan (CALK) saja.
b. Pengacara menyatakan bahwa klien mungkin akan kehilangan, dan jumlah
kerugian bisa di mana saja antara $ 250.000 dan $ 500.000, dengan tidak ada
jumlah dalam kisaran yang lebih mungkin daripada yang lain. Klien
Mengungkapkan situasi ini tetapi tidak mengalami kerugian.
Jawab :
Auditor membuat cadangan kerugian akibat kontinjensi, Kerugian dapat diestimasi,
yaitu $250.000 dan $500.000. Hal tersebut membuat perusahaan perlu melaporkannya
dalam laporan keuangan selama kerugian tersebut dapat diestimasi secara wajar.

c. Pengacara menyatakan bahwa ada kemungkinan yang masuk akal bahwa klien
akan kehilangan. Klien mengungkapkan situasi ini tetapi tidak mengalami
kerugian.
Jawab :

Auditor perlu memastikan bahwa memang tidak ada kerugian sehingga dapat
dipastikan bahwa laporan tidak perlu memasukkan estimasi kerugian yang dialami
perusahaan. Auditor biasanya meminta pengacara untuk memberikan tanggal dan
mengirimkan surat pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan untuk memenuhi
kewajiban auditor atas kejadian setelah tanggal neraca.

d. Pengacara menyatakan bahwa klien mungkin akan kehilangan antara $ 250.000


dan $ 500.000, tetapi kemungkinan besar akan kehilangan $ 400.000. Klien
mengalami kerugian kontinjensi $ 250.000 dan mengungkapkan situasinya.
Jawab :

Terkait hal tersebut Auditor perlu menguji kewajaran estimasi kerugian yang
digunakan dan melakukan penyesuaian bila estimasi tersebut kurang tepat. Jika sudah
tepat maka Auditor harus melakukan adjustment senilai $150.000 atas kerugian
kontinjensi karena klien hanya mencatat sebesar $250.000

3. Pertimbangkan bidang-bidang berikut di mana estimasi dibuat dalam penyusunan


laporan keuangan:
a.Kewajiban pensiun
b.Kewajiban garansi dan biaya terkait
c.Penyisihan piutang tidak tertagih (perusahaan manufaktur)
d.Tunjangan untuk barang-barang yang dikembalikan (seperti di perusahaan katalog
seperti Lands ’End atau L. L. Bean yang memiliki masa garansi pada penjualan
katalog)
1) Identifikasi faktor-faktor yang melekat pada setiap akun yang mungkin secara
signifikan mempengaruhi estimasi dolar dari saldo akun.
Jawab :
Gagal bayar pinjaman, ketidakmampuan membayar dividen, restrukturisasi hutang,
pelanggaran undang-undang dan peraturan, dan ketidak mampuan untuk membeli dari
pemasok secara kredit
Garansi seharusnya tidak hanya bergantung pada hasil kesepakatan antara para pihak yang terlibat
dalam transaksi. Pasal 7 huruf e Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen secara tegas menyatakan bahwa salah satu dari kewajiban pelaku usaha
adalah memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau
jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang
diperdagangkan.

