Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

KUNCI SUKSES WIRAUSAHA DAN CARA MENGHADAPI KEGAGALAN


SAP 7

NAMA KELOMPOK 2 :
Ni Wayan Lia Apriani

(1315351036)

Luh Gede Ira Pratiwi Swara

(1315351136)

PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Saat ini, banyak bermunculan wirausahawan yang telah sukses merintis usahanya, baik
dalam skala besar maupun skala kecil. Dibalik kesuksessan tersebut para wirausahawan
initentu memiliki kiat-kiat dan kunci suksesnya masing-masing yang diterapkan untuk
mencapai kesuksesannya.
Namun,Tidak selamanya usaha yang dirintis membuahkan hasil sesuai dengan yang kita
harapkan, adakalanya kesuksesan sulit untuk diraih. Kegagalan dapat disebabkan oleh
rasa takut gagal dan rasa tidak percaya diri yang timbul dari dalam diri maupun akibat
pengaruh lingkungan sekitar. Kondisi keluarga, budaya lingkungan, atau peristiwaperistiwa tertentu dapat menimbulkan rasa takut gagal. Rasa takut gagal dalam memulai
suatu usaha juga disebabkan oleh mitos-mitos yang mengatakan bahwa ''memulai usaha
adalah berisiko dan sering berakhir dengan kegagalan.'' Karena Anda percaya dengan
mitos ini maka perasaan takut gagal pun muncul dan pada akhirnya bisa tidak percaya
diri ketika memulai sebuah usaha.
Maka dari itu saya tertarik untuk membuat makalah suatu pembahasan yang meliputi
seputar kunci sukses seorang wirausahawan dan kegagalan dalam wirausaha.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini:
- Apa saja kunci sukses seorang wirausaha?
- Apa yang menyebabkan kegagalan dalam wirausaha?
- Bagaimana cara mengatasi kegagalan yang telah terjadi dalam wirausaha?

BAB 2
1. 10 KUNCI SUKSES SEORANG WIRAUSAHAWAN

Berikut adalah 10 kunci kualitas yang diperlukan pengusaha agar sukses.


Beberapa diantaranya mungkin telah Anda miliki dalam kepribadian Anda,
sementara yang lainnya harus terus menerus dikembangkan.
a. Pengetahuan khusus
Anda harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang akan
jalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market
tertentu, Anda

menempatkan

diri Anda

pada

kegagalan.

Kurangnya

pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan
yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi pengusaha.
b. Percaya diri
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan
kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan
merefleksikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau
tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi.
c. Keuletan
Kemampuan untuk melihat situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha
sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang
tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih
diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam
bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.
d. Motivasi yang tepat
Mengapa Anda ingin memulai usaha Anda ? Apakah semata-mata untuk
menghasilkan banyak uang sehingga Anda bisa membeli kondominium?
Apakah ada sesuatu yang lebih tinggi yang mendorong Anda ? Pengusaha
yang memiliki motivasi lebih tinggi daripada nilai sekedar kaya cenderung
membangun bisnis yang bisa bertahan lama. Mereka di dorong oleh
keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berharga. Mereka memberikan
benefit di lingkungannya dengan memberikan produk dan jasa yang unik atau
melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik sehingga memberikan
kesejahteraan bagi setiap orang. Tentu, mereka juga menjadi kaya secara
signifikan, tapi ini yang jarang dijadikan motivasi utama.
e. Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan.
Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk

menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian


diperlukan

di

semua

area,

dari

mengisi

kekosongan

pasar,

dan

memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien dan
biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus untuk
mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.
f. Pandangan Strategik
Tidak ada pengusaha yang sukses tanpa pandangan stratejik terhadap
perubahan banyak hal. Pengusaha yang sudah lama malang-melintang di
dunia bisnis memiliki pengalaman tersebut atau hanya dengan mengandalkan
memiliki peluang yang bagus untuk sukses karena mereka bisa merasakan
kemana arah angin bertiup dan akan mengarahkan kemudi di arah angin.
g. Kepemimpinan.
Seorang pengusaha harus bisa menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan
adalah kualitas yang memberikan panduan dan inspirasi bagi mereka yang
melihat ke arah Anda. Bagaimanapun, tidak ada pengusaha berhasil tanpa
kualitas kepemimpinan untuk memotivasi orang yang bekerja dengannya,
dorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan tentukan arah kemana
mereka melangkah.
h. Menghilangkan ego
Pengusaha dengan ego yang tinggi tidak bisa menghargai pandangan orang
lain kecuali pandangannya sendiri. Mereka mudah tersinggung dan orang
yang berbakat akan kesulitan bekerja dengannya. Ini bisa menjadi pangkal
masalah. Karyawan dengan tingkat self-respect dan intelegensi akan
meninggalkan organisasi atau berusaha low profile di tempat kerja. Mereka
akan menilainya dari sudut pandang suka dan tidak suka. Pengusaha yang
demikian akan menjadi santapan kompetitor.
i. Kemampuan untuk berbelok
Fleksibilitas dalam berpikir adalah kualitas kunci bagi pengusaha. Mereka
harus bisa merubah pandangan dan strategi berdasarkan situasi yang terjadi.
Untuk melakukannya, ego perlu dihilangkan. Jika Anda memiliki sifat yang
demikian, Anda tidak akan mengakui kesalahan yang sudah Anda buat dan
menolak untuk mempertanggungjawabkan keputusan Anda. Pengusaha yang

