(Audit Laporan Keuangan Historis dan Laporan Auditor Independen)
LATAR BELAKANG PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN
Audit laporan keuangan adalah penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap dan disajikan secara wajar. Hasil audit laporan keuangan harus memiliki manfaat baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Selain itu, laporan audit mrmiliki keterbatasan tertentu dan beberapa penyimpangan dari standar laporan audit dan auditor harus mengetahui semuanya. Masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan pengguna laporan keuangan (pengambil keputusan ekonomi) dihadapkan pada informasi yang semakin tidak bisa dipercaya. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, para pengambil keputusan (kreditur, investor, dan pengguna laporan keuangan lainnya) dihadapkan pada informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen dalam bentuk laporan keuangan. Agar dan digunakan untuk berbagai kepentingan yang berbeda (yang sebagian diantaranya merupakan pihak di luar manajemen), maka laporan keuangan harus disusun berdasarkan Kerangka Pelaporan Keuangan yang berlaku. Para pengguna laporan keuangan terkadang meragukan kewajaran informasi yang tertuang dalam laporan keuangan yang disusun manajemen karena berbagai hal. Auditor independen ialah merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non kormersial. Profesi auditor yang merupakan suatu pekerjaan yang berlandaskan pada pengetahuan yang kompleks dan hanya dapat dilakukan oleh individu dengan kemampuan dan latar pendidikan tertentu. Salah satu tugas auditor dalam menjalankan profesinya yaitu untuk menyediakan sebuah informasi yang sangat berguna bagi publik untuk suatu pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat pada umumnya, dan para pelaku bisnis pada khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi akuntan juga bertanggung jawab apabila terjadi manipulasi-manipulasi keuangan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor yaitu pengetahuan dan pengalaman. Untuk melakukan tugas pengauditan auditor memerlukan pengetahuan pengauditan dan pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi. Selain itu, menyatakan bahwa akuntan dipandang sebagai suatu profesi karena memiliki iri-ciri berupa: (1) membutuhkan dasar pengetahuan tertentu untuk dapat melaksanakan pekerjaan profesi tersebut dengan baik (common body of knowledge), (2) memiliki syaratsyarat tertentu untuk menerima anggota (standard of admittance), (3) mempunyai kode etik dan aturan main (code of ethic and code of conduct), (4) memiliki standar untuk menilai pekerjaan (standar of perfomance). Dalam hal ini, berarti di dalam diri seorang akuntan profesional terdapat suatu sistem nilai atau norma yang mengatur perilaku mereka dalam proses pelaksaan tugas. Pengembangan dan kesadaran etik atau moral memainkan perang penting dalam semua era profesi akuntansi.
Hubungan Akutansi dengan Pengauditan
Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan antara asersi tersebut dengna kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi pengauditan diatas dapat dikatakan bahwa tidak selalu terdapat hubungan antara pengauditan dengan akuntansi. Sebenarnya segala macam informasi yang bisa dikuantifikasi dan bisa diverifikasi akan bisa diaudit, sepanjang terdapat kesepakatan antara auditor dengan pihak yang diaudit mengenai kriteria yang akan digunakan sebagai dasar untuk menyatakan tingkat kepatuhan (kesesuaian). Sebagai contoh, auditor bisa diminta untuk mengaudit keefektifan sebuah perusahaan penerbangan. Kriteria yang biasanya disepakati untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan semacam itu bisa berupa kecepatan, akselerasi, kecepatan jelajah pada ketinggian tertentu, dan sebagainya. Kriteriakriteria tersebut bukan merupakan data akuntansi. Namun, dalam sebagian besar audit terutama audit laporan keuangan memiliki hubungan yang erat dan banyak melibatkan data akuntansi. Sebagaimana yang kita ketahui akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan keuangan inilah yang harus dilakukan pengauditan agar meningkatkan rasa percaya pihak- pihak yang berkepentingan terkait informasi keuangan yang diberikan. Subyek audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam buku-buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi auditor terdiri dari data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Asersi-asersi tentang tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menjadi perhatian utama auditor seringkali merupakan asersi tentang transaksi-transaksi akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya, serta saldo- saldo akun yang merupakan hasil dari transaksi dan kejadian tersebut. Selain itu, kriteria yang ditetapkan untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu perusahaan yang ahli di bidang akuntansi tidak harus mengerti tentang pengauditan, tetapi seorang auditor harus memahami akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkarn pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya mengomunikasikan hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. di bawah ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara auditing dengan akuntansi, namun proses akuntansi (mencatat, mengelompokkan, dan meringkas transaksi dalam bentuk laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku) berbeda dengan proses auditing (mendapatkan dan mengevaluasi bukti untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya