PEMERIKSAAN AKUNTANSI
Mata kuliah pemeriksaan akuntansi yang diampu oleh Ibu Kristanti Rahman S.E M.Ak
Disusun oleh :
NIM : 191008
Prodi : D3 Akuntansi A
Kebanyakan orang tidak pernah menyadari bahwa akuntansi dan auditing memiliki arti dan
makna yang berbeda. Terutama anda yang melakukan masih belajar mengenai akuntansi baik
di bangku sekolah maupun di bangku kuliah. Rata-rata orang tidak bisa membedakan, atau
terkesan bingung. Sebelum mengerti, baiknya pahami dulu penjabaran dari masing-masing
pengertian auditing dan akuntansi berikut ini.
Ada beberapa pengertian akuntansi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan mencatat
(pencatatan) dan persiapan serta penyajian berupa laporan keuangan. Hal ini dilakukan karena
dasarnya manusia tidak bisa memahami dan mengingat apa yang sudah dilakukan 100%.
Terutama jika hal ini menyangkut masalah laporan dan keuangan.
Sedangkan auditing memiliki beberapa arti, Menurut Konrat (2002:5) auditing merupakan
sebuah proses sistematis untuk secara objektif bisa mendapatkan dan mengevaluasi bukti
mengenai asersi tentang kegiatan serta kejadian ekonomi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang telah berkepentingan.
Menurut Agoes dalam bukunya berjudul Auditing (pemeriksaan akuntan oleh kantor akuntan
public di tahun 2004, auditing memiliki arti pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga
sistematis oleh pihak yang independen, terhadap sebuah laporan keuangan yang sudah disusun
oleh manajemen serta bukti pendukungnya. Dengan tujuan utama agar bisa memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Jika ditinjau dari tujuan utamanya, dimana akuntansi memiliki tujuan sebagai berikut :
2. Menyediakan informasi yang memang diperlukan baik tetang posisi likuiditas ataupun
solvabilitas kepada pihak yang berkepentingan
3. Mencatat dan menyimpan berbagai transaksi harian layaknya buku besar, neraca saldo dan
catatan lainnya
4. Bisa menunjukan posisi keuangan melalui neraca seimbang atau balance sheet yang biasa
dilakukan oleh para akuntan
2. Memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang dicatat sudah memiliki eksistensi
atau keterjadian pada tanggal tertentu, dimana transaksi yang tercatat haruslah fakta dan
bukan kebohongan
3. Penilaian merupakan tujuan utama selanjutnya, dimana prinsip akuntansi sudah diterapkan
dengan benar
4. Memastikan bahwa transaksi yang terdata tepat, apabila terkait dengan saldo atau hutang
maka angka dan klien yang dimasukan benar adanya
5. Memastikan benar tidaknya catatan dan hitungan yang telah dilakukan agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan disfungsi tugas kerja
Sebagai masyarakat awam atau bahkan sebagai pengguna laporan keuangan (financial
statement), mungkin masih banyak yang sering merasa bingung antara perbedaan auditing dan
akuntansi. Hal ini disebabkan karena keduanya merupakan istilah yang memiliki pengertian
yang berbeda namun saling berhubungan erat karena sama-sama berhubungan dengan laporan
keuangan (financial statement).
Selain karena sama-sama berhubungan dengan laporan keuangan (financial statement), hal
yang membuat bingung terkait perbedaaan antara auditing dan akuntansi disebabkan oleh
karena seorang auditor (ahli auditing) juga merupakan seorang yang mengerti dalam bidang
akuntansi. Dengan kata lain, seorang akuntan (ahli dalam bidang akuntansi) dapat menjadi
seorang auditor (baik internal maupun eksternal) jika memenuhi beberapa syarat memilki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, memiliki mental yang independen,
dan bijak dalam menggunakan keahlian professionalnya secara cermat dan seksama sebagai
seorang auditor. Agar lebih jelas mengenai perbedaan auditing dan akuntansi, disini saya akan
menjelaskan secara rinci mengenai perbedaan tersebut.
Dari pengertian sederhana antara auditing dan akuntansi maka dapat disimpulkan bahwa
perbedaan auditing dan akuntansi yaitu terletak pada kegiatan yang dilakukannya pada objek
yang sama (laporan akuntansi suatu organisasi/ badan usaha/ perusahaan). Telah jelas
disebutkan sebelumnya mengenai perbedaan auditing dan akuntansi berdasarkan pengertian
sederhananya, namun perbedaan diantara auditing dan akuntansi tidak hanya terletak pada
pengertiannya saja tetapi siklus pada keduanya pun berbeda.
Siklus dalam proses auditing merupakan kebalikan dari siklus akuntansi, dalam auditing
siklusnya bermula dari laporan keuangan (financial statement), buku besar, dan transaksi
kebalikan dari siklus akuntasi yang bermula dari transaksi, jurnal, buku besar, dan laporan
keuangan (financial statement).