egois terus menggelontorkan uang untuk proyek yang tidak memiliki harapan
memberikan keuntungan.
j. Etika
Etika adalah faktor terbesar yang didengar prospek terhadap perusahaan
untuk jangka panjang. Rekan suplier, konsumen, karyawan, bankir,
pemegang saham tidak suka berhubungan dengan pengusaha yang tidak
jujur. Mereka akan sulit menghilangkan sakit hatinya dan harus selalu
waspada. Kejujuran dan etika adalah benih kepercayaan dan ketika orang lain
mulai mempercayai Anda, banyak pintu yang akan terbuka.
2. PENYEBAB KEGAGALAN
Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan dalam wirausaha antara lain:
a. Tidak memiliki kepercayaan diri.
Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri menyebabkan seorang pengusaha tidak
berani mengambil resiko apapun, hal ini akan mendorongnya mengalami kegagalan.
Terlalu percaya diri juga dapat menjadi masalah, karena menyebabkan mereka lupa
untuk memperhatikan keadaan konsumennya, seperti melakukan riset pasar.
b. Keterbatasan dana.
Pada awal pendirian usaha, seorang wirausaha cenderung mengasumsikan bahwa
perusahaannya akan memperoleh dana yang cukup dari penjualan bulan pertama,
namun kenyataannya dibutuhkan waktu untuk membangun dan membesarkan suatu
bisnis.
c. Kurangnya pengetahuan manajemen.
Hal ini merupakan penyebab utama dalam dunia usaha. Seorang wirausaha
beranggapan bahwa mereka akan memperoleh pengetahuan bisnis di lapangan,
kenyataannya usaha mereka tidak berhasil.
d. Parttime vs Fulltime.
Seorang yang berwirausaha secara paruh waktu dengan yang fulltime akan
mempunyai peluang yang berbeda untuk memajukan bisnisnya. Orang yang
berwirausaha sebagai sampingan akan terpecah konsentrasi, waktu, tenaga, dan
tugasnya. Karena beberapa hal tidak akan bisa dikerjakan pada sisa-sisa waktu saja.
Berbeda dengan yang sudah menjalankan usaha secara full, dia bisa fokus penuh pada
bisnis yang sedang dijalankan. Dampaknya pasti berbeda.
e. Membesarkan skala usaha terlalu cepat.

Memang bagus jika dilihat sebuah usaha berkembang dengan cepat, namun apakah
sudah memiliki pondasi yang kuat? Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang
benar-benar bisa bekerja dengan baik dan loyal terhadap perusahaan. Setiap langkah
yang dibuat perusahaan harusnya sesuai dengan model bisnis yang sudah matang
terencana sebelumnya yang tentunya akan lebih efektif dan terukur, ketimbang
memikirkan konsep sambil berjalan.
f. Membuat produk yang tidak komersil.
Seringkali para pengusaha menambah fitur-fitur baru berdasarkan keinginan idealis
yang tidak menambah nilai jual dan nilai tambah bagi pelanggan.
g. Tidak handal.
Tipe pengusaha yang tidak handal adalah seperti contohnya tidak mudah untuk
merekrut tim bisnis, mengumpulkan dana, menjaring pelanggan, dan membangun
kemitraan. Banyak pengusaha yang gagal dalam hal ini.
h. Pemilihan waktu yang kurang tepat untuk meluncur ke pasar.
Hal ini adalah faktor yang paling krusial dari semua faktor karena berada diluar
jangkauan kendali pengusaha. Kadang sebuah ide muncul di saat yang kurang tepat,
dan memang sukar mempertemukan keduanya dengan tepat waktu dan sempurna.
Namun hal ini dapat diatasi dengan mempertajam intuisi dan terus mengamati
perkembangan yang terjadi secara cermat.
3. Cara mengatasi kegagalan yang telah terjadi dalam wirausaha
a. Anggaplah Kegagalan Adalah Pendorong
Setiap kegagalan yang menimpa seseorang maka mau tidak mau manusia itu dipaksa
untuk berpikir. Tinggal kita mampu atau tidak menarik kemanfaatan dari gagalnya
usaha kita itu.
Orang-orang besar yang terkenal bukanlah tidak mengalami kegagalan. Tetapi mereka
menjadi besar karena setiap saat jatuh bangun berkali-kali. Karena menganggap
bahwa kegagalan itu sebuahpendorong maka secepatnyamereka bangkit dari jatuhnya
lalu berlari mengejar waktu.
Dan berprinsiplah bahwa kegagalan itu merupakan peristiwa yang memalukan. Hal
ini bukanlah berarti bila gagal lantas malu kepada orang lain. Akan tetapi bila
mengalami kegagalan malulah pada diri sendiri. Kalau sudah demikian tentu dalam
hati kita niat untuk mendorong diri kita sendiri. Aku harus berhasil. Akan

