Anda di halaman 1dari 7

RMK PENGAUDITAN II

PENGAUDITAN SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Nama kelompok 7:
I.G.N. Yoga Dimas Atmaja

(1315351003)

AA. Ngurah Bagus Dwiprayuda

(1315351008)

Ni Wayan Lia Apriani

(1315351036)

PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

Audit Siklus Penggajian dan Personalia


Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja
yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Audit atas siklus
penggajian dan personalia mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian
resiko pengendalian, pengujian pengendalian subtantif atas transaksi, prosedur analitis, serta
pengujian atas rincian saldo. Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta
siklus lainnya meliputi:

Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian.


Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan kecil sekalipun

Karena karakteristik tersebut, biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian,


pengujian subtantif atas transaksi, dan prosedur analitis ketika mengaudit penggajian.
A. Akun dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya digunakan pada
akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila
karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode
bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
B. Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan
Catatan Terkait
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut pegawai dan
berakhir dengan pembayaran kepada pegawai dan kepada pemerintah dan lembaga
lainnya untuk pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terutang. Berikut ini
adalah fungsi dan dokumen terkait:
1. Personalia dan Kesempatan Kerja

a. Catatan personalia (personnel record)


b. Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form)
c. Formulir otorisasi tingkat pembayaran (rate authorization form)
2. Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian:
a. Kartu Waktu (time card)
b. Tiket Waktu Pekerjaan (job time ticket)
c. File Transaksi Penggajian
d. Jurnal atau Daftar Penggajian (Payroll journal)
e. File Induk Penggajian (payroll master file)
3. Pembayaran Gaji :
a. Cek Gaji (payroll check), untuk mencegah transaksi pembayaran gaji yang
tidak diotorisasi.
b. Rekonsiliasi Rekening Bank Penggajian, untuk menemukan kesalahan dan
kecurangan
4. Penyiapan SPT Pajak dan Pembayaran Pajak
a. Formulir

W-2,

formulir

yang

dikirim

ke

setiap

karyawan

yang

mengikhitisarkan penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk


pembayaran kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan jaminan
sosial.
b. SPT Pajak Penggajian, formulir yang diserahkan ke unit pemertintah lokal,
negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang
dipotong dan pajak perusahaan.
C. Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtantif
Atas Transaksi
1. Memahami pengendalian Internal Siklus Penggajian dan Personalia
Dengan menggunakan pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia
dapat ditentukan risiko pengendalian:

a. Pemisahan tugas yang memadai

Fungsi penggajian harus independen dari departemen sumber daya

manusia
Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang
telah ditandatangani

b. Otorisasi yang tepat

Departemen sumber daya manusia: menambah dan menghapus karyawan,

mengubah tingkat upah dan potongan


Penyelian karyawan: jumlah jam kerja

c.

Dokumen dan catatan yang memadai

d.

e.

Kartu waktu dan catatan untuk pegawai tidak tetap

Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan

Membatasi akses ke cek gaji yang belum di tandatangani


Cek harus ditandatangani oleh yang bertanggungjawab
Penggajian harus didistribusikan oleh pihak yang independen dari fungsi

penggajian dan pencatatan waktu


Cek yang tidak dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang

Pengecekan yang independen atas kinerja

Perhitungan penggajian harus diverivikasi secara independen


Diperlukan pengendalian yang memadai untuk memverivikasi

pembebanan biaya yang tepat


2. Formulir dan Pembayaran Pajak Penggajian
a. Penyiapan formulir pajak penggajian

Mereview pengisian dari setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian


Merekonsiliasi informasi pada formulir pajak dengan catatan penggajian

b. Pembayaran pajak penggajian dan potongan lainya secara tepat waktu

Menguji pemenuhan kewajiban perpajakan klien

3. Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian


a. Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan

Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material untuk penilaian


persediaan, maka harus ditekankan pada pengujian pengendalian internal atas
transaksi penggajian yang tepat:

Menelusuri tiket pekerjaan ataw bukti lain bahwa karjawan telah


melakukan pekerjaan
Menelusuri catatan waktu ke catatan biaya pekerjaan
Menelusuri catatan biaya pekerjaan ke kartu waktu

b. Pengujian atas karyawan yang tidak ada

Mendeteksi penggelapan: nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu


waktu dan catatan lain, memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan,

memeriksa cek yang dicatat sebagai tidak berlaku


Menguji karyawan yang tidak ada: Menelusuri tansaksi yang dicatat pada
jurnal penggajian dengan department SDM, memilih beberapa file
karyawan yang berhenti untuk menguji apakah mereka ditangani dengan

benar.
Permintaan pembayaran gaji kejutan

c. Pengujian atas kecurangan waktu

Merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan


catatan kerja yang independen

D. Metodologi untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo

1. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Kewajiban


Penggajian

Tahap I
Mengidentifikasi risiko
bisnis klien yg
mempengaruhi akun
kewajiban penggajian

Menetapkan salah saji


yg dapat ditoleransi
dan menilai risiko
inheren untuk akun
kewajiban penggajian

Tahap III
Tahap II
Merancang
dan
melaksanakan pengujian
pengendalian
serta
pengujian substansi atas
transaksi untuk siklus
penggajian
dan
personalia

Menilai risiko
pengendalian untuk
siklus penggajian dan
personalia

Merancang dan
melaksanakan prosedur
analistis untuk akun
kewajiban penggajian

Merancang
pengujian atas
rincian saldo
akun kewajiban
penggajian untuk
memenuhi tujuan
audit yg berkaitan
dengan saldo

prosedur audit
ukuran sampel
item yg akan
dipilih
penetapan waktu

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian disebut beban


penggajian akrual (accrued payroll expenses). Dua tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo utama dalam menguji kewajiban penggajian adalah :
a. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)
b. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (pisah batas)
Kedua tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada kurang saji atau
akrual yang dihilangkan.
2. Akun Kewajiban Dalam Siklus Penggajian Dan Personalia
a. Jumlah Potongan Dari Gaji Karyawan
b. Gaji Dan Upah Akrual
c. Komisi Akrual
d. Bonus Akrual
e. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, Atau Tunjangan Akrual Lainnya
f. Pajak Penggajian Akrual
g. Pengujian Atas Rincian Saldo Untuk Akun Beban
h. Kompensasi Pejabat
i. Beban Pajak Penggajian
j. Total Penggajian
k. Tenaga Kerja Kontrak
l. Tujuan Penyajian Dan Pengungkapan

REFERENSI
Jusuf, Al Haryono. 2011. Auditing (pengauditan berbasis ISA).Bagian penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai