Anda di halaman 1dari 9

AUDITING I

AUDITING & AUDITOR

1.1 Pengertian Auditing


Ada banyak definisi tentang audit yang telah dikemukakan oleh
para ahli di berbagai Negara. Seperti misalnya Alvin A. Aren (dalam
Sukirno : 2004) yang menyatakan bahwa :
“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about
information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria.
Auditing should be done by a competent, independent person”.
Definisi tersebut mengandung makna bahwa akuntansi adalah
pengumpulan dan pengevaluasian bukti atau data mengenai suatu informasi,
selanjutnya data informasi tersebut ditentukan serta dilaporkan tingkat
kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Dari definisi tersebut dapat
juga ditekankan bahwa audit dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen. Kompeten disini maksudnya adalah memiliki pengetahuan dan
keahlian yang memadai di bidang akuntansi dan audit, sedangkan
independen maksudnya tidak memihak atau bebas dari tekanan pihak
manapun.
Selain itu, ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concept) juga
mendefinisikan auditing sebagai :
“Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-
bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan
dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”.

1
Dari definisi tersebut dapat diuraikan menjadi 7 elemen, antara lain :
1. Proses yang sistematik.
Proses auditing merupakan rangkaian proses yang terarah, terstruktur dan
terorganisir. Setiap prosedur dalam auditing memiliki tujuan yang jelas
dan dilakukan dengan sistematis. Sistematis juga mengandung makna
bahwa audit dilakukan dengan perencanaan yang baik sehingga jelas arah
dan tujuannya.
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif.
Penekanan pada elemen ini adalah obyektifitas. Dalam mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti audit, seorang auditor harus netral, tidak
memihak, tidak berprasangka dan mengungkapkan fakta apa adanya.
Auditor tidak dapat ditekan atau tidak boleh mau di tekan oleh pihak
manapun terkait dengan audit yang dilakukannya, dengan demikian hasil
pekerjaan auditor akan memiliki obyektifitas yang tinggi.
3. Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi.
Asersi merupakan suatu pernyataan, atau suatu rangkaian pernyataan
secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggungjawab atas pernyataan
tersebut. Dalam audit laporan keuangan, asersi meliputi informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan, laporan operasi internal, laporan
biaya maupun pendapatan berbagai pusat pertanggungjawaban dalam
perusahaan. Karena informasi keuangan yang disajikan adalah hasil
karya pihak perusahaan maka informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan merupakan tanggujawab manajemen.
4. Menentukan tingkat kesesuaian.
Menentukan tingkat kesesuaian berarti dalam audit dilakukan
pembandingan. Pembandingan dilakukan dengan membandingkan antara
asersi-asersi (informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
ataupun laporan manajemen) dengan suatu kriteria tertentu yang telah
ditetapkan atau disepakati sebelumnya. Dalam audit laporan keuangan
dilakukan pembandingan antara asersi manajemen (Informasi yang
terkandung dalam Laporan Keuangan) dengan kriteria tertentu (Standar
Akuntansi Keuangan). Dalam audit kinerja dilakukan pembandingan

2
antara output/outcomes dengan input atau antara biaya dan manfaat atau
dapat juga antara anggaran dan realisasi.
5. Kriteria yang ditentukan.
Kriteria yang ditentukan merupakan suatu pedoman atau standard
pengukuran untuk mempertimbangkan asersi-asersi. Kriteria ini bisa
berupa Sistem atau prosedur yang disepakati atau ditetapkan sebelumnya,
dapat berupa Standar Akuntansi Keuangan, aturan yang ditetapkan oleh
legislatif, pagu anggaran maupun ukuran kinerja manajemen.
6. Menyampaikan hasil-hasilnya.
Hasil audit harus disampaikan melalui laporan tertulis yang
mencerminkan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi dengan kriteria
yang telah ditentukan. Penyampaian hasil ini bisa berdampak pada
memperkuat ataupun memperlemah kredibilitas asersi yang dibuat.
Dalam audit laporan keuangan, laporan audit akan dapat memperlemah
atau memperkuat kredibilitas atau kepercayaan pemakai laporan
keuangan terhadap laporan keuangan yang disajikan.
7. Para pemakai yang berkentingan.
Pemakai yang berkepentingan merupakan pengambil keputusan yang
menggunakan atau mengandalkan temuan yang diinformasikan melalui
laporan audit yang disampaikan. Para pemakai laporan audit, meliputi ;
Investor, Bank, Pemegang Saham, Manajemen, Pemerintah maupun
masyarakat (publik). Investor maupun Bank sangat berkepentingan
terhadap laporan keuangan yang di audit agar investasi atau kredit yang
akan disalurkan, dapat disalurkan kepada pihak yang layak dalam artian
memiliki kemampuan untuk menghasilkan atau mengembalikan kredit
tersebut di kemudian hari. Kemampuan mengembalikan kredit dapat
tercermin dari hasil analisis laporan keuangan yang disajikan. Untuk
dapat mempercayai hasil analisis laporan keuangan tersebut, maka Bank
meminta laporan keuangan harus di audit terlebih dahulu, karena dengan
audit, maka Bank akan lebih yakin dengan kebenaran angka-angka yang
tercantum dalam laporan keuangan.