kutunjukkan siapa diriku yang sebenarnya. Bangkitkan perasaan keinginan diri


untuk menjadi berhasil. Kalahkan semua rintangan.
Kita harus percaya bahwa setiap persoalan itu pasti ada jalan keluarnya. Karena
semua itu sudah menjadi hukum alam yang tidak boleh ditentang. Bila hari ini
mengalami kegagalan pasti hari esok kita menjumpai keberhasilan, bila kita mau
merubah posisi semula.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
b. Bangkit Dan Mencoba Lagi
Apabila mengalami kegagalan, maka orang sering mengeluh, bahwa semua adalah
nasib, semuanya adalah takdir dari Tuhan. Orang-orang seperti inilah yang dapat
digolongkan dengan manusia yang berjiwa lemah. Mereka hanya bisa menyesal, dan
penyesalan tak ada ujungnya sama sekali. Mereka mengeluh tapi tanpa usaha.
Bukankah Allah telah berfirman bahwa Allah tak akan merubah nasib suatu kaum
apabila kaum itu tidak mau merubah sendiri.
Kegagalan tetap saja akan menghiasi hidup kita, apabila kita tetap meratapi nasib,
tanpa melangkah untuk berusaha setapak pun. Oleh sebab itu hendaklah kita bersabar,
berusaha, serta berdoa kepada-Nya. Selain itu, kita harus menanamkan tekad di dalam
diri kita untukbangkit dan mencoba terus mencoba lagi.
c. Tetaplah Pada Jalur Kita
Bila di dalam kehidupan kita tetap kokoh tegak pada pendirian maka tak akan mudah
tergoyahkan oleh pengaruh yang datang yang mungkin saja dapat menyesatkan.
Namun bila manusia tidak percaya pada dirinya sendiri, maka mudahlah terpengaruh
dan tergoyahkan oleh orang lain. Padahal semula ia ingin melakukan pekerjaan yang
telah cocok dengan gagasannya, akan tetapi karena ada orang yang mempengaruhinya
dia lalu merubahnya dan akhirnya usaha tersebut bukan mendatangkan keberhasilan
melainkan kegagalan datang bertubi-tubi.
d. Berusahalah Menekan Kegagalan Sekecil Mungkin
Apabila kita mau melakukan suatu rencana maka yang perlu kita perhatikan adalah
harus membuat gagasan dahulu. Jika ternyata dengan gagasan itu kita masih tidak
berhasil, maka rubahlah dengan cara yang lain. Jika masih gagal lagi, dan ternyata
kita tidak mampu bertindak, jalan terbaik adalah meminta pertolongan orang lain.

BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Satu hal yang perlu diingat adalah bila usaha yang kita lakukan berujung pada kegagalan,
yang gagal adalah usahanya, bukan kita. Karena kita masih dalam proses mencari sesuatu
yang lebih baik. Salah satu hukum bisnis menyatakan bahwa kualitas keuntungan tidak
ditentukan oleh kuantitas aktivitas bisnis tetapi oleh kualitas transaksi. Tidak sedikit
orang menciptakan banyak transaksi tetapi kualitas keuntungan didapat tidak sebanyak
jumlah transaksi yang diciptakan. Padahal apa yang kita inginkan adalah transaksi
sebanyak mungkin dengan keuntungan sebesar mungkin. Transaksi adalah pelaksanaan
keputusan dealing tentang tawaran yang kita setujui dan tawaran yang kita ajukan.
Selanjutnya transaksi menciptakan harga (price of value).
Pada dasarnya semua orang sudah ditakdirkan hidup dengan business of selling,
terlepas apakah ia pengusaha atau pun orang biasa. Karena takdir itulah, maka sebagian
hukum alam yang mengatur kehidupan ini adalah hukum untung rugi. Dalam menyikapi
hukum diperlukan kepemilikan sikap mental pengusaha (the entrepreneurship mental

attitude). Atau sosok yang bermentalitas 'creating' dan bertanggung jawab atas resiko
keputusan yang diambil serta menerima resiko sebagai pemilik.

DAFTAR REFERENSI
o http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/ekma4111a/kegagalan_wirausahawan.html
o http://wartawirausaha.com/2013/03/tips-wirausaha-5-faktor-penyebab-kegagalan-wirausaha/
o http://rp-sukses.weebly.com/cara-mengatasi-kegagalan.html
o http://akharisyuli.blogspot.com/2011/12/tips-mencegah-kegagalan-usaha-kecil.html
o http://www.e-psikologi.com

Anda mungkin juga menyukai