2) Untuk setiap faktor yang diidentifikasi, diskusikan secara singkat pentingnya


item tersebut dengan perkiraan keseluruhan akun. Sebagai contoh, seberapa
pentingkah asumsi tingkat bunga terhadap estimasi keseluruhan kewajiban
pensiun? (Petunjuk: Anda mungkin ingin melakukan analisis sensitivitas untuk
menilai pentingnya setiap faktor.)
Jawab:
 Secara umum PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi) 24 adalah mengatur pernyataan
akuntansi tentang imbalan kerja di perusahaan. Penerapan PSAK 24 dilatar belakangi
oleh UU No 13 Tahun 2003 (UU Ketenagakerjaan) tentang imbalan kerja yang secara
umum yang mengatur mengenai tata cara pemberian imbalan-imbalan di perusahaan,
mulai dari imbalan istirahat panjang sampai dengan imbalan Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK). Imbauan-imbauan yang ada dalam UU Ketenagakerjaan tersebut dapat diatur
lebih lanjut di Peraturan Perusahaan (PP) atau di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara
Perusahaan dan Serikat Pekerja dan tentu saja merujuk kepada ketentuan di dalam UU
Ketenagakerjaan.
 Utang garansi adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat pemberian garansi atas
penjualan barang/jasa. Perlakuan terhadap biaya garansi: Garansi diakui sebagai biaya
pada periode penjualan (expense warranty treatment). Biaya garansi diakui jika garansi
tersebut telah terjadi (sales warranty treatment).
 Penyisihan piutang adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak
tertagih oleh perusahaan. Piutang kurang terjamin pelunasannya, karena tidak dibuat
dalam suatu perjanjian. Oleh karena itu maka piutang inilah yang biasanya mengandung
penghapusan piutang (bad debt). Adakalanya dapat dipastikan bahwa piutang kepada
seorang pelanggan tidak akan dapat ditagih, karena bermacam- macam penyebabnya.
Apakah itu karena pelanggan yang bersangkutan telah dinyatakan pailit, bangkrut,
meninggal dunia atau lari ke luar negeri, dan lain-lain.
3) Untuk setiap faktor yang diidentifikasi, jelaskan secara singkat bukti audit itu
harus dikumpulkan untuk menentukan bagaimana faktor harus digunakan
dalam membuat estimasi akuntansi. Sebagai contoh, bagaimana seharusnya
auditor menentukan asumsi tingkat suku bunga yang tepat dalam
memperkirakan saldo akun?
Jawab :
 Bukti audit yang harus didapatkan dalam akun kewajiban pensiun adalah laporan akturia
independen, karena dalam PSAK 24 perusahaan wajib menghitung kewajiban imbalan
kerja/kewajiban pensiun menggunakan aktuaria independen. Dan hasil dari laporan
aktuari itu harus sesuai dengan jumlah yang diakui perusahaan pada laporan audit tahun
berjalan.
 Penyisihan piutang tak tertagih harus berdasarkan aging piutang perusahaan, jika umur
piutang sudah melampaui batas >120 hari maka perusahaan harus segera membuat
estimasi cadangan piutang tak tertagih.
 Biaya garansi produk dianggap mungkin timbul karena perbaikan!perbaikan yang
dicakup olehgaransi produk memang diperlukan pada beberapa kendaraan" di samping
itu biayanya dapatdiestimasi dari pengalaman garansi sebelumnya
4) Dengan asumsi ada perbedaan antara estimasi auditor dan estimasi manajemen,
tunjukkan bagaimana auditor yang skeptis secara profesional dapat menentukan
apakah manajemen berusaha untuk mengelola atau memperlancar laba atau
bahwa ada ketidaksepakatan yang tulus mengenai faktor yang tepat untuk
digunakan dalam membuat estimasi.
Jawab :
 Estimasi akuntansi didasarkan pada pengetahuan manajemen dan pengalaman peristiwa
masa lalu dan saat ini, serta asumsi tentang kondisi yang diharapkan ada dan tindakan
yang diharapkan diambil. Estimasi didasarkan pada faktor subjektif dan objektif; ada
potensi bias pada keduanya.
 auditor mengevaluasi estimasi dalam akun-akun ini selama pelaksanaan audit. Namun,
auditor juga harus meluangkan waktu di akhir audit untuk mempertimbangkan apakah,
secara bersama-sama, estimasi yang dibuat dalam akun ini masuk akal; yaitu, bahwa
mereka tidak menghasilkan pelaporan keuangan yang terlalu konservatif atau terlalu
agresif. Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca, tetapi sebelum
tanggal laporan audit, dapat berguna dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi
kewajaran estimasi.
 penting bagi audiens untuk mengingat bahwa manajemen dapat mencoba memanfaatkan
cadangan ini di masa depan untuk meningkatkan tingkat pendapatan yang lemah saat itu.
Pada akhirnya, auditor harus meninjau penilaian dan keputusan manajemen untuk
menentukan apakah bias manajemen yang mungkin mempengaruhi proses estimasi. Fitur
Audit dalam Praktek, “PCAOB, Denda Ernst & Young untuk suatu Masalah
 (MODUL 13 AUDIT LANJUTAN 7-8)

4. Ini adalah audit tahun ketiga GreenLawns. Perusahaan ini telah mengukir ceruk pasar
baru di Web untuk pengiriman pasokan kebun, termasuk hubungan dengan
perusahaan lokal yang menyediakan layanan halaman rumput. Perusahaan
menerbitkan saham dua tahun lalu dan mengumpulkan modal yang cukup untuk
melanjutkan operasi hingga tahun ini. Perusahaan saat ini diperdagangkan dengan
pendapatan lima kali lipat. Perusahaan tidak menunjukkan keuntungan dalam tiga
tahun pertama. Pertumbuhan pendapatan masing-masing adalah 100%, 70%, dan 30%,
masing-masing selama tiga tahun terakhir. Pendapatan tahun berjalan adalah $ 250
juta. Auditor telah mengaudit arus kas saat ini dan memiliki kasus serius tentang
kemampuan perusahaan menjadi perhatian yakni tanpa adanya keuntungan atau
pemasukan uang tunai. Perusahaan telah merespons dengan rencana manajemen
berikut:

 Penawaran saham publik lain untuk mengumpulkan $ 200 juta dalam bentuk saham modal,
yang akan sama dengan 30% dari saham yang ada beredar
 Menandatangani perjanjian dengan setidaknya lima puluh lebih distributor lokal selama tahun
tersebut
 Memperbaiki pergudangan dan distribusi untuk mengurangi setidaknya 20% dari biaya
distribusi
 Tingkatkan penjualan hingga 50% melalui lebih banyak iklan, kupon, dan pemasaran yang
lebih baik untuk pelanggan yang sudah ada
 Tingkatkan margin keuntungan dengan menggunakan daya belinya untuk menandatangani
perjanjian pembelian yang lebih menarik dengan vendor, tetapi menjauhlah dari vendor merek
besar seperti Scott, produk Ortho, dan sebagainya.
a. Apa tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi keefektifan rencana manajemen? Apa
tindakan yang harus diambil auditor jika dia tidak percaya bahwa rencana manajemen
akan efektif?
Jawab :