3
1.2 Perbedaan Auditing Dengan Akuntansi
Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan dan
pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan
logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan.
Sedangkan auditing atau pemeriksaan akuntan adalah bertujuan
untuk menentukan apakah informasi yang disajikan telah mencerminkan
dengan benar kejadian-kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
Meskipun akuntansi dan auditing bisa dilakukan oleh orang yang
sama, yang memiliki keahlian akuntansi, bukan berarti setiap orang yang
memahami akuntansi bisa menjadi seorang auditor. Siklus akuntansi dimulai
dari transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo sampai menghasilkan laporan
keuangan. Sedangkan untuk audit, hal pertama yang dianalisis adalah
laporan keuangan yang kemudian ditelusuri kebelakang sampai dengan
bukti transaksi. Sehingga siklus akuntansi dan siklus audit berlawanan arah

SIKLUS AKUNTANSI

BUKU LAPORAN
TRANSAKS JURNA BESAR KEUANGAN
I L

SIKLUS AUDIT

Siklus Akuntansi dan Audit


Dalam akuntansi, seseorang yang melakukan proses akuntansi harus
berpedoman kepada SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Sedangkan dalam
audit, seorang auditor dalam melakukan audit selain berpedoman pada SAK
harus juga memahami Standar Auditing atau Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP).

4
Tabel Perbedaan Auditing Dengan Akuntansi

Di Tinjau Dari
Auditing Akuntansi
Segi

bertujuan untuk menentukan proses pencatatan,


apakah informasi yang pengelompokan dan
disajikan telah pengikhtisaran kejadian-
mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi dalam
kejadian-kejadian ekonomi bentuk yang teratur dan
Tujuan
pada periode akuntansi. logis dengan tujuan
menyajikan informasi
keuangan yang dibutuhkan
untuk pengambilan
keputusan.

sifat analitis, karena akuntan sifat konstruktif, karena


publik memulai disusun mulai dari bukti-
pemeriksaannya dari angka- bukti pembukuan, buku
angka dalam laporan harian, buku besar dan sub
keuangan, lalu dicocokkan buku besar, neraca saldo
Sifat
dengan neraca saldo, buku sampai dengan laporan
besar, buku harian, bukti- keuangan
bukti pembukuan, dan sub
buku besar.

Proses dan Cara memulai langkah kerja dari dimulai dari awal yaitu
Kerja laporan keuangan yang dimulai dari transaksi,
kemudian menelusuri ke jurnal, buku besar, neraca
belakang (jejak dan langkah saldo sampai menghasilkan
penyusunan laporan laporan keuangan
keuangan) sampai dengan
bukti transaksi untuk dinilai
kewajaran laporan

5
keuangannya. Sehingga
siklus akuntansi dan auditing
berlawanan arah.
dilakukan oleh Akuntan dilakukan oleh pegawai
Publik (khususnya financial perusahaan (bagian
audit) dengan berpedoman akuntansi) berpedoman pada
Pelaku dan
pada Standar Profesional Standar Akuntansi
Pedoman
Akuntan Publik, Kode Etik Keuangan atau ETAP atau
Profesi Akuntan Publik dan IFRS
Standar Pengendalian Mutu.

1.3 Jenis – Jenis Audit


Jenis-jenis audit menurut obyek auditnya dapat dibedakan menjadi
empat, antara lain :
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Audit).
Audit Laporan Keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian
bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan
tersebut bila dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan dalam
hal ini prinsip akuntansi berlaku umum. Audit laporan keuangan ini
dilakukan oleh auditor independen (eksternal audit) atas permintaan
klien.
2. Audit Operasional (Operational Audit).
Audit Operasional merupakan penelaah atas bagian manapun dari
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
efektifitasnya. Efesiensi merupakan perbandingan antara input dengan
output, sedangkan efektifitas adalah perbandingan antara output dengan
target tertentu yang telah ditetapkan. Umumnya, pada saat selesainya
audit operasional, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada
manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi perusahaan.

