Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang
pentingdalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan
industry lainnya.
Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah
saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber
daya perusahaan dapatterbuang akibat ketidakefisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujianatas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama
antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi:
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnyamemasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus
penjualan dan penagihanmemasukkan baik transaksi penjualan maupun
penerimaan kas, dan sering kali melibatkanretur penjualan serta penghapusan
piutang tak tertagih. Penggajian hanya memiliki satukelas karena penerimaan jasa
dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya
terjadi dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Akun-akunyang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrual dan
potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama
tahun bersangkutan.
Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir
Beban gaji
pajak
Beban pajak gaji akrual
Pembayaran Saldo Awal,
Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir
Jurnal atau daftar penggajian,laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian
umumnya mencantumkan nama karyawan,tanggal,jumlah penggajian kotor dan
bersih dan jumlah pemotongan.
File induk penggajian, adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah
karyawan yang dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.
Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor
dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
Rekonsiliasi rekening bank penggajian, merupakan hal yang penting bagi semua
akun kas,termasuk penggajian untuk menemukan kesalahan ataupun kecurangan.
Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah dimana saldo bernilai
kecil dipertahankan.
Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren (tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan
penggajian,sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi,akun-akun neraca biasanya
tidak berjumlah signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan.
Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait (tahap I dan II)
Penilaian resiko pengendalian dan pengujian serta pengujian substansif atas transaksi yang
berhubungan.
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
presentase dari penjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun komisi
sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dari
sebegai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban (tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa
transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian dan formulir pajak
penggajian terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian
atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang
benar (pisah batas).
Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun dalm
siklus penggajian dan personalia.
Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya.
Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap
signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah
dihasilkan tetapi belum dibayar.
Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini umumnya lebih
sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian
yang berbeda denagn wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya
demi tujuan konsistensi.
Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada
sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian pengendalian,pengujian
substansif atau transaksi,dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.
Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat
dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut
dalam sebagian besar audit.
Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
• Kas Rp7.500.000
Beban Jamuan dan Representasi Rp7.500.000
Beban ini dicatat terlalu tinggi, jadi beban jamuan dan representasi harus dikredit,
• Perlengkapan Rp1.500.000
Beban Perlengkapan Rp1.500.000
Salah pencatatan filling cabinet (modul 7).
PT ETSA PL3
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode
PPH 21
PENGHASILAN BIAYA
NAMA KARYAWAN PTKP PKP PPh 21
BRUTO JABATAN
DANIEL Rp97,500,000 Rp4,875,000 Rp17,160,000 Rp75,465,000 Rp6,319,750
SUGENG UTOMO Rp97,500,000 Rp4,875,000 Rp19,800,000 Rp72,825,000 Rp5,923,750
YESAYA Rp195,000,000 Rp6,000,000 Rp21,120,000 Rp167,880,000 Rp14,288,000
SUPRIYADI Rp58,500,000 Rp2,925,000 Rp15,840,000 Rp39,735,000 Rp1,986,750
RACHEL Rp58,500,000 Rp2,925,000 Rp18,480,000 Rp37,095,000 Rp1,854,750
klien dinuat oleh : diperiksa oleh : indeks
PT ETSA M2.1
skedul : tanggal : tanggal :
utang pajak
TOTAL Rp30,373,000
PPh terutang per
bulan Rp2,531,083
Utang Pajak
REF PER KLIEN PER AUDIT
KETERANGAN KK 31/12/2007 PARE PER AUDIT 31/12/2007 31/12/2006
DR CR
Utang pajak PPH 21 Rp8,672,700 Rp6,141,617 Rp2,531,083 Rp10,466,885
Utang pajak PPH 23 Rp0 Rp0
Utang pajak PPH
25/29 Rp28,542,900 Rp7,042,900 Rp35,585,800 Rp38,222,100
PPN keluaran Rp13,275,000 Rp13,275,000 Rp8,841,936
PT ETSA M2
skedul tanggal : tanggal : periode :
utang pajak 12/31/2007
Rekonsiliasi Fiskal
REF PER KLIEN PER AUDIT PER AUDIT
KETERANGAN KK 31/12/2007 PARE 31/12/2007 31/12/2006
DR CR
Laba sebelum pajak Rp468,724,088 Rp468,724,088 Rp985,394,152
Perbedaan permanen :
penyesuaian positif :
jamuan dan representasi Rp37,500,000 Rp30,000,000 Rp7,500,000 Rp8,400,000
beban piutang tak tertagih Rp0
beban lain – lain Rp0
penyesuaian negatif : Rp0
pendapatan bunga (Rp43,995,538) (Rp43,995,538) (Rp12,981,750)
Total Rp462,228,550 Rp432,228,550 Rp980,812,402
perbedaan sementara :
penyusutan-perusahaan Rp127,388,100 Rp48,250,000 Rp79,138,100 Rp97,875,000
penyusutan-pajak (Rp136,973,650) (Rp136,973,650) (Rp110,156,250)
(Rp9,585,550) (Rp9,585,550) (Rp12,281,250)
penyesuaian untuk aset tetap
sewa guna usaha
penyusutan-aset sewa guna usaha
beban sewa
PT ETSA PLS
skedul tanggal : tanggal : periode :
rekonsiliasi fiscal 12/31/2007
JURNAL
A. beban pajak penghasilan Rp96,792,900
pajak dibayar di muka 22 Rp23,750,000
pajak dibayar di muka 25 Rp66,000,000
utang pajak pasal 29 Rp7,042,900
Mencatat bebean pajak tahun
berjalan