Evaluasi kelangsungan usaha didasarkan pada informasi yang diperoleh dari prosedur audit
normal yang dilakukan untuk menguji pernyataan manajemen; tidak ada prosedur terpisah
yang diperlukan kecuali auditor percaya bahwa ada keraguan substansial tentang kemampuan
klien untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Namun, karena publik mengharapkan
auditor untuk mengevaluasi asumsi kelangsungan usaha, banyak perusahaan audit
menggunakan model prediksi kebangkrutan dalam menganalisis apakah klien tertentu
mungkin memiliki masalah kelangsungan usaha. Jika ada keraguan substansial tentang
kemampuan klien untuk tetap menjadi perhatian berkelanjutan, auditor mengidentifikasi dan
menilai rencana manajemen untuk mengatasi masalah tersebut. Jika, setelah meninjau rencana
manajemen, auditor menyimpulkan bahwa keraguan substansial tentang kemampuan entitas
untuk melanjutkan kelangsungan usahanya telah dikurangi, auditor mempertimbangkan
pengungkapan kondisi atau peristiwa yang awalnya membuat auditor yakin ada keraguan
substansial. Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan dampak dari kondisi atau
peristiwa tersebut, dan faktor mitigasi apa pun, termasuk rencana manajemen. Jika auditor
merasa rencana manajemen tidak efektif, maka auditor harus melakukan lebih banyak
prosedur subtantif, agar auditor dapat meyakini bahwa tidak terdapat salah saji didalam
laporan keuangan perusahaan.
Sumber: Modul TM 13 Halaman 11

b. Asumsikan bahwa auditor memodifikasi opini pada laporan keuangan. Apa yang
dikatakan tindakan ini kepada para pengguna laporan keuangan tentang kepercayaan
pada kemampuan manajemen untuk tetap menjadi perhatian yang berkelanjutan?
Jawab:
 Didalam laporan audit, opini yang diberikan oleh auditor harus memasukan “penekanan suatu
hal” terhadap issue going concern perusahaan, agar para pembaca laporan keuangan me-
notice kondisi keuangan perusahaan yang sedang tidak bagus.
 Manajemen sering menolak modifikasi kelangsungan usaha, membuat argumen bahwa
kualifikasi semacam itu akan menyebabkan investor, kreditur, dan pelanggan kehilangan
kepercayaan pada bisnis dan dengan demikian menyebabkannya gagal. Auditor juga mungkin
enggan mengeluarkan opini audit going-concern karena dapat menjadi ramalan yang
memuaskan bahwa perusahaan memang akan bangkrut.
 Dengan kata lain, jika suatu perusahaan audit mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa
perusahaan mungkin tidak menjadi perhatian, pemberi pinjaman dan pelanggan mungkin
menjadi begitu khawatir sehingga mereka berhenti meminjamkan uang atau melakukan bisnis
dengan perusahaan, sehingga mempercepat kehancurannya. Selain itu, auditor mungkin
enggan mengeluarkan opini kelangsungan usaha karena sangat sulit untuk mengetahui
sebelumnya apakah klien yang mengalami kesulitan keuangan akan benar-benar
menghentikan operasi atau entah bagaimana akan menarik diri dari hasil tersebut.

(MODUL 13 AUDIT LANJUTAN HAL 11)

c. Apa pengungkapan yang diperlukan mengenai rencana manajemen? Jawaban :


Pengungkapan manajemen plan harus dimasukan di laporan audit, agar terlihat
rencana apa saja yang akan dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kondisi
perusahaan.

Jawab:
Auditor harus dengan cermat menganalisis semua faktor yang mengindikasikan masalah
kelangsungan usaha dan menentukan apakah manajemen memiliki rencana yang layak untuk
mengatasi masalah tersebut. Indikator potensial masalah kelangsungan usaha meliputi yang
berikut:

 Tren negatif, seperti kerugian berulang, defisiensi modal kerja, arus kas negatif dari aktivitas
operasi, dan rasio keuangan utama yang merugikan. Masalah-masalah internal, seperti
kehilangan personil kunci, pemogokan karyawan, fasilitas dan produk yang ketinggalan
zaman, dan komitmen jangka panjang yang tidak ekonomis
 Hal-hal eksternal, seperti undang-undang baru, litigasi yang tertunda, kehilangan franchise
atau paten utama, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, dan kerugian korban yang tidak
diasuransikan atau kurang diasuransikan
 Masalah lain-lain, seperti gagal bayar pinjaman, ketidakmampuan membayar dividen,
restrukturisasi hutang, pelanggaran undang-undang dan peraturan, dan ketidakmampuan untuk
membeli dari pemasok secara kredit
 Perubahan signifikan dalam pasar kompetitif dan daya saing produk klien

(MODUL 13 AUDIT LANJUTAN HAL 12)

Anda mungkin juga menyukai