3. Audit Ketaatan (Compliance Audit).

6
Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah klien telah
mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak
yang memiliki otoritas lebih tinggi. Audit ketaatan pada suatu perusahaan
dapat termasuk menentukan apakah pelaku akuntansi telah mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil audit biasanya tidak
dilaporkan kepada pihak luar perusahaan tetapi hanya dilaporkan pada
kalangan tertentu di dalam perusahaan.
4. Audit Kinerja (Performance Audit).
Audit kinerja merupakan audit yang dilakukan pada instansi pemerintah
untuk menentukan Efisiensi, Efektivitas dan Ekonomis (3E) kegiatan
pemerintah dan menguji keberhasilan program yang telah dilaksanakan.
Audit kinerja memiliki lingkup yang lebih luas bila dibandingkan dengan
Audit Operasional, dimana dalam Audit Kinerja ini yang
dipertimbangkan bukan hanya operasional pemerintah tetapi juga
dampak operasional pemerintah tersebut terhadap masyarakat luas. Audit
Kinerja juga memperhatikan biaya dan manfaat, artinya suatu kegiatan
tidak hanya diharapkan dengan biaya murah tetapi juga diperhatikan
manfaatnya bagi masyarakat. Jika biaya murah tetapi tidak bermanfaat
maka kegiatan atau program dianggap berkinerja tidak baik.

Sedangkan jenis-jenis audit ditinjau dari luasnya pemeriksaan dapat


dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. General Audit (Pemeriksaan Umum).
General audit dilakukan oleh auditor independen dengan tujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan Standar Profesi
Akuntan Publik dengan memperhatikan Kode Etik Akuntan Publik.
2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus).
Pemerisaan khusus adalah pemeriksaan sesuai pesanan dari perusahaan
klien yang dilakukan oleh akuntan independen. Pada akhir pemeriksaan
auditor tidak memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan

7
secara keseluruhan. Pendapat hanya diberikan pada pos tertentu atau
masalah tertentu yang diperiksa.

Akuntan atau Auditor adalah pelaku atau kumpulan orang yang


berprofesi atau memiliki kemampuan sebagai pemeriksaan keuangan.
Akuntan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok antara lain :
1. Akuntan Independen
Akuntan Independen (Eksternal Auditor) adalah para praktisi individual
atau anggota Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit
profesional kepada klien. Akuntan Independen ini biasa disebut sebagai
akuntan publik.
2. Akuntan Intern
Akuntan Intern (Internal Auditor) merupakan karyawan suatu
perusahaan ditempat mereka melakukan audit (auditor milik perusahaan).
Tujuan auditing internal adalah untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawab secara efektif. Pekerjaan internal audit ini
juga dapat dipergunakan untuk pekerjaan akuntan independen.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan Pemerintahan adalah auditor yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas utamanya melakukan pertanggungjawaban
keuangan dari berbagai unit organisasi dalam pemerintahan.
4. Akuntan Pajak
Akuntan Pajak juga merupakan auditor pemerintah, tetapi tugas
pokoknya berbeda dengan auditor pemerintah. Auditor pajak ini bertugas
untuk memeriksa para wajib pajak baik perorangan maupun badan, baik
badan pemerintah, semi pemerintah (BUMN, BUMD, Persero, Perjan
dan Perum) maupun perusahaan swasta.
5. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bertugas untuk mendidik calon
akuntan pada Universitas maunpun Sekolah Tinggi, baik pada
Universitas Negeri maupun swasta.

8
1.4 Pentingnya Audit
Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang pemiliknya adalah para pemegang
saham. Biasanya setahun sekali dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) para pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban
manajemen perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen
perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen,
karena :
a. Jika tidak diaudit, ada kemungkina bahwa laporan keuangan tersebut
mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya
kewajaranya oleh pihak –pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut.
b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa
pengecualian (unqualified) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan
bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
c. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asetnya Rp. 25 milyar ke atas
harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.
d. Perusahaan yang sudah go public harus memasukan audited financial
statements nya ke Bapepam – LK paling lambat 90 hari setelah tahun
buku.
e. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya
oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan
keuangan yang belum diaudit.

Anda mungkin juga menyukai