Dari kedua siklus tersebut dapat diketahui bahwa akuntasi merupakan proses yang lebih dahulu
terjadi karena merupakan proses konstruktif lalu auditing merupakan proses kemudian yang
dilakukan untuk memeriksa (menganalisis) hasil dari proses konstruktif tersebut. Hasil laporan
keuangan (financial statement) dalam akuntansi merupakan landasan dasar bagi tahapan dalam
proses auditing.
Dilihat dari pengertiannya auditing dan akuntansi memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Oleh karena itu agar lebih jelas memahami lagi mengenai perbedaan auditing dan akuntansi
maka perbedaan diantara keduanya juga dapat dilihat dari peraturan, waktu dimulainya, jangka
waktunya, metode, tahapan, poin penting, fungsi, tujuan dan output (hasil keluaran).
1. Peraturan
Peraturan yang dipakai oleh seorang akuntan (orang yang pekerjaannya dalam bidang
akuntansi) ialah peraturan yang berdasarkan pada aturan dalam Accounting Standards.
Sedangkan, peraturan yang dipakai oleh seorang auditor (orang yang pekerjaannya dalam
bidang auditing) dalam menjalankan pekerjaannya mengikuti aturan Standards on Auditing.
2. Waktu Dimulai
Jika akuntansi dimulai pada saat proses pembukuan selesai maka auditing dimulai ketika
akuntansi selesai. Jadi, proses akuntansi merupakan proses yang menjadi landasan dalam
melakukan proses auditing.
3. Jangka Waktu
Karena akuntasi merupakan kegiatan yang mencatat berbagai transaksi sehari-hari dalam
kegiatan operasional suatu organisasi, badan usaha (perusahaan) dan harus dilakukan secara
terus-menerus maka berbeda dengan auditing yang merupakan kegiatan yang hanya akan
dilakukan secara berkala (periodik).
4. Metode
Walaupun sama-sama mengenai laporan keuangan namun metode dalam auditing dan
akuntansi memiliki perbedaan yang signifikan namun berhubungan erat. Jika metode dalam
auditing mengharuskan auditor untuk mendapatkan dan menilai atau mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang disusun oleh manajemen maka metode dalam
akuntansi mengharuskan seorang akuntan untuk melakukan identifikasi kejadian-kejadian dan
kemudian mengukur, mencatat, mengklasifikasikan dan meringkasnya dalam catatan-catatan
akuntansi.
5. Tahapan
Baik auditing maupun akuntansi memiliki perbedaan tahapan-tahapan yang harus dilakukan
secara cermat agar hasil yang diharapkan dapat digunakan sebagai landasan mengambil
keputusan suatu organisasi, badan usaha (perusahaan). Berikut tahapan-tahapan dalam
auditing, yaitu:
6. Poin penting
Dalam akuntansi ouput (hasil dari kegiatan) ini yaitu berupa laporan keuangan yang memberi
berbagai informasi. Oleh karena itu ada tiga poin penting dalam akuntansi, yaitu:
Sedangkan dalam auditing yang menghasilkan output berupa opini (pendapat), tiga poin
penting yang terkandung di dalamnya, yaitu:
7. Fungsi
Meskipun memiliki hubungan yang erat karena berkutat pada hal yang sama namun auditing
dan akuntansi memiliki perbedaan dalam fungsi masing-masing. Fungsi auditing, yaitu:
a. Mengawasi semua kegiatan yang tidak mampu diawasi sendiri oleh top manajemen,
Sedangkan akuntansi yang menghasilkan output berupa laporan keuangan (financial statement
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Merekam laporan setiap transaksi yang terjadi di suatu organisasi, badan usaha/ perusahaan
(recording report).
c. Mengkomunikasikan hasil kepada pihak yang terkait (para investor, kreditor, karyawan,
kantor pemerintahan dan peneliti),
d. Meeting legal, merancang dan mengembangkan sistem,
f. Meringkas (summarize) laporan (seperti neraca saldo, laporan laba rugi, neraca), dan
g. Menganalisis dan menafsir, ini berkaitan dengan proses dalam tahap awal auditing.
8. Tujuan
Jika dalam akuntansi bertujuan untuk menujukkan atau memperlihatkan kinerja, profitabilitas,
dan posisi keuangan pada suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) maka dalam auditing
bertujuan untuk menunjukkan atau mengungkapkan fakta mengenai tingkat kelayakan laporan
keuangan dalam suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) dengan cara memberikan
gambaran yang benar dan adil.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa akuntansi memberikan output berupa
laporan keuangan (financial statement). Berikut beberapa jenis laporan keuangan (financial
statement) meliputi:
Sedangkan output yang dihasilkan dari kegiatan auditing yaitu berupa opini (pendapat). Opini
(pendapat) dalam auditing dapat dibagi menjadi:
2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (modified unqualified opinion),
https://dosenakuntansi.com/perbedaan-auditing-dan-akuntansi/amp
https://dosenakuntansi.com/perbedaan-auditing-dan-akuntansi/amp